IMPLEMENTASI WASTE ASSESMENT MODEL UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI (STUDI KASUS SEWING LINE PT X)
Rendahnya tingkat pencapaian output produksi dapat terjadi karena adanya pemborosan atau waste. Waste ditandai dengan tingginya rework dan reject, serta rendahnya kualitas dan produktivitas kerja. Waste dapat direduksi dengan mengetahui tingkat prosentase waste tertinggi dan terendah, sehingga dapat diketahui jenis waste yang paling mempengaruhi timbulnya jenis waste yang lain. Dengan mengidentifikasi jenis waste yang terjadi diharapkan dapat dicari akar penyebab waste dan solusinya sehingga berdampak pada peningkatan output produksi. Waste Assessment Model (WAM) merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui jenis waste yang terjadi pada industri manufaktur. Berdasarkan pendekatan metode WAM pada studi kasus proses penjahitan artikel “01” ditemukan bahwa waste yang paling kritis yaitu waste inappropriate processing. Waste ini diakibatkan oleh tingginya tingkat rework pada bagian kerah dari output yang dihasilkan. Akar penyebab rework pada bagian kerah yaitu tidak adanya alat bantu yang dapat meminimalisir dan memudahkan proses penjahitan kerah. Setelah dilakukan perbaikan tingkat rework menurun yang diikuti dengan meningkatnya output produksi.