scholarly journals ANALISIS PENENTUAN SAHAM PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2019 – DESEMBER 2020

Author(s):  
Bunga Wahyu Ningsih ◽  
Muhamad Helmi ◽  
Debi Carolina

Dalam kegiatan investasinya, pasar modal menawarkan berbagai pilihan berinvestasi dengan tingkat keuntungan (return) dan tingkat risiko (risk) yang berbeda-beda. Untuk mengurangi risiko dalam investasi tersebut maka investor membentuk sebuah portofolio. Portofolio optimal dengan model Markowitz yang dipilih dari sekian banyak alternatif portofolio efisien dapat memberikan tingkat return yang maksimal sesuai dengan risiko yang berani ditanggung oleh investor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui portofolio saham yang optimal serta proporsi dana masing-masing saham dengan menggunakan model Markowitz. Penelitian dilakukan di BEI pada saham perusahaan sektor pertambangan periode Januari 2019-Desember 2020. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan www.finance.yahoo.com. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 47 saham perusahaan sector pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2019-Desember 2020 dan jumlah sampel sebanyak 11 saham perusahaan, dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 11 saham perusahaan diperoleh sebanyak 4 saham yang masuk dalam portofolio optimal menggunakan model Markowitz dengan jumlah proporsi dananya yakni PT. Harum Energy Tbk (HRUM) sebesar 12,45%, PT. Timah Tbk (TINS) sebesar 24,42%, PT. Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebesar 53,07% dan yang terakhir PT. Indika Energy Tbk (INDY) sebesar 10,05%. Memberikan expected return sebesar 4,70% dan tingkat risiko sebesar 2,83%.

2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Mochamad Andik Firmansyah

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan level of expected return dan the best risk of optimal portfolio  formation dengan menggunakan Single Index Model pada saham IDX BUMN 20 yang tercatat di Indonesia Stock Exchange dari bulan Januari 2018 sampai January 2019. Saham IDX BUMN 20 yang tercatat di Indonesia Stock Exchange dengan populasi sebanyak 20 perusahaan. Dengan menggunakan populasi sebesar 20 perusahaan maka peneliti menggunakan purposive sampling, dan ternyata hanya 18 perusahaan saja yang ditemukan memenuhi kriteria penelitian ini. Penelitian ini juga menggunakan metode Kuantitatif Deskriptif. Analisa data pada penelitian ini untuk menentukan saham-saham mana saja yang termasuk the optimal portfolio, dan juga the level of proportion of 1 funds yang termasuk juga dalam kategori the optimal portfolio dan the level of expected return serta the best risk of the optimal portfolio yang terbentuk dengan menggunakan Single Index Model. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 5 perusahaan dengan kategori the optimal portfolio dari 18 sampel perusahaan pada saham IDX BUMN 20 dengan tingkat tertinggi dari level of proportion of 1 funds ditemukan pada PTBA share sat 1.89333 or 189,333%, di lain pihak dengan tingkat terendah adalah pada TLKM shares at -2.13488 or -213.488% yang berarti bahwa saham TLKM adalah negatif dan harus dijual dalam jangka waktu pendek sebesar 213,488% dari dana yang dimiliki oleh para inventor dan menghasilkan rate of return yang diharapkan dari formasi optimal portfolio sebesar 0.17583 or 17.583% lebih tinggi dari yang diharapkan oleh market return sebesar 0.00264 or 0.264% dan memiliki tingkat portfolio risk borne sebesar 0.10384 or 10,384%, lebih kecil dari the risk of market sebesar 0.03367 or 3,367% dan beta market sebesar 1.Kata Kunci : Portfolio, Optimal Portfolio, Single Index Model.


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Mira Dwiastuti ◽  
Evaliati Amaniyah ◽  
Echsan Gani

The purpose of study is to determinan optimal portofolio by using Single Index Model at manufacturing company in BEI. The method used in this study is descriptive method. By using purposive sampling method is obtained 11 sample of the manufacturing company. The result of this study  is only three company that make up the optimal portfolio from 11 company because they  have ERB more than cut off point (0,086198) and These companies are PT. Gudang Garam, TBk, PT Astra outopart Tbk dan PT. Unilever Indonesia Tbk.  The proportion of stock in the portfolio are 19.68% PT Gudang garam Tbk, 72.83%  PT Astra outopart Tbk and 7.49% PT. Unilever Indonesia Tbk.  The expected return portfolio is. 10.11% greater  than expected return risk free (SBI) that only 0.534%, risk portfolio 0.2261 smaller than some risk individual stock and beta portfolio 0.9342


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 190-201
Author(s):  
Anwar Ramli ◽  
Anwar ◽  
Indah Lestari Anwar

This study aims to know the optimal portfolio establishment using Markowitz model on Jakarta Islamic Index (JII) stocks in the period of December 2013-May 2019. The population of this study consisted of the company stocks on Jakarta Islamic Index (JII) in the period of  December 2013-May 2019, and there were 59 stocks. While the study sample consisted of 14 company stocks and selected based on purposive sampling method. Data collection used in this study using documentation. Data analysis used in this study using the stages of Markowitz model and started collecting the close price until an optimal portfolio establishment. The result of this study showed that there were 8 company stocks included in the optimal portfolio. Namely AKRA (5,01%), ICBP (9,92%), INDF (3,75%), SMGR (8,61%), TLKM (29,01%), UNTR (20,30%), UNVR (20,88%), WIKA (2,53%). The expected return of the portfolio of 0,84%. Therefore, portfolio risk of 3,16%and smaller than the risk of individual stocks in the research sample.


Author(s):  
Yunan Najamuddin ◽  
Neni Meidawati ◽  
Nahar Savira Putri ◽  
Yuni Nustini ◽  
Muamar Nur Kholid

The purpose of this research is to determine the optimal portfolio for manufacturing entities listed on the Indonesian Sharia Stock Index based on a single index model test. The population of this research is manufacturing entities that have been listed in the Indonesian Sharia Stock Index on the Indonesia Stock Exchange for the Period 2019-2020. This study uses a purposive sampling technique using several criteria. Based on this technique, 31 entities meet the criteria. The results showed that the expected return was 5.65%, and the possible risk was 0.22% for 15 (fifteen) stocks included in the optimal portfolio category.  


Eksos ◽  
2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 84-94
Author(s):  
Yani Riyani ◽  
Kartawati Mardiah ◽  
Susan Andriana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peristiwa pengumuman kemenangan Presiden Republik Indonesia dalam PILPRES 2019 menimbulkan reaksi pada pasar modal Indonesia dan apakah terdapat perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman serta antara saham Syariah dengan yang non Syariah dalam PILPRES 2019. Penelitian ini merupakan event study dengan dengan prosedur penelitian yaitu menentukan event window, menentukan populasi dan sampel, mengumpulkan data harga dan nilai kapitalisasi pasar, menghitung actual return, menghitung expected return, menghitung abnormal return dari setiap saham dengan mengurangi actual return dengan expected return dari masing-masing saham, menghitung rata-rata abnormal return dan menghitung standard errornya, melakukan analisis deskriptif, melakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis one sample t test, paired sample t-test atau wilcoxon serta melakukan interpretasi terhadap hasil pengujian. Populasi dalam penelitian adalah seluruh emiten yang tergabung dalam Sub Sektor Bank yang berjumlah 45 perusahaan. Dengan menggunakan purposive sampling maka yang menjadi sampel sebanyak 34 perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa pertama, pasar modal Indonesia tidak bereaksi pada saat peristiwa pengumuman kemenangan Presiden Republik Indonesia dalam PILPRES 2019. Kedua, tidak terdapat perbedaan reaksi pasar akibat peristiwa pengumuman kemenangan Presiden RI dalam PILPRES 2019 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman pemenang. Dan tidak terdapat perbedaan reaksi pasar akibat peristiwa pengumuman kemenangan Presiden RI dalam PILPRES 2019 untuk saham perusahaan Syariah dengan saham perusahaan yang non Syariah.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 86-97
Author(s):  
Paulina Yuritha Amtiran ◽  
Maria Yosefa Kein ◽  
Wehelmina Mariana Ndoen

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan portofolio saham optimal sebagai dasar penetapan investasi pada saham perusahaan yang berada dalam perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian yang digunakan adalah periode 2015-2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian adalah 20  perusahaan yang berada dalam perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Pemilihan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria adalah 1). Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015-2019,  2). Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut selama tahun pengamatan dari tahun 2015-2019, 3). Perusahaan makanan dan minuman tidak memiliki krisis keuangan selama periode 2015-2019, sehingga diperoleh sampel sebanyak 8 saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model indeks tunggal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 8 saham yang dijadikan sampel, terdapat 2 saham yang masuk kedalam  kandidat portofolio optimal. Kedua saham tersebut adalah perusahaan Parasida Aneka Niaga (PSDN) dan perusahaan Wilmar Cahaya Indonesia (CEKA) dengan proporsi dana masing-masing sebesar 0,9470% dan 0,0530 Kedua saham tersebut mempunyai nilai  expected return  yang akan diperoleh investor sebesar 0,0113 (1,13%) dengan risiko yang akan ditanggung oleh investor atas investasi yang dilakukan yaitu sebesar 0,1092 (10,92%).


2020 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 54-64
Author(s):  
Hadi Ahmad Sukardi

Abstrak - Pertumbuhan sektor properti di Indonesia semakin berkembang pesat, dimana hal ini bisa dilihat dengan banyaknya perusahaan yang berdiri dan menjalankan operasionalnya dalam bentuk proyek-proyek. Hal ini peneliti lakukan untuk membantu menganalisa perusahaan-perusahaan induk yang anak-anak perusahaannya mendapatkan penghargaan dari warta ekonomi berupa beberapa kategori dalam memperoleh property award pada tahun 2018 dan bertujuan membandingkan perusahaan-perusahaan tersebut dan dikatakan layak berinvestasi di perusahaan-perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memperoleh sebanyak 23 saham perusahaan yang terpilih sebagai sampel penelitian dengan menggunakan purposive sampling. Hasil yang didapat oleh peneliti dalam analisis ini terdapat 5 saham efisien dan 18 saham tidak efisien berdasarkan perhitungan CAPM. Saham efisien adalah saham undervalued dengan nilai  > nilai . Saham-saham efisien tersebut yakni : PPRO, EMDE, JSPT, DMAS dan PWON. Sedangkan saham yang tidak efisien adalah saham yang memiliki nilai  < nilai  dan dikatakan sebagai saham overvalued. Saham-saham tidak efisien tersebut yakni : APLN, DILD, ELTY, KIJA, SMDM, LPKR, BSDE, SMRA, CTRA, MDLN, COWL, ASRI, MTLA, GPRA, RODA, GWSA, LPCK dan BEST. Dilain sisi peneliti memperoleh penjelasan bahwa tingkat risiko tidak selalu berhubungan linier dengan tingkat pengembalian, dimana hal ini terlihat ketika peneliti menganalisa hasil risiko sistematis β (beta) yang hubungannya terbalik dengan ekspektasi pengembalian , dengan adanya perubahan posisi perusahaan yang memiliki risiko paling tinggi ternyata ekspektasi pengembaliannya rendah dan perusahaan yang memiliki risiko paling rendah justru ternyata ekspektasi pengembaliannya menjadi tinggi, hal ini terjadi pada perusahaan BEST dan ELTY. Hasil pengambilan hipotesis yaitu tidak semuanya perusahaan yang dapat peraih property award yang bisa dibeli sahamnya tetapi hanya sebagian saja. Abstract -  The growth of the property sector in Indonesia is growing rapidly, where this can be seen with the number of companies that stand up and run operations in the form of projects. This is done by researchers to help analyze the parent companies whose subsidiaries received awards from the journalists in the form of several categories in obtaining property awards in 2018 and aimed at comparing these companies and said to be worth investing in those companies. In this study, researchers only obtained as many as 23 company shares that were selected as research samples by using purposive sampling. The results obtained by researchers in this analysis there are 5 efficient shares and 18 inefficient stocks based on the CAPM calculation. An efficient stock is an undervalued stock with a value of R_i> value E (R_i). These efficient stocks are: PPRO, EMDE, JSPT, DMAS and PWON. While inefficient stocks are stocks that have a value of R_i <value of E (R_i) and are said to be overvalued shares. The inefficient stocks are: APLN, DILD, ELTY, KIJA, SMDM, LPKR, BSDE, SMRA, CTRA, MDLN, COWL, ASRI, MTLA, GPRA, WHEEL, GWSA, LPCK and BEST. On the other hand the researcher gets the explanation that the level of risk is not always linearly related to the rate of return, where this is seen when the researcher analyzes the results of systematic risk β (beta) whose relationship is inversely related to the expected return of E (R_i), with a change in the position of the company that has the most risk high turns out to have low return expectations and the company with the lowest risk actually turns out to have high return expectations, this happens to BEST and ELTY companies. The results of making a hypothesis that not all companies that can win property awards can be bought but only partial shares.  


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 366
Author(s):  
Neneng Susanti ◽  
Okta Eka Putra

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan CAPM (capital asset pricing model) dalam pemilihan saham yang tepat untuk dilakukan investasi. Sampel yang digunakan yaitu perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ 45, yakni perusahaan berkapitalisasi besar dan paling liquid selama periode tahun 2012-2016 yang berjumlah 45 perusahaan namun yang digunakan sebagai sampel hanya 20 perusahaan, adapun hal ini dipengaruhi oleh teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara purposive sampling. Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan penelitian ini yaitu dengan cara Penelitian Kepustakaan (Library Research) dan Riset Internet (Online Research). Kriteria pemilihan saham dalam penelitian ini adalah memilih saham yang efisien, dimana tingkat pengembalian individu (Ri) lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan [E(Ri)]. Hasil dari penelitian ini adalah antara beta dengan expected return terjadi hubungan yang berbanding terbalik, dimana jika nilai beta tinggi maka tingkat pengembalian saham (return) akan rendah, begitu sebaliknya. Dari 20 perusahaan yang diteliti, 10 perusahaan berada pada kondisi efisien dan 10 perusahaan berada pada kondisi tidak efisien. Keputusan investasi yang harus diambil ketika saham dalam kondisi efisien  adalah membeli saham tersebut, namun jika kondisi tidak efisien maka tindakan yang di ambil adalah sebaliknya, yakni menjual saham tersebut.Kata kunci : Capital Asset Pricing Model ,Beta, saham efisien.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Frans Frans ◽  
Sarwo Edy Handoyo

The purpose of this research is to examine the influence of expected return, risk tolerance, and self-efficacy toward stock investment intention. Sample collection was conducted using the Google Form online questionnaire with a purposive sampling, type of non-probability sampling method, with a total of 100 respondents from the Faculty of Economics and Business, Universitas Tarumanagara, Jakarta. Data processing is done by PLS-SEM method and analyzed with SmartPLS 3.2.8. The results of this study indicate that expected return and risk tolerance have a significant positive effect on stock investment intention. Whereas, self-efficacy does not have a significant effect. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekspektasi pengembalian, toleransi risiko, dan efikasi diri terhadap minat investasi saham. Pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan kuesioner online Google Form dengan metode non-probability sampling berjenis purposive sampling dengan total 100 responden mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara Jakarta. Pengolahan data dilakukan dengan metode PLS-SEM dan dianalisis dengan SmartPLS 3.2.8. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekspektasi pengembalian dan toleransi risiko memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat investasi saham. Sedangkan, efikasi diri tidak memiliki pengaruh yang signifikan.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 55
Author(s):  
Wiwit Hariyanto

The purpose of this research is to determine the combination of expected return and LQ-45 stock risk in order to select investment in Indonesian Stock Exchange through the establishment of an optimum portfolio. The population of this study are pharmaceutical companies listed in the Indonesian Stock Exchange year 2008-2013. This research applied quantitative approach, with purposive sampling. The population consists of 14 LQ-45 stocks from February 2012-January 2015 period. The analytical technique used are (1) calculation of return of expectation and risk of stock, (2) calculation of stock selection entered in optimum portfolio, 3) calculation of optimum portfolio formation. The result of this research shows that the optimum portfolio formation in LQ-45 shares will determine portfolio exposure of 0.1835 and portfolio risk of 0.0104, which was obtained from Kalbe farma and Gajah Tunggal shares.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document