scholarly journals Skrining Fitokimia dan Pengaruh Cara Pengeringan Terhadap Kualitas Ekstrak Etanol Daging Buah Pala (Myristica fragrans Houtt)

WARTA AKAB ◽  
2021 ◽  
Vol 45 (2) ◽  
Author(s):  
Septilina Melati Sirait ◽  
Riri Enriyani

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh cara pengeringan terhadap kualitas ekstrak etanol daging buah pala (Myristica fragrans Houtt). Cara-cara pengeringan yang dilakukan adalah pengeringan oven 40oC dan pengeringan langsung di bawah sinar matahari. Hasil uji fitokimia ekstrak daging buah tanaman pala diperoleh bahwa ekstrak daging buah pala mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Analisis kualitas ekstrak etanol daging buah pala (Myristica fragrans Houtt) terdiri dari uji organoleptis, uji kadar air dan uji kadar abu. Dari hasil penelitian diperolah bahwa ekstrak etanol daging buah pala (Myristica fragrans Houtt) dari masing-masing proses pengeringan memiliki ekstrak kental, berwarna cokelat pekat dan bau khas pala. Kadar air daging buah pala dengan metode pengeringan oven sebesar 22,22 % sedangkan dengan metode pengeringan di bawah sinar matahari memiliki kadar air sebesar 3,3 %. Kadar abu daging buah pala dengan metode pengeringan oven sebesar 5,47 % sedangkan dengan metode pengeringan di bawah sinar matahari memiliki kadar abu sebesar 1,77 %.Kata kunci : Myristica fragrans Houtt; pengeringan; kadar air; kadar abu

Author(s):  
Md Arifur Rahman Chowdhury ◽  
Manirujjaman . ◽  
Md Mazedul Haq

Objective: Myristica fragrans Houtt commonly used as traditional medicine for alleviating of various disorders. The purpose of our study was to map out the in vitro antioxidant property and in vivo anti-hyperglycemic and analgesic effect of the methanolic extract of Myristica fragrans Houtt. (Seed and mace) (Myristicaceae) on Swiss albino mice. Methods: The processed powder of Myristica fragrans Houtt (seed and mace) were subjected to methanolic extraction by soxhlet filtration methods, and the desiccated extract was used for screening of antioxidant by DPPH free radical scavenging assessment as well as total phenolic content by using folin-ciocalteu reagent.Anti-hyperglycemic effect and analgesic action tested through alloxan induced antidiabetics test and acetic acid-tempted writhing test on mice. Results: In DPPH free radical scavenging assessment, free radicals neutralization expressed as % of inhibition 49.69±0.06% also by IC50 values as 68.43 µg/ml surmise middle level of antioxidant property. The total phenolic content expressed as 186.25 mg/g equivalent of gallic acid indicates, active phenolic content. Oral administration of 200 and 400 mg/kg of extract dose and reference drug vildagliptin (50 mg/kg) for the duration of the 4-day study period, and initiated % of inhibition the blood glucose level measured as 22.48%, 44.78% and 62.02% regard as the significant anti-hyperglycemic properties. The analgesic activity was investigated by using the acetic acid-induced writhing test in mice, at the dose of 200 mg/kg body and 400mg/kg weight, and resulting 50.4% and 68.10% correspondingly, which was considerably significant with a standard drug. Conclusion: The present study suggests that methanolic extract of seed and mace of Myristica fragrans Houtt can manage moderate oxidative stress as well as perform the painkilling action. Besides, prolong medication may enhance the new dimension of anti-hyperglycemic activity.


2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Alston Millan

<p align="center"> </p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p align="center"><strong> </strong></p>Tujuan<strong> </strong>penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh formulasi berbagai total padatan yang terdiri dari gum Arab sebagai enkapsulan dan oleoresin fuli pala sebagai core terhadap karakteristik mikrokapsul yang dihasilkan. Variasi formulasi oleoresin fuli pala dan gum arab yang dicobakan adalah A1 (5%), A2 (10%), A3 (15%), A4 (20%) dan A5 (20%). Pembentukan emulsi dilakukan dengan <em>Turrax homogenizer</em> dengan kecepatan 4000 rpm selama 5 menit. Pembentukan mikrokapsul dilakukan dengan menggunakan pengering semprot (<em>spray</em> <em>dryer</em>) dengan suhu inlet dan outlet masing-masing 110<sup>0</sup>C dan 62<sup>0</sup>C. Mikrokapsul yang dihasilkan dianalisis karakteristiknya yang meliputi rendemen mikrokapsul, kadar oleoresin terkapsulkan, kadar oleoresin tak terkapsulkan, kadar air, <em>engel of repose,</em> <em>wettability</em> dan rehidrasi, aktivitas antioksidan dengan metode <em>RSA (radikal scavenging activity) DPPH (2-2Dhpypenil-2 Picrylhydrazil)</em> dan kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS). Mikrokapsul yang terbaik diperoleh dengan variasi formulasi oleoresin fuli pala dan gum arab adalah  A1 (5%). Sifat mikrokapsul yang diperoleh menpunyai rendemen mikrokapsul 24,68%, oleoresin terkapsulkan 92,68%, oleoresin tak terkapsulkan 7,607%, kadar air 8,444%, <em>angel of repose</em> 19,083 (<sup>0</sup>), <em>wettability</em> 5,9 (menit), aktivitas antioksidan (IC<sub>50)</sub> 1032 ppm dan kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS) dengan komponen terbesar penyusun mikrokapsul oleoresin fuli pala yaitu <em>sabinene hexane, 4-methylene-1-, myristycin, phenol 2,6 dimetoksi-4-2 (2-peopenil), phenol, 2-metoksi-4-(propennyl).</em>


2020 ◽  
pp. 1267-1269
Author(s):  
Narel Y. Paniagua-Zambrana ◽  
Rainer W. Bussmann

2020 ◽  
Vol 06 (01) ◽  
pp. 16-20
Author(s):  
M. S. Gawankar ◽  
D. C. Rajput ◽  
S. V. Juvekar ◽  
B. R. Salvi

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Nana Ariska ◽  
Lola Adres Yanti ◽  
Chairudin Chairudin

Nutmeg (Myristica fragrans Houtt) is a multipurpose plantation commodity crop that almost all parts of the plant have strategic economic value to be cultivated. In Indonesia there are the largest nutmeg commodity centers, including the Maluku islands, North Sulawesi and Aceh. The biggest problem with nutmeg plants is the attack of pests and diseases. One of the most severe diseases in nutmeg is white root mushroom (Rigidoporus lignosus). This study aims to 1) determine the fungus of white root fungus antagonists (Rigodoporus lignosus) from the Aceh nutmeg rhizosphere (Myristica fragrans Houtt), 2) identify the content of antibiotic fungus JAP antagonist compounds in Aceh nutmeg plants. The study was conducted by taking soil samples from nutmeg plants at three nutmeg plantations in South Aceh. The antagonist fungus isolation activity uses a dilution method. Isolation of JAP from infected roots using direct planting method. Furthermore, it is identified macroscopically and microscopically. The antagonist test was carried out using the dual culture method with RAL. From the rhizosphere in the nutmeg area, 5 candidate antagonist isolates were obtained, having high in vitro antagonism ability to the pathogen R. lignosus. Identification results showed that isolates 1, 2 and 3 were Trichoderma spp, and isolates 4 and 5 were Gliocladium virens. Keywords: In vitro, the content of antibiotic compounds, Aceh nutmeg, Rigidoporus lignosus, antagonistic test


2018 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 172-178
Author(s):  
Fiadwita Nia Ifriana ◽  
Widyasari Kumala

LATAR BELAKANGPseudomonas aeruginosa merupakan bakteri negatif-gram yang menjadi penyebab tersering infeksi di lingkungan Rumah Sakit yang dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Saat ini penggunaan antibakteri dari bahan alami mulai dikembangkan. Di seluruh dunia, ratusan tanaman dapat digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai pengobatan untuk infeksi bakteri. Biji buah pala (Myristica fragrans Houtt) mengandung minyak atsiri, saponin, terpenoid, flavonoid, yang diketahui berpotensi sebagai antibakteri. Maka dari itu penulis ingin mengetahui aktivitas antibakteri pada biji pala (Myristica fragrans Houtt) terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. METODEDesain penelitian ini adalah eksperimental sesungguhnya (True Experimental) laboratorium in vitro, menggunakan metode difusi cakram, dengan menggunakan sampel ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) dan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Terdapat 4 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Zona hambat yang terbentuk akan diukur menggunakan penggaris. Analisis data dengan menggunakan SPSS versi 22. HASILHasil penelitian menunjukkan ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa, hal ini dibuktikan dengan terbentuknya zona hambat pada kertas cakram. Zona hambat yang terbentuk bervariasi, semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin luas zona hambat yang terbentuk. KESIMPULANEkstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) dapat menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dengan kategori lemah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document