Media Husada Journal Of Nursing Science
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

35
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STIKES Widyagama Husada

2747-1136

2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 95-102
Author(s):  
Noor Indalestari
Keyword(s):  

Proses terjadinya pertumbuhan yang pesat terjadi pada masa kanak-kanak. Proses pertumbuhan dan perkembangan ini akan dialami oleh semua anak tidak pada anak autisme. Autisme Spectrum Disorder (ASD) faktor gangguan pada perkembangan saraf, genetik dan lingkungan sangat berperan penting sehingga dapat memunculkan gangguan pada komunikasi, interaksi sosial, dan pola perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengarut terapi lilin plastisin terhadap peningkatan motorik halus pada anak dengan autisme usia 6-12 tahun. Metode penelitian ini menggunakan metode pra eksperimental design menggunakan desian penelitian one group pretest-posttestyang dilakukan pada 16 responden penderita autisme usia 6-12 tahun.di UPT Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Kota Malang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan instrument penelitian berupa pedoman observasi Penelitian Tindakan Kelas(CAR) yang dirancang untuk mengukur kemampuan target pada anak autisme kemudian di uji menggunakan SPSS dengan jenis uji wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh permainan lilin plastisin terhadap peningkatan motorik halus anak autisme (p=0,000). Dari 16 responden terbanyak yang mengalami gangguan motorik halus sebelum diberikan permainan lilin plastisin kurang baik 10 orang (62,5%) dan cukup 6 orang (37,5%) dan gangguan motorik setelah diberikan permainan lilin plastisin cukup baik 10 orang (62,5%) dan baik 6 orang (37,5%). Dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh permainan lilin plastisin terhadap peningkatan motorik halus anak autis usia 6-12 tahun di UPT Layanan Berkebutuhan Khusus Kota Malang


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 179-184
Author(s):  
Mersiana Malo
Keyword(s):  

Artritis reumatoid atau yang biasa disebut rematik sering dialami oleh lansia karena perubahan pada sistem muskuluskeletal yang ditandai dengan nyeri dan kekakuan pada persendian. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat diberikan pada lansia untuk mengurangi atau mengatasi nyeri artritis reumatoid yaitu dengan melakukan senam bugar lansia. Senam bugar lansia bermanfaat untuk melindungi tulang, melancarkan peredaran darah, memperbaiki postur tubuh, otot menjadi lebih kuat dan mencegah kekakuan pada persendian. Tujuan menganalisis efektivitas terapi komplementer senam bugar lansia terhadap penurunan nyeri pada lansia yang mengalami artritis reumatoid. Desain: Literatur review. Metode: Keseluruan 10 jurnal menggunakan desain quasi eksperiment dengan rencangan pretest-posttest. Rata-rata sampel yang digunakan adalah 14-44 lansia, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil keseluruhan 10 jurnal yang digunakan sebagai literatur review dapat disimpulkan bahwa nyeri akibat artritis reumatoid pada lansia berusia 55-90 tahun dengan jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan. Sebelum diberikan senam bugar lansia terdapat 44 responden mengalami nyeri berat, 38 responden nyeri sedang, dan 51 responden nyeri ringan. Setelah dilakukan senam bugar lansia sebanyak 4 responden nyeri berat, 39 responden nyeri sedang, 68 responden nyeri ringan dan 27 responden tidak nyeri. Kesimpulan dari keseluruhan 10 jurnal literatur dapat disimpulkan bahwa 9 jurnal menyatakan bahwa senam bugar lansia efektif menurunkan nyeri sendi dan 1 jurnal menyatakan senam bugar lansia efektif menurunkan nyeri sendi dengan kombinasi kompres jahe.


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 167-178
Author(s):  
Kuspariyah Romelah

ABSTRAK Penyakit jantung koroner adalah penimbunan plak pada pembuluh darah koroner, sehingga menyebabkan arteri koroner menyempit atau tersumbat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis  perbedaan tanda- tanda vital dan ekg sebelum dan sesudah rehabilitasi jantung fase 1 pada pasien penyakit jantung koroner.  Desain penelitian ini one Group Pre dan Post Test Design. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel 32 responden pasien. Analisa data menggunakan uji  Pairet T Sample test. Hasil penelitian  yang menunjukkan  normal sebelum   rehabilitasi jantung fase 1  tekanan darah sistole  65,63%, tekanan darah diastole 78,12%,  nadi 78,13%, respirasi 100%, suhu 87,5%, ekg 68,75%. Dan yang menunjukkan normal  sesudah  rehabilitasi jantung fase 1 yaitu   tekanan darah sistole 75% , tekanan darah diastole  93,75%,  nadi 68,75%, respirasi 68,75%, suhu 100% ekg 87,5%. Hasil uji statistik Pairet T Sample Test didapatkan 0,012 (< 0,05).  Kesimpulannya  adalah ada perbedaan tanda- tanda vital dan ekg sebelum dan sesudah  rehabilitasi jantung fase 1 pada pasien penyakit jantung koroner di IPJT RSSA Malang.   Kata kunci : Rehabilitasi, Tanda- tanda vital, Penyakit Jantung Koroner     ABSTRACT Coronary heart disease is the accumulation of plaque in the coronary arteries, causing the coronary arteries to become narrowed or blocked. The purpose of this study was to analyze the differences in vital signs and ECG before and after phase 1 cardiac rehabilitation in patients with coronary heart disease. The design of this research is one group pre and post test design. Sampling using purposive sampling technique with a sample of 32 patient respondents. Analysis of the data using the Pairet T Sample test. The results showed normal before cardiac rehabilitation phase 1 systolic blood pressure 65.63%, diastolic blood pressure 78.12%, pulse 78.13%, respiration 100%, temperature 87.5%, ecg 68.75%. And what showed normal after phase 1 cardiac rehabilitation were systolic blood pressure 75%, diastolic blood pressure 93.75%, pulse 68.75%, respiration 68.75%, temperature 100% ecg 87.5%. The results of the Pairet T Sample Test statistical test obtained 0.012 (<0.05). The conclusion is that there are differences in vital signs and ECG before and after phase 1 cardiac rehabilitation in coronary heart disease patients at IPJT RSSA Malang.   Key words :  Rehabilitation, Vital signs, Coronary Heart Disease


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 154-166
Author(s):  
Clara Cassandra Resubun

Latar Belakang : Pandemi covid 19 memberikan dampak yang begitu besar ke segala aspek termasuk dalam dunia pendidikan. Pendidikan pada masa pandemi menggunakan pembelajaran blended learning karena adanya perubahan sistem pembelajaran, menyebabkan terjadi stres pada mahasiswa yang mempengaruhi respon mahasiswa serta tingkat stres yang dialami selama pandemi covid 19. Tujuan: untuk mengetahui hubungan respon mahasiswa terhadap pembelajaran blended learning diera pandemi covid 19 dengan tingkat stres pada mahasiswa semester 4 Stikes Widyagama Husada Malang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 50 responden yang telah diseleksi melalui teknik sampling total sampling dan analisis data menggunakan uji Kendall’s tau-b. Hasil: hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden sebanyak (40.0%) menunjukan kurangnya respon terhadap pembelajaran blended learning dan sebagian kecil sebanyak (10.0%) menunjukan respon yang baik terhadap pembelajaran blended learning. Terdapat 33 responden yang menunjukan stres berkategori stres berat sebesar (66.0%) dan 4 responden yang menunjukan stres ringan sebesar (8.0%). Hasil uji Kendall’s tau-b didapatkan pvalue 0.000 (< 0.05) sehingga di terima H1 diterima atau signifikan. Hasil korelasi respon mahasiswa terhadap pembelajaran blended learning diera covid 19 dengan tingkat stres sebesar 0.503 berarti terdapat hubungan yang kuat dan positif antara kedua variabel. Kesimpulan: Ada hubungan respon mahasiswa terhadap pembelajaran blended learning dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan semester 4 Stikes Widyagama Husada Malang.


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 103-114
Author(s):  
Arling Tamar Daworis Arling Tamar Daworis

Pemberian nutrisi pada bayi dan balita yang baik akan mempengaruhi status gizi. Status gizi kurang atau lebih akan menentukan derajat kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan balita. Pemberian nutrisi pada bayi dan balita yang baik akan mempengaruhi status gizi. Status gizi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Keadaan kurang gizi terutama pada balita akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan fisik dan kecerdasan. Salah satu upaya dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak adalah pemberian susu formula. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui adanya hubungan antara perilaku Ibu tentang pemberian susu formula dengan status gizi balita usia 6–24 bulan di Posyandu Wilayah Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelatif yang dilakukan pada 60 responden ibu dengan balita usia  6–24 bulan di Posyandu Wilayah Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan instrumen penelitian berupa kuesioner perilaku Ibu tentang pemberian susu formula dan hasil pengukuran status gizi balita usia 6–24 bulan yang kemudian di uji menggunakan SPSS dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara perilaku Ibu tentang pemberian susu formula dengan berstatus gizi pada balita usia 6–24 bulan, yang berkunjung ke Posyandu Wilayah Kelurahan Dinoyo Kota Malang (rvakue = 0,000). Dari 60 responden, hampir setengah jumlah Ibu dengan balita usia 6–24 bulan yang berkunjung ke Posyandu Wilayah Kelurahan Dinoyo Kota Malang berperilaku tepat dan sebagian besar jumlah Ibu dengan balita usia 6–24 bulan yang berkunjung ke Posyandu Wilayah Kelurahan Dinoyo Kota Malang berstatus gizi baik. Dapat disimpulkan bahwa semakin tepat Ibu dalam berperilaku tentang pemberian susu formula maka dapat meningkatkan berstatus gizi baik pada balita usia 6–24 bulan, khususnya yang berkunjung ke Posyandu Wilayah Kelurahan Dinoyo Kota Malang.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Dea Adella Febrianita ◽  
Ahmad Guntur Alfianto ◽  
Muntaha Muntaha

Sekitar 42% dari 150 orang penderita gangguan bipolar di Indonesia mengeluhkan sulitnya mendapatkan obat yang biasa dikonsumsi saat pandemi Covid-19 dan kurangnya literasi kesehatan tentang obat yang memberikan efek yang sama dengan obat yang biasa mereka konsumsi sehingga tidak ada opsi lain jika orang dengan gangguan bipolar tidak mendapatkan obat.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepatuhan minum obat pada penderita bipolar dimasa pandemi Covid-19. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan kuisioner Medication Adherence Rating Scale (MARS). Hasil dari indikator kepatuhan obat didapatkan sebanyak 12% memiliki sipak kepatuhn obat yang tinggi dan sebanyak 88% memiliki sipak kepatuhan obat yang rendah. Didapatkan juga sikap keputusan persepsi obat tinggi sebesar 4% dan sikap keputusan persepsi obat rendah sebesar 96%. Didapatkan data persepsi efek samping obat rendah sebesar 100%. Hal ini menunjukkan rendahnya kepatuhan obat pada penderita gangguan bipolar dimasa pandemic Covid-19 ini


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 62-71
Author(s):  
Febriana Arianti
Keyword(s):  

Program pembangunan kesehatan di Indonesia masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. AKI dan AKB menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan ibu dan bayi, karena merupakan cerminan dari status kesehatan ibu dan bayi saat ini. Perdarahan menjadi salah satu faktor resiko pemicu AKI dan AKB yang perlu penanganan segera agar tidak terjadi komplikasi pada proses selanjutnya. Pemberian asuhan secara komprehensif kepada ibu hamil sampai dengan proses selanjutnya merupakan salah satu solusi untuk mencegah komplikasi akibat perdarahan terutama pada era pandemi covid ini. Tujuan studi kasus ini ialah memberikan asuhan secara continuity of care dan mendeskripsikannya sejak kehamilan hingga pelayanan keluarga berencana agar tidak terjadi komplikasi akibat faktor resiko perdarahan. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan subjek Ny’A” usia 24 tahun sejak Februari sampai Juli 2021. Hasil studi kasus bahwa kehamilan berlangsung fisiologis dan berakhir UK 39 minggu 5 hari. Persalinan normal pervaginam, kala I berlangsung ±4 jam, kala II ± 15 menit, kala III ± 30 menit dan kala IV ± 2 jam, tidak ada laserasi jalan lahir. Bayi lahir langsung menangis, jenis kelamin perempuan, berat badan 2700 gram, panjang badan 48 cm, bayi dalam keadaan normal terlihat dari tanda-tanda vital dan tidak ditemukan tanda-tanda infeksi. Masa nifas berlangsung baik, involusi uteri dan laktasi berjalan lancar. Kontrasepsi yang digunakan adalah kondom sebagai kontrasepsi sementara sebelum nanti menggunakan KB suntik 3 bulan. Dapat disimpulkan bahwa meskipun terdapat faktor resiko perdarahan, akan tetapi proses kehamilan, persalinan, nifas sampai dengan KB berjalan fisiologis, hal ini karena asuhan komprehensif yang dilakukan tepat sehingga tidak terjadi komplikasi.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72-80
Author(s):  
Yuliana Fransiska Dapa Yuliana Fransiska Dapa

According to the IDHS, the MMR in 2018 has decreased but is still quite high. The high MMR indicates that the health status in Indonesia is still not good. One of the factors causing AKI and IMR is pregnancy in mothers with poor nutritional status. Poor nutritional status will cause babies to be born with LBW so that the potential for death is higher. Efforts and steps for handling this strategy are to carry out comprehensive midwifery care for mothers starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning (KB). Appropriate care related to the fulfillment of nutrition for pregnant women will have a positive impact on the delivery process, postpartum and BBL. The aim is to provide comprehensive care and to observe the results of the process of pregnancy, childbirth, postpartum, low birth weight and family planning to mothers with poor nutritional status. The case study uses a descriptive observational method. The study was carried out at PMB Ngadillah Asrikaton Pakis with the subject of the case study being Mrs. A, carried out from March to July 2021. The results showed that pregnancy had problems with poor nutritional status (BMI <18), but pregnancy progressed normally, increasing maternal weight during pregnancy. pregnant is 15 kg. The delivery took place normally vaginally with the duration of the 1st stage being 6 hours, the baby was born 12 minutes after complete dilatation, the placenta was born complete with approximately 6 minutes and 2nd degree laceration. The involution was normal, the baby was healthy and given exclusive breastfeeding. Infants are not given formula milk or other complementary foods. Injectable contraception is the choice of contraception, there are side effects of weight loss due to disruption of rest patterns. It can be concluded that comprehensive midwifery care has a positive impact on pregnancy with poor nutritional status by optimizing appropriate intake and nutrition.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document