DIABETES MELITUS DAN GANGGUAN FUNGSI SEKSUAL
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh masyarakat dan jumlah penderitanya cenderung semakin meningkat. DM mengakibatkan berbagai hal yang merugikan terutama dapat menyebabkan penurunan atau kerusakan fungsi organ maupun sistem tubuh. Gangguan fungsi seksual adalah salah satu permasalahan kesehatan yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui beberapa gangguan fungsi seksual yang diakibatkan oleh penyakit diabetes melitus. Penelusuran literatur dilakukan melalui basis data Pubmed dan NCBI. Jumlah penderita penyakit DM cenderung meningkat. WHO memperkirakan sekitar 330 juta penduduk dunia yang menderita DM di tahun 2030. Pada tahun 2005, terdapat sekitar 24 juta penderita DM di Indonesia. Gangguan fungsi seksual yang di timbulkan oleh DM bisa di alami oleh pria maupun wanita, yaitu gangguan keinginan seksual, gangguan bangkitan seksual dan gangguan ejakulasi pada pria. Gangguan keinginan seksual terutama pada pria DM dikaitkan dengan penurunan kadar hormon testosteron. Gangguan bangkitan seksual pada pria DM muncul berupa disfungsi ereksi dan berkaitan dengan kerusakan endotel pembuluh darah dan kerusakan saraf perifer sedangkan gangguan bangkitan seksual pada wanita berupa gangguan lubrikasi vagina. Gangguan ejakulasi pada pria DM dapat muncul karena gangguan saraf otonom. Hal ini dapat ditimbulkan oleh berbagai macam faktor antara lain metabolic insult terhadap serabut saraf, insufisiensi neurovaskular, kerusakan autoimun, dan defisiensi neurohormonal faktor pertumbuhan. Ejakulasi terbalik juga merupakan salah satu gangguan fungsi seksual yang bisa ditimbulkan akibat DM.