TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

12
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Gresik

2615-7012, 2615-7020

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Muhammad Mahfud ◽  
Endah Sri Redjeki ◽  
Rohmatin Agustina
Keyword(s):  

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang banyaktumbuh di permukaan batang pohon yang sudah lapuk. Tujuan penelitian ini yaitu untukmendapatkan bahan substitusi media baglog yang berasal dari bahan organik terhadap pertumbuhandan hasil jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Penelitian ini dilaksanakan pada buln Juni -Agustusdi kumbung budidaya jamur tiram yang terletak di Dusun Bulangkulon Desa BulangkulonKec. Benjeng, Kab.Gresik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL),denganfaktor bekatul, kirinyu, ampas tebu dan ampas jagung. Masing-masing perlakuan terdapat 6 sampel,dan diulang sebanyak 6 kali sehingga didapatkan 144 baglog. Variabel yang diamati ialah LamaMiselium Menutup Permukaan Baglog, Lama Pertumbuhan pinhead pertama, Lama Jamur SiapPanen, Diameter Tangkai, Panjang Tangkai, Diameter Tudung, Ketebalan tudung, Jumlah Pinhead,Bobot Badan Buah Perbiji, Bobot Badan Buah Per baglog, Bobot Tudung Per Biji, Bobot TudungPer baglog, Bobot baglog selesai panen. Dalam penelitian ini terdapat perbedaan nyata padapertumbuhan miselium.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Qurrotu A’ayuni ◽  
Rahmad Jumadi ◽  
Rohmatin Agustina

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk memproduksi karbohidrat atau gula daritanaman yang dapat dimanfaatkan untuk sumber bahan pangan utama. Keanekaragaman jenistanaman yang potensial sebagai sumber pangan utama tumbuh subur dan tersebar luas di wilayahIndonesia, yaitu berupa tanaman bebijian seperti padi, jagung dan sorgum. Sorgum merupakantanaman pangan lahan kering yang memiliki potensi besar dikembangkan di Indonesia. Tanamansorgum mempunyai keistimewaan tahan terhadap kekeringan dan genangan bila dibandingkandengan tanaman palawija lainnya. Keistimewaan tanaman sorgum yang lain adalah memilikikemampuan tumbuh kembali setelah dipanen (ratun), peratunan dapat dilakukan 2-3 regeneresi.Tujuan dari penelitian adalah terdapat interaksi nyata antara varietas sorgum dengan sistem tanam(tanam baru dan ratun ').Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah Desa Medalem, Kecamatan Modo, KabupatenLamongan, sejak bulan Oktober hingga Desember 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan acakkelompok petak terbagi (Split plot), yaitu petak utama (PU) Tipe tanam terdiri dari: tanam baru (T1),ratun (T2). Sedangkan pada anak petak (AP) varietas terdiri dari: varietas numbu (V1), varietas suri3 agritan (V2), varietas super 1 (V3), varietas kawali (V4) dan varietas suri 4 agritan (V5) terdapat10 kombinasi perlakuan, masing masing diulang tiga kali.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan tanaman sorgum pada perlakuan tipetanam, tanam baru dan ratun berbeda nyata pada variabel persentase perkecambahan dan tumbuhtunas, tinggi tanaman, jumlah ruas, jumlah daun, diameter batang dan luas daun. Pertumbuhantanaman sorgum pada perlakuan varietas berbeda nyata pada variabel persentase perkecambahan dantumbuh tunas, jumlah ruas, jumlah daun, diameter batang dan luas daun. sedangkan, terdapatinteraksi nyata tertinggi terhadap tipe tanam dan varietas (T1V1) terhadap pengamatan variabelpersentase perkecambahan dan tumbuh tunas, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah ruas dan luasdaun


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Retno Ayu Sri Mahesti

Tanaman terong gelatik (Solanum melongena L.) adalah tanamanhortikultura yang ditanam untuk dimanfaatkan buahnya. Terong mengandung banyakkhasiat bagi kesehatan karena dapat menurunkan kolesterol darah dan mengandung zat antikanker. Terong juga mengandung vitamin dan gizi, seperti vitamin B-kompleks, thiamin,pyridoxine, riboflavin, zat besi, phosphorus, manganese, dan potasium. Tujuan daripenelitian adalah untuk mengetahui perbedaan nyata perlakuan dosis PGPR dandosis pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman teronggelatik (Solanum melongena L.). Penelitian dilaksanakan di Kebun Kebomas,Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik pada bulan April sampai Juni 2020. Percobaanmenggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktorpertama yaitu pupuk kandang kambing (K) dan faktor kedua PGPR (P). Faktor pertamamemiliki empat taraf perlakuan yaitu K0: 0 gram/polybag; K1: 150 gram/polybag; K2: 300gram/polybag; K3: 450 gram/polybag. Faktor kedua memiliki tiga taraf perlakuan yaitu P0:0 ml/polybag; P1: 15 ml/polybag; P2: 30 ml/polybag sehingga diperoleh sebanyak 12perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga total menghasilkan 36 satuan percobaan.Setiap satuan percobaan terdapat 10 sampel sehingga diperoleh 360 sampel polybag.Analisis yang digunakan analisis sidik ragam (ANOVA) diuji dengan Uji F 5%. Jikaterdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak nyata Duncan DMRT 5%.Penggunaan pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap semua variabel hasil dan variabel pertumbuhan tanaman terong gelatik (Solanum melongena L.). Pada tinggitanaman terong gelatik 8 MST nilai angka (4,19 cm). Pada luas daun terong gelatik 6 MSTnilai angka (6,64 cm2); 8 MST nilai angka (3,92 cm2). Pada jumlah daun terong gelatik 8MST nilai angka (5,20 helai). Penggunaan PGPR berpengaruh nyata pada variabelpertumbuhan jumlah daun. Pada jumlah daun terong gelatik 2 MST nilai angka (3,99 helai);4 MST nilai angka (5,89 helai); 6 MST nilai angka (4,30 helai); 8 MST nilai angka (3,91helai).


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 78
Author(s):  
Diana Fitriyah Rahayu ◽  
Setyo Budi ◽  
Wiharyanti NurLailiyah

Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan bahan baku pembuatan gula.Produksi tanaman tebu mengalami penurunan yang diakibatkan oleh pemupukan yang tidakseimbang dan metode penanaman bibit tebu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkanproduksi tanaman tebu. Hal ini dapat ditempuh melalui pemberian pupuk organik granul danpupuk phonska plus yang berimbang dengan menggunakan metode bagal satu mata tunas.Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Agroteknologi di Desa Klangonan, Gresik padabulan Mei - Juli 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan AcakKelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama Pupuk Organik Granul (G) dengan duataraf yaitu Gi dan G2 dan Pupuk Phonska Plus (P) dengan tiga taraf yaitu Po, Pi, P2 dan diulangtiga kali sehingga terdapat 18 kombinasi perlakuan. Analisis data menggunakan Anova denganuji F 5%. Jika terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%.Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan pemberian pupuk organik granul terdapat bedanyata tertinggi dibandingkan perlakuan pemberian pupuk phonska plus pada semua umurpengamatan (45, 59, 73, dan 87 HST). Pada pemberian dosis pupuk organik granul 1.500 kg/hadapat meningkatkan tinggi batang dan diameter batang. Pada pemberian pupuk phonska pluspada dosis 200 kg/ha dan 400 kg/ha tidak terdapat perbedaan nyata pada semua variabelpengamatan. Terdapat interaksi perlakuan pemberian pupuk organik granul dan pupuk phonskaplus pada pengamatan tinggi batang dan diameter batang terhadap pertumbuhan tanaman tebu.Perlakuan paling efektif yaitu G2P1 (pemberian pupuk organik granul 1.500 kg/ha + pupukphonska plus 200 kg/ha) dapat meningkatkan produksi tanaman tebu.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Asifatul Khanifah ◽  
Endah Sri Redjeki ◽  
Rahmad Jumadi
Keyword(s):  

Kacang bambara adalah salah satu tanaman jenis kacang-kacangan yangdikembangkan di Indonesia karena memiliki gizi yang kompetitif. Upaya meningkatkanhasil tanaman kacang bambara di lakukan melalui penanaman berbagai jenis galur kacangbambara dan jenis mulsa. Penelitian ini bertujuan mengetahui interaksi jenis galur dan mulsapada tanaman kacang bambara (Vigna subterranea (L). Penelitian ini dilaksanakan di jlnPesantren Rt 01 Rw 02 Desa Pengulu, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik Jawa Timur,pada ketinggian 7 m dpl pada bulan Juni - Agustus 2020. Penelitian menggunakan duafaktor, Faktor pertama yaitu jenis galur (G) yang terdiri atas 2 (dua) taraf perlakuan galurJawa Barat (G1), galur Gresik (G2). Faktor kedua yaitu jenis mulsa (M) terdiri atas 3 (tiga)yaitu, mulsa plastik (M1), mulsa brangkasan kacang bambara 6 ton/ha (M2), mulsa jeramipadi 6 ton/ha (M3). Analisis data menggunakan analisis sidik ragam lebih lanjut apabilaterdapat perbedaan nyata pada uji F 5%, dilanjutkan dengan Uji Duncan’s multiple rangetest pada taraf 5%. Untuk mengetahui keeratan hubungan dua variabel atau lebih digunakanuji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi nyata perlakuan jenis galur danmulsa pada variabel tinggi tanaman pada umur pengamatan 2 mst, 4 mst, dan 6 mst. Tinggitanaman terbaik ditunjukkan oleh kombinasi perlakuan mulsa brangkasan kacang bambaradan galur Gresik (M2G2)


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Ajeng Embri Legawati ◽  
Rahmad Jumadi ◽  
Wiharyanti Nur Lailiyah

Okra merupakan komoditas holtikultura berupan sayuran yang mempunyai banyak manfaat. Peningkatan produksi tanaman okra dapat dilakukan dengan penggunaan media tanam dan pemupukan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan dan hasil tanaman okra pada dosis pupuk NPK cair dan media tanam yang berbeda. Penelitian dilakukan pada lahan kosong perumahan Jl. Banjarbaru IX no.46 GKB Manyar-Gresik pada bulan Mei 2020 sampai Agustus 2020. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan duafaktor. Faktor I komposisi media tanam : top soil + pasir (1:1), top soil + sekam padi (1:1), top soil+ pupuk kandang sapi (1:1). Faktor II dosis pupuk NPK cair : tanpa pupuk NPK (0 ml/polybag),(Pupuk NPK 600 ml/polybag), (Pupuk NPK 840 ml/polybag) terdapat 9 kombinasi perlakuan dandiulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi nyata pada variabel pengamatanjumlah daun umur 3 mst dan diameter batang. Perlakuan media tanam top soil + pupuk kandangsapi (1:1) menghasilkan rataan tertinggi pada variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun 2-6mst, jumlah buah, bobot buah segar pertanaman dan bobot buah perhektar. Perlakuan dosis pupukNPK cair menunjukkan perbedaan nyata pada variabel pengamatan jumlah daun 3 mst dan diameterbatang.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Untung Priyanto ◽  
Endah Sri Rejeki
Keyword(s):  

Gresik merupakan sentra pertanaman kacang bambara di Jawa Timur yang dikenal secara salah kaprah sebagai ‘kacang kapri’. Kandungan nutrisi sangat kompetitif, karbohidrat sekitar 60%, protein 22% dan lemak hanya 1%. Permasalahan kacang bambara di Gresik, hasil biji kering masih rendah, kurang dari 1 ton. ha-1. Peningkatan hasil tanaman kacang bambara menjadi tujuan penelitian ini melalui introduksi galur Sukabumi yang diseleksi berdasarkan warna kulit biji (testa). Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal, yaitu warna testa (G1= warna coklat, G2=hitam dan G3=merah) diulang tiga kali. Pengamatan dilakukan pada variabel komponen hasil, yaitu bobot brangkasan, jumlah polong/tanaman, bobot basah dan kering polong/tanaman, jumlah biji/tanaman, bobot kering biji/tanaman, bobot 100 biji, jumlah biji warna coklat, hitam dan merah. Taksiran nilai kuadrat tengah digunakan untuk menghitung nilai heritabilitas dalam arti luas (H2). Uji korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dua atau lebih variabel yang diukur. Hasil penelitian menunjukkan nilai heritabilitas (H2) sedang pada karakter bobot 100 biji (0.4) dan tinggi pada jumlah biji berdasarkan warna (0.99). Bobot 100 biji mempunyai korelasi nyata dengan variabel lebar tajuk, bobot biomass, jumlah polong dan biji per tanaman, bobot basah dan kering polong per tanaman.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Setyo Budi ◽  
Wiharyanti Nur Lailiyah

Tebu merupakan salah satu penghasil gula utama di Indonesia. Gula sebagai salah satu kebutuhan pokok dan Tebu merupakan salah satu komoditi yang berperan dalam pemeliharaan ketahanan pangan dan revitalisasi pertanian. Data Satistik pada tahun 2010, produktivitas tebu nasional mencapai 78,2 juta ton/ha dan menurun cukup tajam di 2011 menjadi 66,7 juta ton/ha. Kecenderungan turunnya nilai rendemen gula dari kisaran 10-11% menjadi 6-9% ikut memberikan kontribusi negatif terhadap produktivitas gula, karena kontribusi negatif terhadap produktivitas gula tidak hanya dari segi budidaya di kebun( on farm) namun juga segi pengolahan tebu di pabrik (off farm), sehingga diperlukan upaya dari Pemerintah bersama Stakeholders pergulaan nasional dalam mencari solusi dalam meningkatkan produktivitas dan produksi gula nasional. Peningkatan produktifitas gula perlu adanya upaya untuk perbaikan budidaya tanaman tebu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mempelajari kemampuan dari Pyraclostrobin pada pembibitan tanaman tebu dan menentukan konsentrasi yang tepat untuk perlakuan penyemprotan Pyraclostrobin pada pembibitan tanaman tebu. Penelitian ini dilakukan di kebun Tebu Holywood di Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik yang terletak pada ketinggian 4,5 m dpl. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2020. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa tanaman tebu, pupuk dan ZPT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok. yang tediri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Pemberian pyraclostrobin 2 minggu sekali dengan kosentrasi 600 ppm dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman tebu.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Endah Sri Rejeki ◽  
Suhaili Suhaili ◽  
Rahmad Jumadi ◽  
R. Agustina ◽  
W. Lailiyah ◽  
...  

Bambara groundnut has competitive nutritional value such as 49–63.5% carbohydrate, 15–25% protein, and 4.5–7.4% fat. There is not available yet a superior variety. Bambara Groundnut Research Centre has been working intensively to select the candidates of superior variety. Three of bambara groundnut pure lines of BGRC seed collection, including Gresik (Gresik), GHC (Gresik) and S19-3 (Namibia) assessed based on their growth traits, including germination rate, number of leaves, plant height (cm), length of petiole (cm), length of internode (cm), growth type, 1st flowering (das) and 50% of flowering (das) in the Gresik field 5 m above sea level, with Random Complete Block Design experiment, three replicates. Analysis of means (ANOM) calculated to test differences between landraces in particular traits. Heritability of three pure lines calculated based on Mean Square Estimated of Analysis of Variance (ANOVA), as well as coefficient correlation, using Minitab 18. The result showed that S19-3 as an introduced landrace from Namibia has traits similarity to the two landraces, namely GHC and Gresik except days to 50% flowering time. Analysis of means shows that S19-3 has days to 50% flowering early compare to the others. The trait of 50% flowering time (dap) also shows a high heritability (0.58). First flowering time has a significant correlation with 50% flowering time in positive direction.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Fauziatun Nisak ◽  
Yeni Ika Pratiwi ◽  
Bambang Gunawan

The abundant condition of organic waste in urban areas of Surabaya requires a solution not only regarding the process of compost, but also how to utilize the biomass organic waste in a framework to socialize the use of urban yard narrow land into a form of cultivation of vegetables that contribute to the nutrition for the family. This potential will be synergistic with Surabaya city government policy related to urban yard Empowerment program that inspires the idea of how to utilize organic waste biomass into something useful for plant growth and reduce the accumulation of excessive waste and odor that is not delicious for the people of Surabaya. By implementing the appropriate technology to utilize waste biomass of organic waste into a material of burial or organic fertilizer after through the process of composting or fermentation to become organic fertilizer that is beneficial for plants. The purpose of this research is to know the influence of organic waste biomass from the results of the posting of urban organic waste against the growth test and the results of mustard crops. Based on the research results, it can be concluded as follows: 1. There is a significant influence of the composition of urban garbage organic fertilizer against the growth parameters and results of the mustard crops in the variables studied, including: length of the plant, the number of leaves, the length of the roots and fresh weight per plant. 2. The value of fresh weight yield per highest crop is achieved by P3 treatment (15% from the weight of planting media) by 313.82 grams and effective and efficient treatment, it is also supported by growth variables such as plant length, number of leaves and root length; Even though statistically different P3 treatments are not significant with the P5 treatment (25%) and P7 (35%). Keywords: organic waste Biomas, mustard greens.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document