SEURUNE: Jurnal Psikologi UNSYIAH
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

52
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM Unsyiah

2655-9161, 2614-6428

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 22-47
Author(s):  
Lecya Lalitya ◽  
Eko Handayani
Keyword(s):  

Anak dengan perilaku hiperaktif memiliki tingkat aktifitas motorik tinggi yang ditunjukkan dengan gejala seperti seringkali tidak nyaman diam di suatu tempat dan meningkalkan tempat duduk pada situasi dimana ia harus diam dalam jangka waktu tertentu. Gejala tersebut muncul dalam berbagai situasi, seperti belajar di sekolah dan makan di rumah. Hal ini terjadi karena minimnya perilaku fokus atau on-task. Di sisi lain, minimnya kemampuan on-task anak kemudian akan memengaruhi fungsinya karena ia kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari, sehingga masalah perilaku on-task perlu mendapatkan intervensi. Salah satu pendekatan intervensi untuk anak dengan hiperaktifitas adalah modifikasi perilaku dengan teknik token economy. Penelitian ini berfokus pada perilaku on-task dalam aktifitas makan karena masalah dalam perilaku makan dapat berkaitan dengan pemenuhan gizi yang kemudian berkaitan pula dengan masalah dalam aspek akademis. Penelitian ini bertujuan melihat efektifitas token economy untuk meningkatkan perilaku on-task dalam aktifitas makan pada anak dengan hiperaktifitas. Token yang berikan adalah stiker berbentuk bintang. Penelitian menggunakan desain penelitian single subject dan dengan desain A-B. Partisipan adalah anak laki-laki berusia 8 tahun dengan perilaku hiperaktif. Hasil penelitian menunjukkan, teknik token economy efektif meningkatkan perilaku on-task dalam aktifitas makan pada anak dengan hiperaktifitas. Hal ini membuka peluang bagi penelitian selanjutnya untuk menerapkan modifikasi perilaku pada perilaku on-task dengan berbagai konteks dan latar belakang partisipan. 


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Icha Herawati

Kebersyukuran merupakan aspek psikologi positif yang penting ada bagi meningkatkan kebahagian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbadaan antara kebersyukuran Ibu yang bekerja dan Ibu rumah tangga. Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan satu alat ukur yaitu Skala Kebersyukuran. Penelitian ini dilakukan pada istri yang berjumlah 135 orang yang terdiri dari 75 orang Ibu yang Bekerja dan 60 orang Ibu Rumah Tangga (IRT). Ibu bekerja dan ibu rumah tangga memiliki tingkat kebersyukuran sama-sama berada pada tingkat kebersyukuran sedang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan kebersyukuran antara ibu yang bekerja dan ibu rumah tangga dengan nilai signifikansi 0.736 (p 0,05) artinya Ibu Rumah Tangga dan Ibu bekerja sama-sama memiliki rasa Kebersyukuran yang dominan berada pada tahap sedang.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Rangga Alam Purnama ◽  
Marina Sulastiana ◽  
Anissa Lestari Kadiyono

Perusahaan jasa transportasi udara adalah perusahaan dengan bidang bisnis yang belum umum, dimana perlu mencari karyawan dengan keterampilan khusus di bidang terkait. Kemungkinan untuk mendapatkan karyawan dengan latar belakang dan pengalaman kerja yang sesuai pun akan terbatas. Oleh karenanya, perusahaan perlu mengembangkan cara agar karyawan dapat belajar guna memenuhi tuntutan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran umum, gambaran profil, dan melihat perbandingan organizational learning climate dengan demografis responden. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif serta uji beda menggunakan The Dimensions of Learning Organization Questionnaire (DLOQ) yang diadaptasi ke Bahasa Indonesia dan wawancara kepada beberapa karyawan. Data dikumpulkan dari 73 karyawan yang bekerja di perusahaan jasa penerbangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden mempersepsikan organizational learning climate secara positif. Hasil lain menunjukkan terdapat perbedaan nilai dalam hal lama bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki persepsi positif terhadap upaya yang telah dilakukan perusahaan dalam menyediakan pembelajaran terkait jasa transportasi udara. Namun, persepsi ini dapat berubah seiring dengan lamanya karyawan bekerja di dalam perusahaan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Yuliana Anggreany

Kecemasan terhadap ulangan Matematika merupakan keadaan emosional yang tidak menyenangkan dan menimbulkan pengalaman somatik, kognitif, dan tingkah laku yang kuat, yang timbul ketika ulangan Matematika. Penelitian ini dilakukan untuk menurunkan kecemasan anak kelas 6 SD terhadap ulangan Matematika dengan menggunakan Cognitive Behavior Therapy. Penelitian dilakukan terhadap dua anak kelas 6 SD yang berusia 11 tahun dari satu sekolah swasta dengan akreditasi A di Jakarta. Peneliti menggunakan Alat Ukur Kecemasan terhadap Ulangan Matematika sebelum dan sesudah pemberian terapi untuk mengukur tingkat kecemasan partisipan terhadap ulangan Matematika. Setelah Cognitive Behavior Therapy diberikan, partisipan mampu menyadari proses timbulnya kecemasan dan mampu menggunakan teknik-teknik yang sudah dipelajari untuk menurunkan kecemasan terhadap ulangan Matematika. Cognitive Behavior Therapy diketahui dalam penelitian, terlihat efektif menurunkan kecemasan partisipan terhadap ulangan Matematika ditandai dengan adanya penurunan skor kecemasan partisipan terhadap ulangan Matematika yang diberikan setelah sesi terapi, selain itu efek terapi juga terlihat dari meningkatnya hasil ulangan Matematika partisipan di sekolah.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Dwike Aprilia Cesarini

Kesiapan lulusan mahasiswa UNS perlu dipersiapkan sebelum memasuki dunia kerja yang menantang, salah satunya dengan pencapaian kompetensi dalam berbahasa Inggris.  Berdasarkan hasil capaian tes (English for Academic Purposes) pada tahun 2018 mahasiswa UNS secara keseluruhan memiliki rata-rata indeks pencapaian C yang tergolong rendah. Pencapaian tes prestasi yang tergolong rendah tersebut dapat dipengaruhi oleh kecemasan berbahasa asing yang dialami oleh mahasiswa. Kecemasan berbahasa asing merupakan perasaan takut, khawatir, serta kepercayaan irasional yang mampu menghambat atau mengganggu performansi ketika belajar maupun berkomunikasi bahasa asing. Faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan berbahasa asing individu adalah tingkat kecerdasan adversitas dan motivasi berprestasi dari individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan adversitas dan motivasi berprestasi dengan kecemasan berbahasa asing pada mahasiswa tingkat akhir program Sarjana di UNS. Penelitian ini menggunakan studi korelasi dengan sampel 367 mahasiswa tingkat akhir dari sebelas fakultas yang ada di UNS yang diambil menggunakan disproportional random sampling. Penelitian ini menggunakan Skala Kecemasan Berbahasa Asing (r=0.959) , Skala Kecerdasan Adversitas (r=0.945)  dan Skala Motivasi Berprestasi (r= 0.882) . Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai F hitung sebesar 13.538 (F tabel =3.02; Fhitung Ftabel) dan (p=0.000 0.05). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan adversitas dan motivasi berprestasi dengan kecemasan berbahasa asing pada mahasiswa tingkat akhir. Nilai koefisien korelasi dalam penelitian ini adalah 0.069 yang menunjukkan bahwa kontribusi kecerdasan adversitas dan motivasi berprestasi dengan kecemasan berbahasa asing yaitu 6.9% dengan nilai sumbangan efektif dari kecerdasan adversitas sebesar 5.1% sedangkan motivasi berprestasi sebesar 1.8% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan adversitas dan motivasi berprestasi dengan kecemasan berbahasa asing pada mahasiswa tingkat akhir program sarjana di Universitas Sebelas Maret. Kata kunci: Kecerdasan Adversitas, Kecemasan Berbahasa Asing, Motivasi Berprestasi  


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Aliyya Irsalina Nafi

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana penyandang tuna daksa karena kecelakaan memilih, menggunakan, dan menghayati kekuatan non-fisik dalam menjalani kehidupan penuh penderitaan hingga meraih kebahagiaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologis dengan subjek penelitian tiga orang tuna daksa yang kehilangan fungsi tubuhnya karena kecelakaan yang dialami minimal lima tahun yang lalu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing subjek memiliki makna hidup berbeda-beda yang menjadi kekuatan dalam menjalani penderitaan hidup. Hasrat menjalankan peribadatan dan upaya penerimaan diri besar mengarahkan individu pada pencapaian kebermaknaan hidup. Kata kunci: kebermaknaan hidup, penyandang tuna daksa, kecelakaan


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-21
Author(s):  
Theresia Michelle Alessandra ◽  
Sri Hartati R-Suradijono

Children with autism spectrum disorder (ASD) is characterized by restricted interests and repetitive behavior, as well as deficit in communication skills and daily social interaction. Children with ASD are also at risk for developing disruptive behavior, such as noncompliance which have negative impact in academic and social functioning. Excessive noncompliance can be decreased by increasing positive alternative behavior, such as compliance with behavior modification. This study aimed to examine effectiveness of behavior modification program to enhance compliance for child with High Functioning Autism Spectrum Disorder (HF-ASD) through single case A-B with follow-up design. Participant of this study was an 8-years old boy with HF-ASD and demonstrated noncompliance problem. This intervention was conducted in 19 sessions and applied errorless compliance training principle, such as behavioral momentum, errorless learning, effective instruction delivery, and positive reinforcement. Results showed behavior modification program effective to enhance compliance for child with HF-ASD from 8% to 81%, as well as generalized effect to untrained instruction that were not focus of intervention.  


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 101-112
Author(s):  
Zaujatul Amna ◽  
Syarifah Faradina ◽  
Raudhatul Mufidah

Adiksi terhadap ponsel cerdas merupakan keadaan sulit yang dihadapi individu untukberhenti menggunakan ponsel cerdasnya, sehingga menyebabkan terjadinyaperubahan perilaku sosial seperti menarik diri, kesulitan dalam melakukan aktivitassehari-hari, dan adanya gangguan kontrol impuls terhadap diri seseorang. Adapuntujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk melihat kecenderungan adiksi pengunaanponsel cerdas pada mahasiswa dengan menggunakan desain penelitian kuantitatifdeskriptif. Sebanyak 346 sampel (terdiri dari 173 laki-laki dan 173 perempuan) telahberpartisipasi dalam penelitian ini yang dipilih dengan menggunakan teknik simplerandom sampling, dan telah mengisi Smartphone Addiction Scale- Short Version(SAS-SV) yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitian ini. Hasilanalisis penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan adiksi penggunaan ponselcerdas pada mahasiswa secara umum (sebanyak 179 mahasiswa atau 51,73%)berada pada tingkat risiko rendah. Selain itu, hasil analisis crosstab menunjukkan tidakterdapat hubungan antara kecenderungan adiksi pada ponsel cerdas dengan jeniskelamin, usia, dan tingkat (tahun) kuliah yang ditempuh.Kata kunci: Adiksi Ponsel Cerdas, Adiksi, Mahasiswa


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Sarah Halimah Wibowo ◽  
Cut Nurul Kemala

Anak-anak dengan intellectual disability (ID) mengalami keterbatasan pada kemampuan berpakaian. Penguasaan kemampuan berpakaian penting untuk dimiliki oleh anak-anak dengan ID karena kemampuan tersebut menunjang kemandirian dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan berpakaian mencakup beberapa kemampuan, salah satunya kemampuan mengikat tali sepatu. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efektivitas penerapan teknik backward chaining untuk meningkatkan kemampuan mengikat tali sepatu pada anak intellectual disability (ID) tingkat moderate. Penelitian ini menggunakan metode single-subject ABA design dengan satu orang partisipan yang memiliki kondisi ID tingkat moderate. Penelitan menggunakan teknik backward chaining dan mengajarkan kepada partisipan 8 langkah (chain of behavior) dalam rangkaian kemampuan mengikat tali sepatu. Penelitian juga menggunakan prompt dalam bentuk verbal, fisik, gestur dan modelling, serta penayangan video sebelum percobaan dimulai. Penelitian dilaksanakan dalam 8 sesi dengan 60 kali percobaan selama 10 hari. Setelah sesi berakhir, partisipan mampu menguasai seluruh langkah dalam rangkaian kemampuan mengikat tali sepatu secara mandiri. Kemampuan tersebut bertahan hingga 1 bulan setelah sesi berakhir.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Sari Zakiah Akmal

Career Indecision is a condition when students has difficulty to make career decision that will be pursued. Final years college students, are vulnerable to feel career indecision, it causes students to be unsure of his ability to pursue career after graduation. Self-efficacy known as an important aspect of career decision-making process, which is can help college student to determine his or her career choice. However, previous studies have shown the inconsistent result about relationship between career decision making self-efficacy with career indecision. Therefore, the purpose of this study is to examine again the relationship between career decision making self-efficacy and career indecision among final year’s college students in Indonesia. Method: Using incidental sampling, this study get 328 final year college students as respondents. To measure Career Decision Making Self-Efficacy and Career Indecision, this study using Career Decision Making Self-Efficacy Scale (CDMSES) and Career Decision Scale (CDS). Result: Result of this study using Spearman correlation test shown that, there is significant correlation between Career Decision Making Self-Efficacy and Career Indecision (r = -0,143 p = 0,010,01).Suggestion: The implication of this study is college student with high career decision making self-efficacy can decrease their career indecision.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document