Journal of Nursing Practice and Education
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

23
(FIVE YEARS 23)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

2775-0663

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 61-68
Author(s):  
Nanda Amalia ◽  
Nina Yusnia
Keyword(s):  
P Value ◽  

Data penelitian menunjukkan bahwa sekitar 90% perempuan di Indonesia mengalami keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja mengenai penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan di SMK Telekomedika Bogor. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan metode correlation dengan pendekatan cross sectional, populasi dan sampel berjumlah 63 siswi menggunakan total sampling. Hasil penelitian terdapat siswi yang mengetahui pengetahuan kesehatan reproduksi sebanyak 54%, penggunaan pantyliner sebanyak 36,5% dan mengalami keputihan 38,1%. Hasil uji chi square didapatkan keduanya p-value = 0,001 < 0,05 artinya ada hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja mengenai penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan. Diharapkan responden bisa lebih memahami tentang keputihan sehingga bisa membagi ilmunya kepada masyarakat.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 49-60
Author(s):  
Fera Riswidautami Herwandar ◽  
Reni Gustiawati

Kanker serviks menempati posisi tertinggi sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan. Indonesia didapatkan sebesar 1,4 per 1.000 penduduk serta merupakan penyebab kematian nomor 7 dari seluruh penyebab kematian. Tingginya angka kematian yang disebabkan kanker leher rahim dapat dicegah apabila wanita dewasa muda memiliki pengetahuan dan menyadari bahwa   kanker   leher   rahim   merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap tentang pencegahan kanker serviks pada ibu kader di Desa Darma Kecamatan Darma Tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan data primer, jumlah sampel sebanyak 30 responden, teknik pengambilan sampel total sampling yaitu seluruh ibu kader di Desa Darma Kecamatan Darma tahun 2018, analisa data menggunakan Spearman Rank. Hasil analisis univariat sebagian ibu kader memiliki pengetahuan baik sebanyak 46,7% dan memiliki sikap baik sebanyak 58,7%. Hasil analisis bivariat nilai p= 0,023 dan nilai r=0,415. Hasil penelitian terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap tentang pencegahan kanker serviks pada ibu kader di Desa Darma Kecamatan DarmaTahun 2018. Diharapkan ibu kader dapat membantu menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh kepada masyarakat luas sehingga pengetahuan masyarakat tentang kanker leher rahim serta pencegahannya meningkat.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 22-32
Author(s):  
Via Alfiyah Awaliyani ◽  
Aria Pranatha ◽  
Nur Wulan

Rumah sakit mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, memberikan pelayanan kesehatan yang baik merupakan bentuk kepuasan bagi masyarakat. Asuhan keperawatan yang berkualitas menentukan pelayanan kesehatan yang berkualitas juga. Untuk membuat asuhan keperawatan yang berkualitas, perawat harus memiliki tingkat pengetahuan yang baik, khususnya pendokumentasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan buku SDKI, SLKI dan SIKI terhadap peningkatan pengetahuan perawat dalam membuat dokumentasi asuhan keperawatan berbasis SDKI, SLKI dan SIKI di Rumah Sakit KMC Kuningan Tahun 2021. Desain penelitian ini adalah quasy eksperimen pretest and posttest with control group. Seluruh perawat rawat inap sebagai subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 36 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan yang berisi teori SDKI, SLKI dan SIKI. Kemudian dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik Wilcoxon test dan independent paired t-test. Terdapat pengaruh penggunaan buku SDKI, SLKI dan SIKI terhadap peningkatan pengetahuan perawat dalam membuat dokumentasi keperawatan berbasis SDKI, SLKI dan SIKI di rumah sakit KMC Kuningan Tahun 2021. Hasil penelitian kelompok intervensi menunjukkan p-value 0,003 dan perbedaan kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan p-value 0,0001. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan perawat pada kelompok yang diberikan intervensi penggunaan buku dan pelatihan buku SDKI, SLKI dan SIKI dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi dan pelatihan buku SDKI, SLKI dan SIKI. Diharapkan perawat dapat mengikuti pelatihan secara periodik apabila pihak manajemen rumah sakit membuat program pelatihan terkait ketiga buku tersebut agar pengetahuan semakin bertambah.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 42-48
Author(s):  
Deti Ismayanti ◽  
Lela Zakiah ◽  
Imas Nurjanah
Keyword(s):  

Perilaku seks pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Salah satu faktor penyebab utamanya yaitu minimnya pengetahuan seks yang benar dan terpadu melalui pendidikan formal maupun non formal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang pendidikan seks dengan perilaku seks pranikah di SMK Mutiara Insani tahun 2021. Penelitian ini menggunakan Metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan total sampling dengan subjek penelitian sejumlah 35 responden terdiri dari siswa SMK Mutiara Insani Kejuruan Multimedia. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan analisis dan uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square dengan bantuan program SPSS versi 23. Dari penelitian ini yang diperoleh hasil bahwa responden dengan pengetahuan kurang berjumlah 18 orang (51,4%) dan pengetahuan baik berjumlah 1 orang (2,9%) sedangkan responden perilaku positif berjumlah 22 orang (62,9%) dan dengan perilaku baik berjumlah 13 orang (37,1%). Dari hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai ρ-value 0,211< 0,05 maka Ha ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan pendidikan seks dengan perilaku seks pranikah. Oleh karena itu diharapkan siswa mendapatkan pembelajaran atau penyuluhan tentang dampak dan cara menghindari seks pranikah untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menghindari hal tersebut.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 14-21
Author(s):  
Hermawati Hermawati ◽  
Annisa Fitri Rahmadini ◽  
Meti Kusmiati

Personal hygiene menstruasi merupakan tindakan menjaga kebersihan organ kewanitaan untuk menjaga dan  mencegah terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi remaja akan ketidaktahuannya tentang pentingnya personal hygiene saat menstruasi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi cross sectional, data yang dikumpulkan dengan pendekatan cross sectional dikumpulkan dalam satu waktu menggunakan kuesioner dengan jumlah populasi dan sampel yang sama yaitu 151 remaja. Dengan hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan personal hygiene saat menstruasi, tidak terdapat hubungan antara sikap dengan personal hygiene saat menstruasi, tidak terdapat hubungan antara perilaku dengan personal hygiene saat menstruasi, tidak terdapat hubungan antara sumber informasi dengan personal hygiene saat menstruasi, tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan personal hygiene. Diharapkan bagi tempat penelitian agar dapat mengadakan pendidikan kesehatan tentang pemeliharaan reproduksi remaja guna meningkatkan pemahaman remaja dalam melakukan personal hygiene saat menstruasi maupun saat tidak menstruasi.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 33-41
Author(s):  
Sabilla Nur Fajriah ◽  
Rindasari Munir ◽  
Fitria Lestari

Menurut WHO (World Health Organization) cakupan global imunisasi anak dasar telah meningkat dari 50% menjadi lebih dari 80% sejak dibentuknya Program Perpanjangan WHO. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar. Penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini ibu yang memiliki bayi sebanyak 400 responden dan sampel 200 responden, dari perhitungan rumus slovin dan teknik sampling menggunakan accidental sampling. Ibu yang tingkat pengetahuan kurang sebanyak 83 (41,5%) dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 117 (58,5%). Ibu yang tidak patuh melaksanakan imunisasi dasar sebanyak 94 (47%) dan ibu yang patuh melaksanakan imunisasi dasar sebanyak 106 (53%). Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar denganpengetahuannya kurang terdapat 72 orang (86,7%) yang tidak patuh melaksanakan imunisasi dasar, ibu yang berpengetahuan baik 22 orang (18,8%) tidak patuh melaksanakan imunisasi dasar. Ibu yang pengetahuan kurang 11 orang (13,3%) patuh melaksanakan imunisasi dasar, ibu yang berpengetahuan baik 95 orang (81,2%) patuh dalam melaksanakan imunisasi dasar. Hasil uji statistik didapatkan hubungan pengetahuan dan kepatuhan melaksanakan imunisasi dasar, (ρ-value 0,000 dan OR 28,2%), maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu mempengaruhi kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada bayi 1-12 bulan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-13
Author(s):  
Vita Hasta Lusiani ◽  
Atika Dhiah Anggraeni

Masa balita adalah masa golden  age dimana periode dalam masa ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan untuk kelangsungan hidup kedepannya, karena masa balita ini kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Masalah status gizi khususnya anak pendek (stunting) di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Stunting juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu penyakit infeksi diantaranya diare dan ISPA. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan frekuensi dan durasi penyakit infeksi (Diare dan ISPA) dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Kebasen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Analitik Observasional dengan pendekatan case-control. Jumlah sampel 96 responden pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode cluster sampling. Instrumen penelitian ini adalah lembar kuesioner dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini bahwa usia 24-59 bulan yang mengalami penyakit diare dan ISPA yang lebih sering dan lama yaitu anak yang mengalami stunting dibandingkan dengan anak balita normal dengan nilai frekuensi diare -value 0,013 (<0,05), durasi diare p-value 0,030 (<0,05), frekuensi ISPA p-value 0,016 (<0,05), durasi ISPA p-value 0,021 (<0,05), dengan kejadian stunting. Terdapat hubungan antara frekuensi dan durasi penyakit infeksi (Diare dan ISPA) dengan kejadian stunting, oleh karena itu harus menjadi perhatian ibu untuk mengetahui tentang kesehatan anak terutama penanganan pertama penyakit infeksi pada balita.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 159-168
Author(s):  
Meliana Muchti Nuroctavia ◽  
Titin Supriatin ◽  
Cikwanto Cikwanto

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit yang sudah lama dikenal dan sampai saat ini pun masih merupakan masalah kesehatan diberbagai negara di dunia (Tamamengka et al., 2019). Kasus TB pada anak umur 0-14 tahun ditemukan sebanyak 14,44 % kasus. prevalensi TB anak (umur 0-14 tahun) mencapai 9% dari seluruh populasi TB di Indonesia, di Jawa Barat sendiri berdasarkan kelompok kasus tuberkulosis pada tahun 2017 kasus TB anak mencapai 14,9 % (Dinkes Jawa Barat, 2017).  Di Cirebon jumlah TB anak mencapai 233 (5.12 %) tahun 2017, dan di RS Mitra Plumbon menurut data dari tahun 2019-2020 tuberkulosis anak sebanyak 934 kasus. Pentingnya orangtua memiliki self-efficacy yang baik dalam merawat anaknya yang mengalami tuberkulosis. Karena rendahnya self-efficacy mempengaruhi dalam tingginya tingkat stres yang dialami orangtua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran self-efficacy ibu dengan anak yang sedang menjalani pengobatan tuberkulosis di ruang poliklinik RS Mitra Plumbon Cirebon Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif non eksperimental dengan rancangan single variable. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 35 orang dengan tekhnik sampling yang digunakan adalah total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian sebagian besar responden berusia dewasa awal (94,3%), sebagian besar responden memiliki berpendidikan SMA (51,4%), dan sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga responden (54,3%). Hasil yang diperoleh bahwa tingkat self-efficacy responden termasuk kategori tinggi (65,7%). Gambaran self-efficacy ibu dengan anak yang sedang menjalani pengobatan tuberkulosis di RS Mitra Plumbon Cirebon termasuk dalam kategori tinggi. Diharapkan dapat mengkaji dan mengembangkan lebih lanjut mengenai keterlibatan keluarga dalam pengobatan tuberkulosis pada anak.     Kata Kunci      : self-efficacy, tuberkulosis Daftar Pustaka : 7 (2009-2019)


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 169-180
Author(s):  
Selvy Afrioza ◽  
Ibnu Baidillah

Pelayanan kesehatan merupkan salah satu sub-sistem dari pelayanan kesehatan nasional. Berdasarkan Permenkes nomor 75 tahun 2014 yang wajib dilakukan puskesmas merupakan pelayanan yang berdasarkan komitmen nasional untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang terpadu. Adapun kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, karena pasien sebagai  mahkluk bio-psiko-social memerlukan terpenuhinya harapan dari aspek kesehatan (biologis), aspek kepuasan (psikologis), serta aspek budaya (culture). Namun pada era JKN (jaminan kesehatan nasional) kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan menurun. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya informasi yang diberikan petugas kepada masyarakat, karena akan mempengaruhi persepsi pasien yang ingin berobat ke puskesmas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Sepatan. Metode penelitian ini dilakukan secara  kuantitatif deskriptif analitik (Analytic Cross Sectional Study) dan teknik pengambilan sampel secara incidental sampling kepada 108 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan 33 pernyataan menggunakan  skala Likert, kemudian data diolah menggunakan Software SPSS untuk analisa univariat dan bivariat (analisa chi square dan kolerasi). Berdasarkan hasil uji statistic terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien dengan kualitas pelayanan kesehatan, dapat dilihat dari disribusi  4 dimensi tingkat pelayanan yaitu reliability (p-value 0,015), assurance (p-value 0,040), tangibles (p-value 0,001) dan empathy (p-value 0,034). Dengan dilakukannya pengukuran kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas Sepatan, diharapkan seluruh petugas kesehatan yang bertugas dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 111-123
Author(s):  
Laelatul Mubasyiroh
Keyword(s):  

Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Pengetahuan Ibu Bayi Dengan Pemberian Imunisasi Hbo di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Tahun 2020   Program Imunisasi merupakan program yang memberikan sumbangan yang sangat bermakna dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan angka kematian yang disebabkan oleh berbagai Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3 I). Cakupan program imunisasi yang tinggi dengan kualitas program yang baik, terbukti mempercepat angka penurunan kesakitan dan angka kematian bayi (Depkes RI 2003). Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Cross sectional dengan pendekatan korelasional. Adapun populasinya ibu bayi di Desa Igirklanceng berjumlah 43 orang. Pengambilan sampel secara total sampling, adapun variabel penelitian variabel bebasnya yaitu dukungan keluarga dan pengetahuan, variabel terikatnya yaitu pemberian imunisasi HBo. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian dari 43 responden menunjukkan Dukungan keluarga ibu bayi di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Tahun 2020 yang tidak mendukung yaitu 22 responden (51,2%), dan yang mendukung yaitu 21 responden (48,8%). Pengetahuan tentang imunisasi HBo ibu bayi di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Tahun 2020 dalam kategori baik 15 responden (34,9%) dan kategori cukup yaitu 21 responden (48,8%), dan yang berpengetahuan kurang yaitu 7 responden (16,3%). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keputusan pemberian imuniasasi HBo di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes ( p = 0,00063 < α (0,05). Ada hubungan antara pengetahuan dengan keputusan pemberian imuniasasi HBo di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes tahun 2020 (p = 0,005 < α (0,05).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document