Jurnal Ekonomi dan Statistik Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

27
(FIVE YEARS 27)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Galaxy Science

2777-0028

2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 297-303
Author(s):  
Riska Oktaviana ◽  
M Iqbal Fasa ◽  
Suharto Suharto

Tax is a mandatory expenditure imposed on taxpayers to assist the development of the country. However, taxpayers feel that taxes are a burden for them, because the distribution of development has not been maximized, causing the people to feel reluctant to pay their obligations. So in this case the taxpayer is trying to find a way to evade taxes. The purpose of this study was to determine the effect of religiosity, love of money, and socio-economic status on the tendency of tax evasion behavior in an Islamic economic perspective. This study used a literature study which refers to journals and books. The results of this study reveal that religiosity and love of money have an effect on tax evasion behavior. However, socioeconomic status has no effect on tax evasion behavior.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 284-296
Author(s):  
Wahyu Puji Lestari ◽  
Ruslam
Keyword(s):  

Perencanaan pembangunan berdasarkan aspek kewilayahan membutuhkan tools untuk menentukan kebijakan kewilayahan. Data Inter Regional Input-Output (IRIO) dapat dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan perekonomian suatu wilayah. Tabel IRIO mampu memberikan informasi mengenai struktur ketergantungan sektoral (sectoral interdependency) maupun ketergantungan antarwilayah (regional interdependency). Studi ini dilakukan untuk menganalisis keterkaitan antar industri di Sulawesi Selatan dan  menganalisis perekonomian Sulawesi Selatan dan hubungannya dengan wilayah lainnya menggunakan  tabel Inter Regional Input-Output (IRIO) 2016 yang telah diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2021 untuk mengidentifikasi industri unggulan dan dampaknya pada wilayah lainnya.Hasil analisis menunjukkan bahwa ada dua industri unggulan di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu Pengadaan Listrik dan Gas dan Industri Pengolahan. Selanjutnya, analisis antar wilayah menunjukkan bahwa shock permintaan akhir di Provinsi Sulawesi Selatan berdampak besar terhadap perekonomian provinsi-provinsi di Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta. Di sisi lain, perekonomian Sulawesi Selatan sangat dipengaruhi oleh shock permintaan akhir di Provinsi Sulawesi Barat. Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi unggulan. Peluang untuk melakukan akselerasi pemulihan ekonomi dapat dilakukan pada industri unggulan seperti Industri Pengolahan.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 261-267
Author(s):  
Mirta Dwi Wulandari ◽  
Nasiyatul Ulfah

Perekonomian Sulawesi Barat saling terkait antar industri dan antar wilayah. Kejadian gempa di Sulawesi Barat mungkin berdampak pada perekonomian wilayah sendiri dan wilayah lain. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keterkaitan antar industri dan antar wilayah bagi perekonomian Sulawesi Barat, khususnya dengan adanya gempa bumi. Metode yang digunakan adalah analisis model IRIO. Hasil analisis IRIO menunjukkan bahwa lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memiliki share terbesar terhadap perekonomian Sulawesi Barat merupakan industri yang potensial untuk dikembangkan. Lapangan Usaha Pengadaan Air dan Gas; dan Industri Pengolahan merupakan industri unggulan di Sulawesi Barat. Adanya gempa bumi menyebabkan output dan NTB yang tercipta secara nasional turun sebesar 1.378,30 miliar rupiah dan 809,79 miliar rupiah. Dampak gempa juga dirasakan oleh provinsi lain. Provinsi yang merasakan dampak terbesar terhadap penurunan output dan NTB adalah DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, dan Banten. Industri unggulan perlu dioptimalisasi kinerja guna mempercepat pemulihan ekonomi Sulawesi Barat.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 244-260
Author(s):  
Fauzul Hidayah ◽  
Deden Achmad Sunarjo

Kinerja perekonomian di suatu daerah tidak hanya dapat dilihat melalui kontribusi suatu sektor terhadap total perekonomian di daerah tersebut, namun juga dapat dilihat berdasarkan keterkaitan sektor tersebut terhadap sektor lainnya. Artinya, bagaimana suatu sektor mampu mempengaruhi dan memberikan efek terhadap aktivitas sektor-sektor ekonomi lainnya di daerah tersebut. Kontribusi suatu sektor terhadap total perekonomian, serta keterkaitan yang terjadi antar sektor akan memberikan gambaran menyeluruh terkait integrasi dalam pembangunan ekonomi di suatu daerah. Salah satu alat yang dapat digunakan adalah Tabel Input-Output Regional (Tabel I-O Regional). Tabel I-O Regional disusun untuk menyajikan gambaran hubungan timbal-balik dan saling keterkaitan antar sektor dalam perekonomian di suatu daerah selama periode tertentu (biasanya satu tahun). Selain itu, untuk memperlihatkan peranan dari masing-masing daerah dan adanya saling ketergantungan antar daerah tersebut, juga digunakan Inter-Regional Input-Output (Tabel IRIO). Pada tulisan ini, daerah yang menjadi fokus analisis adalah Provinsi Sumatera Barat, dengan menggunakan Tabel I-O Sumatera Barat berukuran 17x17 lapangan usaha serta Tabel IRIO 17 lapangan usaha x 34 provinsi yang diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa 4 lapangan usaha yang teridentifikasi sebagai nasional key sectors, dimana 3 lapangan usaha pertama juga merupakan local key sectors, yaitu: lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas (D), Transportasi dan Pergudangan (H), Informasi dan Komunikasi (J) , serta Industri Pengolahan (C). Selain itu, jika terjadi perubahan permintaan akhir di Provinsi Sumatera Barat, maka provinsi yang akan menerima dampak limpahan (spillover output dan NTB) terbesar adalah ke provinsi-provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, terutama provinsi DKI Jakarta. Di sisi lain, Provinsi Sumatera Barat akan memperoleh dampak limpahan (spillover output dan NTB) terbesar jika terjadi perubahan permintaan akhir di provinsi-provinsi di Pulau Sumatera, terutama Provinsi Jambi.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 268-275
Author(s):  
Yuyun Ristianawati ◽  
Prihasantyo Siswo Nugroho ◽  
Kiswoyo

The aims of this research is to study the mindset of Herding's behavior on the income level of tourism objects through the results of tourism development in the Rest Area of Boja Kendal Village. In this study, 95 people/MSMEs. In this study, the authors used a purposive random sampling technique. The results of this study are herding behavior has a positive and significant effect on the income level of MSMEs in the Boja rest area tourist attraction. Herding behavior has no effect on tourism development decisions. The development of tourism objects has no effect on increasing income. Herding behavior has no significant effect on the income level of tourist objects through tourism area development decisions. So that the development of tourist areas is not able to mediate the influence of herding behavior on increasing MSME income in the Boja rest area tourist attraction.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 276-283
Author(s):  
Maya Friska

Unemployment hurts society. During this period of unemployment, job seekers will use their savings/assets. As long as the unemployment period has not ended, job seekers will need more of these savings/assets to meet their needs. This study aims to determine the effect of job seekers based on gender, age, and education level on how long they can get a job in Indonesia. This study uses the National Labor Force Survey Panel data set (SAKERNAS PANEL 2017) through a survival analysis approach with Cox Proportional Hazard Regression. The results showed that unproductive age and higher education level would extend the length of time job seekers was looking for work.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 213-226
Author(s):  
Luthfi Fajar Arifah ◽  
Deden Achmad Sunarjo

Sumatera Utara memiliki pengaruh terhadap perekonomian Indonesia, karena provinsi ini termasuk kedalam lima kontributor terbesar terhadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui industri-industri yang mampu menjadi leading sector dan industri unggulan untuk meningkatkan potensi perekonomian Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antar industri, menentukan industri unggulan, dan dampak perekonomian Sumatera Utara terhadap provinsi lain di Indonesia. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui provinsi unggulan di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tabel I-O Sumatera Utara Tahun 2016 dan Tabel IRIO Indonesia Tahun 2016. Data diperoleh dari BPS. Data dianalisis menggunakan analisis angka pengganda, indeks daya penyebaran dan indeks daya kepekaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Industri Makanan dan Minuman merupakan leading sector dan merupakan salah satu industri unggulan di Sumatera Utara. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi unggulan di Indonesia dan memiliki dampak terbesar terhadap output Provinsi DKI Jakarta.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 198-212
Author(s):  
Nisa Nurjannah Sukowati ◽  
Telisa Aulia Falianty
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak kebijakan moneter dan makroprudensial terhadap pembangunan keuangan, baik di negara maju dan berkembang. Dengan menggunakan regresi panel data dinamis metode GMM pada 43 negara, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dampak negatif akibat pelonggaran kebijakan tersebut. Penurunan suku bunga kebijakan dan indeks makroprudensial terutama instrumen kredit dan likuiditas dapat meningkatkan rasio kredit privat terhadap PDB, yang berarti mendorong proses pembangunan keuangan. Selanjutnya, penurunan suku bunga kebijakan signifikan mendorong proses pembangunan keuangan negara maju, namun indeks makroprudensial tidak signifikan. Sebaliknya, penurunan suku bunga kebijakan dan indeks makroprudensial tidak signifikan berdampak pada proses pembangunan keuangan negara berkembang.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 182-197
Author(s):  
Pipit Ronalia
Keyword(s):  

Salah satu tujuan hilirisasi industri adalah untuk menggeser struktur ekonomi yang semula berbasis komoditas menjadi ekonomi berbasis investasi, produksi, dan memiliki nilai tambah tinggi. Provinsi Riau dikaruniai kekayaan sumber daya alam yang berpotensi dikembangkan untuk hilirisasi industri. Akan tetapi hilirisasi industri tanpa memperhatikan keterkaitan antar sektor ekonomi dan antarwilayah tentu tidak akan berjalan maksimal. Studi ini menganalisis perekonomian Riau tidak hanya berdasarkan keterkaitan antar sektor, tetapi juga mempertimbangkan keterkaitan antara Riau dengan provinsi lainnya. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tabel Inter Regional Input Output (IRIO) Indonesia dan Tabel Input Output (IO) Provinsi Riau tahun 2016 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri unggulan di Provinsi Riau adalah Industri Pengolahan dan Pengadaan Listrik dan Gas. Hilirisasi industri di Riau sangat tepat dilakukan karena Industri Pengolahan yang merupakan industri unggulan juga akan dapat menarik dan mendorong pertumbuhan sektor lain. Analisis keterkaitan antar wilayah menunjukkan bahwa shock permintaan akhir di Provinsi Riau berdampak besar terhadap perekonomian di Provinsi DKI Jakarta. Di sisi lain, perekonomian Riau sangat dipengaruhi oleh shock permintaan akhir di Provinsi Aceh.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 227-243
Author(s):  
Ihsan Maulid Rahmawan ◽  
Widdia Angraini
Keyword(s):  

Provinsi Lampung merupakan provinsi yang memiliki potensi untuk mengembangkan pembangunan ekonomi di Indonesia. Dalam perekonomiannya, Provinsi Lampung memiliki potensi terutama di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan serta industri pengolahan. Analisis ekonomi secara lebih komprehensif tidak hanya mengamati keterkaitan antar sektor ekonomi melainkan juga perlu mempertimbangkan keterkaitan antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perekonomian Provinsi Lampung bukan hanya dengan menganalisis keterkaitan antar sektornya, tetapi juga menganalisis keterkaitannya dengan wilayah lain di Indonesia. Model yang digunakan adalah analisis tabel Inter-Regional Input-Output (IRIO). Tabel IRIO yang digunakan berukuran 17 industri x 34 provinsi diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor kunci di Provinsi Lampung adalah industri pengolahan (C) serta pengadaan listrik dan gas (D). Sektor pengadaan listrik dan gas (D) memiliki nilai pengganda output terbesar baik terhadap perekonomian Provinsi Lampung maupun terhadap perekonomian nasional. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (A) memiliki nilai pengganda NTB yang relatif paling besar baik terhadap perekonomian Provinsi Lampung maupun terhadap perekonomian nasional. Jika dilihat dari pola perdagangan input antaranya, perdagangan input antara Provinsi Lampung secara umum lebih didominasi oleh perdagangan dengan wilayah Pulau Jawa dibandingkan dengan Pulau Sumatera. Selanjutnya, apabila dilihat menurut provinsinya, Provinsi Lampung memiliki keterkaitan ke depan (forward linkage) dan keterkaitan ke belakang (backward linkage) paling erat dengan Provinsi Sumatera Selatan serta provinsi-provinsi di Pulau Jawa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document