Jurnal Keperawatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

107
(FIVE YEARS 43)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikes William Booth Surabaya

2686-5297, 2302-948x

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 38-53
Author(s):  
Aristina Halawa
Keyword(s):  

Kecanduan game online pada remaja ini dapat menimbulkan kecemasan pada orang tua karena remaja menghabiskan waktunya untuk bermain game online dan  menjadi tidak bertanggung jawab terhadapt tugas-tugasnya baik di rumah, sekolah maupun tanggungjawab sosialnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecanduan game online dan tingkat kecemasan orang tua. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja berusia 12-21 tahun yang bermain game online sekitar 5-6 jam bahkan lebih perhari dan orang tua yang anaknya kecanduan game online sejumlah 24 responden. Pengambilan sampel dilakuan dengan cara Total Sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner IAT dan TMAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kecanduan game online ringan orang tuanya juga mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 10 orang (72%) dan remaja yang mengalami kecanduan game online berat menunjukkan orangtuanya juga paling banyak mengalam kecemasan berat yaitu sebanyak 5 orang (50%). Dari hasil uji statistik spearmen didapatkan hasil p= 0,001 yang berarti H0 ditolak atau  ada hubungan antara kecanduan game online pada remaja  dan tingkat kecemasan orang tua. Orang tua dapat melakukan pengawasan pada anak dengan mendampingi anak bermain game online dan memberi batasan waktu yang tegas sehingga anak tidak mengalami kecanduan dan orang tua juga tidak mengalami kecemasan.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 28-37
Author(s):  
Maulana Widi Andrian ◽  
Nailiy Huzaimah ◽  
Arisda Candra Satriyawati ◽  
Putri Lusi

Pendahuluan: Pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) dapat mempengaruhi keputusan ibu dalam pemberian MP-ASI secara dini. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan perilaku pemberian MP-ASI secara dini pada bayi usia kurang dari enam bulan di Desa Ambunten Tengah. Metode: Penelitian kuantitatif ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan metode Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 di Desa Ambunten Tengah. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Spearman’s Rho. Hasil penelitian adalah terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan perilaku pemberian MP-ASI dini pada bayi usia kurang dari enam bulan (p=0,000). Pemberian MP-ASI dini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengetahuan ibu. Penelitian tentang strategi edukasi kesehatan pada ibu hamil dan ibu post partum masih diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI di waktu yang tepat.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 54-60
Author(s):  
Budi Artini ◽  
Dianin Handayani

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor internal (umur, jenis kelamin, faktor genetik) dan faktor eksternal yaitu lingkungan (obesitas, stres, kebiasaan merokok, asupan garam, alkohol dan lain-lain). Tanda dan gejala pasien dengan hipertensi antara lain sakit kepala, jantung berdebar, kelelahan, keringat berlebihan, tremor otot, mual dan muntah. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pola tidur. Gangguan pola tidur ini dapat mencakup gangguan pada jumlah, kualitas ataupun waktu tidur pada seorang individu. Tujuan penelitian ini untuk melakukan pelayanan keperawatan pada klien hipertensi dengan gangguan pola tidur. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan dua partisipan yang dirawat dalam 3 hari di UPTD Griya Werdha Jambangan Surabaya. Hasil studi menjelaskan bahwa klien dengan hipertensi didapatkan diagnosa keperawatan gangguan pola tidur. Intervensi yang diberikan kepada kedua klien adalah dengan pemberian terapi akupresur. Terapi akupresur merupakan terapi yang menggunakan teknik penekanan pada titik tertentu untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan relaksasi sehinga membantu untuk mengurangi gangguan pola tidur. Setelah dilakukan intervensi tehnik akupresur selama 3 hari masalah gangguan pola tidur pada klien satu dan dua dapat teratasi. Kedua klien.mampu memenuhi kebutuhan tidurnya. Oleh karena itu pada lansia yang mengalami gangguan pola tidur dapat diberikan tehnik akupresur untuk mengatasi masalah gangguan pola tidurnya.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 61-68
Author(s):  
Triani Banna

HIV-AIDS yang menyerang sistem imun manusia membuat tubuh tidak mampu untuk sembuh dari penyakit oportunistik dan mengarah ke kematian. Angka kejadian HIV-AIDS terus meningkat, baik secara nasional maupun secara global. Salah satu upaya pengendalian yang dilakukan adalah pemberian obat antiretroviral (ARV). Namun, angka kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV-AIDS masih belum mencapai target sasaran keberhasilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV-AIDS di Puskesmas Kota Sorong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Agustus 2019, terhadap 51 orang penderita HIV dan AIDS yang tergabung dalam kelompok dukungan sebaya (KDS) diambil dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82.4% adalah perempuan, 84.3% berusia 17-45 tahun, 51% didiagnosa HIV antara 1-5 tahun, 94.1% pernah mendapatkan informasi tentang terapi ARV, dan 51% aktif dalam pertemuan KDS. Uji Fisher menunjukkan terdapat hubungan antara self-efficacy dengan kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV-AIDS di Puskesmas Kota Sorong (p=0,004). Disarankan kepada Pembina KDS maupun tenaga kesehatan yang terlibat dalam pengobatan pasien HIV-AIDS agar meningkatkan self-efficacy pasien dengan memberikan informasi tentang pengobatan ARV, dan lebih meningkatkan keaktifan pasien dalam KDS.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 20-27
Author(s):  
Ethyca Sari
Keyword(s):  

Usia prasekolah merupakan salah satu periode emas tumbuh kembang anak , rasa ingin tahu yang besar inilah yang kemudian mendorong anak usia prasekolah mengembangkan kemampuan kognitifnya. Kemampuan kognitif memiliki peran yang besar pada perkembangan kecerdasan  . Hal ini tidak lepasa  dari fakor genetik dan lingkungan. Stimulasi Psikososial bagi anak salah satunya dari lingkungan keluarga itu sendiri . Lingkungan juga bisa mengekplorasi pengembangan kognitif melalui panca indera sehingga akan mempunyai maafat bagi anak sendiri. Untuk itu aspek kognitif memegang peranan yang sangat penting dalam diri seseorang. Dalam penelitian mempergunakan  metode one group pre post test   dengan uji statistik Wilcoxon. populasinya adalah Anak TK ADNI   usia pra sekolah  di wilayah  Demak Timur   Surabaya sejumlah 30 responden.Sample adalah sebagian anak usia pra sekolah  di wilayah Demak Timur   Surabaya tetapi pada penelitian sample keseluruhan yang diambil yaitu n: 30 anak .dengan menggunakan teknik total sampling . Variabel yang dipergunakan adalah tunggal. Pengumpulan data dengan kuisioner. Hasl penelitian menunjukan Perkembangan kognitif baik berjumlah 16 orang (53%) sedangkan untuk stimulasi Psikososial yang sesuai sebanyak 16 orang ( 53%) . Kesempulannya perkembangan kognitif dan stimulasi Psikososial yang terjadi pada anak yang sesuai jika orang tua memperhatikan dan mengetahui sedini mungkin adanya suatu perubahan yang tidak sesuai dengan perkembangan usia anak secara normal.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 10-19
Author(s):  
Erika Untari Dewi ◽  
Ni Putu Widari
Keyword(s):  

Pada masa pandemi Covid-19 ini mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis dari penderita kanker yang bisa berakibat pada kualitas hidupnya. Kualitas hidup seseorang ditentukan oleh individu itu sendiri karena sifatnya sangat spesifik dan bersifat abstrak, serta sulit diukur. Ketidakmampuan penderita memenuhi kebutuhannya dan melakukan perannya akan mengakibatkan penderita mengalami ketidakberdayaan atau putus asa. Ketidakberdayaan atau putus asa yang dialami oleh penderita kanker menurunkan kualitas hidupnya.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi kualitas hidup yakni usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sosial ekonomi, status pernikahan, lama sakit dan dukungan keluarga pada pasien Kanker masa pandemi Covid-19 di Yayasan Kanker Indonesia Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Hasil dari penelitian ini menunjukan Faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sosial ekonomi, status pernikahan dan pekerjaan  tidak mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker di masa pandemi Covid-19. Faktor lama sakit dan dukungan keluarga mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker di masa pandemi Covid-19


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Pandeirot Nancye ◽  
Sagita Dwi Lyla

Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri rendah sering juga terjadi pada klien yang menderita penyakit terminal seperti gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan meningkatkan harga diri klien yang menderita penyakit gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa adalah dengan memberikan komunikasi yang terapeutik. Dengan komunikasi yang terapeutik klien dapat meningkatkan hubungan interpersonal dengan klien sehingga akan tercipta suasana yang kondusif karena klien merasa dihargai, mendapat kepercayaan yang akhirnya klien dapat mengungkapkan perasaan dan harapan-harapannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian komunikasi terapeutik terhadap harga diri pasien yang dilakukan hemodialisa di ruang hemodialisa Rumah Sakit William Booth Surabaya. Desain penelitian pre eksperimental, pre test and post test group design. Tempat penelitian di ruang Hemodialisa Rumah Sakit William Booth Surabaya. Sampel penelitian berjumlah 28 pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa dengan tehnik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil menunjukkan ada pengaruh pemberian komunikasi terapeutik terhadap harga diri pasien yang dilakukan hemodialisa (p value < 0,05). Peneliti menyarankan hendaknya perawat menerapan dan melakukan pendekatan secara psikologis melalui komunikasi terapeutik sehingga dapat mengurangi angka pasien yang mengalami harga diri rendah pasien yang menjalani hemodialis serta menyarankan Rumah Sakit William Booth Surabaya mengadakan pelatihan mengenai komunikasi terapeutik pada perawat di Ruang Hemodialisa.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 40-47
Author(s):  
Syarifah Choiriyah ◽  
Budi Artini ◽  
Hendro Djoko Tjahjono

Lansia yang menderita hipertensi mengalami kesulitan dalam mengontrol tekanan darah, dimana kondisi ini dapat memperburuk kesehatannya. Tujuan : Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan manajemen dagusibu dan manajemen hipertensi terhadap self management lansia penderita hipertensi. Metode : Desain penelitian menggunakan Pra-Eksperimental One Grup Pre-Post Test Design. Jumlah populasi pada penelitian sebanyak 26 lansia dengan sampel 26 responden. Tehnik pengambilan sampel yaitu Total Sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian : Menunjukkan bahwa 18 responden (69%) memiliki Self Management yang baik. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan diperoleh nilai signifikasi (p) sebesar 0,025 dimana p<0,05 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan manajemen dagusibu dan manajemen hipertensi terhadap Self Management lansia penderita hipertensi. Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan kesehatan manajemen dagusibu dan manajemen hipertensi terhadap Self Management lansia penderita hipertensi di Posyandu Lansia Dahlia RW IV Kupang Panjaan Surabaya. Kondisi tersebut, dapat meningkatkan derajad kesehatan lansia.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 48-54
Author(s):  
Ni Putu Widari ◽  
Adellia Meidita Darmasari

Pola asuh dalam keluarga merupakan sebuah hal yang penting yang harus dilakukan oleh orang tua dalam menerapkan perilaku sosial yang baik pada anak, terutama pada anak usia prasekolah dimana usia prasekolah ini anak pertama kali untuk bersosialisasi di lingkungannya. Perilaku sosial yang juga dipengaruh oleh pola asuh orang tua selama dirumah. Dengan itu anak bisa berkembang dengan baik dalam usianya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengiidentifikasi hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sosial anak usia prasekolah di TK Mentari Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 17 orang siswa pada kelas TK A dan TK B dengan jumlah sampel yang digunakan sebagai responden penelitian adalah sebanyak 17 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner mengenai pola asuh orang tua dan perilaku sosial. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Rho Correlation dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penlitian ini menunjukan dari 17 responden didapatkan sebanyak 13 responden (76%) mendapatkan pola asuh demokratis dan sebanyak 14 responden (82%) memiliki perilaku sosial yang baik. Hasil uji statistik dengan Korelasi Spearman menunjukkan nilai signifikasi (p) sebesar 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sosial anak usia prasekolah. Melihat penelitian ini maka perlu adanya sebagai orang tua melakukan pendekatan melalui pola asuh yang tepat merupakan kunci agaterentuk perilaku sosialyangbaik terhadap anak. Oleh karena itu diharapkan orang tua dapat menerapkan pola asuh yang baik atau dengan memperkenalkan anak dilingkungan sekitar agar anak mampu bersosialisasi dengan baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan umurnya.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 55-60
Author(s):  
Erika Untari Dewi

Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. (Kemenkes, 2020). Pencegahan dan penanggulangan penyakit yang penting adalah dengan cara memutus rantai penularan, yaitu dengan menghentikan agen masuk ke pejamu dan pencegahan yang mengarah pada upaya penanggulangan faktor risiko penyakit, seperti perilaku yang merupakan akumulasi dari pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan seseorang untuk terbebas dari penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pencegahan penularan Covid-19. Desain yang digunakan pada penelitian ini deskriptif korelasi. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen dan dependen. Populasi dari Penelitian ini adalah masyarakat binaan Ners Stikes William Booth. Sampel yang digunakan 70 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dengan kuisioner. Data diperoleh dari hasil kuisoner, data yang terkumpul ditabulasi dengan tabel dan dikonfirmasikan dalam bentuk tabel. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil dari empat faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan penularan Covid-19 yakni factor usia, tingkat Pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan, ternyata faktor tingkat pengetahuan yang mempengaruhi perilaku pencegahan penularan Covid-19. Berdasarakan hasil penelitian ini sehingga untuk meningkatkan perilaku pencegahan penularan Covid-19 diperlukan Pendidikan kesehatan kepada masyarakat secara terus-menerus dan berkesinambungan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document