JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

20
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Kuantan Singingi

2656-1727, 2684-785x

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 101-118
Author(s):  
Karunia Gea ◽  
Nelvia Nelvia ◽  
Adiwirman Adiwirman ◽  
Adiwirman Adiwirman

Beras merupakan bahan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia dan mengalami defisit setiap tahun. Budidaya padi gogo di lahan marginal seperti Ultisol menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan beras. Ultisol memiliki beberapa masalah dalam pengelolaannya seperti keasaman dan kekurangan nutrisi. Diperlukan input seperti sekam padi dan jerami padi berupa residu biochar dan asap cair untuk memperbaiki masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aplikasi biochar, asap cair dan interaksi biochar dan asap cair terhadap pertumbuhan padi gogo di medium Ultisol. Penelitian ini dalam bentuk percobaan faktorial disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL). Faktor pertama adalah residu biochar terdiri dari 4 taraf  (0/tanpa biochar, 10 ton ha-1 sekam padi, 10 ton ha-1 jerami padi dan 5 ton ha-1 sekam padi + 5 ton ha-1 jerami padi). Faktor kedua adalah asap cair terdiri dari 3 taraf  (0/tanpa asap cair, 0.5 ml L-1 sekam padi dan 0.5 ml L-1 jerami padi) masing-masing kombinasi diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu biochar sekam padi dan jerami padi masing-masing dosis 10 ton ha-1 meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, umur keluar malai dan bobot kering jerami dibandingkan kontrol bahkan pada campuran keduanya (1:1) peningkatannya lebih tinggi. pemberian asap cair sekam padi dan jerami padi dosis 0.5 ml L-1 meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, umur keluar malai, bobot kering jerami dibandingkan kontrol. Interaksi campuran residu biochar (sekam padi dan jerami padi) dosis 10 ton ha-1 (1:1) dan asap cair 0.5 ml L-1 (sekam padi dan jerami padi) meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, umur keluar malai dan bobot kering jerami dibandingkan kontrol.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 86-100
Author(s):  
Eko Kurniawan ◽  
Nelvia Nelvia ◽  
Wawan Wawan

 Planting of oil palm in peatland has been limited by soil physical, chemical properties, and hydrology, that`s way needed improvement on those matters to increase the productivity of peat and oil palm in peat soil by compacting. The purpose of this compacting is to improve the soil's physical, chemical properties, and soil moisture. A sampling of soil, water, and leaf were done in consecutive block 5,4,3,2,1,0 year after compacting and of planting done 4 years 10 months, 3 years  9 months, 2 years 9 months, 1 year 10 months, 11 months and 2 months, control used in this trial are origin condition (forest). Increasing bulk density was found at compacting block with 30 cm depth from the surface with the lower in 2 years after compacting at 0.09 g/cm3 and highest 4 years after compacting 0.4 g/cm3. In-depth of 60 cm from surface was found no increasing the bulk density 3 years after compacting 0.0 g/cm3 and the highest on 5 years after compacting 0.3 g/cm3 compared to forest. Decreasing on permeability in-depth 30 cm at 4 years after compacting 7.47 cm/jam and close to forest permeability 51.11 cm/hour is  2 years  43.6 cm/hour. As represent rise capillary consistently water content ≥ 80% achieved at depth 20 cm of surfaces on all block. Compaction doesn't regard pH, C organic, basa's saturation, capacity exchange cation. On depth 30 cm  P-total lower  on s without compaction at  599.6 ppm and above 871.6 ppm on 5 yr than forest 585 ppm.  P available most low 58.1 ppm happens on 4 yr afters is compacted and p available forest 53.9 ppm. Nutrient content B, Cu and Zn at soil not influenced by compaction. Fosfor (P) in water increases with added years after compaction lower at 39.1 mg/L  in the block without compaction compare  of forest that 40.8 mg/L. Leaf nutrient rate on compacted block on optimum until excess where N (2. 69 – 3.15 %) , P (0. 170 – 0.209 %) , K( 0. 952 – 1.11%) , Mg ( 0. 377 – 0.497%) , except  on block without compacting K (0. 830 %)  and Mg (0. 190%)  at deficiency and 0 years afters compaction Mg leaf on level deficiency 0. 230%. Nutrient content of  B, Cu and Zn at various level and not influenced  by compacting.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 63-67
Author(s):  
Ananto Anto

Penelitian ini tentang pengaruh jenis pupuk kandang sebagai nutrisi pertumbuhan biji tanaman sirsak (Annona muricata Linn) telah dilakukan di kebun Muaro Sijunjung Agricultural College (STIPER). muricata Linn).                Penelitian ini disusun berdasarkan Desain Acak Lengkap (RAL) dengan empat tingkat perawatan dan tiga replikasi. Data dari pengamatan dianalisis menggunakan uji F pada tingkat signifikansi 5% dan jika nilai F yang dihitung> F tabel 5%, kemudian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncen Baru (DNMRT) pada tingkat signifikansi 5%. Perlakuan yang diberikan adalah: A = Kontrol (tanpa pemberian pupuk kandang), B = tanah + kotoran sapi, C = tanah + kotoran kambing, D = tanah + kotoran ayam. Variabel yang diamati adalah tinggi bibit, panjang akar tunggang, lingkar batang dan persentase bibit hidup.                Hasilnya adalah kotoran ayam berpengaruh signifikan terhadap tinggi semai 5,60 cm, panjang akar tap 8,5 cm dan lingkar batang 0,30 cm.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 68-85
Author(s):  
Vema Rohmawati Khasanah ◽  
Nelvia Nelvia ◽  
Wawan Wawan

The aim of this research was  to studied  the nature of soil chemistry and growth of agarwood (Aquilaria malaccensis) as an intercropping plant in palm oil land plantations that applied EFBPO compost and biochar. The study was conducted in Bukit Kemuning from May 2018 to December 2019. This study used randomized block design. The treatment is applied EFBPO compost and biochar with 7 levels, namely : without EFBPO compost and biochar, gived 0.5 kg EFBPO compost per a plant, gived 0.5 kg EFBPO biochar per a plant, mixed at dose 0.25 kg EFBPO compost and 0.25 kg EFBPO biochar per a plant, gived 1 kg EFBPO compost per a plant, gived 1 kg EFBPO biochar per a plant, mixed at dose 0.5 kg EFBPO compost and 0.5 kg EFBPO biochar per a plant. Each treetment was repeated 3 times. The observed parameters were soil chemical properties, chlorophyll content, plant height, number of branches, diameter of the stem and leaf area. The results showed that the provision of EFBPO compost or biochar at dose of 0.5 kg or 1 kg per a plant and mixed both at a dose of 0.25 kg and 0.25 kg or 0.5 kg and 0.5 kg per a plant to increase Organic C, P total, K total, KTK and decrease Al dd each         61.83%-102%, 17.18%, 28.04%-64.09%, 23.98% and 14.29%-57.14% compared to control. It also increases plant growth, such as increases plant height, number of branches, diameter of the stem,  and  leaf area, each  0.67%-56.72%, 5.50%-22.17%, 7.69%-52.88% and 5.73%-125% compared to control.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 119-127
Author(s):  
Angga Pramana ◽  
Willi Heriko

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan limbah cair tahu dan buah maja sebagai pupuk organik cair guna mengurangi dampak pencemaran lingkungan sebab limbah industri tahu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan tentang karakteristik POC limbah cair tahu dengan POC limbah cair tahu plus buah maja. Hasil analisis POC limbah cair tahu dan POC limbah cair tahu plus buah maja adalah berturut-turut N 1.05%, P 0.47%, K 0.48%, C,Org 20.8%, Ca 20.55 ppm, Mg 24.61 ppm dan pH 5.8 dan N 0.12%, P2O5 0.17%, KO3 0.13%, Mg 0.03%, Ca 0.19%, C-Org 0.37%, Dan pH 7.33. Dari hasil analisis masing-masing POC mengandung unsur hara makro dan mikro, namun POC limbah cair tahu memiliki kandungan unsur yang lebih besar dibandingkan dengan unsur hara yang terdapat pada POC limbah cair tahu plus buah maja.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 31-45
Author(s):  
Fitri Yanti ◽  
Aslim Rasyad ◽  
Herman Herman

The objective of this research was to determine phenotypic variability of mung bean M2 and M3 Mutant populations resulted from gamma ray irradiation. The Field experiment was conducted by using a completely randomized design in which three populations including M2, M3 and the parent (M0) were planted in 2017. Each population was planted in a plot of 3 m x 2 m with planting space of 30 cm x 20 cm to obtain 100 individual plant per plot. Every population was repeated 5 times so to get  500 plants per population. Observations were collected on all individuals in the population including plant height, number of stem internodes, length of internode, number of primary branches, age of flowering plants, date of harvest, length of pods, number of filled pods, number of seeds per pod, number of seeds per plant, weight of seeds per plants, and weights of 100 seeds. The results showed that gamma ray irradiation produced mung bean plants with a similar date of harvest. It could be seen from mean values ​​which were not significantly different, the values ​​of diversity, and range were almost equal which indicates the diversity of M2, M3 and M0 populations was relatively similar to the control. M2 and M3 generation of mung bean have large and high quality seeds weighing more than 6.5 g/100 seeds. The homogeneity of variance (HOV) analysis showed that variance of all population of all parameters observed were not homogeny except for plant height, number of stem internode and weight of 100 seeds.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 19-30
Author(s):  
Era Kurniati Kurniati ◽  
Delita Zul ◽  
Budi Tjahyono

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan pada bibit Acacia crassicarpa (Akasia) sangat berpotensi menimbulkan kerusakan pada bibit dan dapat terbawa benih. Bentuk kerusakan karena serangan patogen sangat bervariasi, bergantung pada jenis patogen, benih dan faktor lingkungan. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk isolasi dan identifikasi patogen terbawa benih Akasia. Benih yang digunakan sebagai sumber isolat yaitu benih yang disimpan di Dry Cold Storage (DCS) dengan tahun panen benih 2012, 2015 dan 2016. Isolasi cendawan dari benih dilakukan dengan meletakkan benih di atas medium agar PPA dan dipurifikasi pada medisum PSA. Karakterisasi secara mikroskopik menunjukkan bahwa cendawan yang diisolasi terdiri dari  4 genus, yaitu Aspergillus, Rhizopus, Penicillium dan Fusarium. Isolat yang secara mikroskopis termasuk genus Fusarium diidentifikasi secara molekuler berdasarkan Internal Transcribed Spacer (ITS). Hasil BLAST menunjukkan bahwa sekuen (ITS) isolat 2012 dan 2016 dengan ukuran 570-580 bp memiliki kemiripan paling dekat dengan cendawan kelompok Fusarium sp. Nilai max identity isolat uji sebesar 88,87% (isolat 2012) dan 87,55% (isolat 2016). Hasil uji patogenisitas cendawan Fusarium sp. secara in vitro menunjukkan bahwa tidak ada gejala nekrosis yang muncul selama pengamatan. Dapat disimpulkan bahwa Fusarium yang diisolasi diduga tidak bersifat patogen.  


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 46-62
Author(s):  
Ika Septina BR Sembiring Septina BR Sembiring ◽  
Wawan Wawan ◽  
Adiwirman Adiwirman

Pemanfaatan gambut sebagai lahan pertanian dihadapkan dengan masalah kesuburan tanah rendah. Rendahnya kesuburan gambut dicirikan dengan pH masam, kejenuhan basa rendah, kapasitas tukar kation tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dolomit dan jenis NPK slow release serta interaksi antara dolomit dengan NPK slow release terhadap fisiologi dan pertumbuhan jagung manis pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2018 di Unit Pelaksana Teknis Kebun Percobaan dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Riau. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial. Faktor pertama adalah dolomit yang terdiri dari 4 taraf (0 ton.ha-1, 2.5     ton.ha-1, 5 ton.ha-1, dan 7.5 ton.ha-1). Faktor kedua adalah NPK slow release yang terdiri dari 4 taraf (NPK mutiara tunggal, NPK 13:6:27:4+0,65B Mahkota B, NPK 13:6:27:4+0,65B Compound Hi-Kay Plus dan NPK 13:8:27:4 MgO Ztick). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dolomit dan NPK slow release dapat meningkatkan fisiologi seperti kandungan klorofil dan pertumbuhan tanaman jagung manis yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, berat kering tanaman dan laju pertumbuhan tanaman. Interaksi antara dolomit  23.55 g per tabung dengan pupuk 30.25 N, 3.72 P, 12.56 g per tabung (NPK Ztick) slow release merupakan interaksi terbaik yang mampu meningkatan laju pertumbuhan tanaman 6.65 g/hari.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 10-18
Author(s):  
Yunandra Yunandra ◽  
Muhamad Syukur ◽  
Elza Zuhry ◽  
Deviona Deviona ◽  
Deviona Deviona

ABSTRACT Chili high yield is the target of plant breeding. High yielding chili selection can be done through direct selection of yield characters and indirectly through other characters. Indirect selection is more efficient than the selection of one character. This research aims to study the relationship between quantitative characters with yield as well as obtaining the selection criteria. Correlation analysis results showed that the fruit weight, fruit diameter, pericarp thickness, leaf width, and leaf length were positively correlated and were very significant on yield. Based on the path analysis, characters that have a positive direct effect on yield are fruit weight, fruit diameter, leaf width, and leaf length, while pericarp thickness had a negative direct effect but had a large indirect effect on yield.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Seprido Seprido

Penelitian tentang kajian potensi agroekosistem dan pengelolaannya di kawasan DAS  Indragiri di desa Sangau Kecamatan Kuantan Mudik ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur-unsur agroekosistem DAS dan mengkaji permasalahan yang ada pada kawasan DAS Indragiri sebagai informasi untuk menentukan langkah-langkah alternatif untuk optimalisasi pemanfaatan kawasan DAS Indrgiri yang berkelanjutan di Desa Sangau.  Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder yang dilaksanakan pada bulan Februari –April 2017. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survey yakni dengan melakukan survey kelapangan serta wawancara dengan masyarakat seedangkan data sekunder didapatkan melalui penelusuran internet. Analisi yang digunakan adalah kombinasi deskriptif dan eksploratif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pertanian sangat berpotensi untuk dikembangkan pada areal DAS Indragiri di Desa Sangau. Adanya sikap yang kurang proaktif dari masyarakat serta belum sesuainya dengan prinsip prinsip berkelanjutan menyebabkan penurunan produksi pada sector pertanian ini. Pemanfaatan daerah aliran sungai dengan mengikuti konsep agroekosistem dan melibatkan peran stakeholder dapat meningkatkan potensi agroekosistem dan juga dapat memberikan manfaat peningkatan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan bagi masyarakat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document