JOURNAL OF COMMUNITY ENGAGEMENT IN HEALTH
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

75
(FIVE YEARS 72)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikes Surya Mitra Husada

2620-3766, 2620-3758

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 332-336
Author(s):  
Erma Nur Fauziandari ◽  
Amri Wulandari
Keyword(s):  

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan Novel Coronavirus (2019-nCoV), atau yang kini dinamakan SARS-CoV-2 yang merupakan virus jenis baru dan belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Kelompok lanjut usia (lansia) adalah salah satu kelompok rentan yang memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi dalam pandemi Covid-19. Lansia juga merupakan kelompok penduduk yang sangat membutuhkan akses terhadap layanan kesehatan karena sebagian besar memiliki penyakit kronik/degeneratif. Tresnayanti (2015) menyatakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga merupakan upaya memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah mengoptimalkan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Lansia Melalui Penerapan PHBS selama masa pandemi Covid-19. Metode pelaksanaan adalah dengan ceramah dan Praktek/simulasi. Setelah dilakukan kegiatan ceramah dan simulasi kegiatan senam lansia didapatkan bahwa peserta memahami cara melakukan PHBS dan mulai menerapkan aktivitas fisik dalam upaya meningkatkan kesehatan.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 325-331
Author(s):  
Lilik Darwati ◽  
Khusnul Nikmah ◽  
Mersya Nur Avivah Aziz
Keyword(s):  

Ca mamae merupakan suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan jaringan yang tidak terkendali kerena hilangnya mekanisme kontrol sel sehingga pertumbuhan menjadi tidak normal. Kegiatan penyuluhan diawali dengan pre test kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi serta pemutaran video terkait ca mamae, dan simulasi atau praktik secara langsung tehnik Kegiatan penyuluhan diawali dengan pre test kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi serta pemutaran video terkait ca mamae, dan simulasi atau praktik secara langsung tehnik SADARI (Periksa payudara sendiri) sebagai salah satu tehnik untuk deteksi dini ca mamae,. Kemudian melakukan diskusi tanya jawab dan diakhiri dengan post test sebagai evaluasi kegiatan penyuluhan. Kegiatan dipandu oleh narasumber sebagai fasilitator dengan dibantu peralatan dan perlengkapan pendukung pelatihan seperti leaflet, video, pantoom dan media visual/LCD. untuk mengevaluasi keterampilan peserta dalam melakukan tehnik SADARI, di evaluasi dengan melihat kemampuan peserta ibu fatayat  secara langsung dalam mensimulasikan tehnik SADARI. Saat diskusi  tanya jawab, disimpulkan ada keinginan dan antusias dari ibu fatayat muslimat untuk mengetahui lebih dalam tentang kanker payudara dan penatalaksanaan pengobatan, perawatan dan penegakan diagnosis, tidak hanya sebatas deteksi dini saja. hasil evaluasi kegiatan dengan bentuk penyuluhan dan untuk meningkatkan pengetahuan ibu fatayat tentang deteksi dini ca mamae. Setelah di beri penyulihan terjadi input kognitif pada peserta lalu perubahan konseptual dan setelah itu itu terdapat output, sehingga peserta dapat memahami pembelajaran dan peserta dapat menjawab soal postest dengan baik. Selain metode penyuluhan dalam bentuk video juga menjadi salah satu daya tarik sehingga peserta lebih antusias saat mengikuti materi penyuluhan.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 363-370
Author(s):  
Shifa Helena ◽  
Lucky Hartanti ◽  
Asri Mulya Azhari ◽  
Warsidah Warsidah ◽  
Mega Sari Juane Sofiana
Keyword(s):  

Kerang-kerangan adalah salah satu komoditas perairan tawar dan laut dengan dengan kelezatan dan kandungan nutrisi yang tinggi sehingga diminati sebagai konsumsi masyarakat. Pantai Mutiara merupakan salah satu wilayah pesisir di wilayah Kayong Utara dengan potensi hasil laut yang sangat besar, khususnya kekerangan. Pemanfaatan kekerangan sebagai pangan fungsional yang dapat dijadikan sebagai makanan peningkat imunitas tubuh dalam masa pandemi Covid19 ataupun di masa new normal belum optimal, demikian juga dengan pengolahan kerang yang selain memenuhi kebutuhan juga dapat dijadikan sebagai obyek dagangan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertujuan untuk mensosialisaikan makanan kekerangan sebagai bahan pangan yang sangat berperan dalam meningkatkan system imunitas tubuh sehingga dapat terhindar dari penyakit terutama infeksi virus Covid 19, sekaligus menambah keterampilan peserta dalam mengolah berbagai jenis kekerangan untuk konsumsi keluarga. Metode kegiatan ini adalah dengan ceramah edukatif tentang manfaat mengkonsumsi kekerangan terhadap kesehatan dan praktek mengolah kekerangan sebagai lauk untuk konsumsi keluarga.  Kegiatan  ini dihadiri oleh 15 peserta terdiri dari ibu rumah tangga dan putri remaja, yang antusias mengikuti kegiatan dari ceramah ilmiah edukatif sampai dengan praktek membuat aneka olahan lauk dari kerang darah(Anadara granosa) dan kerang bambu (Solen sp). Evaluasi kegiatan dilakukan dengan memberikan soal pretest dan post test, menunjukkan bahwa pemahaman materi oleh peserta kegiatan mengalami kenaikan dari persentase 30-45% menjadi 80-90%.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 378-382
Author(s):  
Titiek Idayanti ◽  
Siti Fithrotul Umami ◽  
Risna Zubaidah ◽  
Widya Anggraeni

Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari serviks dan merupakan salah satu penyebab kematian pada wanita. Penyebab dari kanker serviks adalah infeksi Human Vapiloma Virus (HPV). HPV ditularkan melalui hubungan seksual dan ditemukan pada 95% kasus kanker serviks. Data dari WHO (World Health Organization), kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia. Kurangnya pengetahuan wanita usia subur tentang kanker serviks dapat berdampak pada tidak adanya perilaku untuk melakukan pemeriksaan dini dengan tindakan IVA. Dampak kanker serviks jika tidak segera dilakukan pemeriksaan pada organ reproduksi serviks beresiko keadaan kesehatannya telah menjadi kritis atau penyakit sudah mencapai pada tahap stadium lanjut sehingga dapat berunjung pada kematian. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan membantu semua wanita usia subur yang ada di Desa Tunggalpager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto untuk dapat menditeksi secara dini adanya kelainan atau kondisi yang menunjukkan adanya tanda – tanda kearah kanker servik dengan melakukan pemeriksaan IVA dan Pap Smear. Kegiatan ini bertempat di RumahCantik Almira Beauty, yang di ikuti sejumlah 38 peserta. Sebelum pasien dilakukan pemeriksaan IVA & Pap Smear, pasien dikumpulkan untuk diberikan edukasi tentang pengertian CA Servik, factor penyebabnya dan bagaimana cara mencegahnya. Setelah itu, setelah itu peserta di bagi 2 kelompok, masing – masing kelompok terdiri dari 14 oarang. Dari 14 peserta yang dilakukan pemeriksaan IVA didapatkan hasil 3 peserta terdapat kelainan servik yang dicurigai kea rah CA Servik. Sedangkan 14 peserta yang dilakukan pemeriksaan Pap Smear didapatkan hasil 6 pasien mengalami vaginitis. Keberhasilan dari kegiatan ini diharapkan dengan mengetahui secara dini hasil pemeriksaan IVA Pap Smear, dan telah mendapatkan edukasi tentang CA Servik, diharapkan ibu – ibu aau peserta yang ikut dapat menjaga kesehatan reprodukasinya dan menerapakan pola hidup bersih dan sehat agar dapat meminimalkan dan mencegah terjadinya CA Servik. Setalah memahami pentingnya diteksi dini CA Servik dengan melakukan pemeriksaan IVA Pap Smear ini, diharapkan pula semua wanita usia subur tidak perlu takut untuk melakukan pemeriksaan IVA Pap Smear dan dapat melakukannya secara rutin setiap 1 tahun sekali.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 337-343
Author(s):  
Asyaul Wasiah ◽  
Salsabila Artamevia

Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan virus dan kuman selama proses persalinan maupun beberapa saat setelah lahir. Perawatan BBL yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah kesehatan pada bayi sampai kematian. Kesalahan tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesiapan ibu dalam perawatan BBL. Hasil wawancara terhadap 3 ibu nifas diketahui bahwa 2 orang (66,67%) belum mengetahui cara merawat bayinya yang benar. Perawatan BBL yang dimaksud antara lain perawatan tali pusat, memandikan bayi, memberi ASI dan mengganti popok bayi. Untuk itu pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam melakukan perawatan Bayi baru lahir untuk mewujudkan tumbuh kembang Balita yang optimal. Peserta pelatihan adalah kader posyandu dan ibu-ibu yang mempunyai anak usia antara 0-2 tahun. Total peserta pelatihan sebanyak 25 orang . Monitoring dan evaluasi oleh bidan pelaksana terhadap kader dalam pemantauan perawatan bayi baru ahir. Rangkaian kegiatan ini dilakukan selama 2 hari. Berdasarkan pengabdian selama 2 hari didapatkan hasil sebagai berikut dari 25 responden diketahui sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup, disusul dengan pengetahuan baik, dan paling rendah dengan pengetahuan kurang dalam hal pemberian ASI Eksklusif, perawatan tali pusat, memandikan bayi dan mengganti popok. Kegiatan ini mencapai hasil yakni terbentuknya kelompok kader perawatan bayi baru lahir ”di Desa Sidomuki, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan seperti buku panduan,alat-alat dan bahan perawatan bayi baru lahir.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 344-347
Author(s):  
Dyah Siwi Hety ◽  
Ika Yuni Susanti ◽  
Dhonna Anggreni

Kehamilan merupakan masa kritis di mana gizi ibu yang baik adalah faktor penting yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. Masa kehamilan merupakan salah satu masa kritis tumbuh-kembang manusia yang singkat (window of opportunity). Kekurangan gizi yang terjadi di masa tersebut akan menimbulkan kerusakan awal pada kesehatan, perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan sekolah, dan daya produksi yang bersifat menetap, tidak dapat diperbaiki. Salah satu upaya yang diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan gizi pada ibu hamil, adalah dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil melalui Antenatal Care (ANC) Terpadu. Pelayanan ANC Terpadu di batasi hanya hari selasa saja, tidak seperti sebelum ada pandemic covid-19 setiap hari selasa dan rabu. Hal ini untuk antisipasi penyebaran virus covid-19 di Puskesmas Mojosari.Tujuan Pengabmas ini adalah  adanya peningkatan pemahaman, sikap serta perilaku ibu hamil tentang pentingnya kebutuhan gizi ibu hamil di masa pandemic Covid-19. Pertemuan penyuluhan rawat jalan ini dilakukan 4-5 kali pertemuan pada ibu hamil yaitu pemberian materi tentang Gizi Ibu Hamil di masa pandemi Covid-19. Setelah pemberian materi di lanjutkan evaluasi. Evaluasi dilakukan sebanyak kurang lebih 2-3 kali untuk melihat kesesuaian dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Waktu pertemuan disesuaikan dengan jadwal ANC terpadu di Puskesmas Mojosari, yaitu setiap hari selasa. Keberhasilan dari program ini di harapkan ibu hamil secara bersama-sama terus berkesinambungan serta selalu berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan ibu hamil khususnya tentang pentingnya kebutuhan gizi ibu hamil di masa pandemi Covid-19 yang telah dibimbing oleh fasilitator.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 355-362
Author(s):  
Warsidah Warsidah ◽  
Mega Sari Juane Sofiana ◽  
Apriansyah Apriansyah ◽  
Asri Mulya Azhari
Keyword(s):  

Pandemi Covid-19 secara global telah berdampak pada semua sektor kehidupan. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dikenal dengan slogan 3M telah menjadi protokol utama kesehatan dalam usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Mencuci tangan dilakukan dengan menggunakan sabun dan membilas di air mengalir, untuk tujuan mematikan kuman di tangan sebelum dan setelah beraktivitas. Penggunaan hand sanitizer adalah alternatif lain mensterilkan tangan yang lebih praktis untuk tujuan yang sama yaitu mematikan kuman. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ditujukan untuk mengedukasi warga masyarakat Kuala II dalam memahami tentang penyakit Covid-19 dari gejala, pengobatan sampai pencegahan atau pemutusan mata rantai penyebarannya. Selain itu, dilakukan praktek pembuatan hand sanitizer berbahan tambahan gel aloe vera sebagai komoditas lokal yang ada di Kuala II.  Metode kegiatan pelaksanaan PKM antara lain adalah dengan ceramah edukatif tentang Covid-19, demonstrasi dan praktek pembuatan handsanitizer pada warga masyarakat Kuala II. Hasil kegiatan menunjukkan respon dan antusiasme warga masyarakat sangat tinggi. Sebanyak 13 peserta yang hadir sebagai perwakilan masing-masing RT di desa tersebut menunjukkan  peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang Covid-19 terkait dengan gejala dan pengobatan serta pencegahannya, sekaligus juga sudah memiliki keterampilan membuat hand sanitizer dengan cara yang praktis dan peralatan sederhana.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 319-324
Author(s):  
Eva Oktaviani ◽  
Jhon Feri ◽  
Susmini Susmini ◽  
Bambang Soewito
Keyword(s):  

Permasalahan gizi dan kesehatan anak masih menjadi fenomena gunung es di Indonesia. Pemahaman masyarakat mengenai pentingnya kebutuhan gizi pada anak sangatlah penting, karena status gizi akan sangat mempengaruhi potensi pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Pemantauan tumbuh kembang secara berkala harus dimulai sejak usia dini sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Usia dini yang dimaksud adalah 5 tahun pertama kehidupan seorang anak yang dikenal dengan masa keemasan (Golden Periode). Pendeteksian gangguan perkembangan sejak dini sangat diperlukan guna memberikan stimulasi yang tepat selain peranan dari pemberian nutrisi secara optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak 0 – 5 tahun dengan mengunakan instrument KPSP dan penyuluhan kepada ibu guna memberikan nutrisi yang tepat pada anak. Metode penyuluhan dengan ceramah dan deteksi tumbuh kembang menggunakan instrument KPSP. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2018 di Desa Ketuan Jaya Kecamatan Muara Beliti Lubuklinggau. Deteksi dini tumbuh kembang dilakukan pada 20 orang balita. Hasil Deteksi dini tumbuh kembang yang diperoleh  yaitu mayoritas status gizi balita (BB/PB) dengan kategori normal 16 orang (80%), 17 anak (85%) sesuai dengan usia perkembangan, 3 anak (15%) meragukan, dan tidak ada anak yang mengalami gangguan pendengaran. Setelah penyuluhan ibu memiliki kesadaran yang lebih baik untuk memberikan nutrisi dan stimulasi sebagai upaya optimalisasi perkembangan anak. Penilaian  menggunakan instrument KPSP dapat diintegrasikan dalam kegiatan posyandu rutin, sehingga tumbuh kembang balita dapat terpantau dan pemberian intervensi dapat lebih dini jika ditemukan penyimpangan.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 295-297
Author(s):  
Khusnul Nikmah ◽  
Eka Sarofah Ningsih ◽  
Vita Yushofa

Senam hamil merupakan suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligament, otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan. Persalinan seringkali mengakibatkan robeknya perineum atau ruptur perineum. Persalinan dengan ruptur perineum apabila tidak ditangani secara efektif menyebabkan perdarahan dan infeksi menjadi lebih berat, serta pada waktu panjang dapat mengganggu ketidaknyamanan ibu dalam berhubungan seksual. Salah satu hal untuk mencegah terjadinya ruptur perineum yaitu dengan menjaga keelastisan perineum. Peningkatan elastisitas perineum dapat dilakukan dengan senam hamil. Mengetahui Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil terhadap Senam Hamil sebagai Upaya Mengurangi Kejadian Ruptur Perineum di BPM Miftahul Khoiriyah Surabaya. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dalam bentuk ceramah atau penyuluhan dan diskusi atau tanya jawab. Dengan kita memberikan penyuluhan dan melakukan senam hamil diharapkan pengetahuan ibu hamil dapat meningkat dan akan mencegah terjadinya rupture pada persalinan, hal ini sangat penting sekali untuk  disosialisasikan kepada ibu - ibu hamil yang lain supaya lebih bersemangat jika hamil lebih baik melakukan senam hamil. Maka dari itu kita sebagai tenaga kesehatan (Bidan) harus memberikan penyuluhan dan motifasi yang banyak kepada pasien untuk melakukan senam hamil selama masa kehamilan agar memperkuat dan mempertahankan elastisitas saat mengejan pada waktu bersalin.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 313-318
Author(s):  
Ikha Safitri ◽  
Arie Antasari Kushadiwijayanto ◽  
Mega Sari Juane Sofiana ◽  
Agus Yuliono ◽  
Warsidah Warsidah ◽  
...  

Kecamatan Teluk Batang mengalami pertumbuhan penduduk setiap tahunnya, dimana salah satu dari sembilan bahan pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakatnya adalah minyak goreng. Pada umumnya, minyak goreng yang dikonsumsi adalah minyak kelapa yang dapat digunakan sebanyak 1-3 kali penggorengan. Namun, penggunaan secara berulang-ulang akan mengakibatkan perubahan warna dan mengakibatkan asam lemak dalam minyak tersebut menjadi semakin jenuh. Jumlah penduduk yang semakin bertambah, peningkatan kapasitas berbagai industri makanan, restoran, serta usaha kedai fastfood memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan jumlah limbah  minyak goreng bekas (jelantah). Minyak jelantah dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis sehingga sering dibuang langsung ke lingkungan dan tidak diolah kembali. Pemanfaatan minyak jelantah menjadi produk sabun merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan untuk mengurangi limbah rumah tangga. Pelatihan ini bertujuan untuk menerapkan IPTEK dalam pemanfaatan limbah minyak jelantah sebagai sabun cuci piring pada masyarakat Kecamatan Teluk Batang. Pelatihan diawali dengan proses penjernihan sampel minyak jelantah, dilanjutkan dengan proses bleaching, menghilangkan bau (deodorasi) menggunakan karbon aktif, dan proses penyabunan. Untuk memberikan warna dan aroma yang menarik pada produk sabun yang dihasilkan, ditambahkan minyak sereh wangi. Produk sabun cuci piring yang dihasilkan dapat langsung digunakan untuk keperluan pribadi rumah tangga.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document