scholarly journals Upaya Peningkatan Status Gizi Ibu Hamil di Masa Pandemi Covid-19 melalui Program Penyuluhan Rawat Jalan (PENYU RAJA) di Puskesmas Mojosari Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 344-347
Author(s):  
Dyah Siwi Hety ◽  
Ika Yuni Susanti ◽  
Dhonna Anggreni

Kehamilan merupakan masa kritis di mana gizi ibu yang baik adalah faktor penting yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. Masa kehamilan merupakan salah satu masa kritis tumbuh-kembang manusia yang singkat (window of opportunity). Kekurangan gizi yang terjadi di masa tersebut akan menimbulkan kerusakan awal pada kesehatan, perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan sekolah, dan daya produksi yang bersifat menetap, tidak dapat diperbaiki. Salah satu upaya yang diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan gizi pada ibu hamil, adalah dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil melalui Antenatal Care (ANC) Terpadu. Pelayanan ANC Terpadu di batasi hanya hari selasa saja, tidak seperti sebelum ada pandemic covid-19 setiap hari selasa dan rabu. Hal ini untuk antisipasi penyebaran virus covid-19 di Puskesmas Mojosari.Tujuan Pengabmas ini adalah  adanya peningkatan pemahaman, sikap serta perilaku ibu hamil tentang pentingnya kebutuhan gizi ibu hamil di masa pandemic Covid-19. Pertemuan penyuluhan rawat jalan ini dilakukan 4-5 kali pertemuan pada ibu hamil yaitu pemberian materi tentang Gizi Ibu Hamil di masa pandemi Covid-19. Setelah pemberian materi di lanjutkan evaluasi. Evaluasi dilakukan sebanyak kurang lebih 2-3 kali untuk melihat kesesuaian dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Waktu pertemuan disesuaikan dengan jadwal ANC terpadu di Puskesmas Mojosari, yaitu setiap hari selasa. Keberhasilan dari program ini di harapkan ibu hamil secara bersama-sama terus berkesinambungan serta selalu berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan ibu hamil khususnya tentang pentingnya kebutuhan gizi ibu hamil di masa pandemi Covid-19 yang telah dibimbing oleh fasilitator.

2016 ◽  
Vol 73 (7) ◽  
pp. 431-435
Author(s):  
Markus G. Mohaupt

Zusammenfassung. Kardiovaskuläre Erkrankungen sind eine Hauptursache für Morbidität und Mortalität. Es ist vordringlich, diese Bedrohung zu minimieren. Hypertensive Schwangerschaften treten einerseits bevorzugt bei Frauen auf, die zu kardiovaskulären Erkrankungen tendieren, andererseits prädisponieren hypertensive Schwangerschaftserkrankungen, z.B. eine Präeklampsie, für spätere kardiovaskuläre Komplikationen. So sollten präventive Massnahmen schon früh nach der akuten Erkrankungen dieses Risiko reduzieren. Dazu gehört die Information bezüglich eines gesunden Lebensstil und zukünftige hausärztliche Kontrolluntersuchungen der kardiovaskulären Risikoindikatoren. In ähnlicher Weise sind Kinder mit einem erniedrigten Geburtsgewicht bzw. Mangelgeburtlichkeit für ein gegebenes Gestationsalter betroffen. Da diese Geburtskomplikationen häufiger bei hypertensiven Schwangerschaftserkrankungen auftreten, sollten den Müttern vergleichbare langfristige präventive Massnahmen getroffen werden. Zusammenfassend benötigen Mutter und häufig auch die Kinder aus hypertensiven Schwangerschaften geeignete kardiovaskuläre langfristige Präventionsmassnahmen. Frauen mit einem bislang nicht erkannten metabolischen bzw. Herz-Kreislauferkrankungsrisiko können damit einem sorgfältigen Follow-up zugeführt werden. Somit kann die hypertensive Schwangerschaft als Risikoindikator die Basis für eine frühzeitige Risikoprävention und ein gesundes Leben legen.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Rani Diah Ningsih ◽  
Ririn Ratnasari ◽  
Nur Hidayati
Keyword(s):  

Pelayanan Antenatal Care sangat penting dilakukan sehingga dapat mempertahankan mutu pelayanan yang berkualitas sesuai standar pelayanan minimal kebidanan, sehingga kegawatdaruratan secara obstetri dan neonatologi dapat tertangani dengan baik, serta ibu mendapatkan pelayanan secara optimal dan komperhensif guna menurunkan AKI dan AKB. Dalam kehamilan sering ditemukan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah sesak nafas dalam kehamilan. Sistem pernafasan yang lancar menjadi faktor penting bagi tumbuh kembang janin di dalam kandungan, karena ketika didalam kandungan janin mendapatkan suplai oksigen dari ibu. Maka dari itu penulis bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil khususnya pada trimester III. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif yang berjenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Dalam melakukan penelitian, pendokumentasian dilakukan dalam bentuk SOAPIE yang terdiri dari pengkajian data, merumuskan diagnosa, merencanakan asuhan kebidanan, dan evaluasi. Pemberian asuhan kebidanan diberikan kepada Ny “L” G1P00000 usia kehamilan 36 minggu, dilakukan sebanyak 2x pada kehamilan trimester III pada tanggal 14 dan 21 Maret 2020. Ny “L” termasuk ke dalam kelompok ibu hamil risiko rendah dengan skor 2 yang merupakan skor awal ibu hamil. Pada kunjungan pertama ibu memiliki masalah sesak nafas saat tidur yang telah ditangani dengan baik, sedangkan pada kunjungan berikutnya ibu tidak memiliki keluhan serta masalah pada kunjungan sebelumnya sudah berkurang. Selama pendampingan keadaan ibu terpantau baik, bayi yang di kandung juga mengalami tumbuh kembang sesuai masa kehamilan..


2019 ◽  
Vol 34 ◽  
Author(s):  
Gladys Teresita Lechini ◽  
José Marcelino Fernández Alonso

The assumption of the Group of 20 (G20) rotating presidency in December 2017 has created a meaningful window of opportunity for Argentina in order to wield its influence on the international agenda and build its reputation within the global arena. In addition, the Argentinean G20 presidency has become a significant chance to project a Southern and/or developing perspective within this global forum established to debate and address the most pressing economic and political international challenges. This article aims to analyse the agenda and challenges of the Argentinean G20 presidency. In so doing, it attempts to shed light on the following questions: What mechanisms or means will the Argentine Republic deploy in order to exert its influence on the group? Will Argentina represent the voice of Latin American and emerging countries or will it have an acquiescent behaviour towards the central powers? Will the Argentinean presidency be able to ease the group’s internal tensions? Finally, might the Argentinean presidency overcome the critics regarding the G20’s legitimacy?


2019 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Tabeta Seeiso ◽  
Mamutle M. Todd-Maja

Antenatal care (ANC) literacy is particularly important for pregnant women who need to make appropriate decisions for care during their pregnancy and childbirth. The link between inadequate health literacy on the educational components of ANC and maternal mortality in sub-Saharan Africa (SSA) is undisputable. Yet, little is known about the ANC literacy of pregnant women in SSA, with most studies inadequately assessing the four critical components of ANC literacy recommended by the World Health Organization, namely danger signs in pregnancy; true signs of labour; nutrition; and preparedness for childbirth. Lesotho, a country with one of the highest maternal mortality rates in SSA, is also underexplored in this research area. This cross-sectional study explored the levels of ANC literacy and the associated factors in 451 purposively sampled women in two districts in Lesotho using a structured questionnaire, making recourse to statistical principles. Overall, 16.4 per cent of the participants had grossly inadequate ANC literacy, while 79.8 per cent had marginal levels of such knowledge. The geographic location and level of education were the most significant predictors of ANC literacy, with the latter variable further subjected to post hoc margins test with the Bonferroni correction. The participants had the lowest scores on knowledge of danger signs in pregnancy and true signs of labour. Adequate ANC literacy is critical to reducing maternal mortality in Lesotho. Improving access to ANC education, particularly in rural areas, is recommended. This study also provides important recommendations critical to informing the national midwifery curriculum.


2020 ◽  
Vol 38 (2) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
Seoyoung Baek ◽  
Gwang Suk Kim ◽  
Sue Kim ◽  
Seunyoung Joe

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document