scholarly journals Usaha Peningkatan Kesehatan Masyarakat menghadapi Masa New Normal melalui Ceramah Edukatif Covid 19 dan Praktek Pembuatan Hand Sanitizer

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 355-362
Author(s):  
Warsidah Warsidah ◽  
Mega Sari Juane Sofiana ◽  
Apriansyah Apriansyah ◽  
Asri Mulya Azhari
Keyword(s):  

Pandemi Covid-19 secara global telah berdampak pada semua sektor kehidupan. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dikenal dengan slogan 3M telah menjadi protokol utama kesehatan dalam usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Mencuci tangan dilakukan dengan menggunakan sabun dan membilas di air mengalir, untuk tujuan mematikan kuman di tangan sebelum dan setelah beraktivitas. Penggunaan hand sanitizer adalah alternatif lain mensterilkan tangan yang lebih praktis untuk tujuan yang sama yaitu mematikan kuman. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ditujukan untuk mengedukasi warga masyarakat Kuala II dalam memahami tentang penyakit Covid-19 dari gejala, pengobatan sampai pencegahan atau pemutusan mata rantai penyebarannya. Selain itu, dilakukan praktek pembuatan hand sanitizer berbahan tambahan gel aloe vera sebagai komoditas lokal yang ada di Kuala II.  Metode kegiatan pelaksanaan PKM antara lain adalah dengan ceramah edukatif tentang Covid-19, demonstrasi dan praktek pembuatan handsanitizer pada warga masyarakat Kuala II. Hasil kegiatan menunjukkan respon dan antusiasme warga masyarakat sangat tinggi. Sebanyak 13 peserta yang hadir sebagai perwakilan masing-masing RT di desa tersebut menunjukkan  peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang Covid-19 terkait dengan gejala dan pengobatan serta pencegahannya, sekaligus juga sudah memiliki keterampilan membuat hand sanitizer dengan cara yang praktis dan peralatan sederhana.

2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Marfin Marfin ◽  
Ariyawan Sunardi ◽  
Aripin Triyanto ◽  
Seflahir Dinata ◽  
Edwar Mualim ◽  
...  
Keyword(s):  

Pandemi Virus Corona (Covid-19) telah terjadi di dunia dan melanda juga Indonesia. Korban meninggal dunia di Indonesia sudah mencapai 6021 orang per tanggal 14 Agustus 2020 (www.covid19.go.id). Penambahan positif Covid-19 sebanyak 2377 kasus, hal ini menunjukkan Covid-19 merupakan masalah serius. Obat maupun vaksin Covid-19 masih dalam tahap penelitian dan uji coba. Pencegahan dan pemutusan penyebaran Covid-19 merupakan upaya yang lebih baik daripada pengobatan. Penerapan protokol kesehatan merupakan upaya pemutusan Covid-19. Salah satu media penyebaran penyakit adalah tangan setelah melakukan berbagai aktivitas. Cuci tangan dengan hand sanitizer meruakan salah satu pola hidup baru dalam era new normal. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi teknik Elektro Universitas Pamulang (UNPAM) yang berlokasi di Musholla Al Ikhlas Jln. H. Rean Pamulang Tangsel berupa pembuatan hand sanitizer otomatis. Hand sanitizer otomatis ini dilengkapi sensor ultrasonic untuk mendeteksi adanya suatu benda yang mendekat pada kasus ini contohnya adalah tangan. Alat ini dapat bekerja ketika user mengarahkan tangannya kearah sensor ultrasonic dan sensor ultrasonic mendeteksi adanya tangan. Mode otomatis dirancang bekerja secara otomatis untuk mengalirkan cairan hand sanitizer, dan mengarahkan cairan tersebut ke tangan pengguna. Para peserta PKM begitu antusias mengikuti pelatihan pembuatan hand sanitizer otomatis. Momen ramadhan juga dimanfaatkan untuk pemberian santunan anak yatim dan pembagian sembako kepada para dhuafa terdampak Covid-19. Pelatihan pembuatan hand sanitizer otomatis dan pembagian santunan anak yatim serta pembagian sembako untuk dhuafa merupakan rangkaian PKM yang berjalan sukses dan lancar.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 205
Author(s):  
Dimas Bayu Pinandoyo ◽  
Asriadi Masnar

Background: BPOM stated that in 2017, small and micro food enterprises were responsible for 49,5 % food borne disease in Indonesia. Indonesian government had provided guidance about good handling standard for food product (GMP) by UU No.18 Tahun 2012. ALOJA as Small and Medium Enterprise (SME) had lot of limitation to meet the standard. HACCP analysis was needed to give recommendation in arranging SOP that meet the standard.Objectives: The objective of this research was to do and set HACCP analysis as a way to collect data to give recommendation in setting the SOP that meet food safety standard regulation.Methods: Research done by applying 7 of 14 steps in HACCP implementation. Judgment taken based on the level of severity (3 level) and level of occurrence probability (3 level). From the matrix derived from it, SOP recommendation was taken if the level of control was medium and above.Results: Recommendation given for Pest Control procedure, washing and dipping, cooling, packaging and sealing process.Conclusions: The result shown that pest control procedure, washing and dipping, cooling, packaging and sealing process was on medium risk or above. SOP recommendation done by adding nylon net sized 80 mesh and check it regularly, control the concentration of lime betel, limit and regulate the cooling room strictly, and to apply aseptic condition. If this not possible, the best option was to apply washing hand and feet procedure with soap/hand sanitizer, masker, cover the hair of worker during packaging and sealing.ABSTRAK  Latar Belakang: Pada tahun 2017 BPOM menyebutkan bahwa Industri Kecil Makanan berkontribusi terhadap 49,5% kasus keracunan pangan di Indonesia. Pemerintah melalui UU No. 18 Tahun 2012 telah mengatur mengenai prosedur pengolahan pangan yang baik (CPPB). ALOJA sebagai UKM produsen minuman siap saji Aloe vera memiliki keterbatasan dalam sarana-prasarana dan SDM sehingga pemenuhan standar produksi pangan yang baik sulit untuk diterapkan. Analisis HACCP perlu diterapkan untuk memberikan masukan dalam penyusunan SOP dalam alur produksinya sehingga memenuhi standar produksi pangan yang baik.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan menetapkan aturan HACCP sebagai bahan rekomendasi dalam penyusunan SOP yang memenuhi persyaratan standar produksi pangan yang baik.Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan 7 dari 14 langkah dalam HACCP. Metode penilaian didasarkan pada keparahan (Severity) skala tiga dan tingkat kemungkinan terjadinya (probability) skala 3. Rekomendasi SOP disusun pada resiko medium hingga tinggi yang diperoleh dari matriks severity vs probability.Hasil: Dalam analisis HACCP ini ditemukan bahwa tahap yang masih memiliki resiko menengah ke atas adalah tahap pengendalian hama, pencucian dan perendaman, pendinginan, dan pengemasan-penyegelan. Rekomendasi yang diberikan adalah dengan menambahkan jala nilon ukuran 80 mesh pada ventilasi udara dan melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi jala nilon pengontrolan konsentrasi kapur sirih yang digunakan, dengan menyusun regulasi yang ketat untuk ruang pendinginan,dan penerapan kondisi aseptis atau minimal dengan adanya penyuci hama untuk tangan, masker, penutup kepala, apron yang bersih, dan kaki yang bersih.Kesimpulan: Rekomendasi SOP diberikan pada proses pengendalian hama, pencucian dan perendaman, pendinginan, dan pengemasan-penyegelan. 


2021 ◽  
Vol 4 (5) ◽  
pp. 1243-1251
Author(s):  
Amalia Eka

ABSTRAK Saat ini masyarakat sedang menghadapi wabah Virus Corona (Covid-19) yang sangat spesifik namun mempunyai efek kompleksitas yang tinggi, bahkan luar biasa, karena ekspektasinya tidak hanya di dunia kesehatan saja namun merambah semua sendi kehidupan manusia. Desa Kunir termasuk desa yang juga mengalami wabah Covid-19, Hal yang dapat masyarakat lakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, serta menggunakan hand sanitizer secara berkala. Lidah buaya memiliki kandungan saponin yang mempunyai kemampuan untuk membersihkan dan bersifat antiseptik. Tujuan setelah pemberdayaan masyarakat desa kunir, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam memanfaatkan lidah buaya yang ada disekitar tempat tinggal untuk digunakan sebagai sabun cuci tangan. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat desa kunir dalam pembuatan dan pengaplikasian sabun cuci tangan dari lidah buaya. Terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan tentang lidah buaya sebagai sabun cuci tangan yaitu 70 % diperoleh dari kuisioner sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran Kata Kunci : sabun cuci tangan, lidah buaya, desa kunir ABSTRACTCurrently, the community is facing a very specific Corona Virus (Covid-19) outbreak but has a high, even extraordinary complexity effect because the expectations are not only in the world of health but also penetrate all aspects of human life. Kunir Village is one of the villages that have also experienced the Covid-19 outbreak. What people can do to break the chain of spreading the Covid-19 virus is to diligently wash their hands with soap and clean water, and use hand sanitizers regularly. Aloe vera contains saponins which have the ability to clean and are antiseptic. The goal after empowering the people of turmeric village is expected to increase their knowledge and ability to use aloe vera around the residence to be used as hand washing soap. The activities carried out are in the form of socialization and empowerment of the village community in turmeric in the manufacture and application of handwashing soap from aloe vera. There is an increase in knowledge and abilities about aloe vera as hand washing soap, which is 70% obtained from questionnaires before and after the learning is carried out. Keywords: hand washing soap, aloe vera, kunir village


Author(s):  
Akmal Yusuf Haryadi ◽  
Azzahra Novita Dewi ◽  
Dannis Pradana ◽  
James Ricardo ◽  
Mela Salsabilah ◽  
...  

The purpose of the 230 KKN BBM group activity period 62 is to educate and prepare the public in facing and responding to the Covid-19 pandemic. Our method is to create two online seminar sessions, where in the first online seminar session the topic we raised was about "new normal" which aims to let the public know in more detail how and what the rules are in the new normal policy and can prepare themselves to face the policy and not misunderstand about new normal. Then our second online seminar raised the topic "maintaining immunity and dental hygiene" which aims to explain how steps need to be taken to maintain immunity especially during the current COVID-19 pandemic, as well as knowledge about how to care for cleanliness. teeth and mouth. By using the questionnaire attached after the activities of each online seminar it was found that the majority of participants who attended the seminar were more aware of the "new normal" policy and also knew how to increase body immunity during the Covid-19 pandemic. And the majority of participants felt the information obtained was useful and would apply it in everyday life. And we also carry out social activities directly to the community with the target of street vendors, namely by distributing masks and hand sanitizers in the Sungai Bambu area, Tanjung Priok District, North Jakarta while increasing the community to also run and undergo a "new normal" policy. abstrakTujuan kegiatan kelompok 230 KKN BBM periode 62 adalah untuk mengedukasi dan memperisapkan masyarakat dalam menghadapi dan menanggapi pandemi Covid-19. Metode yang kami lakukan adalah dengan membuat dua sesi seminar online, dimana pada sesi seminar online yang pertama topik yang kami angkat adalah tentang “new normal” yang bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui lebih detail bagaimana dan apa saja aturan-aturan yang ada pada kebijakan new normal serta bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kebijakan tersebut dan tidak salah memahami tentang new normal. Lalu seminar online kami yang kedua mengangkat tentang  topik “menjaga imunitas tubuh dan kebersihan gigi” yang betujuan untuk menjelaskan bagaimana langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjaga imunitas tubuh terutama pada saat pandemi COVID-19 saat ini, serta diberikan juga pengetahuan mengenai cara merawat kebersihan gigi dan mulut. Dengan menggunakan kuosioner yang dilampirkan setelah kegiatan masing- masing seminar online didapatkan bahwa mayoritas dari para peserta yang mengikuti seminar lebih mengetahui tentang kebijakan “new normal” serta juga mengetahui cara meningkatkan imunitas tubuh selama pandemic Covid-19. Dan mayoritas peserta merasa informasi yang didaptkan berguna dan akan mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari. Serta kami juga melakukan kegiatan sosial secara langsung ke masyarakat dengan target pedagang kaki lima, yaitu dengan cara   membagikan masker dan hand sanitizer di area Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok ,Jakarta Utara sambil mengingkatkan masyrakat untuk juga menjalankan dan menjalani kebijakan “new normal”.


Author(s):  
Rini Devijanti Ridwan ◽  
Tuti Kusumaningsih ◽  
Indeswati Diyatri ◽  
Sidarningsih Sidarningsih

AbstractClean and Healthy Living Behaviors as known as PHBS are all health behaviors that are carried out with awareness, so that family members or families can help themselves in the health sector and play an active role in health activities in the community. One of the activities that can be carried out to achieve PHBS is washing hands using soap (hand rub / hand wash) or cleaning fluid (hand sanitizer). About 98% of the spread of microorganisms in the body comes from our own hands. Maintaining hand hygiene is an effort to avoid various diseases. The benefits of washing hands are very large, washing hands using soap / hand rub or using a hand sanitizer only takes 20 seconds but is very useful for killing microorganisms, namely bacteria, fungi, and viruses. One way to combat the new corona virus or COVID-19, which has become a pandemic at this time, is to always maintain hand hygiene. With the pandemic, the price of hand sanitizers has skyrocketed because the need has increased sharply. When used too often, alcohol as the main ingredient of hand sanitizers, besides being able to irritate the skin, it can also lift natural oils on the hands and tend to be drier, so herbal ingredients are needed as natural ingredients to reduce the side effects of these hand sanitizers. This community service activity was carried out in collaboration with communities in the Bondowoso district, namely the KAPAS Community in Sumbergading Village, Sumberwringin District and the TSS Community in Sukosari Lor Village, Sukosari District. In the Bondowoso area, there are many youth communities with various activities aimed at advancing people's lives and improving the socio-economy in the region. Various plants can be found in the area, including aloe vera and betel leaf.Keywords : Health, hand wash, hand sanitizer, aloe vera, betel leafAbstrakPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan  semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan di masyarakat. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan guna tercapainya PHBS adalah  mencuci tangan menggunakan sabun (hand rub/hand wash) atau cairan pembersih (hand sanitaizer). Sekitar 98% penyebaran mikroorganisme di tubuh bersumber dari tangan kita sendiri. Menjaga kebersihan tangan salah satu upaya terhindar dari berbagai penyakit. Manfaat mencuci tangan sangat besar, mencuci tangan memakai sabun/hand rub atau menggunakan hand sanitizer  hanya membutuhkan waktu 20 detik namun sangat berguna untuk membunuh mikroorganisme, yaitu bakteri, jamur dan virus. Salah satu cara untuk memerangi virus korona baru atau COVID-19 yang telah menjadi pandemi saat ini adalah dengan selalu menjaga kebersihan tangan. Masa pandemi ini mengakibatkan harga hand sanitizer melambung tinggi karena kebutuhan meningkat tajam. Alkohol sebagai bahan utama dari hand sanitizer bila terlalu sering digunakan, selain dapat membuat kulit iritasi juga dapat mengangkat minyak alami pada tangan dan cenderung jadi lebih kering, sehingga diperlukan bahan herbal sebagai bahan alami untuk mengurangi efek samping dari hand sanitizer tersebut. Pada kegiatan pengmas ini dilakukan kerjasama dengan komunitas di wilayah kabupaten Bondowoso yaitu Komunitas KAPAS di Desa Sumbergading  Kecamatan Sumberwringin dan komunitas TSS Desa Sukosari Lor Kecamatan Sukosari. Di wilayah Bondowoso banyak didapatkan komunitas anak muda dengan beragam kegiatan yang bertujuan memajukan kehidupan masyarakat dan meningkatkan sosial ekonomi di wilayah tersebut. Beragam tanaman dapat dijumpai di wilayah tersebut, diantaranya aloe vera dan sirih.Kata kunci: Kesehatan, cuci tangan, hand sanitizer, aloe vera, daun sirih


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 39-50
Author(s):  
Jamaluddin Jamaluddin ◽  
Sufiah Asri Mulyawati ◽  
Zida Maulina Aini ◽  
Sulastrianah Sulastrianah ◽  
Raja Al Fath Widyaiswara
Keyword(s):  

Kota Bau – Bau terletak pada selat Buton yang mempunyai aktivitas kelautan yang sangat tinggi, berperan sebagai titik transit sekaligus daerah penghubung bagi jalur nasional sekunder. Coronavirus adalah zoonosis atau virus yang ditularkan antara hewan dan manusia. Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak luas secara sosial dan ekonomi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai pencegahan dan penanganan covid-19. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi kegiatan daring maupun luring seperti edukasi kepada masyarakat melalui video penyuluhan, pembagian masker, Hand sanitizer, dan pembagian Alat pelindung Diri. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian ini melibatkan seluruh elemen masyarakat secara bersama-sama, bersinergi, multidisiplin, dan bermitra sehingga dapat membantu mengendalikan penyebaran Covid 19 dan menurunkan jumlah kasus diwilayah Kota Bau Bau. Program kerja yang dilaksanakan berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada di Kota Bau Bau. Hasil dari pengabdian masyarakat ini berupa edukasi penanganan dan pencegahan Covid 19  dan penerapan protokol kesehatan di era new normal, pendistribusian masker kain, pendistribusian hand sanitizer, pembuatan sarana cuci tangan, serta pembagian alat pelindung diri bagi tenaga medis di kota Bau Bau. Capaian dan luaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan Covid 19 dan penerapan protokol kesehatan, peningkatan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat, tersedianya Alat Pelindung Diri bagi tenaga kesehatan khususnya pada puskesmas dan rumah sakit.


2020 ◽  
Vol 2 ◽  
pp. 84-89
Author(s):  
Hengki Firmanda ◽  
Gian Juliano

This community empowerment activity in making hand sanitizers was carried out in the Nagari Persiapan Aia Manggih Utara, Kecamatan Lubuk Sikaping. WHO officially declared COVID-19 a pandemic due to the increasingly massive spread of COVID-19 in various countries. One of the efforts to avoid this virus is to maintain hand hygiene. Currently, many hand sanitizers are offered in the form of hand sanitizers because their use is more practical. Hand sanitizer is practical to use and can be carried anytime and anywhere. Generally, hand sanitzers are made using alcohol-based ingredients, but the use of alcohol on the skin is considered unsafe, besides that during the Covid-19 pandemic, hand sanitizers have become rare in the market. Therefore, one way to overcome this problem is to make a hand sanitizer made from natural ingredients from betel and lime leaves. The formulation of the problems that arise due to COVID-19 in the Nagari Persiapan Aia Manggih Utara, namely how to educate the public in making hand sanitizers made from natural ingredients, Techniques used in community empowerment related to the manufacture of hand sanitizers with natural ingredients are community participation, discussion and outreach. Based on the results of surveys and interviews conducted at the end of community service activities, 87% of the community understands how to make hand sanitizers made from natural ingredients, 95% of the community understands about COVID-19 and its symptoms of infection, 91% of the community understands efforts to prevent transmission of COVID-19, 88 % of people have understood the new normal policy (new normal habits), and 97% of people have experienced a decrease in income.


Author(s):  
Deny Murdianto ◽  
Dwi Santoso

The global pandemic Covid-19 impacts are so wide that almost no country or region in the world is absent. The increase in the number of cases occurred in a short time so that it needed to be handled as soon as possible. One of the impacts of this pandemic includes paralyzing economic activities and hampering educational activities. SMK Terpadu Citra Bangsa, Tarakan City of North Kalimantan Province, has implemented health protocols well by providing a place to wash hands and make hand sanitizers independently, however, there are still shortcomings in its implementation. These deficiencies include low awareness of using these facilities. Therefore, it is necessary to have a comprehensive understanding of health protocols by every school members. This community service activity is done to facilitate the school members facing a new normal era. Divided into several stages, namely location survey, socialization of activities, technical guidance, implementation of activities, and evaluation, the activities are going well and 87% of the participants understand the given explanation. Hence, we can conclude that this activity is able to foster the awareness and responsibility of the school personnel in implementing health protocols and maintaining cleanliness and health in the current new normal. Pandemi global Covid-19 berdampak sangat luas sehingga hampir tidak ada negara atau wilayah di dunia yang absen. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat sehingga perlu ditangani secepatnya. Salah satu dampak pandemi ini antara lain melumpuhkan kegiatan ekonomi dan terhambatnya kegiatan pendidikan. SMK Terpadu Citra Bangsa Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara telah menerapkan tata tertib kesehatan dengan baik dengan menyediakan tempat cuci tangan dan membuat hand sanitizer secara mandiri, namun masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Kekurangan tersebut termasuk rendahnya kesadaran dalam menggunakan fasilitas tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang komprehensif tentang protokol kesehatan oleh setiap warga sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memfasilitasi warga sekolah menghadapi era normal baru. Terbagi dalam beberapa tahapan yaitu survey lokasi, sosialisasi kegiatan, bimbingan teknis, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi, kegiatan berjalan dengan baik dan 87% peserta memahami penjelasan yang diberikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab aparatur sekolah dalam melaksanakan tata tertib kesehatan dan menjaga kebersihan dan kesehatan dalam kondisi normal yang baru.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 55-64
Author(s):  
Muhammad Taufik ◽  
Bobby Cahyady ◽  
Mariany Razali ◽  
Desi Ardilla

The utilization of plant parts that are not used is very important in order to minimize organic waste. Rambutan (Nephelium lappaceum L.) rind has antibacterial properties which can be used as raw material. The same goes for the skin of lime peel (Citrus aurantiifolia), Betel leaf (Piper betle), Aloe vera (Aloe vera) and Eucalyptus grandis leaves. Eucalyptus grandis is a product that is not harvested in Industrial Plantation Forests which are grown by the community and green Industry in North Sumatra. The part used is the plant stem which is used as a material for making pulping. The extraction process was carried out used steam distillation. In this work, the analysis of active compound used GCMS instrument. The result of the analysis showed that there was 1.8 Sineol as much as 52%. This compound was used as an antiseptic and give a fragrant aroma. This work aims to produced  of natural hand sanitizers used Eucalyptus grandis as an odorant and antiseptic agent which used to prevent the transmission of Covid19 in Kotamatsum IV sub district, Medan City. The resulting product was a hand sanitizer that is safe to use and friendly to the environment. The natural hand sanitizer products can be used by the community in reducing the transmission of Covid19 and can increase people's income.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 320-334
Author(s):  
Annisaa Siti Zulaicha ◽  
Indah Puspitasari ◽  
Angga Saputra Yasira ◽  
Iwan Syahjoko ◽  
M Alvien Ghifari

Hand sanitizers, handsoaps, and disinfectants (H2D) have become necessities in a new normal during the Covid-19 pandemic. These three items are necessary to use in daily activities to prevent the spread of Covid-19. One of the efforts to successfully adopt a new normal is to educate the youth on preventing the spread of Covid-19. Workshop and education on making simple H2D at SMK Negeri 3 Kotabumi have been held through outreach activities and hands-on practice. The goal of this activity is to increase the students knowledge of SMK Negeri 3 Kotabumi in living a new lifestyle to prevent the spread of Covid-19 in North Lampung Regency. The result of this educational program is an increase in the knowledge of students of SMK Negeri 3 Kotabumi about H2D in terms of composition, making, and use. Besides, through the workshop program, students of SMK Negeri 3 Kotabumi also acquire skills in making simple H2D. Through presentation and direct practice, students of SMK Negeri 3 Kotabumi have been educated to become new lifestyle agents to prevent the spread of Covid-19 in North Lampung Regency.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document