Diplomatika Jurnal Kearsipan Terapan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

46
(FIVE YEARS 22)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Gadjah Mada

2598-0009, 2597-9981

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Lastria Nurtanzila ◽  
Faizatush Sholikhah

Arsip keluarga merupakan rekaman kegiatan dan atau informasi yang diciptakan atau disimpan oleh keluarga dalam berbagai bentuk media sesuai perkemabngan jaman dan berguna bagi kegiatan keluarga. Perhatian terhadap arsip keluarga sering luput dari perhatian kita, dan tidak mendapatkan perlindungan yang layak. Berangkat dari kegelisahan pada kemungkinan bencana dan resiko yang hadir di Indonesia, peneliti merasa perlunya ada sosialisasi tentang pentingnya arsip keluarga dan upaya perlindungan terhadap arsip-arsip tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengamati tentang upaya perlindungan arsip keluarga melalui metode digitisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus yang dimaksudkan adalah dengan meneliti secara mendalam terhadap kecenderungan perilaku keluarga di Dusun Punukan, Wates, Kulon Progo dalam melakukan pengelolaan arsip keluarga.Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan berupa pelajaran penting yag didapatkan yang bisa digunakan sebagai contoh bagi daerah-daerah lainnya. Beberapa pelajaran tersebut yaitu pertama; kesadaran pengelolaan arsip perlu dibangun sedari dini; kedua; perlu ada peran serta dinas arsip dan perpustakaan setempat dalam upaya sosialisasi kesadaran pengelolaan arsip; ketiga; literasi informasi masyarakat yang masih terbatas sangat menghambat pemahaman tentang urgensi pengelolaan arsip; keempat; media penyimpanan arsip masih sangat terbatas. Sehingga peranan program pengabdian masyarakat Prodi Kearsipan Sekolah Vokasi UGM selama 3 tahun di Dusun Punukan, Wates , Kulon Progro sangatlah bermanfaat.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Titi Susanti ◽  
Walda Khoiriyah ◽  
Mijil Larasati K ◽  
Supriyati Supriyati
Keyword(s):  

Artikel yang berjudul AKAR (Arsip Keluarga): Aplikasi sebagai Perintis Preservasi Memori Sosial Masyarakat membahas tentang pioner genealogi dan pengelolaan arsip keluarga secara digital dengan lokasi penelitian di RW Punukan, Kelurahan Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.  Masyarakat mengerti tentang arsip keluarga namun belum mempunyai kesadaran dalam mengelola arsip keluarga dengan baik. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui 3 cara, yaitu observasi partisipatif, in depth interview dan studi literatur. Tahapan setelah data dikumpulkan adalah data diolah yang kemudian direduksi dan diinterpretasi. Untuk menjamin kebenaran peneliti melakukan triangulasi data. Sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Indonesia. Peneliti menciptakan aplikasi penyimpanan arsip keluarga yang efektif dan efisien. Adapun tahap penyimpanan dan preservasi arsip keluarga dengan aplikasi AKAR adalah: capture (alih media arsip tekstual), registration (mencatat arsip keluarga), classification (mengklasifikasikan arsip berdasarkan klasifikasi yang telah disediakan), storage (penyimpanan arsip berdasarkan hasil klasifikasi) dan use and tracking (penggunaan dan penelusuran arsip keluarga).


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Raistiwar Pratama

This article aims to describe several major themes of a newly released standard by International Committee on Archives, namely Records in Contexts (RiC). More than mere comprising all four existing standards, RiC to uplift function and activity of records within their own origin contexts. Almost three decades after the publication of the first standard (General International Standard Archival Description [ISAD-G]), RiC has developed its own understanding about major archival themes such as provenance, fonds, and original order, to comply with a very recent development of rapidly changing medium by questioning the famous adagium “medium is the message” back in 1970’s and reading machines that are understood as being separated from the records itselves. Either records or archives have shifted from texts to contexts.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Irfan Rizky Darajat ◽  
Waluyo Waluyo

Musik merupakan produk budaya yang penting bagi masyarakat. Dari musik yang berkembang di masyarakat tercermin perkembangan kebudayaan dalam suatu bangsa pula. Presiden Sukarno bahkan pernah mengatur jenis musik seperti apa yang cocok atau tidak cocok dengan kepribadian bangsa. Untuk itu, pengelolaan arsip musik menjadi satu hal penting untuk diperhatikan, karena di dalamnya terkandung memori kolektif bangsa, sekaligus identitas dan karakter bangsa. Beberapa lembaga informasi milik negara mengelola arsip yang berhubungan dengan musik dalam kerangka pemaknaannya masing-masing. Tidak sedikit pula muncul organisasi-organisasi independen yang mengelola bahan pustaka dan arsip musik Indonesia secara mandiri. Lantas, bagaimana studi kearsipan memaknai arsip musik dan bagaimana pengelolaannya? Bagaimana pemaknaan dan pengelolaan arsip musik di Indonesia? Dan bagaimana lembaga informasi yang mengelola arsip musik (baik yang dikelola oleh negara maupun mandiri) ini kemudian saling terhubung atau justru saling terpisah? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan studi pustaka. Penelitian ini akan bertempat di Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional, Lokananta, dan Irama Nusantara. Penelitian ini juga akan melacak beberapa komunitas mandiri dari masyarakat yang telah kerja-kerja pengarsipan musik Indonesia, sehingga dapat digunakan sebagai pijakan awal untuk dapat membayangkan adanya kerja pengarsipan musik Indonesia yang berkesinambungan


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Raistiwar Pratama

This article aims to describe several major themes of a newly released standard by International Committee on Archives, namely Records in Contexts (RiC). More than mere comprising all four existing standards, RiC to uplift function and activity of records within their own origin contexts. Almost three decades after the publication of the first standard (General International Standard Archival Description [ISAD-G]), RiC has developed its own understanding about major archival themes such as provenance, fonds, and original order, to comply with a very recent development of rapidly changing medium by questioning the famous adagium “medium is the message” back in 1970’s and reading machines that are understood as being separated from the records itselves. Either records or archives have shifted from texts to contexts.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Titi Susanti ◽  
Walda Khoiriyah ◽  
Mijil Larasati ◽  
Supriyati Supriyati

The article entitled AKAR (Family Records) as a Pioneering Application for the Preservation of Community Social Memory discusses genealogy pioneers and digital family records management with the research location in RW Punukan, Wates Village, Wates District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Special Region. The community understands family records but does not yet have the awareness to manage family records properly. This research uses descriptive qualitative methods. Data collection was carried out in 3 ways, namely participatory observation, in-depth interviews, and literature studies. The next step after data collected is processed then reduced and interpreted. To ensure the correctness of the research, the researcher triangulated the data. As a solution to the problems faced by Indonesian families, researchers created an effective and efficient family records storage application. The storage and preservation stages of family records with the AKAR application are capture (transfer of textual records media), registration (registering family records), classification (classifying records based on the classification provided), storage (storing records based on classification results), and use and tracking (use and search of family records).


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Dewi Maharani Rachmaningsihh

TAP (Tugas Akhir Program) merupakan evaluasi akhir yang berisi sejumlah soal ujian dalam bentuk studi kasus berdasarkan fenomena yang terjadi. Ujian ini harus ditempuh mahasiswa sebagai bagian dari tahap akhir kelulusan. Hal ini menjadi menarik karena Program Diploma IV Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi Universitas Terbuka merupakan satu – satunya program kearsipan yang menyelenggarakan tugas akhir berupa ujian tertulis (TAP ASIP 4500). Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana capaian pembelajaran matakuliah pendukung TAP ASIP4500 dan bagaimana kesesuaian kompetensi matakuliah pendukung TAP ASIP4500 dalam mencapai tuntutan kompetensi lulusan Program Studi D-IV Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan capaian pembelajaran matakuliah pendukung TAP ASIP4500 serta menganalisis kesesuaian kompetensi matakuliah pendukung TAP ASIP4500 dalam mencapai tuntutan kompetensi lulusan prodi. Metode yang digunakan dalam menjawab rumusan masalah tersebut adalah kualitatif, khususnya komparatif-deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumen. Studi dokumen digunakan terhadap data – data yang berhubungan dengan kebijakan pelaksaan TAP ASIP4500. Hasil penelitian menunjukkan bahwa capaian pembelajaran matakuliah pendukung TAP ASIP memiliki karakteristik kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi matakuliah pendukung TAP ASIP4500 belum sepenuhnya merepresentasikan kompetensi lulusan dan terdapat ketidaksesuaian antara kompetensi matakuliah pendukung TAP ASIP4500 profil kompetensi lulusan.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Ursa Agniya ◽  
Nina Mayesti
Keyword(s):  
Top Down ◽  

Penilaian arsip merupakan salah satu kegiatan utama dalam sistem pengelolaan arsip. Meski tidak dijelaskan secara langsung, penilaian arsip di Indonesia dilakukan dalam rangka melakukan kegiatan penyusutan arsip, maka dari itu dalam melakukan penilaian arsip haruslah berpedoman pada undang-undangan yang berlaku. Penilaian makro arsip merupakan penilaian yang bersifat top-down dimana arsiparis atau pengelola arsip tidak lagi menilai arsip sebagai sebuah akhir dari proses kegiatan organisasi atau bottom-up. Penilaian makro merupakan sebuah pendekatan untuk penilaian arsip dan membahas mengenai teknik penilaian dan penilaian makro pada tingkat teoritis yang tujuan utamanya bukan wacana teoritis tetapi lebih ke eksplorasi metodologi. Dalam implementasinya, arsiparis banyak yang menerapkan metodologi penilaian makro namun kebanyakan melakukan modifikasi dalam penerapan yang sebenarnya. Singkatnya, sebagian kecil arsiparis arsip publik telah secara sadar dan berhasil menerapkan pendekatan ini secara teoritis konsisten. Terlepas dari hasil untuk saat ini, karakter implementasi penilaian makro menimbulkan pertanyaan apakah teori penilaian makro dengan sendirinya merupakan dasar yang kuat untuk standardisasi.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Herdila Rumisyahdina ◽  
Ike Iswary Lawanda

Records [I1] in the structure of government institutions support the work of the secretariat and administrative agencies. One such government agency is the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia (Kemendikbud RI). The records  created is a proof of activity. If the  records  is not  disposaled , it will cause accumulate in a room. Therefore, inactive records transfer is one of the efforts to  disposal the  records in the Ministry of Education and Culture. This study aims to identify the process of transfer of inactive records within the Ministry of Education and Culture. This research is a qualitative research with a descriptive approach. The data collection method was conducted by interviewing four archivists who contributed in the transfer of active records at the Ministry of Education and Culture through whatsapp and document analysis. The informants consists of two archivists from Unit Kearsipan Direktorat Jenderal and two archivists from Unit Kearsipan Kementerian. This research describes the transfer of inactive records consisting of preparation, acceptance, storage, and making a list of records. The results of this research are carried out in stages from Unit Pengolah to Unit Kearsipan Direktorat Jenderal, then Unit Kearsipan Direktorat Jenderal to Unit Kearsipan Kementerian. The transfer of inactive records at the Ministry of Education and Culture in general is in accordance with the applicable operational procedures, namely the Ministry of Education and Culture's Standard Operating Procedures in 2018 about transfer inactive records from the Unit Pengolah to the ministry's  records center.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 126
Author(s):  
Nabila Febriana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur penyelenggaraan bimbingan teknis pengelolaan arsip dinamis. Selain itu, penulis juga mendeskripsikan kondisi pengelolaan arsip dinamis pada sasaran bimbingan teknis.. Bimbingan teknis pengelolaan arsip dinamis diselenggarakan oleh DInas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kebumen. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis terdiri dari wawancara, observasi partisipatif, dan studi pustaka. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan pendekatan triangulasi data. Hasil analisis kemudian diuraikan secara deskriptif. Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini adalah kondisi pengelolaan arsip dinamis pada peserta bimbingan teknis belum sesuai dengan standar kearsipan sehingga diperlukan peningkatan kompetensi melalui bimbingan teknis. Adapun prosedur penyelenggaraan bimbingan teknis pengelolaan arsip dinamis oleh Disarpus Kabupaten Kebumen terdiri dari 3 tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document