Focus Jurnal Pekerjaan Sosial
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

55
(FIVE YEARS 39)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Padjadjaran

2620-3367

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Muhammad Fahrezi ◽  
Hery Wibowo ◽  
Maulana Irfan ◽  
Sahadi Humaedi

Munculnya pandemi COVID-19 diberbagai negara pada tahun ini sangat mempengaruhi segala aspek dimasyarakat. Hal tersebut ditandai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh setiap Negara untuk mengurangi angka persebaran virus COVID-19. Khususnya Indonesia yang merupakan Negara dengan kekeluargaan yang erat antara satu dan lainnya tidak dapat memungkiri bahwa kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah akan memiliki dampak terhadap setiap individunya. Kemungkinan tingkat stress meningkat akibat kurangnya bersosisalisasi dan juga gagalnya seseorang untuk beradaptasi dengan situasi baru yang ada saat ini. Maka didalam keadaan ini Pekerja Sosial dapat membantu meningkatkan kemampuan coping stress masyarakat untuk mengurangi tingkat stress seseorang dimasa pandemi ini.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Muhammad Zakky Algifari Martin ◽  
Reza Rinaldy ◽  
Taufik Ismail ◽  
Sahadi Humaedi

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses community development yang terdiri tahapan engagement, assessment, perencanaan program, pemformulasian rencana aksi, implementasi, evaluasi dan hasil perubahan, dan tahapan terminasi. Jika proses ini dapat dideskripsikan secara utuh maka bukan tidak mungkin pengembangan masyarakat yang dilakukan di Desa Dawuan Barat pada program rumah bank sampah bisa diadopsi oleh kegiatan CSR PT.Pertamina (Persero)  di tempat lain atau CSR Perusahaan lainnya.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan teknik penelitian deskripstif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam, observasi non partisipasi, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Penelitian ini melibatkan 5 Informan yang terdiri dari, Pengelola CSR PT. Pertamina (Persero) Fuel Terminal Cikampek, kelompok Sabedar, aparat pemerintah Desa Dawuan Barat dan masyarakat Desa Dawuan Barat yang terlibat langsung dalam program bank sampah. Penentuan informan dilakukan berdasarkan tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam mengenai proses community development pada program rumah kelola organik di Desa Dawuan Barat.Hasil dari penelitian ini menunjukan proses community development pada 7 tahapan yang dilakukan pihak Pengelola CSR PT. Pertamina (Persero) Fuel Terminal Cikampek terdapat melakukan 6 tahapan yang sudah berjalan sebagaimana mestinya, yaitu tahapan engagement, assessment, perencanaan program, Implementasi, evaluasi dan hasil perubahan dan Terminasi. Adapun tahapan terminasi belum dilakukan secara menyeluruh. Temuan lain dalam penelitian ini menunjukkan kendala pada pengembangan inovasi yang dilakukan dalam pengelolaan sampah.  Dengan demikian, Peneliti memberikan saran agar dilakukan evaluasi secara menyeluruh pada aspek pengembangan inovasi pengelolaan sampah. Baik dalam bentuk kegiatan pelatihan Workhshop “Inovasi Pengelolaan Sampah” untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait dalam inovasi program pada anggota kelompok Sabedar


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 29
Author(s):  
ELPRIDA RIYANNY SYALIS ◽  
Nunung Nurwati Nurwati

Pernikahan merupakan salah satu prinsip dasar kehidupan yang paling penting dalam asosiasi atau masyarakat yang sempurna. Namun ada satu fenomena dalam pernikahan ini yaitu pernikahan dini. Fenomena ini banyak ditemui di negara negara berkembang salah satunya Indonesia. Penyebab dari fenomena ini diantaranya karena kesulitan ekonomi, pendidikan yang rendah, paksaan dari orang tua dalam melanggengkan pernikahan, menikah karena kecelakaan, dan karena adat istiadat dari masyarakat setempat. Pernikahan dini memberikan dampak pada aspek biologis maupun psikologis. Namun pada artikel ini kami akan membahas mengenai dampak pada aspek psikologis


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 40
Author(s):  
Chika Riyanti ◽  
Nurliana Cipta Apsari
Keyword(s):  

Penyandang disabilitas fisik merupakan seseorang yang memiliki keterbatasan fisik dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, keterbatasan tersebut tidak menghambat diri mereka untuk menciptakan kehidupan yang layak. Salah satu upaya untuk menciptakan kehidupan yang layak yaitu dengan bekerja. Hak untuk bekerja bagi penyandang disabilitas telah dilindungi oleh peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Salah satu upaya mengimplementasikan peraturan tersebut untuk melindugi hak bekerja bagi penyandang disabilitas daksa yaitu melalui Disabled People’s Organisations (DPO).Dengan adanya upaya dari Disabled People’s Organisations (DPO) untuk mewujudkan hak bekerja bagi penyandang disabilitas, juga merupakan perwujudan kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan kebutuhan untuk mengoptimalkan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh individu. Melalui lima aspek utama dalam aktualisasi diri, dapat dilihat bagaimana individu tersebut mengaktualisasikan dirinya. Kelima aspek tersebut ialah creativity, morality, self acceptance, spontaneity, dan problem solving.Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Penelitian ini ingin memberikan gambaran mengenai pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri penyandang disabilitas fisik yang bekerja. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini, melalui bekerja penyandang disabilitas fisik dapat menyalurkan potensi dan kemampuan yang dimiliki sehingga pemenuhan akan kebutuhan aktualisasi diri dapat terwujud.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Gisela Adio Ros Maria ◽  
Nunung Nurwati
Keyword(s):  

COVID-19 menjadi salah satu penyebab kecemasan yang dirasakan oleh seluruh masyarakat dunia belakangan ini khususnya masyarakat Indonesia. Hal ini diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam mengurangi tingkat penyebaran COVID-19, yaitu belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah. Bekerja dari rumah bisa menjadi produktif, bisa pula menjadi tidak produktif bagi sebagian orang. Selain itu, beberapa perusahaan sedang mengusahakan untuk tidak melakukan PHK (Pemutusan Hak Kerja) dengan mengurangi upah pekerja, mengurangi jam kerja, dan lain sebagainya. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan penurunan produktivitas dari masyarakat itu sendiri secara nasional yang berimbas pada penurunan penghasilan, peningkatan jumlah masyarakat miskin, dan penurunan pendapatan perkapita. Selain itu, bekerja di rumah atau work from home juga bisa sangat memberatkan bagi sebagian orang mengigat setiap keluarga memiliki jumlah tanggungan yang berbeda yang mengharuskan mereka untuk tetap produktf di tengah pandemic COVID-19. Tujuan dari artikel ilmiah ini, yaitu ini untuk memberikan pandangan baru kepada masyarakat bahwa satu sector tidak dapat berdiri sendiri dan mereka memiliki pengaruh yang kuat antar sektornya.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Vanaja Syifa Radissa ◽  
Hery Wibowo ◽  
Sahadi Humaedi ◽  
Maulana Irfan

Setiap individu dalam kehidupan memiliki kebutuhan, karena  manusia memiliki berbagai hal yang harus dipenuhi untuk  dapat bertahan hidup. Demikian pula dengan para penyandang disabilitas juga memiliki pemenuhan kebutuhannya sendiri. Namun, pada saat Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk tidak keluar rumah dan membatasi fasilitas umum untuk beroperasi. Kendala kebijakan di masa Pandemi Covid-19 tersebut dirasa memberatkan terlebih bagi penyandang disabilitas akan ada beberapa kebutuhan yang akan terganggu dalam memenuhinya. Tulisan ini dalam mengkaji kebutuhan penyandang disabilitas dalam masa Covid-19 menggunakan metode studi literatur dari hasil tulisan-tulisan yang kredibel secara daring. Hasil literatur ini menunjukkan bahwa penyandang disabilitas adalah kelompok paling rentan dalam situasi pandemi saat ini. Hal tersebut diakibatkan oleh pemenuhan kebutuhannya yang terganggu. Pembatasan secara sosial menyebabkan penyandang disabilitas sulit mendapatkan akses kesehatan. Selain itu, pemenuhan akses informasi mengenai Covid-19 juga sulit untuk didapatkan karena kebijakan yang masih abai terhadap keberadaan penyandang disabilitas.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Salma Matla Ilpaj ◽  
Nunung Nurwati

COVID-19 merupakan virus yang berbahaya. Terdapat kurang lebih 200 negara dari berbagai belahan dunia yang telah terjangkit virus ini. Di Indonesia pada 10 April 2020 terdapat 3.512 kasus yang positif, sembuh 282 orang dan meninggal sebanyak 306 orang dengan tingkat kematian sebesar 9,1%. Tingginya tingkat kematian di Indonesia dipengaruhi oleh keberadaan penyakit penyerta yang dimiliki oleh pasien positif virus corona, usia rentan, dan fasilitas kesehatan yang kurang memadai. Besar nya tingkat kematian hari demi hari tidak hanya menimbulkan gejala dan penyakit fisik saja akan tetapi,  berpengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia yang didalamnya mencakup  kesehatan mental. Ditambah dengan kebijakan pemerintah seperti physical distancing dan PSBB untuk menanggulangi COVID-19 ini bagi sebagian orang menimbulkan dampak negative seperti cemas, tertekan, hingga stress. Tujuan dari artikel ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis lebih lanjut mengenai akibat COVID-19 yang bukan hanya berpengaruh pada kesehatan fisik namun pada kesehatan mental masyarakat luas serta mengetahui bagaimana cara mengurangi dampak negative terhadap hal tersebut.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 187
Author(s):  
R Willya Achmad W ◽  
Marcelino Vincentius Poluakan ◽  
Didin Dikayuana ◽  
Herry Wibowo ◽  
Santoso Tri Raharjo

ABSTRAK Revolusi Industri 4.0 memberikan dampak besar bagi kehidupan generasi milenal dan juga mempengaruhi keberfungsian sosialnya di kehidupan nyata, banyak generasi milenial berjuang untuk mempertahankan eksistensinya di media sosial maka artikel ini bertujuan untuk menganalisa Potret  kehidupan generasi milenial pada era revolusi industry 4.0. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif beradasar kepada analisis study literatur yang terkait Generasi Milenial  dan Revolusi Industri 4.0. Hasil penelitian menejlaskan bahwa generasi milenial secara keberfungsian sosial  memiliki kekuatan di bidang teknologi penelitian ini menyebutnya C3  Creative, Confident, Connected. Akan tetapi dalam prosesnya tidak semua generasi milenial mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, krisis kepercayaan diri dan depresi menjadi masalah-masalah psikososial nya.  ABSTRACTThe Industrial Revolution 4.0 had a major impact on the life of the millennia generation and also affected its social functioning in real life, many millennial generations struggled to maintain their existence on social media so this article aims to analyze the portrait of millennial generations in the era of industrial revolution 4.0. The research method uses a qualitative approach based on an analysis of literature studies related to Millennial Generation and Industrial Revolution 4.0. The explanatory results of the study show that the millennial generation in social function has strength in the technological field of this research, calling it C3 Creative, Confident, Connected. But in the process not all millennials are able to adapt to technological developments, crises of self-confidence and depression become psychosocial problems.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 219
Author(s):  
Theresia Vania Radhitya W ◽  
Meilanny Budiarti Santoso

Abstrak Masa remaja merupakan masa yang rentan pada perkembangan diri manusia. Perubahan fisik, kognitif, dan psikososial terjadi di masa ini. Di masa inilah seorang individu memiliki banyak permasalahan. Situasi inipun dirasakan oleh seorang remaja yang saat ini menjalankan kehidupannya di LPKA karena harus berhadapan dengan hukum. Remaja yang berhadapan dengan hukum akan memiliki permasalahan yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan remaja biasanya. Tekanan yang diterima pun lebih besar sehingga akan membuat dirinya terlalu overthinking terhadap sesuatu dan membuat perubahan emosi yang terkadang sulit dikendalikan. Hal ini dirasakan oleh klien yang dimana mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi sehingga memberikan dampak negatif bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Dengan begitu fokus pembahasan dalam artikel ini adalah bagaimana membantu seorang remaja agar dapat mengendalikan emosi. Klien yang sulit mengendalikan emosi dapat dibantu oleh praktikkan untuk dapat mengendalikan emosinya. Praktikkan membantu dengan membangun hubungan antara praktikkan dan klien sehingga menumbuhkan kepercayaan klien. Praktikkan menawarkan beberapa metode yang berkaitan dan metode yang disepakati untuk digunakan adalah metode Cognitive Restructuring Form dan Deep Breathing. Proses intervensi menggunakan metode ini dilakukan selama dua minggu. Dari proses intervensi yang dilakukan selama dua minggu itu maka didapatkan hasil bahwa klien sudah mulai dapat mengendalikan emosi dengan baik. Klien juga sudah bisa berpikir secara positif namun masih belum terbiasa menggunakan pikiran tersebut. Hasil tersebut dapat dipertanggungjawabkan dengan tabel yang ada pada artikel ini.  Abstract A d ole s c e n c e is a p e rio d t h a t is v uln e r a ble t o h u m a n d e v elo p m e n t. P h y sic al, c o g nitiv e , a n d psychosocial changes occur in this period. At this time an individual has many problems. Even this situation is f elt b y a t e e n a g e r w h o is c u r r e n tly r u n nin g his lif e in L P K A b e c a u s e h e h a s t o d e al wit h t h e la w . Adolescents who are faced with the law will have more complex problems compared to normal teens. The pressure received is even greater so that it will make him too overthinking somethi ng and make emotional changes that are sometimes difficult to control. This is felt by clients who experience difficulty in controlling emotions so that it has a negative impact on themselves and the surrounding environment. That way the focus of the discu ssion in this article is how to help a teenager to control emotions. Clients who have difficulty controlling emotions can be helped by practicing to be able to control their emotions. Practice helps by building relationships between practice and clients so as to foster client trust. Practice offers several related methods and the method agreed to be used is the Cognitive Restructuring Form and Deep Breathing method. The intervention process using this method was carried out for two weeks. From the intervent ion process carried out for two weeks, it was found that the client had begun to be able to control emotions well. Clients also have been able to think positively but are still not used to using these thoughts. These results can be accounted for with the t able in this article.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 232
Author(s):  
Herni Wulandari ◽  
Meilanny Budiarti Santoso

ABSTRAK Gadget merupakan salah satu media yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai sumber informasi, hiburan dan pendidikan sehingga gadget dapat memberikan dampak yang postif dan negatif. Pemakaian gadget pada sekarang ini sudah digunakan mulai dari anak usia dini hingga orang dewasa. Persepsi efek positif anak terhadap gadget sangat penting untuk dikembangkan karena dapat membantu anak sebagai khalayak aktif untuk membedakan antara tontonan yang positif dan negative bagi anak.Dalam menggunakan g adget tentunya anak memerlukan dukungan dengan dilakukannya pendampingan dari orang tua untuk mengarahkan serta memberikan pemahaman-pemahaman mengenai media yang ditonton sehingga dapat meminimalisir dampak negatif. Pendampingan penggunaan media dan teknologi serta perangkatnya dikenal dengan istilah parental mediation . Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengawasan orangtua (parental mediation) terhadap anak usia dini dalam menggunakan gadget . Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kajian pustaka dan literatur yang berisi teori. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan Teori Parental Mediation. Hasil dari kajian yang telah dilakukan terdapat tipe mediasi yang dilakukan orangtua untuk melakukan pengawasan terhadap anak usia prasekolah dalam menggunakan gadget yaitu mediasi restriktif (restrictive mediation), mediasi aktif (active mediation) , mediasi penggunaan bersama (co - use) ABSTRACK The gadget is one of the media used by Indonesian people as a source of information, education and education so that gadgets can have positive and negative impacts. The use of gadgets at this time has been used starting from early childhood to adults. Percepti on of positive effects of children on gadgets is very important to be developed because it can help children as active audiences to distinguish between positive and negative shows for children. In using gadgets, make sure children support by supporting the assistance of parents to support providing media supports watched so that it can minimize negative impacts. Assistance in the use of media and technology known as parental mediation. The purpose of this study is to learn how to supervise parents of early childhood using gadgets. The research method used in the research is lit e r a t u r e r e vie w a n d lit e r a t u r e w hic h c o n t ain s t h e o r y . T o a n s w e r t h e s e q u e s tio n s u s e t h e P a r e n t al Mediation Theory. Restrictive mediation (restrictive mediation), active mediation (activ e mediation), co - use mediation.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document