SainETIn
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

36
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Lancang Kuning

2548-9445, 2548-6888

SainETIn ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Umar Faruq Al-afifi ◽  
Erdin Syam ◽  
Elvin Piter

             Sejak pertama kali ditemukannya Minyak bumi, Pemakaian Minyak bumi sebagai bahan bakar terus menunjukan peningkatan yang luar biasa dari waktu ke waktu, Sebagai subsidi untuk transportasi atau untuk tujuan lainnya, riset membuktikan bahwa dikhawatirkan energi minyak bumi yang berasal dari fosil akan habis dalam waktu dekat, hal ini memunculkan berbagai  inovasi baru terutama dalam menciptakan bahan bakar baru yang berfungsi sama selayaknya energi fosil, dalam hal ini diperkenalkanlah Biomassa yaitu energi yang berasal dari limbah nabati, yang menjadikan energi ini tidak hanya sebagai alternatif dan hemat tetapi juga membantu membersihkan limbah di Bumi. Biomassa dapat dipergunakan sebagai Bahan Konversi Energi dalam Pembangkit Listrik yang berbahan dasar Biomassa melalui berbagai teknologi. Pada jurnal ini teknologi PLTBM yang digunakan adalah Gasifikasi pada sekam padi. Dalam perancangan gasifikasi ini divisualkan dengan berbasis simulasi dan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PLTD Biomassa Indramayu. Berdasarkan produksi padi di kab.Maros tahun 2016 yaitu 202.000 ton, akan menghasilkan sekitar 40.000 ton sekam padi yang setelah dimanfaatkan akan didapatkan sekitar 17.466,22 MW. Pada penelitian ini energi listrik dihasilkan dari nilai kalor dari padi setelah proses Gasifikasi yang berbentuk Msyngas. Dengan Msyngas inilah yang memberikan Energi Mekanik kepada turbin dalam memberikan stimulus kepada generator untuk menghasilkan listrik.


SainETIn ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 8-16
Author(s):  
Pratika Sulistya Ningsih
Keyword(s):  

Pembangkit ini menggunakan solar cell sebagai sumber  pembangkit listrik utama. Tujuannya adalah untuk membandingkan pembacaan arus , tegangan, dan daya pada batrai dan solar cell. Didapatkan nilai efisiensi PV sebesar 9.85%, dengan nilai FF sebesar 0.776 yang menunjukkan nilai FF yang tidak rendah. Didaptkan juga nilai efisiensi daya sebesar 9.82% yang tidak jauh dari nilai efisiensi PV. Namun nilai tersubut masih jauh dari nilai 100%  karena adalanya losses atau adanya rugi-rugi daya atau kondisi yang merupakan salah satu faktor adanya losses yang mengakibatkan hilangnya beberapa energi output.Dari data lama penjemuran 1 dan 2 jam pada PV menggunakan beban, terlihat V dan I lebih rendah dari data lama penjemuran 1 dan 2 jam tanpa menggunakan beban, karena V dan I output PV tidak terserap oleh beban.


SainETIn ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Wellington Octary ◽  
Hamzah Eteruddin ◽  
Abrar Tanjung

Power transmission network system plays an important role in distributing power, especially in 150 kV power transmission lines. In 2013, the was a change in term of conductor type in in 150 kV transmission lines of Garuda Sakti – Balai Pungut, from ACSR to ACCC, because of the growing number of power plants in Riau and power distribution in every conductor supplying higher current, when given higher current, ACCC conductor is capable of transmitting power twice the ACSR conductor. The single line diagram of UPT Pekanbaru, data from power station (GI) Garuda Sakti – Balai Pungut, conductor data and load data are all data necessary for the study and calculation on ACCC conductor. The result shows that the amount of voltage drop power losses of ACCC conductor is 5.098 kV, while the power loss is 479,187 with the sagging value is 6.950 m, compared to the old conductor, the ACSR type, with the voltage drop of 7.517 kV, power loss of 828.863 kW, and the sagging value of 9.010 m, all measured in 150 kV power transmission lines of PT. PLN PERSERO UPT Pekanbaru.


SainETIn ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Andri Van Anugrah ◽  
Hamzah Eteruddin ◽  
Arlenny Arlenny

 Penyaluran energi listrik oleh PT PLN (Persero) Area Pekanbaru, Rayon Pangkalan Kerinci untuk daerah Sorek dan sekitarnya, disuplai oleh saluran distribusi 20 kV feeder Sorek melalui Gardu Hubung Kerinci. Panjang total jaringan feeder Sorek 194 kms dengan luas penampang jaringan utama 240 mm2 dan percabangan umumnya menggunakan 150 mm2. Jumlah pelanggan yang tersambung ke feeder Sorek sebanyak 20.606 dengan beban penyulang 218,2 ampere melalui 152 unit trafo distribusi. Feeder Sorek menggunakan sistim distribusi Radial, hanya ada satu sumber melalui dari Gardu Hubung Kerinci, tidak terdapat sumber lain yang dekat dengan feeder tersebut. Panjangnya feeder Sorek ini menyebabkan terjadinya drop tegangan dan rugi-rugi daya yang sangat besar, dengan tegangan terendah pada ujung saluran mencapai 11,5 kV, kondisi tegangan yang disalurkan telah melampaui batas standar drop tegangan yaitu 10%  (18 kV). Dengan dilakukannya pemasangan Express Feeder sepanjang 46 kms dari GH kerinci sampai ke GH Sorek, maka tegangan yang diterima seluruh trafo mengalami peningkatan diantaranya trafo BM 006 yang berada pada ujung saluran menjadi 17,155 kV. Rugi-rugi daya pada sistem PLN dapat ditekan hingga 1.407 kW sehingga memberikan dampak langsung pada peningkatkan kualitas layanan penyaluran tenaga listrik pada feeder Sorek.


SainETIn ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 40-47
Author(s):  
Elvira Zondra ◽  
Atmam Atmam ◽  
Hazra Yuvendius

Konsumsi energi listrik didominasi oleh penggunaan motor listrik pada industri, transportasi, fasilitas publik dan juga pada rumah tangga. Motor listrik seperti motor induksi satu fasa dengan jenis motor kapasitor permanen atau disebut juga dengan motor kapasitor running banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga sebagai penggerak pada pompa air, kipas angin dan sebagainya. Motor induksi kapasitor permanen mempunyai kumparan bantu yang dihubungkan secara seri dengan sebuah kapasitor. Kapasitor ini selalu berada dalam rangkaian motor, baik pada waktu start maupun jalan. Apabila kapasitor yang digunakan, besaran kapasitornya tidak sesuai maka akan mengakibatkan arus tinggi sehingga akan berpengaruh terhadap penggunaan energi listrik. Dari hasil penelitian ini diperoleh saat motor induksi satu phasa jenis kapasitor permanen dengan tegangan input 220 Volt, menggunakan kapasitor sebesar 8 µF atau kondisi eksisting diperoleh arus 1,60 Amper, daya aktif 0,22 kW dan bila menggunakan kapasitor 60 µF diperoleh arus 4,17 Amper, daya aktif 0,90 kW, selanjutnya penggunaan energi listrik dari motor induksi satu phasa jenis kapasitor permanen selama satu jam, kondisi eksisting 0,22 kWh dengan biaya Rp. 297,44 dan saat menggunakan kapasitor 60 µF diperoleh energi listrik 0,90 kWh dengan biaya Rp. 1.216,8.


SainETIn ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Bagus Aditya ◽  
Atmam Atmam ◽  
Elvira Zondra

Motor listrik merupakan mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak. Pemanfaatan energi gerak ini yang kemudian banyak digunakan oleh beberapa gedung bertingkat untuk mempermudah proses pendistribusian air. Kantor Walikota Pekanbaru memiliki motor listrik untuk pendistribusian air yang memiliki kapasitas daya 7,5 kW sebagai mesin penggerak pompa. Penelitian ini dilakukan pada motor induksi tiga phasa di kantor Walikota Pekanbaru untuk mengetahui kinerja motor terhadap perubahan bukaan valve. Saat bukaan valve minimal diperoleh arus stator 6,215 Amper, arus rotor 4,180 Amper, putaran rotor 2979 rpm, torka induksi 8,044 N.m dan torka beban 7,987 N.m. Saat bukaan valve medium diperoleh arus stator 8,389 Amper, arus rotor 7,236 Amper, putaran rotor 2963 rpm, torka induksi 14,257 N.m dan torka beban 14,080 N.m. Saat bukaan valve maksimal diperoleh arus stator 10,006 Amper, arus rotor 9,319 Amper, putaran rotor 2950 rpm, torka induksi 18,080 N.m dan torka beban 17,798 N.m.


SainETIn ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 72-81
Author(s):  
Rifky Ondrialdi ◽  
Usaha Situmeang ◽  
Zulfahri

Degradasi isolasi/penuaan merupakan salah satu penyebab utama kerusakan transformator. Bagian terlemah dari sistem isolasi adalah kerentanan terhadap kadar air, oksigen, terhadap panas berlebih dan tekanan mekanis. Pemburukan atau kegagalan isolasi dapat menyebabkan kegagalan operasi atau bahkan kerusakan transformator. Salah satu metode untuk mengetahui kondisi isolasi adalah dengan melakukan pengujian pengujian power factor (PF) atau Dissipation factor (DF) isolasi dan pengujian rasio belitan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan standart IEEE C57.152-2013 dimana nilai standar pengujian 0,5 % dalam keadaan baik, apabila melebihi dari 0,5 % dianggap mengalami pemburukan. Nilai pengujian PF/DF untuk transformator IP954-T01 adalah 0,243 % masih kecil dari standart 0,5 % yang mengidentifikasi kondisi isolasi masih bagus. Sedangkan untuk pengujian PF/DF transformator IP254-T02 adalah 0,655 % lebih besar dari 0,5 % yang mengidentifikasi terjadinya penurunan kualitas isolasi. Pengujian PF/DF isolasi minyak untuk transformator IP954-T01 hasil uji dari tegangan 10 kV adalah 0,054 % dan IP254-T02 hasil uji dari tegangan 10 kV adalah 0,144 % masih kecil dari 0,5 % yang mengidentifikasi kualitas isolasi minyak masih bagus. Untuk hasil pengujian ratio belitan/tegangan untuk transformator IP954-T01 nilai persen deviasi belitan pada posisi Tap changer 3 bernilai 0,288 %, persen devisiasi masih kecil dari 0,5%. Sedangkan transformator IP254-T02 nilai pada posisi Tap changer 3 bernilai 1,440 % besar dari 0,5 % mengindikasikan adanya masalah pada belitan.


SainETIn ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 59-68
Author(s):  
Rido Rahmadani

The chlor-alkali process is an electrolysis process which plays an important role in the chemical industry such as the pulp industry. The process produces a product in the form of H2 gas, CL2 gas and NaOH (where the source of chloride ion used is NaCl). This electrolysis process requires a dirrect current with a large current  and a low voltage. In this electrolysis process a three phase controlled 12 pulse rectifiers are used which a connected with multi-winding transformers. In the rectifiers process there will be harmonic distortion on the source side of the transformer which can reduce the power quality of the system. To overcome the harmonic problems that occur in the system, an installation analysis of the equipment in the form of a passive single tuned  filter is aimed at reducing harmonic distortion of current and voltage and increasing the power factor (cos φ). From the result of harmonic analysis using ETAP software, after the installation of harmonic filters orde 11, 13 and 23, the harmonic current value (THDI) and harmonic voltage (THDV) has decreased, namely, before the filter installation, THDI value is 6,5% whereas after installation of filters, THDI value becomes 0,98%, thus there is a THDI decrease of 5,52%. Furthermore, for the voltage harmonic value (THDV) before filter installation is 1,48% while after filtering, THDV value becomes 0,26%, thus there is a THDV decrease of 1,22%. From the results of the simulation of the flow of power (load flow analysis), after installation of filters there is an increase in the value of the power factor (cos φ). Namely, before the filter installation, the value of power factor (cos φ) is 0,8 while after the filter installation the value of the power factor (cos φ) to 0,96, thus an increase in the power factor (cos φ) of 16%.   Keywords : harmonic filter, single tuned filter, power factor, transformer rectifier


SainETIn ◽  
2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 19-24
Author(s):  
Benriwati Maharmi ◽  
Febri Ferdian ◽  
Fadhli Palaha

Energi terbarukan merupakan sumber energi berkelanjutan yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatitif, salah satunya sinar matahari dengan menggunakan solar cell untuk menghasilkan energi listrik. Untuk memudahkan melakukan monitoring data solar cell, maka penelitian ini digunakan layar monitor komputer untuk menampilkan hasil monitoring akuisisi data pada panel solar cell 20 WP yang menggunakan, sensor arus ACS712, sensor tegangan FZ0430, sensor temperature LM35 dan sensor intensitas cahaya MAX44009. Penelitian ini dilakukan dengan membuat simulasi menggunakan LabVIEW dan mikrokontroler arduino uno sebagai pengakuisisi data, sehingga diperoleh pengukuran tegangan rata-rata yang dihasilkan oleh solar cell adalah 13,12 V dengan tegangan tertinggi sebesar 14,38V dan arusnya antara 0,11 A – 0,79 A. Semakin lama solar cell beroperasi semakin tinggi suhu yang terukur menggunakan sensor suhu yaitu sebesar 53.1 °C pada jam 17.00 wib, dan intensitas cahaya pada siang hari akan besar yaitu pada jam 11.00 wib – 13.30 wib dengan intensitas cahaya rata-rata 75.693 lux. Kata kunci : Akuisisi Data, Solar Cell, LabVIEW, Mikrokontroler


SainETIn ◽  
2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 9-18
Author(s):  
Atmam ◽  
Elvira Zondra ◽  
Hazra Yuvendius
Keyword(s):  

Motor induksi umumnya memiliki konstruksi sederhana, mudah dioperasikan, relatif lebih murah dalam perawatannya sehingga banyak digunakan di industri dan rumah tangga. Mesin listrik berupa motor induksi dilihat dari sumber tegangan salah satunya adalah jenis motor induksi tiga phasa. Motor induksi tiga phasa sering digunakan sebagai penggerak peralatan dengan kecepatan penuh atau kecepatan relatif konstan. Kecepatan motor induksi tiga phasa umumnya dapat dikendalikan yang salah satunya dengan pengaturan tegangan. Pengaturan atau pengendalian tegangan variabel pada motor induksi tiga phasa untuk memperoleh kecepatan yang berubah, dapat diperoleh dengan menggunakan ac voltage regulator tiga phasa. Perubahan sumber tegangan masukan yang variabel pada motor induksi tiga phasa akan mempengaruhi parameter motor induksi tiga phasa termasuk juga konsumsi atau penggunaan energi listrik. Dari hasil penelitian ini diperoleh konsumsi energi listrik motor induksi tiga phasa hubungan bintang tanpa beban dengan kecepatan 3000 rpm lebih tinggi sebesar 0,079 kWh (48%) atau Rp. 51,376 selama satu jam dibanding dengan kecepatan 2570 rpm, motor induksi tiga phasa hubungan bintang berbeban dengan kecepatan 2570 konsumsi energi listriknya lebih tinggi sebesar 0,124 kWh (22%) atau Rp. 167,648 dibanding kecepatan 3000 rpm, konsumsi energi listrik motor induksi tiga phasa hubungan delta tanpa beban dengan kecepatan 2570 rpm lebih tinggi sebesar 0,065 kWh (23%) atau Rp. 87,88 dibanding kecepatan 3000 rpm dan motor induksi tiga phasa hubungan delta berbeban dengan kecepatan 2570 konsumsi energi listriknya lebih tinggi sebesar 0,551 kWh (56%) atau Rp. 744,952 dibandingkan kecepatan 300 rpm. Kata Kunci: Motor induksi tiga phasa, ac voltage regulator, energi listrik


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document