Jurnal Kesehatan Global
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

72
(FIVE YEARS 54)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Kesehatan Helvetia

2614-7866

2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 119-126
Author(s):  
Kartika Kartika

Diabetes Tipe 2 merupakan salah satu yang disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. seperti terlau banyak konsumsi gula dan kurang beraktivitas. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis efektivitas variasi Diabetes Self Management Education (DSME) terhadap Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien DM Tipe 2 RSUD Tengku Chik Ditiro. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Experimen Semu pretest-postest dengan kontrol. Penelitian dilaksanakan di  RSUD Tengku Chik Ditiro. Sampel dalama penelitian ini sebanyak 45 orang dengan ketentuan pada setiap kelompok 1:1:1 dimana masing-masing kelompok terdapat 15 orang. Penelitian ini melakukan pengukuran ABI sebelum dan sesudah diberikan DSME. Analisis data menggunakan lain uji paired-test dan uji annova. Hasil bivariat didapatkan pada kelompok kontrol p=0,461 0,05 artinya pada kelompok kontrol tidak didapaykan perbedaan nilai ABI, sedangkan pada kelompok DSME p=0,000 dan pada kelompok variasi DSME p=0,000 0,05 yang artinya terdapat perbedaan nilai ABI sebelum dan sesudah dilakukkannya DSME dan variasi DSME pada pasien DM. Penelitian menyimpulkan bahwa DSME dan variasi DSME memiliki keefektivan yang sama dalam meningkatkan nilai ABI pada Pasien DM Tipe 2 RSUD Tengku Chik Ditiro. Diharapkan kepada para pasien DM tipe 2 untuk konsisten dalam melakukan perawatan kaki karena terbukti dapat memperlancar aliran darah kaki


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 111-118
Author(s):  
Rivan Virlando Suryadinata
Keyword(s):  

Jumlah kematian bayi di Indonesia masih terbilang cukup tinggi walaupun sudah mengalami penurunan setiap tahunnya. Berbagai faktor yang mempengaruhi di masyarakat dapat menjadi penyebab peningkatan kematian bayi. Salah satu faktor terpenting adalah tingkat pengetahuan calon ibu terhadap pemantauan kesehatan bayi atau Ante Natal Care (ANC) sejak di dalam kandungan. Semua hal tersebut telah tercantum dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, namun tidak semua calon ibu mampu memahami dan mengerti. Pendekatan lain dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman calon ibu melalui permainan yang dilakukan secara bersama. Permainan TOBA dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan Ante Natal Care (ANC) pada ibu usia subur di Desa Ranggeh, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan. Permainan tersebut berisi materi Ante Natal Care yang terdapat pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan diikuti oleh 30 partisipan ibu usia subur. sebelum dan sesudah permainan akan dilakukan pre-post test untuk membandingkan tingkat pengetahuan. Hasil evaluasi yang dilakukan sebelum dan sesudah mengikuti permainan TOBA memperlihatkan adanya peningkatan nilai tes pada seluruh partisipan. Kegiatan permainan TOBA dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan pengetahuan Ante Natal Care yang terhadap buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), sehingga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran dan pemahaman kepada calon ibu.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 135-141
Author(s):  
Helmizar Helmizar ◽  
Putri Aulia Arza

Kondisi pandemi Covid-19 saat ini akan semakin memperburuk kondisi anak stunting jika ibu atau pengasuh anak tidak memperhatikan pengasuhan anak yang layak. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap ibu tentang ASI Ekslusif dan MP ASI setelah diberikan.edukasi gizi berbasis media sosial. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain adalah quasy experimental pre-post test with control group design. Sampel sebanyak 30 ibu dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-September 2020. Analisis data dilakukan dengan uji paired sample T-test karena data terdistribusi nornal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif sebelum dan sesudah intervensi (p = 0,036) dengan sikap dalam pemberian MP ASI (p = 0,013). Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan MPASI sebelum dan sesudah pendidikan masing-masing (p = 0,78) dan Sikap ibu tentang ASI ekslusif  (p = 0,86). Edukasi gizi melalui WhatsApp group efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sikap ibu dalam memberikan MP ASI.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 152-159
Author(s):  
Mariatul Fadilah ◽  
Pariyana Pariyana ◽  
Opel Berlin ◽  
M Farid Rizqullah ◽  
Rizma Adlia Syakurah
Keyword(s):  

Penularan COVID-19 dapat meningkat apabila terjadi kerumunan manusia, namun aktivitas dan pekerjaan harus tetap dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan new normal, yakni sebuah adaptasi kebiasaan baru agar masyarakat dapat tetap hidup produktif pada masa pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh seminar online terhadap pengetahuan masyarakat awam. Desain penelitian quasi exsperimental digunakan dalam penelitian ini. Partisipan dipilih menggunakan teknik total sampling dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu 70 responden. Analisis univariat menunjukkan responden rata-rata berusia 31,40 tahun, mayoritas berjenis kelamin wanita (80,4%), beragama islam (98,6), pendidikan terakhir perguruan tinggi (85,7%), mahasiswa dan belum bekerja (64,3 %), dan memiliki tingkat pengetahuan awal yang baik mengenai kebijakan protokol kesehatan pada new normal (84,3%). sebelum mengikuti seminar online. Analisis bivariat dengan uji Wilcoxon menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan mengenai kebijakan protokol kesehatan pada new normal yang signifikan sebelum dan setelah mengikuti seminar online dengan nilai P0,001. Pemerintah terkait dapat melakukan seminar online sebagai salah satu cara promosi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan untuk mempersiapkan masyarakat awam menghadapi new normal.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 127-134
Author(s):  
Rahmi Hidayanti

Tuberkulosis (TBC) merupakan tantangan global, hingga saat ini belum ada negara yang bebas TBC. Penemuan kasus TB di Puskesmas Andalas meningkat dari tahun sebelumnya, CDR 75%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas lingkungan rumah dengan kejadian TB di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Desain penelitian adalah case control,  populasi adalah seluruh penderita yang diduga TB Paru dan melakukan pemeriksaan laboratorium sputum/dahak di Puskesmas bulan Juni s/d Desember 2019 dan jumlah sampel 70 terdiri dari 35 kasus dan 35 kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Data diperoleh melalui wawancara, pengukuran dan observasi. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis data bivariat ada hubungan pencahayaan (p=0,002), kelembaban (p=0,016), ventilasi (p=0,013) dan kepadatan hunian (p=0,000) dengan kejadian tuberkulosis sedangkan lantai (p=1,000) tidak mempunyai hubungan dengan tuberkulosis. Kesimpulan pencahayaan, kelembaban, ventilasi yang tidak memenuhi syarat serta kepadatan hunian yang padat dapat meningkatkan kejadian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Saran kepada masyarakat untuk memperhatikan kualitas lingkungan rumah dan berperilaku hidup bersih sehat.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 142-151
Author(s):  
Evi Fitriani

Empat dari lima penyebab kematian terbanyak di Indonesia saat ini adalah penyakit tidak menular. Adapun rinciannya adalah stroke (21,1%), jantung koroner (12,9%), diabetes mellitus (DM) dengan komplikasi (6,7%), tuberkulosis (5,7%), dan hipertensi dengan komplikasi (5,3%), dimana penyakit-penyakit ini menjadi pembiayaan BPJS terbesar pada 2018 yaitu sekitar Rp 20 triliun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang memengaruhi utilitas atau pemanfaatan posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) pada Puskesmas Mompang Kec. Panyabungan Kab. Mandailing Natal. Penelitian ini menggunakan designe cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 480. Jumlah sampel diperoleh 90 orang menggunakan rumus slovin, dengan teknik simple random sampling. Pengolahan data dengan univariat, kemudian dilanjut bivariat dengan uji chi square, serta uji multivariat dengan regresi logistik. Hasil pada penelitian menunjukkan dominan responden memiliki pengetahuan tidak baik yaitu sebesar 63,3%, sikap tidak baik 55,6%, jarak dekat 71,1%, transportasi lancar 52,2%, dukungan keluarga baik 72,2%, sikap petugas baik 77,8%, dan utilitas posbindu PTM 53,3%. Kesimpulan penelitian ini adalah keenam variabel memengaruhi utilitas posbindu PTM dengan nilai p value 0,006 untuk pengetahuan dan sikap, jarak memiliki P Value 0,021, transportasi 0,016, dukungan keluarga 0,014, dan sikap petugas 0,024. Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan regresi logistik, pengetahuan adalah faktor yang paling memengaruhi posbindu PTM di Puskesmas Mompang Kecamatan Panyabungan dengan nilai prevalence ratio 3.502. Disarankan kepada kader posbindu PTM untuk terus melaksanakan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang program posbindu PTM guna menambah wawasan responden mengenai bahaya PTM.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 75-83
Author(s):  
Riri Maharani ◽  
Alhidayati Alhidayati ◽  
Syukaisih Syukaisih ◽  
Endang Purnawati Rahayu
Keyword(s):  
P Value ◽  

Angka kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi, dalam hitungan per 100 ribu orang gastritis dan duodenitis di Indonesia mempengaruhi kematian 4 dari 12 orang. Penyakit ini juga mempengaruhi kesehatan masyarakat sebanyak 41% dengan persentase perempuan lebih banyak dibandingkan pria. Sebagian masyarakat menyatakan penyakit sistem pencernaan (gastritis) disebabkan oleh kebiasaan makan yang salah atau tidak teratur. Gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh kalangan remaja, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya pengetahuan, pola makan, stres dengan perilaku untuk mencegah terjadinya gastritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pola makan, dan stres terhadap perilaku pencegahan gastritis pada mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, rancangan cross sectional. Sampel adalah sebagian mahasiswa semester 2 pada prodi sarjana kesehatan masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang diambil secara total sampling yaitu 180 responden. Analisis menggunakan univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan responden tidak melakukan perilaku pencegahan gastritis sebanyak 72 (40,0%), responden dengan pengetahuan rendah sebanyak 98 (54,4%) p value 0,041, pola makan tidak baik sebanyak 97 (53,9%) p value 0.011, stress kategori tinggi sebanyak 107 (59,4%). Berdasarkan uji statistik diperoleh P value dari tiga variabel a (0,05), terdapat hubungan antara pengetahuan, pola makan, stress terhadap perilaku pencegahan gastritis. Diharapkan responden dapat mengatur makanannya yang tidak merangsang peningkatan asam lambung seperti pedas, berbumbu yang dapat mengiritasi lambung , serta  aktif dalam kegiatan social sehingga tidak menimbulkan stres.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 92-102
Author(s):  
Agustinus Sanga Hurint
Keyword(s):  

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis masalah kesehatan pada program DBD di Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2013 – 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observational yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan pada bulan Januari 2019. Prioritas masalah dengan menggunakan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG). Prioritas masalah yang ditemukan diidentifikasi penyebab masalah  dengan diagram analisis masalah. Akar penyebab masalah yang ditemukan di prioritas dengan metode CARL (Capability, Accessability, Readiness, and Leverage) dan dibuat alternatif pemecahan masalah. CFR DBD sebesar 2,42%  masih diatas target nasional dengan skor USG 405.004 menjadi masalah kesehatan prioritas utama di Kabupaten Magetan dikarenakan penanganan penderita masih belum optimal,  angka kematian akibat DBD masih diatas target Nasional 1%, kondisi lingkungan masih sangat mendukung penyebaran DBD, kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung pemberantasan DBD. CFR DBD di Kabupaten Magetan masih diatas target merupakan masalah kesehatan prioritas utama. Diperlukan upaya Advokasi lintas sektor terkait pencegahan dan pengendalian DBD, sosialisasi tentang pentingnya pemberantasan sarang nyamuk di Kabupaten Magetan untuk pencegahan DBD, pengobatan dan juga tentang pentingnya melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 84-91
Author(s):  
Irfan Said ◽  
Tati Suryati ◽  
Falah Indriawati Barokah

Pemberian makan bayi dan anak atau disingkat PMBA merupakan program pemerintah untuk menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kualitas hidup ibu sesuai dengan MDGs keempat dan kelima. Program PMBA juga bertujuan meningkatkan status gizi dan kesehatan, tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Administrasi Jakarta Selatan didapatkan sebanyak 37% Balita yang mengalami gizi kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola pemberian makan bayi dan anak (PMBA), pengetahuan gizi ibu, dengan status gizi anak usia 6-24 bulan. Desain dari penelitian ini  menggunakan cross sectional. Sampel berjumlah 231 anak usia 6-24 bulan diambil dengan teknik purposive sampling pada bulan maret-september 2020. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan mengunakan uji chi-square. Hasil peneltiian diperoleh 37 (16,1%) anak memiliki status gizi normal. Pola pemberian makan bayi dan anak (PMBA) (p = 0,001) memiliki hubungan dengan status gizi. Pengetahuan gizi  ibu (p = 0,364) tidak terdapat hubungan dengan status gizi bayi. Pola pemberian makan bayi dan anak (PMBA) memilki hubungan dengan status gizi bayi, pengetahuan gizi ibu tidak memiliki hubungan dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan. Disarankan kepada para orang tua untuk selalu memantau status gizi anaknya.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 103-110
Author(s):  
Vio Nita

Kanker serviks (kanker leher rahim) merupakan kanker kedua di dunia yang sangat banyak dialami wanita dari kanker payudara yang paling utama di Indonesia. Prevalensi kanker paling tinggi merupakan di provinsi D.I Yogyakarta 4, 86 per 1000 penduduk. Kejadian kanker serviks bisa dicegah dengan deteksi dini (skrining awal) lesi prakanker. Deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), yang tujuannya yaitu menemukan lesi prakanker leher rahim, sebelum menjadi kanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan kanker serviks terhadap motivasi deteksi dini kanker serviks pada wanita usia subur Di Dusun Ringinsari Bokoharjo Prambanan Sleman Yogyakarta. Metode yang digunakan quasi eksperiment dengan pendekatan one groups pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian iniberjumlah 55 orang dengan teknik accidental sampling.  Diperoleh hasil bahwa nilai p_value 0,000 0,05 ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan motivasi deteksi dini kanker serviks.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document