RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

78
(FIVE YEARS 54)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhamamadiyah Tapanuli Selatan

2541-206x, 2527-4244

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 223
Author(s):  
Yuliana Nelisma ◽  
Wahidah Fitriani ◽  
Aydha Fifi Sasmita ◽  
Vio Litia Khairiah

Penelitian ini bertujuan bahawa guru yang mempunyai tugas, tanggung  jawab,wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu kemudian Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal yang baru, cara-cara, model baru yang berguna bagi dirinya dan masyarakat, karena itu kreativitas siswa sangat berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan dapat berkreasi dengan orang dan dapat juga mewujudkan dirinya, sebagai perwujudan diri dari kewirausahaan juga merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk usaha. Untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa inovator yang tinggi. Penelitian ini merupukan bentuk penelitian kualitatif, yaitu “suatu pendekatan penelitian yang diarahkan untuk memahami fenomena apa yang diamati oleh peneliti data dikumpulkan dari orang-orang yang terlibat dalam tingkah laku ilmiah. Untuk  memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu  data primer dan data sekunder.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 280
Author(s):  
Aslamiyah Rambe ◽  
Ainun Mardiyah Lubis ◽  
Juni Erwina

Adapun masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar Fisika siswa, kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan sehingga tidak jarang model yang diterapkan oleh guru tidak sesuai dengan materi pelajarannya. Kegiatan belajar mengajar selalu di dominasi oleh guru, sehingga guru lebih aktif dari pada siswa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar Fisika siswa melalui  model pembelajaran Advance Organizer dengan model pembelajaran Number Head Together di MAN SIABU.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, sampel dalam penelitian ini diambil secara random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi dan tes. Adapun tes yang digunakan adalah tes yang sudah divalidkan dan layak pakai. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, dengan taraf signifikan 5%.Motivasi belajar Fisika siswa kelas ekperimen diperoleh sebesar 78,38% “Cukup”, sedangkan data motivasi belajar Fisika siswa kelas kontrol juga tidak jauh berbeda yaitu diperoleh sebesar 76,84% “Cukup”. Kemudian nilai rata-rata hasil belajar Fisika kelas eksperimen diperoleh sebesar 80,82, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar Fisika kelas kontrol sebesar 78,88.Berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh thitung sebesar 0,915 sedangkan ttabel dengan dk = 66 pada taraf  deperoleh 1,67. Hal ini menunjukkan bahwa thitung < ttabel. Dengan demikian maka Ha ditolak H0 diterima. Hal ini berarti hipotesis tidak diterima kebenarannya yaitu Tidak ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar Fisika dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer dan model pembelajaran Number Head Together di Kelas X MAN Siabu


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 245
Author(s):  
Cindy Adhianty Tupan ◽  
Setyani Alfinuha

Peran guru sangat penting dalam mendukung performa akademik dan prestasi siswa. Pentingnya peran guru terkadang tidak diimbangi dengan keterampilan efektivitas guru dalam mengajar (teacher effectiveness). Pengukuran awal penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa teacher effectiveness tergolong rendah. Padahal teacher effectiveness penting dimiliki guru untuk menunjang proses mengajar. Oleh karena itu peneliti berupaya memberikan pelatihan emotional intelligence untuk meningkatkan teacher effectiveness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan emotional intelligence dalam meningkatkan teacher effectiveness pada guru. Partisipan penelitian ini berjumlah 21 guru di salah satu sekolah dasar di Surabaya. Penelitian ini merupakan sebuah quasi-experiment dengan menggunakan non-randomized one group pre-test post-test design. Pelatihan terdiri dari enam sesi yang dibagi dalam tiga pertemuan. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda menggunakan aplikasi SPSS 16.0. Hasil intervensi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan teacher effectivenesspada guru setelah diberikan pelatihan. Follow-up dilakukan dua minggu setelah pelatihan diberikan. Hasil follow-up menunjukkan bahwa tingkat teacher effectiveness cenderung tetap sehingga dapat disimpulkan bahwa efek pelatihan relatif bertahan pada partisipan penelitian.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 178
Author(s):  
Fengki Fahdi ◽  
Rici Kardo ◽  
Septya Suarja

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya siswa yang masih ragu dengan kegiatan apa yang sedang dalam tahap pembentukan dan sulitnya menentukan topik dan materi yang akan dibahas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Pemahaman siswa pada tahap pembentukan, 2) Pemahaman siswa pada tahap intermediate, 3) Pemahaman siswa pada tahap aktivitas, 4) Pemahaman siswa pada tahap kesimpulan, 5 ) Pemahaman siswa pada tahap penutup. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 66 siswa. Sampel penelitian adalah 66 siswa. Itu dipilih secara total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan persentase. Temuan penelitian ini adalah: 1) pemahaman siswa pada tahap pembentukan berada pada kategori sesuai, 2) pemahaman siswa pada tahap menengah berada pada kategori sesuai, 3) pemahaman siswa pada tahap kegiatan berada pada kategori cukup sesuai, 4) pemahaman siswa pada tahap penarikan kesimpulan berada pada kategori cukup sesuai, 5) pemahaman siswa pada tahap terminasi berada pada kategori sesuai


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 229
Author(s):  
Masril Masril ◽  
Ihsan Yahya ◽  
Yuliana Nelisma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai bagaimana proses perkembangan karir dimasa anak-anak terutama menurut teori Super. Adapun penelitian ini merupakan penelitian konseptual dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Model super dasar kematangan karir sangat membantu dalam menekankan bagaimana keingintahuan mengarah pada eksplorasi, yang dapat mengarah pada perolehan informasi dan pengembangan minat. Lebih lanjut, Super menekankan pentingnya tokoh-tokoh kunci dalam pengembangan konsep diri, bersama dengan pengembangan rasa kontrol internal dan penghormatan terhadap otoritas orang tua dan pendidikan. Sewaktu anak kecil mengembangkan perasaan akan masa depan dan perasaan diri, dia menjadi siap untuk merencanakan dan memutuskan.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 188
Author(s):  
Andri Yulian Christyanto ◽  
Imas Kania Rahman ◽  
Didin Hafidhuddin
Keyword(s):  

Ujian merupakan keniscayaan dalam hidup setiap manusia, ujian akan selalu melekat pada seseorang sedari lahir ke dunia hingga ia menemui ajalnya. Datangnya cobaan kepada kita inilah yang akan dirasakan sebagai suatu stres (tekanan) dalam diri. Stres memiliki tingkat yang berbeda pada setiap individu, hal ini dipengaruhi oleh pemaknaan individu tersebut terhadap pemicu stres dan bagaimana coping yang dilaukan oleh individu tersebut. Salah satu coping yang efektif untuk dilakukan adalah self healing. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan terhadap kitab Minhajul ‘Abidin karya Imam Al Ghazali. Adapun temuan dari penelitian yang dilakukan adalah: terdapat tujuh tahap self healing terstruktur dalam mengatasi stres dalam kitab Minhajul ‘Abidin Imam Al Ghazali, yaitu mengenal diri, menerima diri, mawas diri, melepaskan, merefleksikan dan bersyukur


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 195
Author(s):  
Annisa Fourkhani ◽  
Kusmiyanti Kusmiyanti

Target penelitian ini adalah mencari tahu keterkaitan antara spiritual quotient dengan kontrol diri narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui nilai keeratan suatu hubungan dalam setiap variabel. Penelitian ini memanfaatkan penelitian kuantitatif statistik deskriptif sebagai metode penelitian dimana sumber datanya berasal dari angket pernyataan yang diberikan kepada 87 sampel penelitian. Narapidana merupakan populasi yang digunakan dengan mengambil sampel melalui teknik sampling probabilita dengan kategori simpel random. Hasil memperlihatkan ada hubungan positif kuat antara spiritual quotient dengan kontrol diri dari narapidana dengan nilai koefisien korelasi 0,701. Artinya semakin baik spiritual quotient semakin baik pula kontrol diri dalam diri narapidana.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 273
Author(s):  
Ayunda Sabrina Sormin ◽  
Abdul Hasan Saragih ◽  
Harun Sitompul ◽  
Happy Sri Rezeki ◽  
Ainun Mardiyah ◽  
...  

Walaupun Indonesia sudah berada para era 4.0 yaitu revolusi industri namun era ini belum mampu memaksa dunia pendidikan secara utuh untuk beralih ke dunia “online” . Dalam prakteknya, penerapan blended learning  masih saja menjadi pilihan bagi para guru karena beberapa daerah belum siap menggunakannya baik dari segi  fasilitas pendidikan dan kualitas pendidiknya. Namun, wabah covid19 telah menjadi pengubah instant bagi dunia pendidikan. Keharusan social distancing  menjadi syarat bahwa proses pembelajaran harus dilakukan dari rumah hingga akhirnya guru dan orangtua yaitu ibu harus bertukar peran “dadakan”. Perubahan ini harus diadopsi oleh ibu secara cepat untuk menjadi guru dimasa daring.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak pembelajaran daring bagi ibu di masa pandemic untuk melihat kesiapan para ibu nantinya menjalani  zaman serba online  di era 4.0 dan mempersiapkan diri menuju era 5.0 . Penelitian menggunakan metode studi analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Populasi dan Sampel penitian ini adalah para ibu di beberapa sekolah dasar yang ada dimasing-masing kecamatan di Kota padangsidimpuan sejumlah 60 orang.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu instrumen angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase jawaban ibu yang didapat adalah mereka merasa stress dengan adanya pembelajaran daring di masa pandemic covid19 dan belum siap menjalani era 4.0 menuju 5.0.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 259
Author(s):  
Vitria Larseman Dela

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KENAKALAN REMAJA DI SMK NEGERI 1 SIPIROK                                                     1                                                                                2                                                       3Vitria Larseman Dela, Erlina Harahap, Rohima Husna                       1, 2, 3    Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Muhammadiyah Tapanuli [email protected] /085363482029 Abstract: This research is based on the problem that there are still students who are not open to the problems they face, both in the school environment and in the community environment and the general way the problems in this research are: 1. What are the factors for the occurrence of juvenile delinquency in class X SMK Negeri 1 Sipirok? 2. How is the implementation of group guidance services in reducing the delinquency of class X students of SMK Negeri 1 Sipirok. The objectives to be achieved are: 1. To find out the factors that cause juvenile delinquency in class X SMK Negeri 1 Sipirok. 2. To find out the implementation of group guidance services in reducing delinquency in class X students of SMK Negeri 1 Sipirok. The research method used was True experimental design in the form of preetest-posttest Control Group Design. With a sample of the experimental class, namely X-1 as many as 10 students and the control class, namely X-2 as many as 10 students, so the total sample is 20 students. The group guidance service was carried out three times, namely in the first meeting carrying out the pre-test, the second providing group guidance services and the third conducting the post-test. This data was analyzed using the Wilcoxon signed ranks test formula and Kolmogorov Smitnov Z with the help of SPSS version 20.00. The findings in the experimental group and the control group there was a significant increase between the results of the control pre-test and the experimental post-test. The average juvenile delinquency variable is 143.5000 (posttest experiment) while the control class is 141.1000. (posttest control) this shows a very significant difference. Keywords: Juvenile Delinquency and Group GuidanceAbstrak: Penelitian ini didasarkan atas permasalahan masih adanya siswa yang tidak terbuka dengan masalah yang dihadapinya, baik dilingkungan sekolah maupun di dalam lingkungan masyarakat dan cara umum permasalahan penelitian ini adalah : 1. Apa yang menjadi faktor-faktor terjadinya kenakalan remaja kelas X SMK Negeri 1 Sipirok ? 2. Bagaimana Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam mengurangi kenakalan siswa kelas X SMK Negeri 1 Sipirok. Tujuan yang ingin dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja kelas X SMK Negeri 1 Sipirok. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam mengurangi kenakalan siswa kelas X SMK Negeri 1 Sipirok. Metode penelitian yang digunakan True experimental design dengan bentuk preetest-posttest Control Group Design. Dengan sampel kelas eksperimen yaitu X-1 sebanyak 10 siswa dan kontrol yaitu kelas X-2 sebanyak 10 siswa sehingga jumlah sampel 20 siswa. Layanan bimbingan kelompok dilakukan sebanyak tiga kali, yakni dalam pertemuan pertama melaksanakan preetest, kedua melakukan pemberian layanan bimbingan kelompok dan ketiga melakukan posttest. Data ini di analisis dengan menggunakan rumus wilcoxon signed ranks test dan kolmogorov smitnov Z dengan bantuan SPSS versi 20.00. Hasil temuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat peningkatan yang signifikan antaran hasil preetest kontrol dan posttest eksperimen. Rata-rata variabel kenakalan remaja sebesar 143.5000 (posttest eksperimen) sedangkan kelas control 141.1000. (posttest kontrol) ini terlihat perbedaan yang sangat signifikan. Kata Kunci: Kenakalan Remaja dan Bimbingan Kelompok.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 286
Author(s):  
Dian Erlina Wibisono

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kesulitan dalam meregulasi emosi melalui acceptance and commitment training (ACT). Pelatihan ini dilakukan pada pendamping anak yang ada di Panti Asuhan K di Surabaya. Materi disampaikan dalam 6 sesi dengan metode roleplay, tugas tertulis, permainan,  lecturette, diskusi kelompok, dan audio visual. Desain penelitian adalah non-randomized one group pre-test post-test design. Lima belas orang pendamping anak dilibatkan untuk menjadi partisipan dalam pelatihan ini. Data dikumpulkan sebelum dan sesudah enam sesi pelatihan dengan menggunakan angket Difficulties In Emotion Regulation Scale (DERS) dan Comprehensive Assesment of Acceptance Commitment Therapy Processes (CompACT). Analisis data kuantitatif menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam kemampuan regulasi emosi sebelum dan sesudah pelatihan (p>0.05). Walau demikian, terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan yang diberikan (p = 0.0001, p>0.05). Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan ACT kurang efektif untuk menurunkan kesulitan dalam meregulasi emosi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document