Akademika : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

11
(FIVE YEARS 11)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

2721-9658, 2622-9293

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 93-106
Author(s):  
Deny Setiawan

This article discusses conceptual School-Based Management (SBM) which includes the contribution and implementation of the education process in managing the structure and organizing autonomous education (decentralized from the government to school). This article is made by reviewing and collecting information from various references both books, articles, and journals that are used as material in studying and conceptually adding insight to SBM. The idea of holding SBM is a good step to support the improvement and acceleration of the improvement of the quality of human resources in the field of education that is in accordance with the field conditions to solve problems more quickly and effectively, but it is also very risky for failure because all responsibilities and implementation are left to executor, where each region has different human resources (HR) and funding capabilities.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 133-141
Author(s):  
Kholis Anwari ◽  
M. Sholihun

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkait pendekatan humanisme religius Mbah Kiai Nur Salim Jabung dalam pendidikan dasar islam. Humanisme religius merupakan bagian dari humanisme Islam (literer, religius, filosofis) yang bisa diimplementasikan dalam pendidikan dasar Islam. Dalam artikel ini, penulis menemukan humanisme religius Mbah Yai Nur Salim Jabung lebih relevan diterapkan dalam pendidikan dasar Islam karena lebih kontektstual, tidak mendewakan akal, ortodok, dan menekankan nilai tasawuf sesuai karakter religius dalam penguatan pendidikan karakter. Pemerolehan data menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun pengambilan datanya diperoleh melalui teknik triangulasi. Tujuan pendidikan dasar islam berorientasi ukhrawi dan duniawi. Pendidikan Islam harus membentuk manusia seorang hamba yang taat kepada Allah dan membentuk manusia yang mampu menghadapi segala bentuk persoalan kehidupan dunia


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 76-92
Author(s):  
Ninuk Riswandari ◽  
Nurma Yuwita ◽  
Gatut Setiadi

Materi pembelajaran akan lebih menarik minat belajar peserta didik jika disajikan secara interaktif, maka peneliti memanfaatkan sebuah aplikasi yakni Adobe Animate Creative Cloud untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif, karena aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk menggabungkan multimedia seperti gambar, audio, film, dan animasi. Sekolah yang menjadi tempat penelitian untuk pengembangan media pembelajaran interaktif keberagaman SARA adalah SMP Bhinneka Tunggal Ika yang terdapat di Desa Sengonagung, Kabupaten Pasururan. Berdasarkan hasil observasi diketahui: (1) kurikulum untuk kelas VII telah menggunakan kurikulum 2013, (2) belum adanya media pembelajaran interaktif PPKn dengan memuat materi pelajaran tentang keberagaman SARA pada kelas VII, (3) terdapat sebuah laboratorium komputer yang memadai untuk pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif. Metode yang digunakan untuk mengembangkan media ini adalah metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Tujuan dari penelitian pengembangan media pembelajaran keberagaman SARA  yaitu: 1) memberikan media pembelajaran interaktif tentang keberagaman SARA berbentuk flash dengan format (.exe); 2) memudahkan guru dalam menyampaikan materi keberagaman SARA dan juga memudahkan peserta didik dalam memahami keberagaman SARA. Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretatif-konstruktivis, sedangkan metodologi yang digunakan kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Metode dalam pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan di dalamnya memuat tentang 4 bagian yakni 1) Kompetensi Dasar, 2) Bahan Ajar, 3) Soal Latihan, dan 4) Materi Pendukung. Selanjutnya media pembelajaran interaktif keberagaman SARA telah melalui beberapa penilaian dengan hasil Layak dan Baik, kemudian di kemas dalam bentuk DVD dengan format file (.exe), lalu didistribusikan kepada pengguna yakni guru dan peserta didik di SMP Bhinneka Tunggal Ika dengan tujuan agar dapat digunakan dalam pembelajaran PPKn khususnya tentang keberagaman SARA.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 52-67
Author(s):  
Siti Mu’alifah

Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efesien. Prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti: halaman, kebun atau taman sekolah, jalan menuju ke sekolah, tata tertib sekolah, dan sebagainya. Kegiatan manajemen sarana dan prasarana di MAN 3 Tulungagung yaitu meliputi: (1) Pengadaan, Adapun pada kegitan pengadaan barang di MAN 3 Tulungagung untuk memperoleh dananya yaitu dibantu oleh pemerintah dan sekolah tinggal meminta izin atau membuat proposal untuk memperoleh dana dan digunakan membeli barang yang dibutuhkan sekolah tersebut. (2) Penggunaan, Setelah dilakukaan pengadaan sarana dan prasarana selanjutnya barang digunakan secara maksimal dengan tujuan untuk menunjang pencapaian tujuan lembaga. (3) Pemeliharan, pemeliharaan barang yang dilakukan MAN 3 Tulungagung terhadap semua fasilitas yang ada disediakan anggaran sendiri. (4) Peniadaan/Penghapusan, dalam hal peniadaan, lembaga tidak begitu saja membuang atau menghapus barang-barang yang sudah rusak atau sudah tidak bisa terpakai.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-18
Author(s):  
Anis Fauzi

  Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang dikelola oleh Kementerian Agama selama ini masih dipandang rendah kualitasnya bagi sebagian masyarakat. Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam idealnya harus berhasil mengembangkan aspek kehidupan manusia, yaitu aspek spiritual, akhlak, intelektual dan keterampilan atau propesionalitasnya. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah Bagaimana formulasi manajemen strategis Kementerian Agama Kabupaten Serang dalam pengembangan madrasah, Bagaimana implementasi manajemen strategis Kementerian Agama Kabupaten Serang dalam pengembangan madrasah, dan Bagaimana evaluasi manajemen strategis Kementerian Agama Kabupaten Serang dalam pengembangan madrasah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dalam upaya mendeskripsikan manajemen strategis dalam pengembangan madrasah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Serang, dengan nara sumber dari unsur pejabat dan staf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen strategis dalam pengembangan madrasah di Kementerian Agama Kabupaten Serang secara umum telah dilaksanakan dengan baik dan tahapan-tahapan yang dilakukan sesuai dengan aturan dan regulasi baik mulai tahapan formulasi (yang mencakup perumusan visi misi, analisis lingkungan internal dan eksternal, pemilihan strategi,  kunci keberhasilan dan penetapan sasaran tujuan dan stategi), tahapan implementasi (yang mencakup sistem rencana program dan kegiatan, penganggaran, sistem pelaksanaan, pemantauan, dan pengawasan,) serta tahapan evaluasi (yang mencakup pengukuran dan evaluasi kinerja, dan pelaporan dan pertanggungjawaban).


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 68-75
Author(s):  
Ahmad Mubarok ◽  
Batriyana Ayu Puspitasari

Model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, dan karakteristik siswa, membuat proses belajar mengajar tercapai dengan optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif dengan jenis penelitian penelitian lapangan (Field Research). Data yang dipaparkan merupakan data tentang model pembelajaran yang masing-masing informan gunakan. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung dengan notaben sekolah dengan prestasi tinggi terutama dijurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai rujukan untuk meningkatan kualitas Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan lainnya. Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian menunjukan bahwa  4 (empat) informan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan 1 (satu) informan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction (DI). Sehingga model pembelajaran yang paling tinggi tingkat penggunaanya adalah yang adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan empat dari lima informan menggunakan model pembelajaran tersebut.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 37-51
Author(s):  
Asep Awaluddin ◽  
Samsudin
Keyword(s):  

Pandangan dasar yang dijadikan titik tolak Pendidikan Agama Islam adalah bahwa aspek keagamaan yang menjadi nilai moral dalam segala bidang keilmuan yang berkaitan dengan masalah yang saat ini dihadapi oleh masyarakat. Di era pandemi Covid-19 ini pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak boleh mengalami kemandekan. Oleh karena perlu solusi praktis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. E-learning berbasis internet diyakini menjadi hal terpenting  guna mencapai tujuan pembelajaran saat ini dan masa yang akan datang.Adapun progam salah satu aplikasi yang sering digunakan adalah Whattsapp dengan fungsi fitur percakapan grup yang dimilikinya. Hal ini sebagai jawaban atas belum dibukanya sekolah tatap muka di era new normal yang sedang berlangsung sekarang ini.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 19-36
Author(s):  
Deny Setiawan

This article discusses the management of educator quality assurance in improving and developing teacher professionalism conceptually which includes the implementation of recruitment, the development of teacher professions and termination of employment as an important function in ensuring quality education quality. This article is made by reviewing and gathering information from various references to books, articles and journals that are used as material in conceptually studying and adding insight related to educator quality assurance. The management of educator quality assurance is a good step to support the improvement and acceleration of the improvement of the quality of human resources in the field of education in accordance with the need to improve educator standards and quality, but in implementing educator quality assurance management is expected to be balanced between recruitment, professional development, welfare development and termination of employment. There is still a lot of implementation in the field that causes workload and professional development for senior educators, mediators and juniors and creates new problems in education.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 200-217
Author(s):  
Gatut Setiadi ◽  
Nurma Yuwita
Keyword(s):  

Modul menjadi salah satu sarana untuk membantu mahasiswa dalam menguasai materi perkuliahan kuliah, maka itu pelaksanaan penelitian pengembangan modul untuk mata kuliah Bahasa Indonesia ini memiliki tujuan agar dapat mendeskripsikan: (1) desain pengembangan modul bahasa Indonesia, dan (2) hasil nilai kelayakan dan efektifitas produk modul Bahasa Indonesia yang dapat digunakan dalam perkuliahan. Pengembangan modul ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang diterapkan untuk membuat produk modul tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan angket tertutup. Analisis data menggunakan teknik analisis deksriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa modul Bahasa Indonesia yang dikembangkan dengan menerapka model ADDIE yang meliputi lima tahap, yaitu: (1) analisis (analyze), (2) perancangan (design), (3) pengembangan (development),(4) implementasi (implementation), dan (5) evaluasi (evaluation) sebagai acuan untuk pengembangan modul Bahasa Indonesia memiliki hasil yang menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli isi (materi) menilai buku ajar berkualitas baik, (2) validasi ahli desain pembelajaran menilai bawa modul memliki kualitas baik, dan (3) ahli modul pembelajaran menilai modul berkualitas sangat baik. Secara keseluruhan terdapat beberapa saran yang diberikan oleh para ahli yang digunakan untuk perbaikan modul Bahasa Indonesia. Rerata hasil validasi oleh para mahasiswa terhadap produk modul Bahasa Indonesia, mayoritas memberikan nilai modul memiliki kualitas baik.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 200-217
Author(s):  
Gatut Setiadi ◽  
Nurma Yuwita
Keyword(s):  

Modul menjadi salah satu sarana untuk membantu mahasiswa dalam menguasai materi perkuliahan kuliah, maka itu pelaksanaan penelitian pengembangan modul untuk mata kuliah Bahasa Indonesia ini memiliki tujuan agar dapat mendeskripsikan: (1) desain pengembangan modul bahasa Indonesia, dan (2) hasil nilai kelayakan dan efektifitas produk modul Bahasa Indonesia yang dapat digunakan dalam perkuliahan. Pengembangan modul ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang diterapkan untuk membuat produk modul tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan angket tertutup. Analisis data menggunakan teknik analisis deksriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa modul Bahasa Indonesia yang dikembangkan dengan menerapka model ADDIE yang meliputi lima tahap, yaitu: (1) analisis (analyze), (2) perancangan (design), (3) pengembangan (development),(4) implementasi (implementation), dan (5) evaluasi (evaluation) sebagai acuan untuk pengembangan modul Bahasa Indonesia memiliki hasil yang menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli isi (materi) menilai buku ajar berkualitas baik, (2) validasi ahli desain pembelajaran menilai bawa modul memliki kualitas baik, dan (3) ahli modul pembelajaran menilai modul berkualitas sangat baik. Secara keseluruhan terdapat beberapa saran yang diberikan oleh para ahli yang digunakan untuk perbaikan modul Bahasa Indonesia. Rerata hasil validasi oleh para mahasiswa terhadap produk modul Bahasa Indonesia, mayoritas memberikan nilai modul memiliki kualitas baik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document