Jurnal Sinestesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

9
(FIVE YEARS 9)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Pusat Studi Bahasa Dan Publikasi Ilmiah

2721-9283

2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 78-84
Author(s):  
Fitroh Tri Utami ◽  
Miefthaul Zanah

Wabah Covid-19 yang masih mengalami fluktuatif membuat dunia pendidikan di Indonesia masih memberlakukan pembelajaran daring. Efek dari pembelajaran daring tersebut menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Guru harus mampu memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Salah satu media yang sedang viral yaitu Youtube, sehingga artikel ini bertujuan untuk mengkaji potensi Youtube sebagai sumber belajar bagi peserta didik pada masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam artikel ini yaitu kajian literatur. Berdasarkan hasil kajian literatur bahwa Youtube dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk belajar memahami materi. Penggunaan Youtube sebagai sumber informasi juga dapat mengurangi kebosanan dan rasa jenuh peserta didik dalam proses pembelajaran. Youtube dapat menjadi media alternatif yang dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas dan sekaligus dapat menjadi sarana hiburan ketika lelah dengan berbagai tugas sekolah.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 69-77
Author(s):  
Hasnah Hasnah

Tes diagnosis akhir pertemuan awal pembelajaran semester 1 tahun pelajaran 2017-2018, hasil belajar yang dicapai belum mencapai standar kualitas rerata minimal 70 atau kategori cukup, dengan tuntas belajar 71,0% klasikal yang mencapai nilai KKM 70, rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa 64,57 tuntas belajar 42,86% dari frekeunsi siswa yang tuntas belajar 3 orang dari total jumlah siswa 7 orang. Kemampuan guru dan aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran tidak mencapai standar lebih besar 62,5% atau minimal baik, skor persentase kemampuan guru yang dicapai hanya 50,93% kategori cukup, aktivitas belajar siswa hanya 52,78% kategori cukup. (Hasnah, 2017). Sulusi penyelesaian masalah tersebut, mengambil inisiatif dengan melaksanakan model pembelajaran Make A Match pada pembelajaran tema sumber energi. Penelitian tindakan kelas ini berdaur ulang tahapan siklus. Setiap siklus diilaksanakan empat tahap, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Setiap siklus terdiri tiga kali pertemuan pemberian tindakan kemudian diberikan tes akhir siklus. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas IV SD Inpres Pancana yang berjumlah 7 orang siswa, yaitu 4 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Data kuantitatif dikumpul melalui lembar tes hasil belajar tema organ gerak hewan tiap akhir siklus. Data kualitatif dikumpul melalui lembar observasi aktivitas belajar siswa dan kemampuan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar peserta didik meningkat skor rerata selisih 11,43%, meningkat kategori kurang menjadi cukup siklus 3 dari siklus 2, dengan tuntas belajar 5 orang total siswa 7 orang dengan persentase 71,4%, menunjukkan minimal 70 atau minimal kategori cukup. (2) Kemampuan guru meningkat skor persentase selisih 23,15% dan  kategori baik siklus 3 dari cukup siklus 2. (3) Aktivitas peserta didik meningkat skor persentase selisih 17,72% dan  kategori baik siklus 3 dari cukup siklus 2.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 60-68
Author(s):  
Ihade Ihade
Keyword(s):  

Tes diagnosis pada pembelajaran tema satu organ gerak hewan semester satu tahun pelajaran 2019-2020, menunjukkan hanya 67,64% kategori rendah, dengan tuntas belajar 6 orang dengan persentase 54,5% dari jumlah peserta didik 11 orang, tidak mencapai kualitas rerata minimal 70 atau minimal cukup dengan tuntas belajar klasikal minimal 80% yang mencapai nilai KKM 70. Kemampuan guru hanya mencapai 58,33% dan aktivitas belajar peserta didik hanya mencapai 54,55%, tidak mencapai standar keberhasilan tindakan lebih besar 62,5% atau minimal baik. Solusi penyelesaian masalah, melaksanakan model pembelajaran Discovery Learning pada pembelajaran tema organ gerak hewan dan manusia. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model dari Kemmis & Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Subyek penelitian ini adalah 12, lima orang laki-laki, tujuh orang berjenis perempuan. Data kualitatif dikumpul melalui lembar observasi aktivitas peserta didik dan kemampuan guru, sedang data kuantitatif dikumpul melalui tes hasil tindakan tiap akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar peserta didik meningkat skor rata-rata siklus tiga adalah 80,45 kategori baik dengan tuntas belajar 9 orang dengan 81,8% dari total 11 orang peserta didik, dibandingkan rerata skor siklus dua 68,73 kategori kurang, meningkat secara positif selisih 11,72% dan kategori baik siklus tiga dari kurang siklus dua. (2) Kemampuan guru meningkat skor persentase selisih 19,44% dan kategori baik siklus tiga dari cukup siklus dua. (3) Aktivitas peserta didik meningkat skor persentase selisih 20,45% dan kategori baik siklus tiga dari cukup siklus dua.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 41-51
Author(s):  
Suparman Suparman ◽  
Nurfisani Nurfisani
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan membaca nyaring melalui model pembelajaran pair check siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Palopo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan satu kelompok. Penelitian ini didesain secara deskriptif. Sampel pada penelitian ini, yaitu siswa kelas VIII.C yang ditentukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VIII.C SMP Negeri 10 Kota Palopo dalam membaca nyaring melalui model pembelajaran pair check, yaitu 66,67. Nilai rata-rata tersebut diperoleh dari sampel yang mendapat nilai 89 berjumlah 1 (6,7%); sampel yang mendapat nilai 72 berjumlah 4 (26,7%); sampel yang mendapat nilai 67 berjumlah 4 (26,7%); sampel yang mendapat nilai 61 berjumlah 5 (33,3%); sampel yang mendapat nilai 61 berjumlah 1 (6,7%). Apabila dikonfirmasikan dengan KKM, maka kemampuan membaca nyaring melalui model pembelajaran pair check siswa kelas VIII.C SMP Negeri 10 Kota Palopo, yaitu yang mendapat nilai 77 ke atas sebanyak 1 sampel (6,7%), sedangkan yang mendapat nilai di bawah 77 sebanyak 14 sampel (93,3%). Dilihat dari tolok ukur kemampuan, siswa dapat dikatakan tidak mampu karena siswa yang memperoleh nilai di bawah 77 mencapai lebih dari 85%.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 52-59
Author(s):  
Hany Lusia Damayanti ◽  
Aurel Anastasia Anando

Tujuan dari artikel ini untuk mengetahui kemandirian siswa melalui pembelajaran inkuiri secara daring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan menganalisis artikel yang telah diterbitkan secara online oleh peneliti sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis artikel dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa merupakan hal penting dimana siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dalam menumbuhkembangkan kemandirian siswa, siswa dapat mengubah tingkah laku dalam hal mengamati, membaca, meniru, menyimak, berpikir kritis dan menggunakan gaya belajar untuk menggali minat dan kemampuannya. Untuk mengembangkan kemandirian siswa dalam model pembelajaran inkuiri yang diterapkan oleh guru ke siswa sesuai dengan sintak yaitu: a). Siswa dianjurkan dalam mengamati fenomena kejadian yang memberikan pengalaman belajar; b). Pendidik memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai fenomena yang di hadapi dari berbagai sumber; c). Pendidik mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk melatih berfikir dalam melakukan penalaran mengenai pertanyaan yang diberikan oleh pendidik; d). Mengumpulkan pertanyaan–pertanyaan yang diajukan oleh pendidik; e). Membuat kesimpulan berdasarkan pertanyaan yang di berikan oleh pendidik yang telah diolah.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 20-26
Author(s):  
Moh. Hafidurrahman
Keyword(s):  

Tulisan ini bertujuan untuk mencari solusi serta mengetahui alasan-alasan kertidakhadiran guru kedalam kelas, upaya yang dilakukan madrasah untuk meminimalisir ketidakhadiran guru. Terdapat beberapa dampak yang dirasakan oleh siswa ketika guru tidak hadir ke dalam kelas, siswa dirugikan dan kecewa, hal ini dapat menurunkan minta dan motivasi belajar mereka. Selain itu hal ini berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa. Metode yang diagunakan dalam jurnal kali ini adalah kajian teoritis yang diambil dari pendapat para pakar pendidikan. Dari pendapat tersebut lalu dianalisis secara mendalam. Ketidak hadiran juga karena malas untuk mengajar, ini juga bisa menjadi benih inkonsistensi bagi guru yang biasanya rajin. Disini kami mencoba mencari solusi dari permasalahan tersebut (problem solving), bahwa madrasah harus berani bertindak supaya mdarsah betul-betul efektiif. misalnya memberikan reward bagi guru yang aktif and punisment bagi guru yang jarang hadir ke madrasah, karena dari beberapa masalah yang ada di lembaga lain adanya pengaruh positif terhadapa kehadiran guru ketika ada penerapan Reward dan Punishment terhadap kedisiplinan guru yang hadir didalam kelas pada kegiatan belajar mengajar.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 10-19
Author(s):  
Cynantia Rachmijati ◽  
Sri Supiah Cahyati

Gender roles are an important part of culture. How the genders are portrayed in the literature contributes to the image young adults develops of their gender roles and the role of gender in the social order. This research entitled  “Cinderella VS Timun Mas : Exploring gender stereotypes and culture as learning materials purposes” aimed to analyze the content of both “Cinderella” and “Timun Mas” which cover: 1. Occupations and Gender Stereotypes; 2 Centrality of Female and Male Characters; 3. Culture Content ; and 4 Suitability as learning material purposes. This research is a qualitative study using content analysis. It was carried out with procedures: collecting, analyzing, and presenting data. Based on research questions it is revealed that for occupation and gender types showed that “Timun mas” has varieties of gender with 66,67% reference whereas “Cinderella” only has 50% references. For the centrality of male and female character, “Cinderella’ has more varieties in 37,5% male and 62,5% female whereas in “Timun Mas” showed 50% for both genders”. For the cultural content, in “Timun Mas” the cultural content found was 60% and in “Cinderella” was 80%. And the suitability to be used as learning materials showed that “Timun Mas” checked with 16 points whereas “Cinderella” checked with 20 points. It can be concluded that both can be used as authentic learning materials for gender references, but “Cinderella” has more varieties and cultural content compared to “Timun Mas”.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 27-40
Author(s):  
Ogunode Niyi Jacob

Planning of Higher institutions in Nigeria and in Federal Capital Territory, Abuja, Nigeria has always been confronted with many challenges. This purpose of this study was to investigate the challenges facing planning of higher institutions in Federal Capital Territory, Abuja, Nigeria. A descriptive research method was adopted for the study. The total numbers of hundred (100) respondents were selected from various agencies and ministry of education using stratified and systematic sampling technique with the use questionnaires to collect information from respondents who participated in the study. The data collected were carefully analyzed using percentages supported by chi-square to represent the raw data in a meaningful manner. The questionnaire was validated by two lecturers from University of Abuja department of educational administration. Two research questions and one hypothesis were developed for the study. Test-retest reliability was employed for the study. Result collected and analyzed revealed that there is significant relationship between planning of higher institutions and challenges. This result also showed that political influence, political instability, inadequate data, inadequate fund to plan, pressure group, inadequate planning and poor capacity of planner are the challenges facing the planning of higher institutions. The paper recommends that the government should increase the budgetary allocation for educational planning in the country.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Pondra Muliawan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ilokusi yang terdapat pada percakapan sinetron “Tukang Ojek Pengkolan” dan mengidentifikasi fungsi tuturan ilokusi yang terdapat dalam percakapan sinetron “Tukang Ojek Pengkolan”. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif berdasarkan pendekatan prgmatik. Penelitian yang berjenis kualitatif ini memaparkan jenis tindak tutur ilokusi dan konteks tuturan dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang ditayangkan di stasiun televisi RCTI. Berdasarkan analisis, ditemukan adanya tindak tutur ilokusi yang terdiri dari empat jenis tindak tutur, yaitu tindak tutur representatif yang digunakan dalam konteks menyatakan, melaporkan, dan mengeluh. Tindak tutur ilokusi direktif digunakan dalam konteks menasihati memesan, dan memohon. Tindak tutur ilokusi komisif digunakan dalam konteks menawarkan. Tindak tutur ilokusi ekspresif digunakan dalam konteks mengucapkan terima kasih dan meminta maaf.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document