Jurnal Kebidanan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

45
(FIVE YEARS 45)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

2580-4774, 2088-2505

2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 82-88
Author(s):  
Ahmaniyah Ahmaniyah ◽  
Fitriah Fitriah

Peningkatan berat badan sering dirasakan oleh pengguna akseptor KB suntik 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan metode cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Kalianget per tahun 2019 (N=1128). Sampel penelitian adalah sebagian akseptor KB suntik 3 bulan (n=124) dengan menggunakan metode simple random sampling. Uji statistik menggunakan uji Spearman's rho untuk mengetahui hubungan antar dua variabel. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 79,8% pengguna akseptor KB suntik 3 bulan mengalami kenaikan berat badan. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara lamanya menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan (p=0,032). Hampir seluruhnya pengguna akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Kalianget mengalami peningkatan berat badan. Ada hubungan antara lamanya menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan kejadian peningkatan berat badan sejak tahun pertama pemakaian. Penelitian lebih lanjut tentang mekanisme kenaikan berat badan pengguna akseptor KB suntik 3 bulan perlu dilakukan untuk mengetahui secara lebih jelas tentangn pemeran utama penyebab kenaikan berat badan tersebut.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 89-99
Author(s):  
Yana Eka Mildiana
Keyword(s):  
P Value ◽  

Status gizi bayi merupakan ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk perwujudan pemenuhan nutrisi untuk bayi yang diindikasikan peningkatan pertumbuhan bayi. Gizi penting diusia tumbuhkembang, namun saat usia 6 bulan mengawali makan makanan padat banyak masalah yang harus dihadapi terutama bayi tidak mau makan. Salah satu cara untuk dapat memperbaiki  nafsu makan anak, misalnya dengan metode terbaru yaitu baby spa. Tujuan Penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara frekuensi baby spa dengan status gizi bayi usia 9-12 bulan di Griya Sehat Mombykids Sambong Jombang. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan analitik kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 9 hingga 12 bulan pada bulan Juni 2021 di Griya Sehat Mombykids, yaitu sejumlah 36 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel independent adalah frekuensi baby spa dan variabel dependent adalah status gizi bayi usia 9-12 bulan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar identitas responden, lembar kuesioner dan KMS. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi baby spa sebagian besar dilakukan secara rutin yaitu 22 responden (61,1%) dengan status gizi bayi sebagian besar baik yaitu 12 responden (54,5%). Uji statistik Chi- Square menunjukkan bahwa nilai signifikan p value = 0,006 < α (0,05), sehingga H1 diterima. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan frekuensi baby spa dengan status gizi bayi usia 9-12 bulan di Griya Sehat Mombykids Desa Sambong Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 73-81
Author(s):  
Ratna Indriyani ◽  
Herlina Alvianti

Berat badan lahir rendah (BBLR) masih menjadi salah satu faktor penyebab kematian neonatal yang cukup tinggi di Indonesia. Kasus BBLR di Kecamatan Bluto pada tahun 2019 mencapai angka 266. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian BBLR. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan metode cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi dan balita. Subjek penelitian adalah sebagian ibu melahirkan di Kecamatan Bluto pada bulan April sampai dengan Mei 2019. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dengan menggunakan teknik simple random sampling, ditentukan sampel sebanyak 88 dan diuji dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh usia subjek penelitian berisiko melahirkan bayi BBLR (56,8%), mayoritas paritas subjek penelitian berisiko melahirkan bayi BBLR (67,0%), dan lebih dari separuh bayi lahir dengan BBLR (67,0%). Terdapat hubungan yang bermakna antara usia dan paritas ibu dengan kejadian bayi bBBLR di kecamatan Bluto tahun 2019 (p = 0.001). Umur ibu <20 atau> 35 tahun dan paritas tinggi meningkatkan resiko bayi BBLR. Beberapa faktor lain perlu diteliti untuk mendapatkan informasi faktor resiko BBLR yang komprehensif sekaligus dapat menjadi acuan penentuan strategi untuk menurunkan angka kejadian bayi BBLR.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 56-62
Author(s):  
Ahmaniyah Ahmaniyah ◽  
Widi Maulana Andrian

Involusi uteri menjadi salah satu aspek yang perlu dievaluasi pada masa nifas. Involusi uteri berperan penting dalam menekan pendarahan post partum dan kembalinya ukuran uterus menjadi fisiologis seperti kondisi normal sebelum hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan inisiasi menyusui dini terhadap kejadian involusi uterus pada ibu post partum di UPT Puskesmas Talango. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling sebanyak 41 ibu post partum. Analsis statistik menggunakan chi square pada derajat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (75,6%) ibu post partum yang melakukan inisiasi menyusui dini segera setelah lahir, mengalami kejadian involusi uterus secara normal, dengan hasil uji statistic chi square didapat hasil p value = 0,001(α<0,05) yang berarti ada hubungan inisiasi menyusui dini terhadap involusi uterus pada ibu post partum. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan Inisiasi Menyusui Dini dengan proses involusi uterus secara normal pada ibu post partum. Involusi uterus merupakan salah satu aspek yang sangat penting dikaji dan diupayakan untuk berjalan secara normal untuk mengurangi terjadinya komplikasi persalinan, yaitu salah satunya dengan melakukan inisiasi menyusui dini yang terbukti berhubungan dengan involusi uteri secara normal.  


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 63-72
Author(s):  
Sitti Sarti ◽  
Aulia Aulia
Keyword(s):  

“Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan faktor ibu yang berperan terhadap 20% kematian perinatal di Indonesia. KPD merupakan kasus penyakit cukup tinggi di RSUD DR. M. Anwar Sumenep. Sebanyak 30% ibu dengan kasus KPD dalam waktu lebih dari 12 jam sejak ketuban pecah dan sebanyak 51% ibu bersalin dalam waktu lebih dari 24 jam sejak ketuban pecah. KPD yang terjadi lebih dari 18-24 jam dapat meningkatkan kontaminasi kuman pada bayi dan terjadinya kolonisasi bakteri. Tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis perbandingan morbiditas perinatal pada Ketuban Pecah Dini lebih dari sama dengan18 jam dengan kurang dari 18 jam di RSUD DR. M. Anwar Sumenep. Metode yang digunakan yaitu pendekatan studi komparasi dengan jenis penelitian secara analitik observasional melaului data rekam medik. Populasi yang digunakan adalah seluruh bayi baru lahir di RSUD DR. M. Anwar Sumenep Tahun 2020 yaitu sebanyak 310 bayi. Total jumlah sampel sebanyak 98 dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling untuk KPD lebih dari sama dengan 18 jam dan quota sampling untuk KPD kurang dari 18 jam. Hasil analisis Chi Square menunjukkan bahwa KPD lebih dari sama dengan 18 jam meningkatkan risiko terjadinya ketidaknormalan suhu pada neonatus yaitu sebesar 1,9 kali (p=0,031 dan RR=1,909) dalam 24 jam pertama dan ketidaknormalan leukosit 5 kali (p=0,014 dan RR=5,000) lebih tinggi dibandingkan dengan KPD kurang dari 18 jam.”


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 24-32
Author(s):  
Rhikma Ningtyas Dwi Puji Safitri ◽  
Hariyono Hariyono ◽  
Devi Fitria Sandi

Baby spa menjadi salah satu terapi sentuhan yang bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak,  Rendahnya status ekonomi keluarga dibandingkan dengan mahalnya biaya perawatan baby spa membuat orang tua enggan untuk melakukan baby spa pada bayinya. Sementara di Indonesia saat ini hanya beberapa orang tua yang memberi perawatan baby spa pada bayinya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa hubungan status ekonomi keluarga dengan motivasi ibu dalam melakukan baby spa pada bayi di BPM Estu Mahanani Dusun Ngrandu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang. Metode penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu semua ibu bayi yang melakukan baby spa di BPM Estu Mahanani Dusun Ngrandu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang sejumlah 40 orang, dengan jumlah sampel sebesar 30 orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Variabel independen pada penelitian ini adalah status ekonomi, variabel dependennya motivasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring, tabulating dengan analisa menggunakan uji spearman rank test, dengan p value <α (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setengah responden dengan faktor ekonomi rendah memiliki motivasi tinggi dalam melaksanakan baby spa sejumlah 15 orang (50%). Hasil uji spearment rank test didapatkan nilai p = 0,000 < α= 0,05, oleh karena p < α maka H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini, ada hubungan status ekonomi keluarga dengan motivasi ibu dalam melakukan baby spa.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 46-55
Author(s):  
Widiyanti Widiyanti ◽  
Evi Rosita ◽  
Sri Sayekti

Gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih cukup tinggi. Desa Pejok Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro merupakan Desa dengan temuan kasus gizi kurang yang masih tinggi. Untuk mengatasinya diperlukan suatu program yang diyakini efektif dan berkelanjutan. Salah satu program penanggulangan masalah gizi kurang dan buruk yang ada yaitu positive deviance. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh program positive deviance terhadap penanganan balita gizi kurang. Desain penelitian ini adalah pra eksperimental dengan rancangan One-Group Pra-Post test design. Populasi penelitian ini sejumlah 18 keluarga yang memiliki balita 12-59 bulan yang mengalami gizi kurang dan buruk, dan sampelnya sejumlah  18 responden. Sampling yang digunakan total sampling. Variabel independen adalah program positive deviance dan variabel dependen adalah penanganan balita gizi kurang. Data penelitian diambil dengan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan nilai standar <0.05. Hasil penelitian terhadap 18 responden diketahui sejumlah 13 responden (72,2%) sebelum dilakukan program positive deviance, melakukan penanganan balita gizi kurang dalam kategori kurang, setelah program positive deviance sebagian besar penanganan balita gizi kurang dalam kategori baik yaitu sejumlah 7 orang (53,8%). Hasil analisis uji Wilcoxon didapatkan nilai P value 0,003 < nilai a = 0,05, jadi H0 ditolak yang berarti H1 diterima, sehingga ada pengaruh program positive deviance terhadap penanganan balita gizi kurang. Kesimpulannya ada pengaruh program positive deviance terhadap penanganan balita gizi kurang, sehingga pemegang program gizi Puskesmas dapat mempertahankan dan meningkatkan penyuluhan di posyandu kepada ibu yang mempunyai anak balita tentang gizi kurang dan pentingnya pemberian asupan gizi sebelum anak berusia 1 tahun, sehingga jumlah balita dengan gizi kurang dapat berkurang.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 33-45
Author(s):  
Umi Hidayati Khoiriyah ◽  
Inayatul Aini ◽  
Tri Purwanti
Keyword(s):  

Pre-eklampsia adalah suatu kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah 20 minggu pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Persalinan preterm adalah apabila janin di lahirkan dalam umur 28-38 minggu. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pre eklampsia dengan kejadian persalinan preterm di RSI Muhammadiyah Sumberejo Kabupaten Bojonegoro. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan retrospectif. Populasi semua ibu bersalin sebanyak 57 responden. Sampel penelitian ini berjumlah 57 responden. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan cara tehnik total sampling, variabel independennya pre eklampsia dan variabel dependentnya kejadian persalinan preterm, untuk mengetahui hubungan antara variabel digunakan uji korelasi Chi-Square dengan instrumen menggunakan rekam medik. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mengalami preeklampsia sebanyak 44 responden (77,2%) dan sebagian besar responden dengan persalinan preterm sebanyak 42 responden (73,7%). Dari analisa statistik dengan menggunakan uji statistik Chi-Square sebesar 0.035, dengan peluang ralat kesalahan sebesar 0.035 dimana ρ < α (0.05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pre eklampsia dengan kejadian persalinan preterm. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yaitu dilakukan penyuluhan bagi ibu untuk meningkatkan kesadaran dalam melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) terpadu secara teratur


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Novi Dwi Septiani ◽  
Hariyono Hariyono ◽  
Inayatur Rosyidah
Keyword(s):  

Persalinan kala 2 lama menimbulkan efek berbahaya baik terhadap ibu maupun janin. Retensio urine adalah suatu gangguan buang air kecil, dimana terjadi lemahnya pancaran urine, tidak lancar serta rasa ada yang tersisa dan tidak puas, dapat disertai keinginan untuk mengedan atau memberikan tekanan pada suprapubik saat buang air kecil. Tujuan Penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara persalinan kala 2 lama dengan kejadian retensio urine di Puskesmas Baureno Bojonegoro. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik retrospektif, rancanganberupa case control dengan pendekatan retrospektif. Populasi dan sampling dalam penelitian ini yaitu total sampling persalinan kala 2 lama dan kasus retensio urine berdasarkan diagnose medis pasien di poned Puskesmas Baureno dari bulan November 2019 sampai April 2020 yaitu 34 orang. Variabel independen persalinan kala 2 lama dan Variabel dependen Kejadian retensio urine, Teknik Analisa menggunakan Analisa univariat dan Analisa bivariat menggunakan Uji Rank Spearman. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden 34 (100,0%) merupakan Persalinan Kala 2 Lama dengan sebanyak 21 responden (62.8%) mengalami Retensio urin, pada Analisa uji spearman rankdidapatkan p value= 0,038 dimana p value < 0,05 maka H1 diterima yang artinya ada hubungan Persalinan kala II Lama dengan kejadian Reteniso Urine Pada Ibu Bersalin Puskesmas Baureno Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini dapat dianalisis, Persalinan kala II Lama berhubungan dengan kejadian Reteniso Urine


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 11-23
Author(s):  
Ratna Wahyu Rini ◽  
Inayatul Aini ◽  
Ratna Sari Dewi

Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Meconium Aspiration Syndrome (MAS) adalah sindrom atau kumpulanberbagai gejala klinis dan radiologis akibat janin atauneonatus menghirup atau mengaspirasi mekonium.Penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia kehamilan dengan kejadian meconium aspirasi syndrom di Puskesmas Nglumber Kecamatan Kepoh Baru Kabupaten Bojonegoro. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan retrospectif. Populasi ibu bersalin sebanyak 24 orang.Sampel penelitian ini berjumlah 24 responden. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan cara tehnik total sampling, variabel independennya umur kehamilan dan variabel dependentnya kejadian meconium aspirasi syndrom, untuk mengetahui hubungan antara variabel digunakan uji korelasi Chi-Square dengan instrumen menggunakan rekam medik. Dari hasil penelitian lebih dari setengah responden dengan kehamilan aterm sebanyak 14 responden (58,3%), , hampir setengah responden dengan kehamilan postterm sebanyak 7 responden (29,2%) dan sebagian kecil responden dengan kehamilan preterm sebanyak 3 responden (12,5%). Dan lebih dari setengah responden tidak mengalami meconium aspirasi syndrom sebanyak 17 responden (70,8%) dan dan hampir setengah mengalami meconium aspirasi syndrom sebanyak 7responden (29,2%). Dari analisa statistik dengan menggunakan uji statistik Chi-Square sebesar 0.000, dengan peluang ralat kesalahan sebesar 0.000 dimana ρ < α (0.05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan usia kehamilan dengan kejadian meconium aspirasi syndrom. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yaitu perlu upaya penanganan yang tepat pada ibu hamil dengan usia kehamilan postterm sehingga nantinya bayi yang dilahirkan ibu tidak mengalami MAS


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document