ELEOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Teologi Kalvari Manado

2798-9771

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 50-62
Author(s):  
Alfred Bunga Data ◽  
Talizaro Tafonao ◽  
Dewi Lidya Sidabutar ◽  
Rini Sumanti Sapalakkai

Abstract The Covid-19 pandemic requires children to study at home. All student learning activities are carried out at home with guidance from parents. So that the role of parents in educating children is in the first place. Parents are the main responsibility for the education of their children. The purpose of writing this article is to see how the efforts made by parents in accompanying their children during the pandemic. The research method used in this research is descriptive qualitative method. The method is, the method used is based on data obtained from the research field. In this study, besides wanting to see the child's learning process, the role and parenting pattern or mentoring of parents to their children during online learning that you want to observe carefully. Parents can apply teaching methods that involve daily activities such as making food, cleaning the house, or other things that can be created with the material being studied by the child. From the results of research on the role of parents in accompanying children during online learning, they still find various obstacles ranging from a lack of understanding of the condition of each child.   Abstrak Adanya pandemi Covid-19 mengharuskan anak untuk belajar di rumah. Seluruh kegiatan belajar siswa dilaksanakan di rumah dengan bimbingan dari orang orang tua. Sehingga peranan orang tua dalam mendidik anak berada pada urutan pertama. Orang tua merupakan penanggung jawab utama dalam pendidikan anak-anaknya. Tujuan penulisan artikel ini adalah melihat bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam mendampingi anak selama pandemi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode tersebut merupakan, metode yang digunakan berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan penelitian. dalam penelitian ini selain ingin melihat proses pembelajaran anak peran dan pola asuh atau pendampingan orang tua kepada anak anaknya selama pembelajaran daring yang ingin diamati secara seksama. Orang tua bisa menerapkan metode pengajaran yang melibatkan kegiatan sehari-hari seperti membuat makanan, membersihkan rumah, atau lainnya yang bisa dikreasikan dengan materi yang sedang dipelajari oleh anak. Dari hasil penelitian peran orang tua dalam mendampingi anak selama pembelajaran daring masih menemukan berbagai kendala mulai dari kurangnya pemahaman akan kondisi anak masing-masing.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Agus Suhariono

Abstract Print and online media have become the primary needs of people today. Through online media a variety of activities both in business, work, study especially in service becomes a forum that supports people's productivity. In the scope of service, the media becomes a place that is emphasized especially in the delivery of God's word. The method used in the writing of this article qualitative method with the approach of literature study. The findings of this study, the use of media in conveying the word of God has been used even though it is not fully organized to the maximum. The delivery of God's word with the media both online and audio, encourages more and more changes in the spirituality of the congregation.   Abstrak Media cetak maupun online sudah menjadi kebutuhan primer orang di masa kini. Melalui media online berbagai aktivitas baik dalam bisnis, bekerja, studi terlebih dalam pelayanan menjadi wadah yang menunjang produktivitas orang. Di dalam lingkup pelayanan, media menjadi wadah yang diperguakan khususnya dalam penyampaian firman Tuhan. Tulisan ini menguraikan pemanfaatan berbagai media dalam menyampaikan firman Tuhan. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur.  Temuan dari kajian ini, pemanfaatan media dalam menyampaikan firman Tuhan sudah dipergunakan walau belum sepenuhnya tertata dengan maksimal. Penyampaian firman Tuhan dengan media baik yang online maupun yang audio, mendorong makin membawa perubahan spiritualitas jemaat.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 39-49
Author(s):  
Deslana Roidja Hapsarini ◽  
Yendri Wati Pige

Abstract Lack of awareness in maintaining the environment should continue to be pursued in providing understanding to students because it is also a human responsibility to maintain the environment in accordance with cultural mandates. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it can be concluded that environmental care can be measured from four indicators, namely: throwing garbage in its place, maintaining class cleanliness, maintaining school yard cleanliness, and maintaining bathroom cleanliness. Students' understanding of the cultural mandate in incident 1:28 can affect environmental awareness. If students' understanding of the cultural mandate in Genesis 1:28 is taught to students, it will grow students' awareness of the environment at school and at home. Based on the conclusions drawn, it can be said that students' understanding of the cultural mandate in incident 1:28 is very important to encourage students to care about the environment. Therefore, it is better for teachers or parents to teach the cultural mandate in Genesis 1:28 to students so that those who understand the cultural mandate have concern for the environment wherever they are.   Abstrak Kurangnya kesadaran dalam memelihara lingkungan hidup patut terus diupayakan dalam memberi pemahaman kepada peserta didik sebab hal itu juga menjadi tanggung jawab manusia untuk memelihara lingkungan sesuai dengan mandat budaya. Menggunkan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur dapat disimpulkan bahwa kepedulian lingkungan dapat diukur dari empat indikator, yaitu: membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan kelas, menjaga kebersihan halaman sekolah, dan menjaga kebersihan kamar mandi. Pemahaman siswa tentang mandat budaya dalam Kejadian 1:28 dapat mempengaruhi kepedulian lingkungan. Jika pemahaman peserta didik tentang mandat budaya dalam Kejadian 1:28 diajarkan kepada peserta didik maka akan menumbuhkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan di sekolah maupun di rumah. Berdasarkan kesimpulan yang ditarik, dapat dikatakan bahwa pemahaman peserta didik tentang mandat budaya dalam Kejadian 1:28 sangat penting untuk mendorong peserta didik agar peduli terhadap lingkungan.  Oleh kerena itu, sebaiknya guru atau orang tua harus mengajarkan mandat budaya dalam Kejadian 1:28 kepada peserta didik sehingga mereka yang memahami tentang mandat budaya memiliki kepedulian terhadap lingkungan di manapun mereka berada.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 13-27
Author(s):  
Yakub Hendrawan Perangin Angin ◽  
Tri Astuti Yeniretnowati

Abstract Many Christians never deal with God, but only deal with religion, church, and pastors. Although many Christians still feel they have dealt with God, thus making them Christians who do not experience God personally, and certainly do not experience the discipleship process. Through descriptive qualitative methods, it can be concluded that Christians should have the character of Christ according to the title Christian first appeared in Antioch which was assigned to students who learned the Gospel from Paul Barnabas for being followers of Jesus Christ. People who are in Christ must wear passion, spirit, and desire as Jesus wore so that the behavior of believers who call Christians behave like Christ. This must continue to be fought for because it cannot happen automatically, it takes a high and serious and consistent effort for a long time until the end to be found to be in Christ.   Abstrak Banyak orang Kristen tidak pernah berurusan dengan Tuhan, tetapi hanya berurusan dengan agama, gereja, dan pendeta. Walaupun banyak orang Kristen tetap merasa sudah berurusan dengan Tuhan, sehingga menjadikannya orang Kristen yang tidak mengalami Tuhan secara pribadi, dan tentu tidak mengalami proses pemuridan. Melalui metode kualitatif deskritif dapat disimpulkan bahwa orang Kristen sudah seharusnya berkarakter Kristus sesuai sebutan Kristen pertama kali muncul di Antiokhia yang disematkan kepada murid-murid yang belajar Injil dari Paulus Barnabas karena menjadi pengikut Yesus Kristus. Orang yang ada di dalam Kristus haruslah mengenakan gairah, spirit, dan hasrat seperti yang Yesus kenakan agar perilaku orang percaya yang menyebut Kristen perilakunya seperti Kristus. Hal ini harus terus diperjuangkan karena tidak dapat terjadi secara otomatis, diperlukan usaha yang tinggi dan serius serta konsisten dalam waktu yang panjang sampai akhir agar didapati berkeadaan ada di dalam Kristus.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 28-38
Author(s):  
Hardi Budiyana

Abstract This study aims to discuss the learning model of Jesus based on the Bible. The learning model is the whole series of presentations of teaching materials which includes all aspects before learning, while the learning process and after learning by the teacher and all related facilities that are used directly or indirectly in the teaching and learning process. The teaching model can be interpreted as a plan or pattern used in preparing the curriculum, arranging student material, and providing instructions to teachers in the classroom in teaching settings or other settings. As a teacher, of course, Jesus has a model in teaching His students. Because the learning model is very necessary to achieve an educational goal. Using descriptive qualitative methods, it can be concluded that Jesus' learning model for His disciples is focused on the four Gospels. By studying and understanding the learning model of Jesus as the Great Teacher, the teachers will be able to prepare the learning process well, so that the goals of their education can be achieved. In the context of educational services, we must imitate the learning model that Jesus did for His disciples. This can make students understand the material given and strengthen their faith in the Lord Jesus and can be witnesses in winning new souls for His kingdom.   Abstrak Penelitian ini bertujuan membahas model pembelajaran Yesus berdasarkan Alkitab. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum pembelajaran, sedang proses pembelajaran dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.  Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya. Sebagai seorang guru tentu Yesus mempunyai model dalam melakukan pembelajaran kepada murid-murid-Nya.  Karena model pembelajaran sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.menggunkan metode kualitatif deskritif dapat disimpulkan bahwa  Model pembelajaran Yesus kepada murid-murid-Nya yang difokuskan dalam ke empat Kitab Injil.  Dengan mempelajari dan memahami model pembelajaran Yesus sebagai Guru Agung, maka para pengajar akan dapat mempersiapkan proses pembelajarannya dengan baik, sehingga apa yang menjadi tujuan dari pendidikannya dapat tercapai. Dalam konteks pelayanan pendidikan harus meneladani model pembelajaran yang Yesus lakukan kepada murid-murid-Nya. Hal ini dapat menjadikan peserta didik mengerti akan materi yang diberikan dan semakin meneguhkan iman percayanya kepada Tuhan Yesus serta dapat menjadi saksi dalam memenangkan jiwa-jiwa baru bagi kerajaan-Nya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document