REAKTOR - Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

41
(FIVE YEARS 31)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By National Atomic Energy Agency Of Indonesia (BATAN)

2614-8943, 0216-2695

2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sukino Sukino
Keyword(s):  
Start Up ◽  

Reaktor RSG GAS memiliki empat sistem pengukuran fluks neutron yaitu: pengukuran fluks neutron daerah start-up, pengukuran fluks neutron daerah intermediate, pengukuran fluks neutron daerah daya (power) dan pengukuran fluks neutron wide range. Setelah Reaktor operasi selama kurang lebih tiga puluh empat tahun ada beberapa komponen yang mengalami penuaan (ageing) dan salah satunya adalah detektor neutron. Dari empat sistem pengukuran fluks neutron diatas saat ini telah terdapat 28 detektor yang mengalami penuaan dan dalam kondisi rusak. Sebagian detektor tersebut mempunyai paparan radiasi yang tinggi. Penempatan sementara detektor-detektor tersebut di lantai ruang operation hall dengan shielding seadanya dan tidak terkelola dengan baik, Sehingga perlu adanya tempat penyimpanan detektor. Rancang bangun rak penyimpanan detektor ini adalah untuk mempermudah pengelolaan dan identifikasi detektor pasca teraktivasi, melindungi pekerja radiasi terkena paparan radiasi dan membuat lingkungan jadi lebih rapi. Rak penyimpanan berfungsi sebagai tempat menyimpan sementara detektor neutron pasca teraktivasi sebelum disimpan permanen di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif. Kegiatan dimulai dengan mengumpulkan data-data detektor neutron, mengidentifikasi dari sisi fisik yang terdiri dari dimensi panjang dan diameter detektor maupun dari sisi besaran paparan radiasi setiap detektor. Membuat rancangan gambar dengan mempertimbangkan diameter, panjang, dan paparan radiasi dari detektor neutron tersebut. Memilih dan menentukan bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat tempat penyimpanan detektor neutron sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan  keselamatan. Merancang rencana kerja dengan kajian teknis, membuat rancangan awal, membuat rancangan detail dan pembuatan rak penyimpanan. Dari hasil rancang bangun ini diperoleh rak penyimpanan detektor neutron pasca teraktivasi yang memenuhi persyaratan keselamatan.


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Zulfikar Elran Bhagaskara ◽  
Resa Satria ◽  
Umar Sahiful Hidayat

Reactivity Computer merupakan modul elektronika yang digunakan untuk mengukur reaktivitas dari hasil pembelahan inti diteras reaktor. Sebelumnya sinyal keluaran reactivity computer diolah dan hanya ditampilkan pada layar reactivity computer, namun penunjukannya belum terintegrasi dengan sistem IRL. Sehingga saat praktikum pengukuran reaktivitas batang kendali, peserta kesulitan untuk mengambil data karena perhatian peserta terbagi antara tampilan IRL dan tampilan reactivity computer. Agar dapat diintegrasikan dalam sistem IRL, keluaran reactivity computer perlu dikonversi ke dalam besaran digital, baru kemudian diakuisisi ke dalam sistem IRL. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap, pertama pembuatan rangkaian pengkondisi sinyal karena sinyal dari reactivity computer bernilai -10V sampai +10 Volt DC sementara analog digital converter (ADC) yang tersedia hanya mampu mengukur tegangan 0-5 Volt DC. Kedua pengujian rangkaian pengkondisi sinyal. Ketiga pembuatan sistem akuisisi data dari ADC ke IRL dan terakhir pengujian sistem secara keseluruhan. Setelah seluruh tahap dilakukan, nilai reaktivitas dapat ditampilkan di tampilan IRL, dengan perbedaan penunjukan antara display reactivity computer dengan tampilan di IRL sebesar 1.1%.


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Jazid Uchti Namir
Keyword(s):  

PERANCANGAN MODUL KONTROL TEKANAN RUANGAN BERBASIS ARDUINO PADA SISTEM VENTILASI RSG-GAS. Salah satu fungsi dari sistem ventilasi RSG-GAS adalah mengatur tekanan negatif setiap ruang di dalam gedung RSG-GAS. Tekanan negatif diatur menggunakan modul kontrol tekanan dengan input sinyal dari transducer untuk menggerakan aktuator damper. Tujuan dari tulisan ini adalah merancang modul kontrol tekanan ruangan agar dapat menggantikan modul kontrol tekanan lama yang masih memiliki tampilan analog dan barang diskontinu. Perancangan ini terdiri atas perancangan hardware dan software. Perancangan hardware menggunakan komponen-komponen yaitu modul HW 685, Arduino, Display OLED 0,96 inch, relay shield, potensiometer, switch auto/manual dan push button. Alur proses kendali tekanan yaitu sinyal dari transducer diterima modul HW 685. selanjutnya sinyal diteruskan ke arduino untuk diprogram. Sinyal hasil pembacaan ditampilkan pada display dan menggerakkan aktuator damper melalui relay shield. Perancangan software menggunakan software Arduino IDE. Perancangan software terdiri atas pembuatan program otomatis dan manual. Program otomatis beroperasi berdasarkan nilai Setting Point (SP) yang diberikan untuk mempertahankan nilai tekanan dan menggunakan perhitungan kontrol proposional, sedangkan program manual berdasarkan push button untuk menaikan dan menurunkan tekanan. Perancangan kontrol tekanan digital akan digunakan pada sistem ventilasi RSG-GAS.


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 42
Author(s):  
Santo Paulus Paulus

Perhitungan komposisi isotop bahan bakar PWR sangat dibutuhkan untuk keselamatan baik ketika bahan bakar ada di dalam teras maupun di dalam penyimpanan bahan bakar bekas. Dalam riset ini dilakukan perhitungan komposisi isotop bahan bakar PWR model pin cell dengan program WIMSD-5B. Prediksi komposisi isotop yang diuji sangat sesuai dengan hasil referensi. Sedikit kecenderungan untuk overestimade pada laju penyerapan produk fisi, yang dapat dijelaskan oleh efek spektral yang dihasilkan dari kekasaran 69 energi grup WIMSD-5B. Prediksi komposisi isotop yang diuji berada dalam interval ketidakpastian dari hasil referensi, kecuali untuk Ag-109 pada pembakaran yang lebih rendah dan Gd-155 dalam kasus yang dipilih. Untuk Ag-109 penyebab perbedaan adalah penggunaan data hasil fisi lama dalam menghasilkan solusi referensi. Demikian pula untuk Gd-155, perbedaannya adalah karena penampang tangkapan Eu-155 yang lama. Hasil yang diperoleh menyimpulkan bahwa metode pemrosesan tidak menimbulkan kesalahan signifikan pada data nuklir dasar ENDFBVII.1Kata kunci : Komposisi isotop, bahan bakar, PWR, WIMSD-5B, pin cell


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Maskur - Maskur

PENENTUAN KEMURNIAN RADIOKIMIA 131I-HIPPURAN DENGAN METODE EFISIEN KROMATOGRAFI KERTAS WHATMAN 31ET. Kemurnian radiokimia merupakan parameter penting dalam indikator kualitas radiofarmaka. Saat ini metode baku uji kemurnian radiokimia         131I-Hippuran secara kromatografi, fase diam kertas Whatman No.1 panjang 10 cm, dan fase gerak        n. butanol : asam asetat : air = 4:1:1. Metode tersebut berbiaya murah, akurat, namun waktu migrasi terlalu lama sekitar 150 menit. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan mengoptimasi jenis fase gerak, komposisi fase gerak, jenis fase diam, dan ukuran panjang fase diam. Hasil penelitian diperoleh metode baru kromatografi kertas menggunakan fase diam kertas Whatman No. 31ET, panjang 5 cm,  fase gerak n. butanol : asam asetat : air = 4:1:1. Metode baru telah diuji validitasnya menggunakan  statistik uji-t berpasangan  hasilnya nilai kemurnian radiokimia metode baru dan metode baku tidak ada perbedaan signifikan. Namun metode baru lebih efisien karena waktu migrasi lebih singkat, yaitu hanya 26±1 menit dibandingkan metode baku 150±1 menit.   Kata kunci : Kemurnian radiokimia, 131I-Hippuran, Kromatografi kertas, Kertas Whatman 31ET


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ajrieh Setyawan ◽  
Hendro Hendro ◽  
Purwanta Purwanta

MEKANISME KERJA MESIN SHREDDER DAN ANALISIS KEGAGALAN PADA OPERASI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT MATERIAL TERKONTAMINASI. Mesin Shredder adalah mesin pencacah atau penghancur, dalam penerapannya di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) mesin shredder digunakan untuk mencacah limbah radioaktif padat material terkontaminasi yang memiliki dimensi besar. Limbah radioaktif padat seperti jerigen, drum High-density polyethylene (HDPE), drum korosi dan lainnya. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi terkait alat shredder dan mengetahui hubungan antara mekanisme kerja proses pengoperasi mesin shredder, serta analisis kegagalan dalam proses pengolahan limbah radioaktif padat material terkontaminasi. Metode yang digunakan meliputi pengoperasi alat, pengamatan dan analisis kegagalan operasi alat. Hasil kegiatan diperoleh bahwa kapasitas produksi operasi mesin shredder sebesar 288 kg/jam untuk material Drum HDPE. Untuk menjaga agar operasi mesin dapat berjalan dengan baik diperlukan perawatan secara berkala. Analisis kegagalan dalam proses operasi alat shredder dipengaruhi oleh : operator, sistem operasi mesin, metode operasi, dan material bahan yang diolah. 


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Dzulfikri Pangestu ◽  
Ajrieh Setyawan ◽  
Hendro Hendro

RANCANG BANGUN REPACKING DRUM 200 LITER KOROSI HASIL PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT TERKOMPAKSI. Telah dilakukan repacking drum 200 liter korosi hasil pengolahan limbah radioaktif padat terkompaksi di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR). Tujuan dari repacking adalah menjamin keselamatan radiasi dan penanganan lebih lanjut dari drum 200 liter yang mengalami korosi pada penyimpanan limbah di Interm Storage 2 (IS2) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif. Tahapan awal dimulai dengan melakukan pendataan terhadap drum 200 liter yang mengalami korosi serta analisa fisik dimensi dari drum 200 liter menjadi produk repacking dalam bentuk shell beton. Desain gambar menggunakan software google sketch up dengan mengubah 3 buah drum 200 liter korosi menjadi shell beton yang memenuhi standar kualitas IAEA (International Atomic Energy Agency) dengan kuat tekan sebesar 20 – 50 N.mm2. Hasil desain gambar diperoleh bahwa repacking  untuk 3 buah drum 200 liter korosi  diperoleh dimensi dengan tinggi 120 cm dan diameter 138 cm. Untuk mencapai kuat tekan yang sesuai standar IAEA digunakan matriks semen camp beton K500 lengkap dengan besi bertulang. Hasil akhir kegiatan repacking drum 200 liter korosi diperoleh bahwa untuk satu buah proses menggunakan 3 buah drum 200 liter yang mengalami korosi dan kualitas beton dapat diterima karena sesuai dengan standar IAEA


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Dewi Nur Riskiana ◽  
Mukhtar Effendi ◽  
Ariyawan Sunardi ◽  
Mochamad Imron ◽  
Abdul Aziz Rohman Hakim

Telah dilakukan perhitungan radioaktivitas 177Lu (Lutetium-177) dengan variasi waktu iradiasi di Reaktor RSG-GAS. 177Lu merupakan radioisotop golongan lantanida yang sekarang banyak digunakan sebagai agen radioterapi kanker. Perhitungan ini menggunakan paket program ORIGEN 2.1 dengan memasukkan data inputan seperti fluks neutron (1 x 104 n/m2 s), massa lutetium oksida (3 miligram) dan lama iradiasi (4 hari,8 hari, dan 12 hari). Dalam penentuan massa lutetium dibedakan menjadi dua komponen yaitu massa 176Lu dan 175Lu yang berturut-turut sebesar 2 miligram dan 0,6 miligram. Perhitungan tersebut menghasilkan radioaktivitas produksi 177Lu tertinggi sebesar 30,939 GBq pada 12 hari iradiasi. Sedangkan, radioaktivitas produksi 177Lu terendah sebesar 15,939 GBq pada 4 hari iradiasi. Dari hasil tersebut, radioaktivitas produksi 177Lu dengan lama iradiasi mempunyai hubungan lininer. Kemudian radioaktivitas produksi 177Lu untuk melebihi 20 GBq dapat dimulai dari 8 hari iradiasi. Adapun radioaktivitas peluruhan 177Lu dengan waktu peluruhannya memiliki hubungan yang berbanding terbalik.


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Edison Sihombing

PERAN KESELAMATAN DNA DALAM BUDAYA KESELAMATAN KEBERLANJUTAN UNTUK MENGURANGI  KECELAKAAN DI DAERAH KERJAEdison Sihombing, Jaja Sukmana, Dicky Tri Jatmiko, Nazly Kurniawan                                        Pusat Reaktor Serba Guna-BATAN                              Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan- BANTEN                                                        [email protected]  PERAN KESELAMATAN DNA DALAM BUDAYA KESELAMATAN BERKELANJUTAN UNTUK MENGURANGI KECELAKAAN DI DAERAH KERJA.  Faktor keselamatan kerja di Perusahaan sangat terkait dengan kinerja karyawan. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu upaya dalam menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan untuk mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja. Upaya untuk mencegah, mengurangi, dan mengendalikan bahaya di tempat kerja perlu dilakukan secara berkesinambungan berupa unsafe behaviour yang berasal dari sifat bawaan seseorang dalam membentuk sikap dan perilaku selamat, yaitu keselamatan DNA. Tujuan penyajian makalah ini adalah mendeskripsikan alur peran dan fungsi keselamatan DNA dalam membangun organisasi budaya keselamatan yang lebih efektif. Dalam penulisan makalah ini dilakukan suatu tahapan metode ilmiah agar dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun penelitian akan menitik beratkan pada peran Keselamatan DNA pada aspek sistem manajemen keselamatan dan budaya keselamatan secara holistik Keselamatan DNA adalah proses peningkatan pengetahuan tentang keselamatan yang akan membangun karakter individu dalam pelaksanaan BBS dalam penerapan budaya keselamatan. Karakteristik Safety Leadership dalam budaya keselamatan akan mendorong perubahan budaya keselamatan yang signifikan pada individu di semua fase penguatan budaya keselamatan organisiasi, tanpa melihat apakah organisasi sudah lama atau baru. Keselamatan DNA dapat dikategorikan sebagai katalis yang kuat untuk meningkatkan kinerja individu dan mendewasakan budaya keselamatan organisasi. Termasuk dengan komitmen enam cara untuk memastikan tempat kerja aman dan percepatan budaya keselamatan, yaitu menjadikan keselamatan sesuatu yang menyenangkan. Kata kunci: Safety DNA, Budaya Keselamatan, Kecelakaan Kerja ABSTRACTTHE ROLE OF DNA SAFETY IN SUSTAINABLE A SAFETY CULTURE TO REDUCE ACCIDENTS IN WORKING AREAS. The work safety factor in the Company is closely related to employee performance. The implementation of Occupational Safety and Health (OSH) is an effort to create a work place that is safe, healthy, and free from environmental pollution to reduce and / or be free from work accidents.  Efforts to prevent, reduce and control hazards in the workplace need to be carried out continuously in the form of unsafe behavior that comes from one's innate nature in shaping safe attitudes and behaviors, namely DNA safety. The purpose of presenting this paper is to describe the flow of the role of Safety & Task DNA in building a more effective safety culture organization. In writing this paper, a scientific method is carried out so that it can be implemented as expected. The research will focus on the role of DNA safety in the aspects of safety management systems and safety culture holistically. DNA safety is a process of increasing knowledge about safety that will build individual character in the implementation of BBS in the application of safety culture. The characteristics of Safety Leadership in safety culture will encourage significant safety culture changes in individuals at all phases of strengthening the organizational safety culture, regardless of whether the organization is old or new. DNA safety can be categorized as a powerful catalyst for enhancing individual performance and maturing an organization's safety culture. This includes a commitment to six ways to ensure a safe workplace and the acceleration of a safety culture, namely to make safety something fun. Keywords: Safety DNA, Safety Culture, Work Accidents


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document