VOX DEI: Jurnal Teologi dan Pastoral 
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

23
(FIVE YEARS 23)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Journal Vox Dei, Sekolah Tinggi Teologi Ekumene Jakarta

2723-2751, 2657-0777

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 76-92
Author(s):  
Alvin Koswanto

Perkembangan sosial pada remaja menyebabkan mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan komunitas atau kelompok teman-teman sebayanya. Hal ini menjadi sebuah permasalahan, apabila remaja bergabung pada komunitas atau kelompok yang salah, akan membuat mereka memiliki nilai-nilai yang salah sehingga berani untuk melakukan juvenile delinquency (kenakalan remaja). Oleh karena itu, penelitian ini ditulis dengan tujuan memberikan masukan kepada orangtua maupun gereja dalam memberikan keyakinan atau kepercayaan yang rasional, sehingga remaja tidak sampai melakukan tindakan atau perbuatan yang melanggar norma-norma yang ada di masyarakat. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan jenis analisis buku teks. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan konsep belief yang rasional, untuk mengganti kepercayaan atau keyakinan remaja yang irasional dengan harapan remaja tidak menunjukkan perilaku kenakalan remaja.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 32-51
Author(s):  
Yunardi Kristian Zega

Perkembangan zaman semakin cepat berubah, seiring ditandai dengan banyaknya teknologi yang diciptakan oleh manusia. Di satu sisi teknologi membawa banyak pengaruh posisitif untuk mempermudah kehidupan manusia. Namun di sisi lainnya, teknologi juga dapat berakibat negatif, bagi orang-orang yang salah dalam penggunaannya. Salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi sekarang ini, dapat dilihat dari semakin banyaknya kasus-kasus kenakalan di kaum remaja. Oleh sebab itu, banyak orang tua yang akhirnya bingung dan tidak tahu harus berbuat apa, akibat pengaruh teknologi digital yang telah merusak karakter kaum remaja, khususnya bagi kaum remaja di BNKP Jemaat Hiliomasio Medan. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif. Di mana peneliti terjun langsung ke dalam lapangan sehingga dapat menemukan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Adapun hasil dari penelitian ini, antara lain: 1) pelaksanaan mentorship gereja terhadap Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga masih perlu untuk lebih ditingkatkan lagi, 2) gereja perlu untuk memberikan perhatian yang lebih serius terhadap pengajaran Pendidikan Agama Kristen bagi semua jemaat, dan 3) pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga terhadap upaya membentuk karakter remaja di era digital, masih terlihat sangat kurang.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1-16
Author(s):  
Joni Manumpak Parulian Gultom

Kemajuan dunia virtual telah membentuk generasi native digital lepas kontrol, tanpa hambatan dan saling terkoneksi. Dunia tersajikan bebas, tanpa makna dan seperti tanpa Tuhan. Penggunaan teknologi media setiap hari selama tiga jam 14 menit dapat memberikan dampak buruk seperti stress, depresi, dan pergeseran yang besar dalam dunia rohani. Pertanyaannya adalah bagaimana solusi masalah kerohanian native digital di saat gereja dengan segala bentuk praktek pelayanan mereka tidak lagi diminati? Bagaimanakah tindakan Influencer Kristen dalam penjangkauan native digital? Dan Misi dan Penginjilan seperti apa yang dapat dilakukan? Tujuan penelitian ini ; [1} influencer Kristen berperan maksimal sebagai perpanjangan pelayanan rohani.[2] Penghubung Gereja membawa generasi ini terkoneksi ke dalam gereja lokal. [3] Generasi digital ini diselamatkan. Metode penelitian pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi literature. Argument penelitian ini bahwa Influencer Kristen mempunyai peran sangat penting dalam misi dan penginjilan dalam menjangkau Native Digital. Beberapa langkah [1] influencer Kristen memasuki ruang media dalam konten pelayanan rohani. [2] Penggunaan tingkat fleksibilitas tinggi dalam konten misi dan penginjilan. [3] Komunikasi Verbal  dan Apologetika Kristen yang berkualitas. Diharapkan lewat penelitian ini (1) influencer Kristen baru bermunculan dengan konten konten rohani, (2) terjadi pertobatan dan pemulihan diri generasi digital, (3) influencer Kristen terintegrasi dengan gereja lokal.  


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 17-31
Author(s):  
Rinto Sirait
Keyword(s):  

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran gereja (secara khusus Gereja Suara Kebenaran Injil) dalam merawat kemajemukan di Indonesia. Kemajemukan merupakan karunia Tuhan bagi bangsa Indonesia. Namun demikian kemajemukan yang ada di Indonesia, khususnya kemajemukan agama banyak mengalami ujian. Pemahaman yang kurang tepat oleh sekelompok orang telah melahirkan tindakan-tindakan intoleran yang menciderai kemajemukan yang disepakati bersama oleh para pendiri bangsa Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi eksplorasi maka penelitian ini memberikan sumbangan pengetahuan tentang respon Gereja Suara Kebenaran Injil di Kota Medan dalam usaha merawat kemajemukan di Indonesia, di antaranya adalah membangun kerja sama antar agama dengan semua komponen masyarakat dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur, memiliki sikap toleransi akan perbedaan-perbedaan di tengah masyarakat, dan gereja tidak boleh reaktif terhadap tindak-tindakan intoleransi; justru harus menunjukkan kasih dalam perbuatan. Gereja menginiasiasi dialog lintas agama untuk mengatasi kebuntuan dalam kemajemukan agama.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 52-65
Author(s):  
Thomas Onggo Sumaryanto

Tulisan ini merupakan penafsiran terhadap Amsal 1:8-19. Persoalan yang ingin dijawab adalah bagaimana penjelasan teologis dan logis bahwa bakti kepada orang tua mengandung nilai yang menjadi jalan menuju kedewasaan diri menurut Amsal 1:8-19. Metode yang digunakan adalah analisis literer, dengan membagi Amsal 1:8-19 menjadi 2 bagian besar yaitu wejangan mendengarkan orang tua (8-9) dan peringatan untuk menjauhi orang berdosa (10-19). Temuan penelitian menunjukkan kemungkinan besar ajaran orang tua sengaja ditekankan pada bagian Amsal tersebut sebagai dasar untuk melawan bujukan atau tipuan orang berdosa dan hal itu merupakan bentuk bakti kepada orang tua. Refleksi teologis dari Amsal 1:8-19 secara umum menunjukkan bakti kepada orang tua membawa kaum muda pada kedewasaan diri, dan khususnya bagi orang Kristen, membentuk kaum muda menjadi orang yang dewasa di dalam Allah.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 66-75
Author(s):  
Piter Imanson Damanik ◽  
Marta Regina Silvi Simanungkalit ◽  
Martina Novalina

Honoring one's parents is the fifth of the ten commandments of God found in the book of Exodus. Over time, the attitude of respect for parents has decreased which is quite alarming. This is marked by the emergence of phenomena and cases that occur in neglected elderly and do not receive adequate services by their families and relatives around them. This study aims to provide an understanding and implications of the text output 20:12 so that readers have more respect for the elderly in the family and community environment. The method used is qualitative with a literature study approach related to the attitude of respect for the elderly contained in Exodus 20:12 to explain how to respect parents, especially the elderly. The results obtained are that Exodus 20:12 reflects the true respect for the elderly where it can be a guide for the welfare of the elderly in Indonesia, especially the Christian elderly. This respect is realized through the understanding that children as part of the family are not only supportive as a support system from the physical side but also spiritually.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Wiwiet Arie Shanty ◽  
Talizaro Tafonao

Tujuan penulisan artikel ini adalah melihat sejauh mana peran psikologi Pendidikan Agama Kristen dalam menyiapkan metode pembelajaran kepada anak usia dini di masa pandemi. Hal ini dikarenakan pembelajaran anak usia dini di masa pandemi covid 19 menjadi perhatian dan tantangan tersendiri bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu, pendidikan pada anak usia dini memerlukan strategi yang cukup memadai. Itulah sebabnya guru dituntut untuk berupaya memahami berbagai problem yang dihadapi dalam mendidik anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif  dengan mengumpulkan data melalui pengamatan langsung oleh peneliti dan wawancara dengan guru dan orang tua wali murid. Proses analisis yang dilakukan adalah menggunakan berbagai sumber literatur baik jurnal, buku, dan bahan referensi lainnya yang terpercaya untuk mendukung analisis penulis. Hasil kajian yang dilakukan menemukan banwa peran psikologi pendidikan agama Kristen di dalam pelaksanaan pembelajaran anak usia dini sangat besar karena menentukan metode dan strategi pembelajaran anak usia dini di masa pandemi, yaitu daring dan tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan. Psikologi pendidikan di masa pandemi sangat signifikan diterapkan sebagai solusi dalam memahami kebutuhan anak-anak didik baik secara kognitif, afektif, psikomotorik serta spiritual.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Mathias Adon

Penelitian ini memiliki tujuan mengurai realitas penderitaan yang tengah menghantam dunia akibat Pandemi Covid-19 dari sudut pandang spiritualitas Kristen. Di Indonesia kondisi darurat ini diperparah oleh radikalisme agama dan berbagai macam peristiwa bencana alam. Dalam situasi ini, eksistensi manusia seolah-olah berada pada batas perziarahan. Karena itu kehadiran sesama, secara khusus orang Kristen sangat diharapkan untuk menjadi jembatan kasih Allah di tengah penderitaan sesama. Orang Kristen dapat memulainya dengan hidup dalam kasih persaudaraan di dalam komunitas. Sebab di dalam komunitas, orang Kristen dapat lebih peka mendengar penderitaan orang lain. Dengan kata lain dengan hidup dalam komunitas, orang Kristen dapat membantu mereka yang terdampak untuk keluar dari jebakan kengerian penderitaan. Oleh karena itu, kebersatuan dalam komunitas memungkinkan orang Kristen dapat menyembuhkan yang luka dan membawa orang mati kepada kehidupan. Kebaruan tulisan ini terletak pada peran komunitas Kristen sebagai wadah dan sarana bagi orang Kristen untuk mewujudkan kasih Allah di tengah penderitaan Bangsa Indonesia. Sebab tanpa kebersamaan dalam komunitas, orang Kristen akan kehilangan identitasnya, dan kasih akan menjadi ranting yang patah. Untuk menguraikan tesis tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi yang kebenarannya tidak difondasikan pada prinsip-prinsip deduktif, melainkan pada pengalaman konkret manusia.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Gde Ngurah Reza Rizaldy ◽  
Kayla Nathania Thayeb ◽  
Davin Sitompul

Kemiskinan bukanlah persoalan baru dalam konteks kehidupan di Indonesia. Ironisnya, kemajuan zaman yang ada tidak berhasil mengatasi isu ekonomi ini. Terlihat dari angka kemiskinan yang kian bertambah, dan justru diperparah dengan kehadiran pandemi COVID-19. Untuk menyikapi isu ekonomi ini, kehidupan jemaat Kristen mula-mula menunjukkan keberhasilannya dalam mengatasi kemiskinan, yang dibuktikan dalam Kisah Para Rasul 2:44-45. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk merumuskan suatu konsep yang disebut dengan Filantropi Kristen, sebagai solusi dalam menyikapi kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat, khususnya dalam lingkungan Gereja. Sehingga secara kontekstual, penelitian ini bermanfaat untuk membuka perspektif individu dan Gereja dalam melihat, sekaligus menanggulanginya dengan menerapkan konsep Filantropi Kristen yang ditinjau dari perspektif Perjanjian Baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui kajian hermeneutika. Hasil penelitian menemukan bahwa konsep filantropi ini mendorong Gereja untuk merespons masalah perekonomian yang dialami dengan menjalankan pelayanan secara menyeluruh atau merata, baik pelayanan batiniah maupun lahiriah khususnya kepada kaum-kaum marginal.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Maichelian Siahaan ◽  
Hanry Caesar Chandra
Keyword(s):  

Injil Yohanes memuat banyak kisah-kisah mujizat Yesus yang memiliki gagasan-gagasan teologis yang khusus yakni tentang Keilahian Yesus. Salah satu dari rangkaian kisah mukjizat itu adalah kisah Yesus berjalan di atas air yang terdapat dalam Yohanes 6:16-21. Kisah yang fantastis ini merupakan kejadian di luar nalar dan dapat menimbulkan polemik batiniah saat menimbang-nimbang kisah yang spektakuler. Namun, kisah mukjizat ini menarik untuk diteliti karena mengandung unsur-unsur naratif yang fantastis. Itulah sebabnya penelitian ini akan menggunakan metode hermeneutik fantastis yang diusung oleh Tzvetan Todorov untuk menggali makna teks di balik kisah mukjizat dalam Yohanes 6:16-21. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat dua perspektif dalam elemen genre fantastis yang beroperasi. Pertama, di tingkat karakter-karakter yang diceritakan sebagai aktor dalam kisah tersebut dan yang kedua, di tingkat pembaca yang bertugas menalar dan menikmati kisah tersebut. Dari kedua perspektif ini terlihat ambiguitas yang dialami oleh karakter-karakter di dalam kisah dan para pembaca kisah yang menalar dan menghayati kisah tersebut. Di sisi lain, konsep keilahian Yesus yang terlihat dalam genre fantastis dapat menciptakan suatu eskalasi iman bagi orang percaya dan pembaca Injil. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document