Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

20
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Aceh

2622-9005, 2337-7364

Author(s):  
Arhamni Hamid ◽  
Elva Wirda ◽  
Iklima Iklima
Keyword(s):  

Pembelajaran matematika hilang keindahan serta kebermaknaannya jika hanya mengutamakan perhitungan tanpa makna. Para ahli menyatakan jika seseorang memiliki number sense yang baik, matematika akan terasa indah dan menyenangkan sehingga self concept terhadap matematika juga lebih baik. Number sense sangat membantu seseorang untuk melihat kelogisan suatu hasil perhitungan, sehingga ruh dari matematika akan ditemukan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi number sense peserta didik SMK Negeri Penerbangan Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian enam peserta didik SMK Negeri Penerbangan Aceh  yang memiliki kemampuan matematika yang terbaik dengan pertimbangan berdasarkan nilai rapor pada semester tiga. Instrumen penelitian ini adalah soal number sense dan dikumpulkan melalui wawancara berbasis tugas. Data dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh bahwa strategi number sense keenam subjek masih dalam kategori belum baik walaupun ada satu subjek yang telah menggunakan strategi number sense hampir di semua penyelesaian soal, namun masih dalam kategori belum baik. Indikasi keenam subjek belum memiliki strategi number sense yang baik yaitu belum memiliki ide-ide yang bervariasi (hanya mampu menyelesaikan dengan satu cara), belum mampu berhitung secara fleksibel dengan angka dan operasi, belum mampu mengidentifikasi secara fleksibel dengan angka dan operasi, belum mampu mengidentifikasi hubungan yang cepat dan penting. Diharapkan dari penelitian ini bagi dosen, guru, mahasiswa  sebagai calon guru, mengkaji lebih lanjut tentang number sense sehingga ada perubahan paradikma berpikir terhadap matematika dimasa depan.


Author(s):  
Roni Sumarsaid ◽  
Lukman Ibrahim ◽  
Muhammad Yani

Standar Kompetensi dalam Kurikulum 2013 juga menuntut siswa untuk  memiliki kemampuan berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sejenis. Dengan adanya kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki siswa, maka dapat menemukan hal-hal yang baru yang dapat berguna dalam kehidupan mereka kelak. Namun, dalam belajar matematika siswa seringkali menemukan soal yang tidak dengan segera dapat dicari solusinya, sementara siswa diharapkan dapat menyelesaikan soal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diterapkan pendekatan SAVI dan pembelajaran secara konvensional serta mendeskripsikan peran pendekatan SAVI terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII MTsN 1 Aceh Besar. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi eksperimen dan desain nonequivalent control grup design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN 1 Aceh Besar dan yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas VIII-4 dan kelas VIII-5. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji kesamaan rata-rata antara kedua kelas melalui program SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diterapkan dengan pendekatan SAVI lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diterapkan dengan pembelajaran konvensional dan pendekatan SAVI sangat berperan penting dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII MTsN 1 Aceh Besar.


Author(s):  
Wahyu Hidayat

Persoalan yang kompleks pada pendidikan kita saat ini, baik yang menyangkut dengan manajemen, administrasi, pengawasan, metode, selalu diperbincangkan di setiap yang  mempunyai pemangku kebijakan pendidikan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan guru ialah “humanistik” sebagaimana yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Konsep humanistik ialah (personal education). Aliran ini lebih banyak memberikan porsi pada siswa dalam mengembangkan dirinnya. Dengan kata lain bahwa siswa adalah pertama dan terutama dalam pendidikan. Tujuan penelitian ini bahwa siswa memiliki potensi, memiliki kemampuan dan kekuatan untuk berkembang. Pendidikan humanistik di dalam pembelajaran pendidikan agama islam diharapkan mengembalikan peran dan fungsi manusia kekodrat-Nya sebagai makhluk terbaik (khairu ummah). Metode yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) dengan teknik analisis yakni analisis dokumen yang merupakan telaah sistematis data untuk mengetahui tingkat kesulitan dokumen, buku atau teks. Hasil penelitian ini adalah bahwa manusia sebagai makhluk hidup harus mampu melangsungkan, mempertahankan, dan mengembangkan hidupnya. Akibatnya posisi pendidikan dapat membangun proses-proses humanisasi, artinya menghargai hak-hak asasi manusia, seperti hak untuk berlaku dan diperlakukan dengan adil, hak untuk menyuarakan kebenaran, hak untuk berbuat kasih sayang dan lain sebagainya. Seperti yang dikembangkan melalui teori humanistik yang dikenal dengan piramida kebutuhan dasar manusia, seperti fisiologis, rasa aman, rasa dihargai, penghargaan, dan aktualisasi diri.


Author(s):  
Cut Nyak Dhin
Keyword(s):  

Mensyiarkan salam sesama muslim merupakan suatu ibadah yang dapat membina akhlak manusia dan dapat menguatkann tali persaudaraan, selain itu salam juga merupakan doa yang mustajab sehingga menentramkan jiwa dan menjauhkan diri dari mara bahaya.  Dengan pelaksanaan memberi salam kepada sesama umat Islam, rasa keagamaan akan bertambah kepada diri seseorang, hal ini jelas terlihat dimana orang tidak memiliki sifat sombong, memalingkan muka dari saudaranya, baik ketika berjumpa di jalan, di rumah, kantor, pasar dan tempat lainnya mereka selalu menegur saudaranya dengan menggunakan salam. Namun apabila di dalam pertemuan mereka tidak menggunakan salam tetapi mereka lebih senang menggunakan bahasa lain yang tidak ada berkah dan tidak mengandung nilai-nilai Islam, maka tergeserlah nilai-nilai agama Islam yang akhirnya terjadilah rasa tidak saling menghargai, sombong, angkuh yang memicu permusuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai edukatif dalam salam. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan menelaah kitab-kitab, buku-buku dan bacaan yang lainnya yang berhubungan dengan topik dalam penelitian. Hasil penelitian diperoleh bahwa rasa keagamaan yang kuat pada seseorang biasanya akan terbina dengan sebab selalu mengerjakan suruhan agama dari hal kecil sampai terbesar. Anak yang masih kecil, jiwanya masih bersih dari pengaruh-pengaruh luar yang merusak, pada waktu inilah merupakan sebuah kesempatan yang baik bagi orang tua dan guru untuk melatih suatu pendidikan yang di inginkan, misalnya memberikan salam kepada sesama muslim di setiap kesempatan.


Author(s):  
Arizal Fahmi

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman konsep matematis dan kreatif siswa dalam memecahkan masalah matematika setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian semi eksperimen dengan populasi penelitian adalah siswa kelas X MAN 2 Pidie Jaya, kemudian secara acak dipilih dua kelas dari tiga kelas. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes kemampuan pemahaman konsep matematis dan kemampuan kreatif. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas isi, serta koefisien reliabilitas sebesar 0,952 berturut-turut untuk kemampuan pemahaman konsep matematis dan kreatif. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw rata-ratanya adalah 72,15, sedangkan dengan pembelajaran konvensional rata-ratanya adalah 46,34. Jika ditinjau ketuntasan secara klasikal nilai kemampuan pemahaman konsep matematis minimal kategori cukup pada kelas kontrol sebesar 5%, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 85%. (2) tingkat kemampuan kreatif dalam pemecahan masalah matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw rata-ratanya adalah 50,25 sedangkan dengan pembelajaran konvensional rata-ratanya adalah 44,09. Jika ditinjau ketuntasan secara klasikal nilai kemampuan kreatif dalam pemecahan masalah minimal kategori cukup pada kelas kontrol hanya sebesar 0,00%, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 10%.


Author(s):  
Muhsin Muhsin ◽  
T Arif Munandar

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa. Melalui kemampuan berpikir kritis siswa dapat mengorganisasi dan mengkonsolidasi berpikir matematisnya baik secara lisan maupun tulisan, disamping renegosiasi respon antar siswa akan dapat terjadi dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya berpikir kritis dapat membawa siswa pada pemahaman yang mendalam tentang konsep matematika yang telah dipelajari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran Group Investigation. Metode penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan desain pre-test post-test control group design. Populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Delima dengan penarikan sampel menggunakan purposive sampling, maka terpilih kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Terpilihnya kedua kelas tersebut karena kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan matematika yang sama disamping itu kedua kelas tersebut diajarkan oleh guru matematika yang sama sehingga memudahkan peneliti dalam berkoordinasi. Instrumen yang digunakan adalah tes melalui pretest dan postest. Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS 16.0. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa p-value = 0,001, karena p-value 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hasil penelitian yang diperoleh adalah model pembelajaran Group Investigation (GI) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa


Author(s):  
Siti Safura ◽  
Cut Mawar Helmanda ◽  
Nengsi Aria Riski

The aims of this study are to find out the students’ ability in writing application letter in general. This study done at english department Muhammadiyah Aceh University, while the students of semester four were taken as the participants. This study is a descriptive quantitative in which  the students’ worksheets and interview are used as the instruments. The result of data analysis shows that the students’ ability in writing application letter is very good. The highest aspect of writing which mastered by the students is mechanic, while the lowest aspect of writing is grammar. Then, the data shows that the grammar mastery affect the students’ ability in writing paragraph process in which the students do not able to express their written ideas if they do not know how to write grammatically correct in english. The significance of this study is pointed to the lecturers and the students. For the lecturers, it is expected that they can evaluate the students’ ability in writing application letter, especially to support their ability in english, and for the students, it is expected that they can get better ways in improving their ability in writing application letter.


Author(s):  
Zikra Zikra ◽  
Qurratu Aini ◽  
Suwarniati Suwarniati

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi bahwa rendahnya kemampuan siswa dalam pemecahan masalah terutama pada materi struktur dan fungsi tumbuhan. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiri pada materi struktur dan fungsi tumbuhan terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah  pada siswa kelas XI MAN Blang Pidie. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 55 siswa, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas XI.2 yang berjumlah 29 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi yang kemudian diolah dengan menggunakan statistik uji-t pada taraf signifikans 5% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inquiri pada materi struktur dan fungsi tumbuhan terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada siswa kelas XI MAN Blang Pidie.


Author(s):  
Khairul Husna

Peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah memasuki tahap operasional konkrit, sehingga memerlukan suatu media untuk dapat menangkap berbagai konsep yang ada. Salah satu mata pelajaran yang terkesan abstrak adalah matematika. Pembelajaran  matematika  memerlukan  benda  konkrit  dan  penjelasan  dari guru. Saat ini kita sedang menghadapi virus yang sangat berbahaya yaitu virus corona. Adanya wabah virus corona ini menjadikan pembelajaran harus serba online, tidak terkecuali  matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses belajar matematika selama pandemi virus corona ini berlangsung dan memaparkan dampak dari adanya daring selama pandemi virus corona. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah proses pembelajaran matematika dilakukan secara daring di MIN 3 Langsa dengan metode daring method  yang proses pelaksanaan dilakukan dengan mengarahkan siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah dengan baik, membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online, di samping itu ada pula yang masih mengharuskan untuk orang tuanya mengambil tugas anaknya ke sekolah. Berbagai dampak dirasakan oleh guru, peserta didik, maupun orang tua selama pembelajaran daring di tengah pandemi ini, ada yang positif maupun yang negatif.


Author(s):  
Wildanum Mukhalladun ◽  
Nidawati Nidawati ◽  
Muhammad AR

Reading comprehension is one of the english skills that cannot be neglected. Most students faced difficulties in understanding english written text. Therefore, the role of teachers and teaching material is significant. Teachers, as facilitators, have a big responsibility to provide and use teaching material besides textbooks, which are authentic materials. This research aims to find out EFL teachers’ perceptions of authentic materials in teaching reading. This research employed a qualitative research approach in which its data were qualitatively collected through questionnaires and interviews. The sample is 20 english teachers from several Senior High Schools in Aceh Besar who have more than three years of experience in teaching to fill questionnaires distributed via google form. Then, 3 teachers was chosen to interview to get some additional information via semi-structured interview. Based on both instruments, EFL teachers showed positive perceptions of using authentic materials in teaching reading. All of them had used authentic materials in their teaching. The reasons they used authentic materials because it could increase students’ motivation, interest and understanding english written text. Besides, the majority of teachers found some challenges in using authentic materials including lack of vocabulary, technical problem and time-consuming. Overall, teachers believe that authentic materials are beneficial in teaching reading comprehension.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document