Feasibility Study of NIR, DSLR Imaging Techniques for Automatic Diabetic Foot Screening

Author(s):  
Punal M. Arabi ◽  
T. P. Prathibha ◽  
Surekha Nigudgi
2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 192-198
Author(s):  
Juhelnita Bubun ◽  
Saldy Yusuf ◽  
Yuliana Syam ◽  
Wahyu Hidayat ◽  
Suharno Usman

Latar Belakang: Prognosis LKD yang tidak dirawat dengan baik akan berdampak buruk yaitu amputasi bahkan kematian sehingga dibutuhkan tindakan pencegahan yaitu skrining kaki diabetes. Tujuan dari review ini, untuk mengetahui metode skrining kaki diabetes untuk mencegah terjadi luka kaki diabetes (LKD). Metode database yang digunakan pada pencarian artikel yaitu pubmed, wiley dan science direct. Hasil: kata kunci yang digunakan diabetic foot screening OR diabetes foot screening jumlah artikel yang didapatkan   39 artikel dari tiga database dan artikel yang menjadi kriteria inklusi artikel, artikel tahun 2013-2018, merupakan hasil penelitian, sesuai tema  scoping review dan artikel full text, sehingga terdapat empat artikel yang terinklusi. Dari artikel tersebut dua artikel yang membahas metode skrining kaki diabetes untuk mendeteksi neuropati dan dua artikel yang membahas metode skrining kaki diabetes untuk mendeteksi angiopati. Skrining kaki diabetes untuk mendeteksi neuropati dapat menggunakan metode sudoscan yang dapat mendeteksi 34% tidak ada neuropati, tanpa gejala 69% dan dengan gejala 61,7%. Metode Ipswich touch test (IpTT) dapat digunakan oleh tenaga non professional di rumah dan klinik dalam mendeteksi neuropati dengan sensitivitas 78,3% dan 81,2%, spesifitas 93,9% dan 96,4%. Metode dalam mendeteksi angiopati adalah ankle brachialis index (ABI). Kombinasi hasil palpasi nadi yang lemah /hilang dan ABI yang abnormal menghasilkan sensitivitas dan nilai prediksi negatif tertinggi (92,3 % dan 89,8%) penyebab peripheral arterial disease (PAD). Kesimpulan: metode skrining kaki diabetes untuk mendeteksi neuropati terdiri atas beberapa metode yang aman untuk digunakan. ABI dapat digunakan mendeteksi PAD. Key word: skrining kaki diabetes, neuropati, angiopati


2016 ◽  
Vol 13 (2-3) ◽  
pp. 158-186 ◽  
Author(s):  
Cynthia Formosa ◽  
Alfred Gatt ◽  
Nachiappan Chockalingam

Radiographics ◽  
2017 ◽  
Vol 37 (4) ◽  
pp. 1161-1180 ◽  
Author(s):  
Teodoro Martín Noguerol ◽  
Antonio Luna Alcalá ◽  
Luis S. Beltrán ◽  
Marta Gómez Cabrera ◽  
Jordi Broncano Cabrero ◽  
...  

Author(s):  
Fahruddin Kurdi ◽  
Ratna Puji Priyanti

ABSTRAK Jumlah penderita DM (diabetes melitus) saat ini semakin meningkat. Salah satu komplikasi yang terjadi yaitu DFU (diabetic foot ulcers). Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah DFU, salah satunya dengan diabetic foot exercise. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas diabetic foot exercise terhadap risiko dfu (diabetic foot ulcers) pasien diabetes mellitus. Penelitian menggunakan design pre-eksperimen dengan pendekatan one-group pra-post test design. Populasi penderita diabetes yang berjumlah 60 orang, besar sampel 40 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Resiko DFU dinilai menggunakan inlow’s 60-second diabetic foot screening tool dengan metode observasi. Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebelum dilakukan diabetic foot exercise sebagian besar reponden mempunyai risiko sedang sebanyak 30 orang (75%), sesudah dilakukan diabetic foot exercise diperoleh bahwa sebagian besar responden risiko rendah sebanyak 32 orang (80%). Uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai p value = 0,001 dimana nilai p value<α (0,05) yang berarti ada pengaruh diabetic foot exercise terhadap risiko diabetic foot ulcers. Diabetes foot exercise sangat efektif untuk penderita diabetes dalam mencegah risiko DFU. Penderita diabetes dapat melakukan diabetic foot exercise 2 kali dalam seminggu secara teratur.  Kata Kunci : Diabetes mellitus, Diabetic foot ulcers, diabetic foot exercise


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document