Changes in the free phenolic acid composition of pepper (Capsicum annuum L.) leaves in response to green peach aphid (Myzus persicae Sulzer) infestation

2021 ◽  
Vol 15 (3) ◽  
pp. 329-336
Author(s):  
Victoria Florencio-Ortiz ◽  
Jiri Gruz ◽  
José L. Casas
2018 ◽  
Vol 46 (2) ◽  
pp. 153-167 ◽  
Author(s):  
Mehmet Salih Özgökçe ◽  
Hsin Chi ◽  
Remzi Atlıhan ◽  
Hilmi Kara

HortScience ◽  
1996 ◽  
Vol 31 (6) ◽  
pp. 1017-1018 ◽  
Author(s):  
Paul W. Bosland ◽  
John J. Ellington

Accessions of Capsicum annuum L., a susceptible host, and C. pubescens (R. & P.), a resistant host, were grown in a replicated greenhouse study to test whether antixenosis (nonpreference), antibiosis, or both was the mechanism for resistance to green peach aphid [Myzus persicae (Sulzer)]. A plant choice experiment established that aphids preferred C. annuum to C. pubescens. A no-plant choice test was not undertaken; nevertheless, the aphid's reproductive rates were measured in leaf containment cages and were similar on both hosts. The mechanism of antibiosis was not indicated because fecundity was not reduced in the containment cages; however, other measures of antibiosis were not studied. These observations suggest that antixenosis may be functioning in C. pubescens.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Manar Mukhtadhor ◽  
FNU Suharjono ◽  
Sri Rahayu

Cabai Keriting (Capsicum annuum L.) adalah tumbuhan  yang mengandung nilai gizi  dan finansial tinggi. produksi cabai di Jawa Timur pada tahun 2011-2014 mengalami peningkatan tetapi pada tahun 2015 mengalami penurunan cukup tinggi. Upaya untuk meningkatkan produksi dan ketahanan cabai keriting adalah dengan penciptaan varietas baru yang tahan terhadap hama dan penyakit . Penelitian ini dilaksanakan bulan 13 April sampai 26 September 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Hayam Wuruk 1, Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Ketinggian tempat 100-700 m dpl,. Penelitian ini diaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) Non faktorial dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuan tersebut sebagai berikut A = Benih Cabai Keriting Galur MG1012, B = Benih Cabai Keriting Varietas KIYO , C = Benih Cabai Keriting Varietas JINGGO , D = Benih Cabai Keriting Varietas LADO. Data Observasi dianalisi dengan menggunakan uji rumus F (ANOVA) diikuti oleh uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menjelaskan bahwa intensitas serangan hama kutu daun persik (Myzus Persicae L) pada galur MG1012 berpengaruh sangat nyata. Intensitas serangan adalah 4,53 dan termasuk dalam kategori sangat tahan.


Agrikultura ◽  
2008 ◽  
Vol 19 (3) ◽  
Author(s):  
Sudarjat Sudarjat

Penelitian rumah plastik ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepadatan populasi hama kutu daun persik (Myzus persicae Sulz.), tingkat kerusakan daun dan kehilangan hasil cabai merah (Capsicum annuum). Delapan taraf kepadatan populasi M. persicae (0, 2, 4, 8, 16, 32, 64, dan 128 ekor / tanaman) masing-masing diinfestasikan pada tanaman cabai pada fase pertumbuhan awal dan fase pembungaan awal.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa  populasi M. persicae dan tingkat kerusakan daun oleh hama tersebut berhubungan erat dengan kehilangan hasil cabai merah. Pada tanaman yang diinfestasi M. persicae saat fase pertumbuhan awal, hubungan antara kepadatan populasi (X) dengan kehilangan hasil (Y) mengikuti persamaan garis regresi Y = 19,1865 + 0,3568 X dengan keefektifan menduga sebesar 73,85% dan koefisien kerusakan sebesar 0,8724 g/ekor. Persamaan garis untuk tanaman yang diinfestasi M. persicae saat fase pembungaan awal adalah Y = 19,8504 + 0,3181X dengan keefektifan menduga  62,18 % dan koefisien kerusakan 0,7179 g/ekor. Hubungan antara tingkat kerusakan daun dengan kehilangan hasil pada tanaman cabai yang diinfestasi M. persicae saat fase pertumbuhan awal mengikuti persamaan garis regresi Y = 25,93 + 64,51 X1 + 0,26  X2 – 2,27 X3 {(Y = kehilangan hasil (%); X1 = tingkat kerusakan daun oleh M. persicae (%); X2 = populasi awal M. persicae (ekor/tanaman) dan X3 = waktu pengamatan (minggu setelah infestasi)} dengan  keefektifan menduga 78,75 % dan koefisien kerusakan 1,577 g/% kerusakan daun. Persamaan garis untuk tanaman cabai yang diinfestasi M. persicae saat fase pembungaan awal adalah Y = 25,59 + 1164,87 X1 + 0,08 X2 – 4,60 X3, dengan keefektifan menduga 79,18% dan koefisien kerusakan 3,72  g/% kerusakan daun.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Erdi Surya ◽  
Armi Armi ◽  
Muhammad Ridhwan ◽  
Jailani Jailani ◽  
Lukmanul Hakim ◽  
...  

Telah dilakukan penelitian tentang “Tingkat Keanekaragaman Hama Serangga dan Musuh Alami (Predator) pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Desa Limpok  Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar”. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 Januari s.d 19 Januari 2017. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat keanekaragaman hama serangga dan musuh alami (predator) yang terdapat di lahan cabai merah (Capsicum annuum L.) di Desa Limpok Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Objek dalam penelitian ini adalah semua hama dan musuh alami (predator) yang terdapat pada tanaman cabai merah (Capicum annuum L.) di Desa Limpok  Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, teknik analisis data menggunakan metode diagonal dimana data yang diperoleh pada setiap pengamatan dikumpulkan, dikelompokkan dan dihitung jumlahnya dengan menggunakan rumus (FM, FR%, KM, KM% dan H’). Hasil penelitian tentang Tingkat Keanekaragaman Hama Serangga dan Musuh Alami (Predator) pada Tanaman Cabai Merah (Capicum annuum L.) di Desa Limpok Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar menunjukkan bahwa (1) Nilai tertinggi diperoleh dari spesies Thrips sp dengan (Km) 0,79, (Kr) 31,47 %, (Km) 0,67 dan (Fr) 12,60 % dan pada musuh alami (predator) nilai tertinggi diperoleh dari spesies Kumbang koksi (Coccinella transversalis) dengan (Km) 0,25, (Kr) 84,45 %, (Fm) 1,00 dan (Fr) 46,30 %. Indeks keragaman (H’) hama serangga tergolong sedang dengan nilai berkisar antara 1,96 dan indeks keragaman musuh alami (H’) tergolong sedang dengan nilai berkisar antara 1,01. (2) Jenis-jenis hama serangga yang terdapat di lahan cabai terdiri dari spesies Thrips sp 119 ekor, kutu daun (Myzus persicae) 56 ekor, kutu daun (Aphis gossypii) 64 ekor, kutu kebul (Bemisia tabaci) 32 ekor, kepik hijau (Nezara viridula) 35 ekor, lalat buah (Droshopila melanogaster) 6 ekor, ulat grayak (Spodoptera litura) 64 ekor dan Ulat buah (Helicoverpa armigera) 5 ekor. (3) Jenis-jenis musuh alami (predator) yang terdapat di lahan cabai terdiri dari 4 ordo dan 44 jumlah total spesies yang terdiri dari Lalat tachinid (Billaea maritima) 3 ekor, Lalat prajurit (Argyra argyria) 2 ekor, Kumbang koksi (Coccinella transversalis) 37 ekor, spesies Belalang sembah (Hierodula parviceps) 2 ekor.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document