Antioxidant Activity of Solid Olive Oil Residues from Olea europaea ‘Coratina’ Cultivar

Author(s):  
Giangiacomo Beretta ◽  
Giancarlo Aldini ◽  
Roberto Maffei Facino
Planta Medica ◽  
2013 ◽  
Vol 79 (13) ◽  
Author(s):  
N Dekdouk ◽  
N Malafronte ◽  
S Ameddah ◽  
A Vassallo ◽  
D Russo ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 41 ◽  
Author(s):  
Luluk Mukarromah ◽  
Bowo Eko Cahyono ◽  
M. Misto

Minyak zaitun adalah minyak nabati yang diperoleh dari tanaman zaitun (olea europaea). Minyak zaitun dapat digunakan untuk memasak, bahan obat-obatan, dan sabun. Setiap bahan termasuk minyak zaitun memiliki sifat-sifat fisika dan besarnya sangat ditentukan oleh kondisi internal bahan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebar kurva histerisis melalui pengukuran konstanta dielektrik dan indeks bias. Bahan yang diteliti berupa 3 jenis minyak zaitun. Penelitian ini menggunakan metode kapasitansimeter dan difraksi Fraunhofer celah ganda. Diketahui bahwa ketiga jenis minyak zaitun memiliki lebar kurva histerisis yang berbeda pada pengukuran konstanta dielektrik maupun indeks bias dengan variasi suhu. Hubungan antara nilai konstanta dielektrik terhadap suhu menunjukkan peningkatan, sedangkan untuk nilai indeks bias menunjukkan penurunan. Pada pengukuran konstanta dielektrik menunjukkan bahwa minyak zaitun virgin olive oil memiliki lebar kurva histerisis paling besar dibandingkan minyak zaitun extra virgin olive oil dan extra light olive oil. Hal ini menunjukkan bahwa minyak zaitun virgin olive oil memiliki kemampuan paling besar untuk menyimpan enegi termal. Sedangkan pada pengukuran indeks bias menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin olive oil memiliki lebar kurva histerisis paling besar dibandingkan minyak zaitun extra light olive oil dan virgin olive oil,. Hal ini juga menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin olive oil memiliki kemampuan paling besar untuk menyimpan enegi termal. Kata Kunci: Minyak zaitun, konstanta dielektrik, indeks bias, metode kapasitansimeter, metode difraksi Fraunhofer, kurva histerisis


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Nurul Auliasari ◽  
Akma Akmal ◽  
Caca Efendi

Pomade merupakan suatu sediaan kosmetik yang masuk dalam kategori wax based yang sedang di minati para pria untuk dapat membuat penampilan rambut yang rapi. Efek tahan lama dan bersinar atau klimis dari kosmetik yang pertama kali muncul pada awal abad ke 19 ini menjadi alasan mengapa kini para lelaki kembali beralih produk pomade. Minyak zaitun mengandung beberapa senyawa, seperti fenol, tokoferol, sterol, pigmen, dan squalene. Minyak ini pun kaya akan vitamin A, B1, B2, C, D, E, K. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari komposisi basis yang stabil dengan variasi konsentrasi paraffinwax dan mencari persentasi minyak zaitun yang menghasilkan sediaan yang baik. Pemilihan basis pomade dan formulasi pomade serta uji stabilitas fisik pomade. Metode pembuatan pada penelitian ini diawali dengan melakukan optimasi basis pomade yaitu membandingkan basis dengan perbedaan konsentrasi paraffin wax 10%, 12,5% dan 15%. Formulasi pomade dibuat dengan variasi konsentrasi minyak zaitun 5%, 7,5%, dan 10%. Evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, stabilitas, daya sebar, uji mekanik dan uji kesukaan yang dilakukan terhadap 20 orang mahasiswa dengan kategori suka pake pomade dan tidak suka pake pomade. Formula yang baik dan stabil adalah yang mengandung faraffin wax 15% dan yang mengandung konsentrasi minyak zaitun 10%. Kata kunci: Kosmetik, Olive oil (Olea europaea), Parafin, Pomade


Phytomedicine ◽  
2018 ◽  
Vol 47 ◽  
pp. 135-142 ◽  
Author(s):  
Paraskevi Kouka ◽  
Georgia-Anna Chatzieffraimidi ◽  
Grigorios Raftis ◽  
Dimitrios Stagos ◽  
Apostolis Angelis ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document