Developmental response of Spodoptera litura Fab. to treatments of crude volatile oil from Piper betle L. and evaluation of toxicity to earthworm, Eudrilus eugeniae Kinb.

Chemosphere ◽  
2016 ◽  
Vol 155 ◽  
pp. 336-347 ◽  
Author(s):  
Prabhakaran Vasantha-Srinivasan ◽  
Sengottayan Senthil-Nathan ◽  
Annamalai Thanigaivel ◽  
Edward-Sam Edwin ◽  
Athirstam Ponsankar ◽  
...  
Chemosphere ◽  
2018 ◽  
Vol 199 ◽  
pp. 35-43 ◽  
Author(s):  
Anandan Dinesh-Kumar ◽  
Elangovan Srimaan ◽  
Muthiah Chellappandian ◽  
Prabhakaran Vasantha-Srinivasan ◽  
Sengodan Karthi ◽  
...  

2021 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
pp. 80
Author(s):  
Wira Guna Siswaatmadja

Ulat grayak merupakan hama polifag karena memiliki kisaran inang yang beragam. Ulat grayak merupakan hama yang penting karena dapat menyebabkan gagal panen jika tidak dilakukan pengendalian. Gejala serangan dimulai pada stadium larva dengan merusak daun yang hanya menyisakan epidermis tipis dan tulang daun, sehingga proses fotosintesis akan terganggu yang menyebabkan produksi tanaman menurun. Untuk mengatasi serangan ulat grayak pada tanaman umumnya dilakukan dengan menggunakan pestisida kimiawi dan nabati. Ada banyak tanaman yang berpotensi untuk dijadikan pestisida nabati, antara lain daun sirsak (Annona muricata L.) dan daun sirih hijau (Piper betle L.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dan ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap mortalitas Spodoptera litura F dan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik dari kombinasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.).dan insektisida nabati daun sirih hijau (Piper betle L.) dalam pengendalian ulat grayak (Spodoptera litura F). Penelitian ini dilakukan mulai bulan Desember 2019 hingga Januari 2020 di Laboratorium POLINELA. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan  Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dengan 4 ulangan sehingga didapatkan 28 satuan percobaan. Insektisida nabati yang dikombinasikan dengan daun sirih dan ekstrak daun sirsak berpotensi untuk mengendalikan S. litura F. dengan Konsentrasi terbaik dalam pengendalian S. litura adalah konsentrasi 60% berdasarkan mortalitas ulat grayak dan kecepatan membunuh S. litura F.


2019 ◽  
Vol 183 ◽  
pp. 109474
Author(s):  
Sengodan Karthi ◽  
Sengottayan Senthil-Nathan ◽  
Kandaswamy Kalaivani ◽  
Prabhakaran Vasantha-Srinivasan ◽  
Muthiah Chellappandian ◽  
...  

Planta Medica ◽  
2010 ◽  
Vol 76 (12) ◽  
Author(s):  
N Pandita ◽  
A Varghese ◽  
M Mantri ◽  
Y Kachwala
Keyword(s):  

Planta Medica ◽  
2011 ◽  
Vol 77 (12) ◽  
Author(s):  
H Amiri ◽  
M Dehshiri ◽  
A Zarei ◽  
M Mehrnia ◽  
Z Servat

2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 44-50
Author(s):  
Rinaldi Daswito ◽  
Rima Folentia ◽  
M Yusuf MF

One of the diseases that can be transmitted by flies is diarrhea. Green betel leaf contains essential oils, chavicol, arecoline, phenol, and tannins which function as plant-based insecticides. This study aimed to determine the effectiveness of green betel leaf extract (Piper betel) as a plant-based insecticide on the number of mortality of house flies (Musca domestica). The research was an experimental study used After Only Design used the One Way Anova test with a 95% confidence level. The samples used were 360 ​​house flies. Each treatment of 30 house flies with 4 repetitions and used three concentrations of green betel leaf extract (25%, 50%, 75%). The study was conducted at the Chemistry and Microbiology Laboratory of Health Polytechnic Tanjungpinang, while the location of the fly collection was at the Tokojo Garbage Collection Station in Bintan Regency. The number of mortality of house flies at a concentration of 25% was 81 heads (67.5%), 50% concentrations were 93 heads (77.5%), and at a concentration of 75% were 103 heads (85.83%). There was an effect of green betel leaf extract on the mortality of house flies (p-value 0.0001 <0.05) with the most effective concentration of 75%. Further research is needed to obtain a finished product utilizing green betel leaf extract as a vegetable insecticide, especially in controlling the fly vector. Need further research on the use of green betel leaf extract as a vegetable insecticide controlling the fly vector by taking into account the amount of spraying and the age of the fly.   Keywords: Green betel leaf extract , organic insecticide, houseflies


ENTOMON ◽  
2019 ◽  
Vol 44 (2) ◽  
pp. 127-132
Author(s):  
M. Visnupriya ◽  
N. Muthukrishnan

Field population of Spodoptera litura from tomato ( resistant to the majority of the conventional insecticide molecules) were subjected to the in vivo toxicity of spinetoram 12 SC to assess whether cross resistance exists or not. Untreated larvae of both field and laboratory strains showed no mortality during 48 hours of feeding. After 48 hours of feeding on spinetoram 12 SC treated leaves, LC50s of field larvae were 0.28, 0.93, 3.71 and 7.11 ppm for the 2nd, 3rd, 4th and 5th instars of S. litura respectively. However, in the laboratory strain these values were 1.12, 5.86, 36.72 and 91.55 ppm for 2nd, 3rd, 4th and 5th instars of S. litura respectively. Resistance ratio was 0.25, 0.16, 0.10 and 0.08 for the 2nd instar up to the 5th instar of S. litura.


Author(s):  
Irma Harlianingtyas ◽  
◽  
Ramadhan Taufika ◽  

Tembakau adalah produk pertanian semusim yang bukan termasuk dalam komoditas perkebunan. Produk ini dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi sebagai pengisi waktu luang yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu. Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit sekunder yang kaya juga membuatnya bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat. Salah satu tantangan dalam budidaya tembakau adalah adanya organisme pengganggu tanaman. Serangan hama dan penyakit dapat mempengaruhi kualitas maupun kuantitas hasil panen tembakau. Serangan hama dan penyakit yang paling banyak terjadi adalah pada saat fase vegetatif, karena pada vase ini semua bagian tanaman menjadi sasaran makanan bagi organisme pengganggu tanaman. Organisme pengganggu tanaman yang dianggap sebagai hama pada vase vegetattif tanaman tembakau adalah ualt tanah, ulat daun, belalang, kupu, gayas/jangkrik. Kegiatan penelitian ini dilakukan di PT Tarutama Nusantara Jember, data yang digunakan adalah data serangan hama yang terjadi pada seluruh kebun milik TTN dari tahun 2013 hingga 2019. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengtahui prediksi serangan hama yang akan terjadi guna mempermudah perusahaan dalam menentukan strategi dan kebijakan guna meningkatkan produksi tembakau khususnya sebagai pelapis cerutu dekblad/wrapper. Metode penelitian yang digunakan untuk memprediksi serangan hama yang terjadi adalah metode regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan prediksi serangan hama ulat tanah (Agrotis iplison) tahun 2021 sebesar 15,6%, ulat grayak (Spodoptera litura) sebesar 19,08%, serangan hama belalang sebesar 15,77%, dan serangan hama ketep (Setomorpha rutella) sebesar 15,23%, serta serangan hama jangkrik (Gryllidae) pada tahun 2021 adalah sebesar 8,20%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document