Meaning of life female inmates in prisons Banda Aceh

2013 ◽  
Author(s):  
Mirza ◽  
Rahmi ◽  
Nucke
2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 212-216
Author(s):  
Rika Dewi

This article aims to find out the various sources of life meaningful life of Class IIA Banda Aceh prisoners studied based on the sources of meaningful life expressed by Bastaman (2007), namely Creative Values ​​(creative values), Experiential values ​​, and Atituditional values. Values ​​(attitude values). The population of class II prisoners as many as 488 samples in this study, so the researcher took a sample of 50 prisoners using purposive random sampling. Data retrieval using questionnaires in the form of a Likert scale. The results showed that the highest value of the source of the meaning of life is the source of creative values ​​with a mean of 46.32 meaning that prisoners will still have the meaning of life when they can work, work, create, and carry out their duties and obligations as well as possible with full responsibility. While the lowest value is Experiential Value with a mean value of 34.40 which means that the prisoner feels happy and will have the meaning of life with the religious values ​​given in the LP, such as still having hope to live and trying to be the best person after leaving the LP. Then they also want to learn to read the Al-Quran, so that on average they can read the Al-Qur'an. In obtaining the sources of a meaningful life, there are different results for each prisoner. This means that the sources of meaningful life can be obtained through the experiences of different individuals. This is also related to age and marital status (such as married or unmarried). Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui berbagai sumber makna hidup bagi narapidana Klas IIA Banda Aceh yang dikaji berdasarkan sumber makna hidup  yang diungkapkan oleh Bastaman (2007) yaitu Creative Values (nilai-nilai kreatif), Experiental values (nilai-nilai penghayatan) dan Atituditional Values (nilai-nilai bersikap). Populasi narapidana kelas II sebanyak Sampel dalam penelitian ini sebanyak 488, sehingga peneliti mengambil sampel sebanyak 50 narapidana  dengan menggunakan Purposive Random Sampling. Pengambilan data menggunakan kusioner dalam bentuk skala Likert. Hasil penelitian diketahui nilai tertinggi dari sumber kebermaknaan hidup adalah pada sumber creative values dengan mean 46.32 artinya narapidana akan tetap memiliki makna hidup ketika mereka mampu melakukan kegiatan berkarya, bekerja, mencipta serta melaksanakan tugas dan kewajiban sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab. Sedangkan nilai terendah adalah experiental Value dengan nilai mean 34.40 artinya narapidana merasa bahagia dan akan memiliki makna hidup dengan adanya nilai-nilai keagamaan yang diberikan di LP, seperti masih memiliki harapan untuk hidup dan berusaha untuk menjadi orang yang terbaik setlah keluar dari LP. Kemudian mereka juga sudah mau belajar membaca Al-Quran,  sehingga mereka rata-rata sudah dapat membaca Al-Qur’an. Dalam memperoleh sumber-sumber kubermakanan hidup, terdapat hasil yang berbeda-beda pada masing-masing narapidana. Artinya sumber-sumber kubermakanan hidup dapat diperoleh melalui pengalaman-pengalaman individu yang tidak sama. Hal ini juga terkait dengan faktor usia dan status perkawinan (seperti sudah menikah atau belum menikah).


2020 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 355-361
Author(s):  
Yueh-Ting Lee ◽  
Matt Jamnik ◽  
Kortney Maedge ◽  
Wenting Chen

2007 ◽  
Vol 35 (9) ◽  
pp. 54
Author(s):  
H. STEVEN MOFFIC
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 164-172
Author(s):  
Ibrahim Ibrahim ◽  
Jalaluddin Jalaluddin ◽  
Azwir Azwir ◽  
Nurul Akmal ◽  
Muhammad Ridhwan
Keyword(s):  

Pola penambahan bahan pengawet makanan atau zat aditif yang tidak sesuai takaran kesehtan akan menyebabkan bermacam persolaan untuk kesehatan siswa atau masyarakat antara lain keracunan, alergi, gangguan pernafasan atau terjadi musibah kematian. Upaya kita dalam mengurangi kesan negatif yang disebabkan oleh pemakaian zat tambahan untuk pengawet makanan, perlu dilakukan literasi terhadap masyarakat atau siswa dengan bantuan pihak kampus. Siswa-siswi SMP Negeri 6 Banda Aceh sangat banyak yang menggunakan kue, cemilan atau mie instan sebagai sarapan pagi yang dijual pada kantin sekitar sekolah. Kondisi ini telah berjalan dalam tempo yang lama tetapi tanpa edukasi dari pihak-pihak sekolah, pemerintah atau ormas lain yang peduli terhadap kesehatan warga, begitu juga pemahaman dari masyarakat yang berbisnis dalam sektor ini. Ada beberapa keluhan dari warga atas banyaknya zat aditif dalam makanan atau pengawet yang digunakan oleh pembuat kue dapat merusak kesehatan siswa. Dari hasil survei kami ada sekiatr 80% siswa mengeluh setelah lama mengkonsumsi makanan jajanan sekitar sekolah tetapi mereka tidak mengetahui secara pasti jenis makanan yang mana. Ada kesan positif bahwa iswa paham akan informasi atas pilihan jajanan yang tanpa pengawet atau zat aditif yang mengandungi bahan berbahaya untuk kesehatan. Kata kunci: Makanan jajanan, zat aditif, kesehatan, siswa SMP


2020 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
Author(s):  
Teuku Andi Roza ◽  
Reza Desna Ramy
Keyword(s):  

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh atribut produk dan Word Of Mouth (WOM) terhadap keputusan pembelian pada PT. Masmedia Buana Pustaka Cabang Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan responden yaitu semua konsumen membeli produk melalui pelayanan penjualan buku penerbit PT. Masmedia Buana Pustaka. Pengambilan sampel secara convinience sampling yaitu pengambilan sampel secara mudah dimana penulis dapat menjadikan konsumen yang membeli produk melalui pelayanan penjualan buku yang lebih awal dijumpai secara langsung dijadikan sebagai sampel penelitian. Populasi sasaran dari penelitian ini adalah sebanyak 100 orang konsumen yang melakukan pembelian produk melalui pelayanan penjualan buku penertbit PT. Masmedia Buana Pustaka. Hasil penelitian ini menemukan produk dan harga promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,569 yang menjelaskan bahwa dalam model regresi ini atribut produk dan Word Of Mouth (WOM) dalam menjelaskan keputusan pembelian sebesar 56,9% dan sisanya sebesar 43,1% dijelaskan oleh variabel lain. Hasil persamaan regresi untuk variabel atribut produk dalam penelitian ini sebesar 0,537. Hasil koefisien regresi variabel Word Of Mouth (WOM) sebesar 22,2%. Dan untuk pengujian hipotesis (t hitung > t tabel) maka hasil uji t pada penelitian ini sebesar (2,304 > 1,98472) untuk variabel atribut produk dan sebesar ( 2,075 > 1,98472) untuk variabel Word Of Mouth dengan signifikan 0,00, hasil ini menyatakan bahwa atribut produk dan Word Of Mouth berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan untuk pengujian hipotesis (f hitung > f tabel) maka hasil uji f pada penelitian ini sebesar (3,465 > 3,09) untuk variabel atribut produk dan Word Of Mouth dengan signifikan 0,00, hasil ini menyatakan bahwa atribut produk dan Word Of Mouth (WOM) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Kata kunci : Atribut Produk, Keputusan Pembelian, Word Of Mouth.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Erfinawati Erfinawati
Keyword(s):  

<p>ABSTRAK<br />Penelitian mengangkat masalah bagaimanakah upaya meningkatkan keterampilan menulis surat resmi siswa kelas XI SMAN 7 Banda Aceh dengan model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan keterampilan menulis surat resmi siswa kelas XI SMAN 7 Banda Aceh dengan model pembelajaran kooperatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 7 Banda Aceh Tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 280 siswa, dan ditetapkan sampel sebesar 30 siswa. Penentuan sampel ditetapkan secara random (random sampling). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Pengolahan data menggunakan teknik statistik sederhana. Laporan hasil penelitian menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMAN 7 Banda Aceh dalam menulis surat resmi pada siklus I 78.5 dengan katagori baik dan 80.75 pada siklus II dengan katagori baik sekali. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa upaya meningkatkan keterampilan menulis surat resmi siswa kelas XI SMAN 7 Banda Aceh dengan model pembelajaran kooperatif berdasarkan hasil penelitian tergolong baik sekali dan memenuhi indikator keberhasilan yaitu 80. <br />Kata kunci: kemampuan, siswa, menulis, surat resmi.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document