scholarly journals Flood Susceptibility Analysis (FSAn) Using Multi-Criteria Evaluation (MCE) Technique for Landuse Planning: A Case from Penampang, Sabah, Malaysia

2019 ◽  
Vol 1358 ◽  
pp. 012067
Author(s):  
S Mariappan ◽  
R Roslee ◽  
K Sharir
Author(s):  
Logesh Natarajan ◽  
Tune Usha ◽  
Muthusankar Gowrappan ◽  
Bavinaya Palpanabhan Kasthuri ◽  
Prabhakaran Moorthy ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 1071
Author(s):  
Fauzan Muzakki ◽  
Boedi Tjahjono ◽  
Dwi Putro Tedjo Baskoro

Mulai tahun 2015 hingga 2019 di Kabupaten Bandung Barat akan dibangun sebuah jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Padahal daerah tersebut cenderung bergunung dan berbukit sehingga berpeluang untuk longsor. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan bahaya longsor skala 1:25.000 berbasis peta sub-faset lahan (satuan lahan) skala 1:25.000 sebagai satuan pemetaan di CK 88-CK 114 (KM 88-KM 114). Metode penelitian ini mencakup intepretasi visual citra penginderaan jauh untuk pemetaan faset lahan, dan penggunaan lahan dan perhitungan MCE (Multi Criteria Evaluation) untuk penilaian bahaya longsor. Skor dan bobot dari setiap parameter longsor diperoleh dari pendapat para pakar bencana melalui analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). Berdasarkan hasil analisis AHP dan MCE, parameter utama terjadinya longsor di lokasi penelitian adalah faktor geologi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lokasi penelitian didominasi oleh kelas bahaya longsor sedang seluas 42% dari total luas lokasi penelitian, sedangkan kelas bahaya longsor rendah dan tinggi secara berturut-turut seluas 28% dan 30%. Jika dilakukan perbandingan antara jumlah titik longsor terhadap luasan kelas bahaya longsor diperoleh nilai kerapatan kelas bahaya longsor tinggi hingga rendah secara berturut-turut terdapat pada kelas bahaya tinggi, sedang, dan rendah. Oleh karena itu, prediksi zona bahaya longsor yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dikategorikan baik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document