<p class="JudulABSInd"><strong> ABSTRAK</strong></p><p class="abstrak">Pemahaman mengenai variasi respon spektral spesies lamun sangat berguna dalam menunjang keberhasilan aktivitas pemetaan sumberdaya alam padang lamun menggunakan penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi pantulan spektral spesies lamun <em>Enhalus acoroides</em> (Ea) dan <em>Cymodocea rotundata</em> (Cr) pada berbagai kondisi, yaitu sehat, tertutup epifit dan rusak. Pengukuran pantulan spektral lamun dilakukan di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 4-6 April 2016. Pengukuran respon spektral spesies lamun dilakukan pada panjang gelombang 350-1100 nm menggunakan Jaz <em>Spectrometer</em> buatan OceanOptics. Hasil dari penelitian ini adalah berupa koleksi respon spektral kedua spesies lamun tersebut pada berbagai kondisi, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan: 1) panjang gelombang yang sesuai untuk memisahkan spesies tersebut secara spektral; 2) panjang gelombang yang sesuai untuk melakukan pemetaan variasi kondisi spesies tersebut; dan 3) langkah awal dalam pembuatan pustaka spektral padang lamun dan habitat bentik di Indonesia. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada julat panjang gelombang 650–690 nm dapat digunakan untuk membedakan lamun menjadi tiga kelas yaitu 1) <em>Ea</em> rusak, 2) <em>Ea</em> tertutup epifit dan 3) <em>Ea</em> sehat, <em>Cr</em> sehat, dan <em>Cr</em> tertutup epifit. Pada saluran NIR antara 733–888 nm, kelima kelas tersebut dapat dibedakan meskipun akan sulit untuk membedakan Kelas <em>Ea</em> rusak dan <em>Cr</em> ber-epifit. Untuk <em>Ea</em> dan <em>Cr</em> sehat, respon spektralnya berbeda hampir pada semua panjang gelombang kecuali pada 650–730 nm dan kurang dari 480 nm. <strong></strong></p><p><strong>Kata kunci</strong>: respon spektral, <em>Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata</em></p><p class="judulABS"><em><strong> ABSTRACT</strong></em></p><p class="Abstrakeng"><em>Understanding spectral variations of seagrass species is important for the success of seagrass mapping activities using remote sensing data. The aim of this research is to collect Enhalus acoroides and Cymodocea rotundata spectral response using field spectrometer at different conditions, i.e. healthy, covered by epiphyte, and dead. The field measurement of seagrass spectral response was conducted in Karimunjawa Islands, Central Java, Indonesia on 4 – 6 April 2016. Jaz spectrometer from OceanOptics was used to collect seagrass spectral response at 350-1100 nm. The results of this research is the collection of seagrass spectral response at different conditions, which is highly important and beneficial for determining: 1) the most suitable spectral wavelength to differentiate these seagrass species; 2) the most effective spectral wavelength to map seagrass condition variations using remote sensing data; and 3) the initial spectral library of seagrass and benthic habitats in Indonesia. From this research, it can be concluded that wavelengths between 650-690 nm can be used to distinguish the seagrass into three classes: 1) dead Ea, 2) Ea covered by epiphytes, and 3) healthy Ea, healthy Cr, and Cr covered by epiphytes. In the near infrared wavelenghts between 733-888 nm, these five classes can be distinguished although it would be difficult to distinguish dead Ea and Cr covered by epiphytes. For healthy Ea and Cr, their spectral response is different in nearly all wavelengths except at 650-730 nm and less than 480 nm.</em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: spectral response, Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata</em><em> </em><em></em></p>