scholarly journals F213. THE EFFECTS OF GROUP INTEGRATIVE ARTS THERAPY BASED ON SOCIAL SKILL TRAINING ON THE SOCIAL ADAPTIVE FUNCTION, EMPOWERMENT AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN INPATIENTS WITH CHRONIC SCHIZOPHRENIA

2018 ◽  
Vol 44 (suppl_1) ◽  
pp. S304-S304
Author(s):  
Eunsung Lim ◽  
Sang-Yeol Lee ◽  
Won-Myong Bahk ◽  
Bo-Hyun Yoon ◽  
Duk-In Jon ◽  
...  
2013 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
Author(s):  
Anita E. Dundu

Abstract: Besides psychotic symptoms, schizophrenic patients also show alterations in cognitive function, verbal information, and emotional response, due to disturbances of interpersonal interaction. The impact of all of these is the disturbance in social function. Treatment of schizophrenic patients with psychopharmacotherapy can only suppress the symptoms, but it can not overcome the functional deficit. For this reason, combination of psychopharmacotherapy, psychotherapy, and social rehabilitationin is introduced to obtain a better result in schizophrenic management. Social skill training is a part of the social rehabilitation that is very useful in improving the patients’ quality of life in preparing them to be functional in their society. Key words: schizophrenia, social rehabilitation, social skill training.  Abstrak: Pada penyandang skizofrenia selain gejala-gejala psikotik juga terdapat perubahan dalam fungsi kognisi, informasi verbal dan respon emosi akibat terganggunya interaksi interpersonal, yang berdampak gangguan dalam fungsi sosial. Pengobatan skizofrenia dengan menggunakan psikofarmaka hanya dapat menekan gejala-gejala penyakit ini tetapi tidak dapat mengatasi defisit fungsional. Untuk hal ini, pada pengobatan skizofrenia terkini digunakan kombinasi psikofarmaka, psikoterapi dan rehabilitasi sosial. Social skill training merupakan salah satu bagian dari rehabilitasi sosial yang bermanfaat meningkatkan kwalitas hidup dalam mempersiapkan penyandang skizofrenia  untuk dapat berfungsi kembali dalam masyarakat. Kata kunci: skizofrenia, rehabilitasi sosial, social skill training.


2014 ◽  
Vol 41 (3) ◽  
pp. 156
Author(s):  
SateeshR Koujalgi ◽  
ShobhadeviR Patil ◽  
RaghavendraB Nayak ◽  
NanasahebM Patil ◽  
SameeranS Chate

1970 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Yokhanan Muryadi ◽  
Laurentia Ajeng Isdiana ◽  
Vivi Retno Intening

Latar belakang: Hambatan fsik yang dimiliki anak tunarungu dapat berpengaruh pada perkembangan psikologis dan sosial. Mereka akan mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan orang lain, dan sulit untuk mengungkapkan perasaan yang dia rasakan. Hal ini kadang membentuk kepribadian anak dengan hambatan fsik ini lebih memilih untuk sendiri. Tujuan: Mengetahui pengaruh SST terhadap keterampilan sosialisasi remaja tunarungu di SLB N I Bantul. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi-Experimental dengan rancangan one group pre-test dan post-testdesign. Hasil: Rata-rata peningkatan keterampilan sosialisasi sebesar 2,00%. Hasil penelitian diketahui perbedaan yang bermakna skor keterampilan sosial pada remaja tunarungu sebelum dan setelah diberikan terapi SST. Kesimpulan: SST dapat digunakan sebagai media untuk membentuk karaktristik, dan pergaulan seseorang dalam bersosialisasi. Saran: Dapat menjadi masukan SLB N I Bantul, meningkatkkan terapi sosial bagi murid- muridnya. Kata kunci: Keterampilan sosialisasi - social skills training - remaja tunarungu


2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Rila Rahma Mulyani

DR adalah seorang laki-laki (12 Th) memiliki kesulitan dalam menjalin interaksi sosial. Untuk meningkatkan keterampilan sosial subyek maka diberikan Social Skill Training karena memiliki tujuan untuk mengembangkan suatu perilaku prososial dan memberikan suatu pengenalan keterampilan sosial yang belum dimiliki anak. Selain itu juga diberikan psikoedukasional kepada keluarga untuk memberikan informasi dan pemahaman mengenai permasalahan yang dialami subyek. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan tes psikologi (CAT dan WISC). Intervensi selama tiga hari dan hasil dari intervensi tersebut ialah subyek mulai berani berbicara dihadapan orang lain dan mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan lawan bicara.Kata kunci: Social skill training, psikoedukasional, interaksi sosial, anak


Author(s):  
Consuelo Novoa ◽  
Claudio Bustos ◽  
Vasily Bühring ◽  
Karen Oliva ◽  
Darío Páez ◽  
...  

Being a parent plays an important role in people’s life trajectory and identity. Though the general cultural perception is that having children is a source of subjective well-being, there is evidence that, at least in some societies, the subjective well-being of those who are parents is worse, in some aspects, than that of those who are not. This gap has been the object of interest and controversy. The aim of this study was to compare Chilean adults with and without children in a broad set of well-being indicators, controlling for other sociodemographic variables. A public national probabilistic database was used. The results show that, in terms of positive and negative affect, those who are not parents achieve greater well-being than those who have children. Other results also pointed in that direction. The implications of the social context and gender, which are aspects that pose a burden for the exercise of parenthood in Chile, are discussed.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document