Modeling for Geospatial Database of National Fundamental Geographic Information

Author(s):  
H.-M. Yin ◽  
S.-W. Su
Author(s):  
José Manuel Naranjo Gómez ◽  
José Cabezas Fernández ◽  
Rui Alexandre Castanho ◽  
Carlos José Pinto Gomes

In abandoned mining areas, heavy metals may exist. Those heavy metals can cause physical consequences and death. Through the use of geographic information systems (GIS), the environmental diagnosis of vegetation potentially affected by the presence of very toxic heavy metals in abandoned mining areas in Extremadura was conducted. Initially, graphic and alphanumeric information was obtained from numerous sources, and the geospatial database generated was analyzed, allowing the location of abandoned mines. Subsequently, the mines were classified according to the degree of toxicity of the heavy metals that had been exploited. Then, taking into account the mines whose heavy metals were considered very toxic, a geospatial analysis was performed using concentric buffers at 1, 5, 10, 20, 40, and 60 kilometres. The results obtained made it possible to obtain thematic cartography representative of the areas potentially affected. The proportion of vegetation potentially affected, has been classified according to the existing vegetation series and climatic belts.


2007 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 43-57
Author(s):  
Yu. A. Karpinskiy Karpinskiy ◽  

2018 ◽  
Vol 2 ◽  
pp. 223
Author(s):  
Humam Zarodi

<p>Erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010 mengakibatkan banyak korban jiwa, kerusakan aset dan kerugian di berbagai bidang. Untuk meminimalkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian, diperlukan upaya pengurangan risiko bencana (PRB). Salah satu upaya yang dilakukan adalah program desa bersaudara (<em>sister village</em>) yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Program desa bersaudara ini bertujuan agar ada kepastian tempat pengungsian, mengurangi kesemrawutan proses pengungsian serta memudahkan pelayanan pengungsi. Program ini dapat memanfaatan Sistem Informasi Geografis/<em>Geographic Information System</em> (GIS) yang berbasis web (<em>WebGIS</em>). <em>WebGIS</em> mampu mendiseminasikan peta yang dihasilkan dalam program desa bersaudara, misalnya peta jalur evakuasi. Makalah ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemanfataan <em>WebGIS</em> dalam mendukung program desa bersaudara, dengan mengambil kasus di Desa Ngargomulyo (desa rawan bencana) dan Desa Tamanagung (desa penyangga/ penerima pengungsi). Metodenya adalah memaparkan proses pemetaan jalur evakuasi. Proses penyusunan peta tersebut terbagi empat tahap:   survei lapangan, penyiapan data spasial, coding dan publikasi. Hasilnya adalah tampilan peta jalur evakuasi yang bisa diakses oleh siapapun tanpa menggunakan aplikasi GIS yang memudahkan masyarakat pengungsi, penerima pengungsi, pemerintah maupun parapihak, mengetahui asal pengungsi, jalur evakuasi dan titik pengungsian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemetaan <em>WebGIS</em> dapat mendukung upaya PRB dengan keunggulan bisa dijangkau pengguna secara sangat luas.<strong></strong></p><p><strong>Kata kunci</strong>: desa bersaudara, <em>sister village</em>, pemetaan jalur evakuasi, <em>gis</em>, <em>webgis</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document