An electrical reliability metric for preventive maintenance: Mean time between failure plus finds

Author(s):  
John Duenckel ◽  
Robert Soileau ◽  
Jerry Pittman
Heuristic ◽  
2020 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 87-94
Author(s):  
Nur Fadilah Fatma ◽  
Henri Ponda ◽  
Rizky Aditya Kuswara

Mesin beroperasi secara terus menerus menyebabkan menurunnya tingkat kehandalan peralatan serta menyebabkan sering terjadinya breakdown dan downtime yang tinggi pada mesin-mesinnya terutama pada mesin Extruder (ITE). Untuk meminimalisir terjadinya breakdown dan downtime maka perlu adanya sistem penjadwalan perawatan yang baik guna mencegah terjadinya kerusakan mesin. Mean Time Between Failure (MTBF) dan Mean Time to Repair (MTTR) adalah salah satu metode sebagai acuan untuk menetapkan jadwal perawatan yang efektif. Oleh karena itu, diperlukannya tindakan preventive maintenance agar dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan, Dari hasil analisa didapatkan nilai Mean Time Between Failure (MTBF) 259,04 menit dan Mean Time to Repair (MTTR) 19.990,1 menit. Perubahan penjadwalan preventive maintenance dapat dilakukan dengan interval waktu 2 minggu sekali untuk aktivitas cleaning ac panel dan cleaning motor blower. Hasil penerapan tindakan preventive maintenance rata-rata 98% sehingga mesin mampu bekerja secara optimal.


Author(s):  
A. M. Badiea ◽  
A. A. Adel ◽  
H. A. Aamer

The aims of this study are to introduce the appropriate preventive maintenance to the production line machines at the company to increase their reliability and reduction the shutdown, and to obtain more safety. Mean time between failure, mean down time and availability are investigated as the best indicators to generally evaluate all type of maintenance. Pareto diagram and Effect-Cause techniques both have been used for identifying where and what are the problems in the production lines. The big and serious way that the company staff was using was maintenance of run to failure. Many solutions in this paper are introduced to the company to follow the proper preventive maintenance. After one year monitoring to those production lines, their productivity increases by 15.47% and the reliability becomes high.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 23-35
Author(s):  
Herman Budi Harja ◽  
Nunu Ahmad Nugraha

Seringnya terjadi kegiatan perawatan (downtime) tidak terencana mesin Curing pada line produksi ban mobil PT XYZ merupakan indikasi adanya ketidakefektifan perawatan terencana (PM) yang diterapkan perusahaan. Downtime tidak terencana menyebabkan line produksi berhenti dan kehilangan waktu berproduksi, meningkatnya jumlah produk gagal saat setup, dan tingginya biaya perawatan mesin produksi. Perusahaan perlu meningkatan efektivitas dan efisiensi kinerja system perawatan melalui pembaharuan jadwal perawatan agar availability mesin tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi komponen penyebab kegagalan fungsi mesin curing dan menghasilkan rekomendasi waktu interval perawatannya yang sesuai. Metoda distribusi Weibull digunakan untuk mendapatkan nilai index of fit time to failure beberapa komponen kritis mesin, menganalisa laju kerusakan komponen, menghitung nilai mean time between failure (MTBF) komponen sebagai durasi expected lifetime komponen tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat dua komponen kritis pada mesin curing dengan indikasi laju kerusakan seiring waktu (nilai β>1), yaitu silinder press dan EPV dengan nilai MTBF sebesar 89 hari untuk silinder press dan 231 hari untuk EPV. Hasil kajian ini mengusulkan pembaharuan jadwal PM mesin curing agar mempertimbangkan penambahan kegiatan PM baru yang mengakomodir nilai durasi expected lifetime dari komponen-komponen penyebab mesin breakdown, sehingga dapat meminimalkan downtime tidak terencana.


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Arik dwi Hariyanto ◽  
Dwi Iryaning Handayani

Mesin merupakan komponen utama dalam proses produksi, apabila salah satu mesin mengalami kerusakan maka proses produksi akan berpengaruh, target produksi berkurang, dana untuk perbaikan kerusakan tinggi dan pada akhirnya perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan mesin secara berkelanjutan agar kerusakan mesin dapat diminimalkan dan fasilitas produksi dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan dapat mengetahui performance maintenance yang diterapkan di PT. Kutai Timber Indonesia Particle Board. Penelitian ini menggunakan konsep Total Productive Maintenance dalam menganalisa terjadinya breakdown mesin pada Chiper Area. Nilai Mean Time Between Failure (MTBF) semakin meningkat sejumlah 112.83 menit sehingga peningkatan keandalannya dikatakan baik sedangkan nilai Mean Time To Repair (MTTR) sebesar 13,88 menit hal ini menunjukkan bahwa kemampuan operator maintenance kurang baik. Nilai Availability mesin mengalami peningkatan sebesar 89%. Dengan demikian perlu dilakukan training skill kepada operator maintenance, dikarenakan hasil MTTR yang didapatkan masih tidak stabil,selain itu perlu menerapkan perawatan mandiri atau small repair pada setiap mesin yang di operasikan, Availability mesin perlu ditingkatkan lagi, dengan nilai availability mesin yang lebih tinggi sehingga meningkatkan produktivitas tanpa mengesampingkan faktor-faktor yang lain. Kata Kunci: Maintenance, Mesin, Produktivitas.


Author(s):  
Giri L. Agrawal

This paper summarizes the chronological progress of foil air bearings for turbomachinery during the last 25 years. Descriptions of various machines which are in production are provided. The foil bearing air cycle machine on the 747 aircraft has demonstrated an MTBF (mean time between failure) in excess of 100,000 hours. Many advantages of foil air bearings are noted. Various designs of foil air bearings presently in use and their relative merits are described. Analytical methods, their limitations, and their relationships with test results are noted. Descriptions of various machines built and tested in process fluids being gases, other than air, and cryogenic liquids are described. Conclusions are drawn that various high speed turbomachines including high temperature applications can be designed and developed using foil air bearings which will increase efficiency and reduce cost of these machines.


2013 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Amal Witonohadi ◽  
Tiena Gustina Amran ◽  
Niken Herawati

<p>PT. BAI produce polymer filter system components, such as the spin pack, candle filters, leaf<br />discs, gaskets and so forth. Problems that occur in the form of decreased reliability of machine<br />downtime resulting in large engine stalled, causing the production process, the company should have<br />a preventive maintenance schedule in accordance with the conditions of machines on the production<br />floor to reduce machine downtime by using modularity design method approach to reduce<br />maintenance costs. Level of maintenance reliability measured using Overall Equipment Effectiveness<br />(OEE), whereas treatment schedule used to obtain parameter Mean Time to Failure (MTTF) and<br />Mean Time to Repair (MTTR). Maintenance cost calculator is then performed with corrective<br />maintenance, preventive maintenance and preventive maintenance with design modularity. By using<br />modularity design companies can combine several components into a module to do the replacement<br />components simultaneously causing maintenance costs to be as much as 29.1% less than the company<br />doing the corrective maintenance activities.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document