scholarly journals Audio steganography based on least significant bits algorithm with 4D grid multi-wing hyper-chaotic system

Author(s):  
Hussein Abdulameer Abdulkadhim ◽  
Jinan Nsaif Shehab

Although variety in hiding methods used to protect data and information transmitted via channels but still need more robustness and difficulty to improve protection level of the secret messages from hacking or attacking. Moreover, hiding several medias in one media to reduce the transmission time and band of channel is the important task and define as a gain channel. This calls to find other ways to be more complexity in detecting the secret message. Therefore, this paper proposes cryptography/steganography method to hide an audio/voice message (secret message) in two different cover medias: audio and video. This method is use least significant bits (LSB) algorithm combined with 4D grid multi-wing hyper-chaotic (GMWH) system. Shuffling of an audio using key generated by GMWH system and then hiding message using LSB algorithm will provide more difficulty of extracting the original audio by hackers or attackers. According to analyses of obtained results in the receiver using peak signal-to-noise ratio (PSNR)/mean square error (MSE) and sensitivity of encryption key, the proposed method has more security level and robustness. Finally, this work will provide extra security to the mixture base of crypto-steganographic methods.

The research constitutes a distinctive technique of steganography of image. The procedure used for the study is Fractional Random Wavelet Transform (FRWT). The contrast between wavelet transform and the aforementioned FRWT is that it comprises of all the benefits and features of the wavelet transform but with additional highlights like randomness and partial fractional value put up into it. As a consequence of the fractional value and the randomness, the algorithm will give power and a rise in the surveillance layers for steganography. The stegano image will be acquired after administrating the algorithm which contains not only the coated image but also the concealed image. Despite the overlapping of two images, any diminution in the grade of the image is not perceived. Through this steganographic process, we endeavor for expansion in surveillance and magnitude as well. After running the algorithm, various variables like Mean Square Error (MSE) and Peak Signal to Noise ratio (PSNR) are deliberated. Through the intended algorithm, a rise in the power and imperceptibility is perceived and it can also support diverse modification such as scaling, translation and rotation with algorithms which previously prevailed. The irrefutable outcome demonstrated that the algorithm which is being suggested is indeed efficacious.


Image inpainting is the process of reconstruction of the damaged image and removal of unwanted objects in an image. In the image inpainting process patch priority andselection of best patch playsa major role. The patch size is also considered for producing good results in the image inpainting. In this paper patch priority is obtained by introducing a regularization factor (ɷ). The best patch selection is acquired by using the Sum of Absolute Difference (SAD) distance method. The results of inpainting are investigated with adjustable patch sizes of 5×5, 7×7, 9×9, 11×11, and 13×13 for the proposed method. The performance of these adjustable patch sizes is observed by using Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) and Mean Square Error (MSE). The best suitable patch size for good inpainting is announced based on the values of PSNR and MSE.


2021 ◽  
Vol 2021 (29) ◽  
pp. 288-293
Author(s):  
Alexandra Spote ◽  
Pierre-Jean Lapray ◽  
Jean-Baptiste Thomas ◽  
Ivar Farup

This article considers the joint demosaicing of colour and polarisation image content captured with a Colour and Polarisation Filter Array imaging system. The Linear Minimum Mean Square Error algorithm is applied to this case, and its performance is compared to the state-of-theart Edge-Aware Residual Interpolation algorithm. Results show that the LMMSE demosaicing method gives statistically higher scores on the largest tested database, in term of peak signal-to-noise ratio relatively to a CPFA-dedicated algorithm.


2016 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 657
Author(s):  
Hanifah Rahmi Fajrin

Kanker payudara merupakan pembunuh nomor satu pada wanita di seluruh dunia. Sejauh ini, deteksi dari kanker payudara hanya menggunakan mata telanjang dan berdasarkan jam terbang (pengalaman) dari dokter dan radiologis. Terdapat beberapa kelemahan dalam menganalisis mammogram payudara guna mendeteksi keberadaan kanker payudara. Hal ini bisa diakibatkan oleh sel kanker yang tertutup oleh noise, kontras citra yang rendah dan faktor manusiawi lainnya seperti : kelelahan, mood, dan lainnya. Untuk meminimalisir hal tersebut dibutuhkan suatu metode yang dapat membantu dokter dalam menganalisis citra mammogram payudara. Pada penelitian ini, dilakukan suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mammogram agar lebih memudahkan dokter dalam mendiagnosis kelainan pada payudara. Citra yang diolah merupakan citra mammogram yang tidak dipangkas dan tidak disegmentasi pada bagian Region of Interest (ROI), melainkan keseluruhan citra payudara setelah dihilangkan background yang berlebihan. Tahapan pada proses peningkatan kuliatas citra mammogram ini (pra pengolahan) terdiri dari : menghilangkan label atau artifak yang ditemukan pada mammogram, meng-crop citra pada bagian payudara saja (menghilangkan background), memperbaiki kontras citra dengan membandingkan beberapa metode yaitu: CLAHE, Non Subsampled Contourlet Transform (NSCT), Contras Stretching (CS) dan selanjutnya dilakukan smoothing dengan menggunakan filter median. Kinerja dari setiap metode dihitung dengan mencari nilai Mean Square Error (MSE) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) citra. Dari nilai MSE dan PSNR yang didapatkan, ditemukan nilai MSE dan PSNR terbaik pada metode NSCT dengan nilai 50.20878 db 31.75332 db. Kata kunci: CLAHE, NSCT, CS, median filter.


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Ranida Pradita ◽  
Ida Nurhaida

Seiring dengan perkembangan teknologi 5G, penyebaran dengan menggunakan video semakin besar dan mudah. Penyebaran informasi baik yang tersembunyi atau tidak semakin mudah disebarluaskan dengan menggunakan internet. Steganografi adalah cara menyembunyikan informasi dalam image atau video. Steganografi berbentuk digital image, text, audio, video, 3D model, dan lain-lain. Media digital yang popularitasnya paling tinggi dalam penelitian algoritma steganografi dengan menggunakan media digital image. Tulisan ini menggunakan media digital video karna media penelitian sebelumnya menggunakan media digital image. Pada tulisan ini akan diulas dan dianalis tentang video steganografi dengan menggunakan metode Egypt, Least Significant Bit (LSB), dan Least Significant Bit (LSB) Fibonacci Edge Pixel. Analisis video steganografi ini bertujuan untuk mendeteksi video yang mengandung unsur pesan rahasia yang kemungkinan untuk pengintaian. Hasil Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) yang didapat dari penelitian ini rata-rata 40.46 dB dan menghasilkan rata-rata presentase similarity 30.67 %. Rata-rata Mean Square Error (MSE) pada penelitian ini adalah sebesar 0.50657. Untuk metode yang paling optimal yang digunakan dalam video steganografi adalah dengan menggunakan Metode Egypt.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 67-77
Author(s):  
Guntoro Barovih ◽  
Fadhila Tangguh Admojo ◽  
Yoda Hersaputra

A message is a form of conveying information. Various ways are used to secure the information conveyed in the form of messages either in encrypted form or in the form of applying a password in the message. Messages can also be encrypted and embedded in other media such as images (steganography). This research aimed to insert a message into the form of an image by combining the Modified Least Significant Bit (MLSB) method in encrypting messages and reshape modification technique to determine at which position the message encryption will be embedded in the image. Tests were carried out to obtain the quality of the encryption process using the parameters of Fidelity, mean square error, peak signal to noise ratio, testing on file type, robustness, and comparison of message contents. The results of the tests showed that the files that can be used are files with the image file type in the lossless compression category, the rotation can be done at 90, 180, 270 without destroying the message in it, and changing the pixel in the image file will destroy the message inside


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Eliyani Eliyani ◽  
Ahmad Riyadi Maulana

Pengurangan noise merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas citra yang akan memudahkan tahapan selanjutnya dalam pengolahan citra. Noise Reduction atau mengurangi noise untuk menghasilkan citra lebih baik sehingga informasi data citra tidak hilang dan citra dapat diintepretasikan oleh mata manusia. Penelitian ini menggunakan data gambar ultrasonografi ovarium untuk membantu menganalisa kondisi kesehatan ovarium perempuan. Gambar ultrasonografi ovarium biasanya terdapat noise, metode pengurangan noise yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Median Filtering dan Adaptive Median Filtering. Hasil filtering dari 2 metode tersebut akan dibandingkan menggunakan Mean Square Error(MSE) dan Peak Signal To Noise Ratio(PNSR). Ukuran kernel untuk Median Filtering dan Adaptive Median Filtering dipilih sebagai 3x3, 5x5, dan 7x7. Penelitian ini menghasilkan metode filtering dengan kinerja terbaik yaitu Adaptive Median Filtering dengan ukuran window 5x5 yang ditunjukan dari nilai Mean Square Error dan Peak Signal To Noise Ratio .


KONVERGENSI ◽  
2016 ◽  
Vol 11 (01) ◽  
Author(s):  
Dwi Harini Sulistyawati ◽  
Heri Setyo Utomo

Ketajaman kualitas gambar sangat diperlukan untuk melihat dan mengamati gambar dengan jelas tanpa gangguan seperti blur atau noise. Dalam proses pengiriman atau penyimpanan, gambar dapat terganggu dalam bentuk kerusakan pada bagian-bagian tertentu yang hilang atau blok-blok piksel, kerusakan ini adalah bentuk utama dari kesalahan dalam suatu gambar. Jadi dengan mengimplementasikan algoritma rekonstruksi citra Projection Onto Convex Sets (POCS) pada domain Discrete Cosine Transform (DCT) untuk meningkatkan citra, terutama gambar yang mengalami kerusakan pada beberapa bagian yang hilang atau blok piksel. Untuk blok proses pemulihan ada beberapa langkah yang harus diambil termasuk deteksi garis, pembacaan jendela di sekitarnya dan vektor pemulihan. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa metode ini dapat digunakan untuk pemulihan blok POCS dan nilai-nilai piksel yang sesuai dengan blok warna di sekitar blok. Pengukuran nilai kesalahan citra menggunakan Mean Square Error (MSE) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document