Extending Classwide Social Skills Interventions to At-Risk Minority Students: A Preliminary Application of Randomization Tests Combined with Single-Subject Design Methodology

2008 ◽  
Vol 33 (3) ◽  
pp. 141-152 ◽  
Author(s):  
Lisa A. Bardon ◽  
Daria Paul Dona ◽  
Frank J. Symons
2010 ◽  
Vol 17 (4) ◽  
pp. 188-197 ◽  
Author(s):  
Sharon A. Gutman ◽  
Emily I. Raphael ◽  
Leila M. Ceder ◽  
Arshi Khan ◽  
Katherine M. Timp ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
Virgian Ferda Sari ◽  
Ni Wayan Sukerti

This research aimed to identify the effects of PECS on the social skills of a student with ADHD, who experienced delayed in communication and social interaction. This research used Single Subject Design, with A-B-A design as the research design. The data were presented using graphics and analyzed using visual analysis. The subject of this research was a first grader with ADHD in an Inclusive Elementary School.  The result of this research showed that there was an effect on the implementation of PECS on the social skill of a student with ADHD; the student’s tendency to refuse the invitation to play together with others decreased. Moreover, the implementation of PECS enabled the student to understand the kinds of social skills that could be done together through PECS’s interactive pictures. Furthermore, it was found that PECS could optimize the student’s communicative and cognitive aspects.


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
Author(s):  
Winda Januarti

Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran secara empiris, sehingga mampu melakukan analisis tentang Asertive Training terhadap peningkatan motivasi belajar anak yang berperilaku maladaptif di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen melalui rancangan subyek tunggal (single subject design) dan menggunakan model multiple baseline cross subjects untuk mengukur target perilaku. Subyek dalam penelitian ini adalah subyek satu yakni AM; subyek dua yakni JR; dan subyek tiga yakni NJ. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asertive Training berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar anak berperilaku maladaptif. Tingkatan pengaruh pada masing-masing subyek bervariasi dengan subyek AM dengan skor tertinggi yakni aspek komitmen, subyek JR dengan skor tertinggi yakni aspek komitmen beajar dan inisiatif belajar, subyek NJ dengan skor tertinggi yakni aspek inisiatif dan optimis belajar. Secara keseluruhan JR merupakan subyek yang memiliki tingkat pengaruh tertinggi dari intervensi Asertive Traning terhadap motivasi belajar, diantara kedua subyek yang lain. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung subyek. Melalui intervensi Asertive Training, anak mampu mengelola emosi, perasaan dan tingkah laku yang berkaitan dengan pendidikan. Kata Kunci: Anak, Motivasi Belajar, Assertive Training, Perilaku Maladaptif


2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
Author(s):  
R. Dika Permatadiraja

Abstrak Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran secara empiris, sehingga mampu melakukan analisis tentang Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) terhadap peningkatan kelekatan anak dan ibu asuh di SOS Children’s Village Jakarta. Tahapan yang dilakukan melalui dua fase yakni Child-Directed Interaction (CDI) serta Parent-Directed Interaction (PDI).Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen melalui rancangan subjek tunggal (single subject design) dan menggunakan model multiple baseline cross subjects untuk mengukur target perilaku. Subjek dalam penelitian ini adalah keluarga satu yakni PH dan ibu SU; keluarga dua yakni NM dan ibu MA; dan keluarga tiga yakni NA dan ibu AR. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa PCIT berpengaruh terhadap peningkatan kelekatan anak dan ibu asuh. Tingkatan pengaruh pada masing-masing subjek bervariasi dengan subjek PH dan ibu SU memiliki pengaruh tertinggi pada aspek kehangatan, subjek NM dan ibu MA memiliki pengaruh tertinggi pada aspek kehangatan dan ketanggapan; serta NA dan ibu AR memiliki pengaruh tertinggi pada aspek rasa aman. Secara keseluruhan NM dan ibu MA merupakan subjek yang memiliki tingkat pengaruh tertinggi dari intervensi PCIT terhadap kelekatan, diantara kedua subjek yang lain. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung subjek. Hasil dari peningkatan kelekatan berdampak pada gaya pengasuhan yang penuh dengan kehangatan serta membentuk pola kelekatan ibu asuh terhadap anak yang selalu mendampingi, sensitif, responsif, penuh cinta dan kasih sayang.Kata kunci: anak, kelekatan, Parent-Child Interaction Therapy, pengasuhan keluarga pengganti


2017 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
Author(s):  
Ika Putri Nawangsari

Abstract This research aims to determine the effectiveness of the implementation of Play Therapy through Imaginative Pretend Play technique in Handling Cases Agresive Behavior Child Victim of Sexual Abuse. The Agressive behavior that are refered in this research are divided into two; Phyisic aggresive and verbal agressive. The methode in this reserach is Single Subject Design with A-B-A-B. Data collecting technique conducted by observation, unstructur interviews, documentary study and filling questionaire. All the measurment using this research are formed.  The result showed that the aplication of Imaginative Pretend Play technique in Handling Cases Agressive Behavior Child Victim of Sexual Abuse is effective to reduce the agressive behavior frequencty of child. The frequency of physical agressive that consist of  hitting, wresting, throwing, threat with showing and imitating sexual adult activity  decresed from 39 before intervention to 11 after intervention. The frequency of verbal  agressive that consist of  bellowing, mocking and speaking with dirty word decresed from 39 before intervention to 11 after intervention. The result of ECBS show intervention influence to cognition aspect significantly, intervention influence to social relation aspect significantly and intervention influence to self adjustment aspect significantly.Keywords: Child, Sexual Abuse, ECBS, Imaginative Pretend Play, Play Therapy Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Play Therapy melalui teknik Imaginative Pretend Play dalam menangani masalah perilaku agresif anak korban kekerasan seksual. Adapun agresif yang dimaksud disini mencakup agresivitas fisik maupun agresivitas verbal. Metode Penelitian ini menggunakan Single Subject Design dengan pola A-B-A-B. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara tidak terstruktur, studi dokumentasi dan pengisian angket atau kuosioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Teknik Imaginative Pretend Play dalam Penanganan Masalah Perilaku Agresif Anak Korban Kekerasan Seksual. Jumlah frekuensi agresivitas fisik anak yang terdiri dari memukul, merebut, melempar, mengacungkan kepalan tangan untuk mengancam dan menirukan aktivitas seksual orang dewasa berjumlah 39 turun menjadi 11 setelah intervensi. Jumlah frekuensi agresivitas verbal yang terdiri dari membentak, mengejek atau menghina dan mengeluarkan kata kotor berjumlah 32 turun menjadi 9 setelah intervensi. Hasil pengujian melalui instrumen ECBS menunjukan intervensi berpengaruh signifikan terhadap aspek kognisi namun tidak merubah kategori dalam level sedang, intervensi berpengaruh signifikan terhadap aspek relasi sosial dan terjadi peningkatan level aspek sosial dari sedang menjadi tinggi dan intervensi berpengaruh signifikan terhadap aspek penyesuaian diri anak dan terjadi peningkatan level aspek sosial dari sedang menjadi tinggi. Kata kunci: Anak, ECBS, Imaginative Pretend Play, Kekerasan Seksual, Play Therapy


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document