scholarly journals Evaluation of traffic congestion degree: An integrated approach

2017 ◽  
Vol 13 (7) ◽  
pp. 155014771772316 ◽  
Author(s):  
Nannan Hao ◽  
Yixiong Feng ◽  
Kai Zhang ◽  
Guangdong Tian ◽  
Lele Zhang ◽  
...  

Intersection traffic congestion evaluation is essential for effective intelligent transportation system planning, and an objective and precise assessment of traffic congestion is vital to ensure the smooth circulation of traffic. Multiple criteria decision-making is a method for evaluating the degree of traffic congestion. A hybrid multiple criteria decision-making method integrating the fuzzy analytic hierarchy process, techniques for order preference by similarity to an ideal solution, and gray correlation techniques are presented in this work. The proposed method applied fuzzy analytic hierarchy process to determine the weight of the evaluation index; subsequently, gray correlation techniques for order preference by similarity to an ideal solution were integrated to construct the hybrid decision-making method. A case study of traffic congestion at intersections with five evaluation indexes verified the effectiveness of the hybrid method. The evaluation results of the different methods show that the proposed method overcomes the one-sidedness of analytical hierarchy process–techniques for order preference by similarity to an ideal solution and analytical hierarchy process–gray correlation. Thus, the proposed hybrid decision-making model provides a more accurate and reliable method for evaluating the degree of traffic congestion.

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 162-169
Author(s):  
Istna Mar`atul Khusna ◽  
Novita Mariana

Abstrak— Bibit merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan budidaya tanaman padi. Budidaya tanaman padi dimulai dari memilih bibit tanaman yang berkualitas karena bibit termasuk objek utama yang dikembangkan pada budidaya selanjutnya. Bibit sebagai pembawa gen dari induknya yang akan menentukan sifat dari tanaman setelah berproduksi dan untuk mendapatkan bibit padi yang berkualitas dapat diperoleh dari memilih dan menentukan bibit yang berasal dari induk berkualitas. Kualitas bibit merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya padi. Bibit yang berkualitas mampu beradaptasi, memiliki pertumbuhan yang cepat serta seragam, tumbuh lebih cepat, tahan hama dan tinggi nilai produktivitasnya. Untuk mendapatkan bibit padi berkualitas, petani sering mengalami kesulitan. Berdasarkan kesulitan yang dialami petani, maka akan dibangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk membantu petani memutuskan bibit yang akan ditanam sesuai dengan kondisi lingkungan tanam dengan mempertimbangkan beberapa aspek kriteria. Dalam mengatasi masalah pemilihan bibit padi tersebut dibuat sebuah program sistem pendukung keputusan agar memudahkan informasi dan rekomendasi kepada petani padi tentang bibit yang berkualitas. Dengan menggunakan dua metode yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Penentuan bobot kriteria dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), sedangkan untuk tahap perankingan dikerjakan dengan menggunakan metode TOPSIS. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah padi berkualitas dari lima alternatif yang sudah ditetapkan, yaitu: Sunggal, Inpari32, Ciherang, IR64, Situbagendit. Sistem menghasilkan nilai preferensi tertinggi yaitu 0,858 pada padi Sunggal di urutan pertama dan  0,767 pada padi Inpari32 diurutan kedua. Jadi dari hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan bibit padi berkualitas yang cocok ditanam di di desa sambongbangi yaitu Sunggal dan Inpari32..Kata Kunci : Bibit Padi, DSS, TOPSIS, AHP, Kualitas Bibit Padi


Techno Com ◽  
2017 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 48-60
Author(s):  
Tri Widayanti

Dengan adanya penyelenggaraan pemilihan dosen berprestasi di tingkat nasional, maka diharapkan setiap perguruan tinggi terdorong untuk memiliki sistem penghargaan yang terprogram bagi dosen yang memiliki prestasi tinggi dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Dalam pemilihan dosen berprestasi tersebut sering muncul subyektifitas para pengambil keputusan.Tujuan dari penelitian ini adalah dengan penunjang keputusan, pengambilan keputusan akan lebih objektif dalam memilih dosen berprestasi. Penelitian Multiple Criteria Decision Making dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). AHP digunakan untuk menentukan bobot kepentingan dari setiap kriteria dan sub kriteria penilaian dosen berprestasi, kemudian TOPSIS digunakan untuk memilih alternatif dosen berprestasi yang memerlukan pertimbangan. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa AHP dan TOPSIS dapat digunakan sebagai pendukung pembuat keputusan yang multi kriteria dan memerlukan banyak pertimbangan dalam pemilihan dosen berprestasi di perguruan tinggi. Metode AHP dan TOPSIS dapat membedakan dengan jelas  berdasarkan nilai preferensi yang dihasilkan sehingga memberikan keputusan yang objektif.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Sumanto Sumanto ◽  
Karlena Indriani ◽  
Lita Sari Marita ◽  
Ade Christian

There are several methods of decision making VSAT IT goods suppliers such as: Promethee, Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), Analytical Hierarchy Process (AHP). Decision-making in the selection of the best suppliers, we have the basis of assessment criteria, and we will also be faced with more than one alternative. If alternatives are only two, maybe still easy for us to choose, but if the alternative is a lot of choice, it is quite difficult for us to decide. Analytical Hierarchy Process (AHP) is a technique that was developed to help overcome this difficulty, because the Analytical Hierarchy Process (AHP) is a form of decision-making model with many criteria. One of the reliability of the Analytical Hierarchy Process (AHP) is able to perform simultaneous analysis and integrated between the parameters of qualitative or quantitative. In this study the authors use six criteria and alternatives 6, the results of these alternatives will be obtained perangkingan alternative used as a reference supplier selection VSAT IT goods company Total EP Indonesie


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Sumiyatun Sumiyatun

Dunia  pendidikan  telah  mengalami  evolusi  secara  kontinyu.  Salah  satu faktor  pemicunya  adalah  kompetisi  antar  perguruan  tinggi  yang  semakin  ketat. Oleh karena itu pemasaran menjadi unsur yang strategis dalam menjaga eksistensi perguruan  tinggi. Dalam membuat keputusan pemilihan strategi marketing, terdapat beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah biaya, waktu, tingkat pengaruh, capaian target dan lain sebagianya. Pada perguruan tinggi swasta pengambilan keputusan terkait strategi marketing tidak hanya ditentukan oleh bagian Humas saja, akan tetapi  harus meminta pertimbangan dari pihak manajemen dan yayasan pemilik perguruan tinggi. Berdasarkan  kompleknya permasalahan  yang  dihadapi,  diperlukan  sebuah  sistem pendukung  keputusan  kelompok  atau  Group  Decision  Support  System  (GDSS) dalam menentukan strategi marketing pergurauan tinggi.  Pada  penelitian  ini,  penulis  mengajukan  GDSS  menggunakan metode Analytical  Hierarchy Process (AHP) yang mendukung model Multi Attribute Decision Making (MADM) dan  Technique for  Order  Preference by  Similarity  to  Ideal  Solution  (TOPSIS)  sebagai  model  untuk  pengambilan keputusan. Penggunaan  GDSS  pada penelitian ini bertujuan  untuk  mengakomodir  penilaian  lebih  dari  satu  evaluator  dan meningkatkan  kualitas  keputusan.  Dengan  demikian  diharapkan  penilaian  yang dilakukan lebih obyektif, karena tidak dilakukan oleh satu pihak saja. Perangkat lunak yang dibangun dari hasil penelitian ini diharapkan  mempermudah dan mempercepat dalam menentukan strategi marketing perguruan tinggi.


Author(s):  
Kadriye Burcu Yavuz Kumlu ◽  
Şule Tüdeş

In this paper, Multi Criteria Decision Making (MCDM) processes will be clarified in the context of the disciplines related with the spatial information, as urban planning and its geographical perspective. For this purpose, first Spatial MCDM will be introduced, then the relation between the geographical data and GIS is established. Therefore, following sections include the detailed explanation of three widely used Spatial MCDM techniques, as Simple Additive Weighting (SAW), Analytic Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). These techniques will be clarified by giving examples related with urban planning and geological science.


Author(s):  
William P. Fox

Multi-Attribute Decision Making (MADM) is commonly used when we are comparing more than two courses of actions or alternatives based upon many selected criteria. This chapter presents methodologies to conduct MADM analysis for risk analysis and risk assessment across a variety of topics. These methodologies include Data Envelopment Analysis (DEA), Simple Additive Weighting (SAW), Analytical Hierarchy Process (AHP), and the Technique of Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). The author describes each methodology, provide some strengths and limitations of each, discuss tips for sensitivity analysis, and provide two risk analysis examples to illustrate each method.


2017 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 663 ◽  
Author(s):  
Muhammad Fadlan ◽  
Muhammad Muhammad ◽  
Hadriansa

Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah Republik Indonesia terhadap dunia pendidikan. Beasiswa yang disalurkan oleh pemerintah melalui Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia ini, penyeleksian dan penetapan penerimanya sepenuhnya diserahkan kepada pihak Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Tahap inilah yang sangat rentan terjadinya kecurangan. Pada objek penelitian  yang diteliti hingga saat ini proses penyeleksian masih dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel, hal ini tentu saja kurang efektif dan efisien, serta rentan akan terjadinya kesalahan bahkan kecurangan. Untuk itu, diperlukan suatu metodologi dan aplikasi yang tepat dalam melakukan penyeleksian penerima beasiswa tersebut. Decision Support System digunakan sebagai solusi untuk melakukan perekomendasian penerima beasiswa, khususnya dengan menggunakan Metode Technique  for  Order  Preference  by  Similarity  to  Ideal  Solution  (TOPSIS)  dan  Analytical  Hierarcy Process (AHP). Penggunaan kombinasi dua metode tersebut dilakukan agar memiliki tingkat akurasi yang baik jika dibandingkan  dengan menggunakan satu metode. Hasilnya,  aplikasi  decision support system dengan penerapan kombinasi metode Topsis dan AHP berhasil di rancang dan di ujicoba, serta sukses dalam perekomendasian penerima beasiswa PPA dengan menghasilkan data alternatif mahasiswa yang terurut mulai dari nilai preferensi yang paling tinggi 0.764 hingga terendah 0.189. Hasil ini dapat menjadi rekomendasi bagi pengambil keputusan dalam mengambil keputusan yang efektik, efisien dan dapat dipertanggung jawabkan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document