scholarly journals PERBEDAAN PENGARUH ANTARA EKSTRAK DAN REBUSAN DAUN SALAM (Eugenia polyantha) DALAM PENCEGAHAN PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY

2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 142-149
Author(s):  
Siti Muflikhatur R ◽  
Hesti Murwani Rahayuningsih

Latar Belakang: Peningkatan kadar kolesterol total merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.  Manajemen kadar kolesterol total dapat dilakukan dengan upaya kuratif dan preventif. Simvastatin merupakan salah satu obat penurun kadar kolesterol total. Pengendalian asupan efektif untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol total. Konsumsi makanan fungsional berpotensi dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total, salah satunya adalah konsumsi daun salam. Flavonoid yang terkandung dalam daun salam terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya perbedaan pengaruh antara ekstrak dan rebusan daun salam dalam mencegah peningkatan kadar kolesterol total darah tikus Sprague dawley.Metoda: Rancangan penelitian adalah true experimental jenis pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague dawley yang dibagi acak dalam 4 kelompok. Tikus diberi pakan tinggi lemak bersamaan dengan pemberian ekstrak dan rebusan dengan dosis masing-masing ekstrak dari 0,72 gram daun segar dan rebusan 0,72 gram secara sonde sekali sehari. Kadar kolesterol total diperiksa dengan metode CHOD-PAP spektrofotometri. Data dianalisis menggunakan paired t-test dan uji one way ANOVA yang dilanjutkan uji Post-Hoc LSD pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Kadar kolesterol total pada seluruh kelompok meningkat secara signifikan (p=0,000). Peningkatan kadar kolesterol total pada kelompok kontrol negatif adalah 147,88 %, kelompok control positif 11,64 %, kelompok perlakuan ekstrak 39,03 %, dan kelompok perlakuan rebusan 77,84 %. Terdapat perbedaan perubahan kadar kolesterol total antar kelompok secara signifikan (p=0,000).Simpulan: Perlakuan yang memiliki efek menahan laju peningkatan kadar kolesterol total terbesar sampai terkecil adalah 0,018 gram simvastatin, 0,034 gram ekstrak daun salam, dan 0,72 gram rebusan daun salam.

2013 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 184-191
Author(s):  
Cut Arsyiyanti ◽  
Ahmad Syauqy ◽  
Kusmiyati Tjahjono

Latar Belakang : Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang jika jumlahnya berlebih dapat memicu berbagai macam penyakit diantaranya gout. Biji pepaya mengandung zat fitokimia seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat menormalkan kadar profil lipid dan menurunkan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus biji pepaya terhadap kadar asam urat pada tikus dislipidemia. Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague Dawley dislipidemia yang kemudian dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan tinggi lemak, serta dua kelompok perlakuan yang diberikan pakan standar, tinggi lemak dan jus biji pepaya dengan dosis 400 mg dan 800 mg selama 30 hari. Kadar Asam urat diperiksa dengan metode Spektrofotometri. Data di analisis dengan uji Paired t-test dan Anova serta uji LSD pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Perubahan kadar asam urat kelompok kontrol negatif, k ontrol positif dan perlakuan 400 mg dan 800 mg secara berturut-turut adalah -11,21 (p=0,352), 18,91 (p=0,360), -30,43 (p=0,024), dan -16,67(p=0,127). Perubahan kadar asam urat antar kelompok dengan uji Anova menunjukkan signifikansi sebesar 0,017. dilanjutkan uji Post-Hoc antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan dosis 400 mg dan 800 mg menunjukkan signifikansi berturut-turut 0,003 dan 0,019. Simpulan: Pemberian jus biji pepaya selama 30 hari pada dosis 400 mg/ekor/hari efektif menurunkan kadar asam urat pada tikus dislipidemia.


2013 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 585-592
Author(s):  
Novi Cynthia Prisma Dewi ◽  
Enny Probosari

Latar Belakang   : Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian utama di dunia. Pengendalian hiperkolesterolemia dapat dilakukan melalui modifikasi diet. Ekstrak kacang hijau mengandung isoflavon yang mampu menurunkan kadar kolesterol LDL.  Tujuan : Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak kacang hijau terhadap kadar kolesterol LDL serum tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemia.Metode : Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan pre and post test with randomized control group design. Subjek penelitian yaitu 28 ekor tikus Sprague Dawley jantan yang diinduksi hiperkolesterolemia selama 30 hari, diberi ekstrak kacang hijau dengan dosis 0,45 gr/kgBB; 0,9gr/kgBB; dan 1,35gr/kgBB per hari selama 14 hari. Kadar kolesterol LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis menggunakan uji Paired T-test dan One Way Anova.Hasil : Kolesterol LDL menurun pada kelompok kontrol, P1, dan P3, tetapi penurunan tersebut tidak signifikan (p>0,05). Penurunan tertinggi sebesar 30,54% pada kelompok kontrol, diikuti oleh P1 sebesar 21,06% dan P3 sebesar 17,37%. Kolesterol LDL pada P2 mengalami peningkatan sebesar 2,88%, tetapi peningkatan tersebut tidak signifikan (p>0,05).Simpulan : Ekstrak kacang hijau pada dosis 0,45 gr/kgBB;1,35 gr/kgBB mampu menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 21,06% dan 17,37%, namun secara statistik tidak bermakna.


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 893-902 ◽  
Author(s):  
Aresta Wulan Purnamasari ◽  
Muflidah Isnawati

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan faktor utama dan faktor risiko independen penyakit kardiovaskuler. Penurunan kolesterol total merupakan salah satu strategi dalam terapi penyakit kardiovaskuler.  Buah pare dan jeruk nipis memilki potensi menurunkan kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus pare, jus jeruk nipis dan kombinasi kedua  buah dalam menurunkan kolesterol total.Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan  pre-post test randomized control group design. Sampel terdiri dari 28 tikus jantan Sprague Dawley hiperkolesterolemia yang dibagi menjadi 4 kelompok. Intervensi dilakukan selama 14 hari dengan kelompok kontrol hanya diberi pakan standar, perlakuan 1 (P1) diberi jus pare 2 ml/ekor/hari, perlakuan 2 (P2) diberi jus jeruk nipis 2 ml/ekor/hari dan perlakuan 3 (P3) diberi kombinasi jus pare dan jus jeruk nipis sebanyak 4 ml/ekor/hari. Kadar kolsterol total dianalisis dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan one way Anova.Hasil : Penelitian ini menunjukkan terjadi penurunan kolesterol total setelah pemberian jus pare (22,51%), jus jeruk nipis (28,93%) dan kombinasi jus pare+jeruk nipis (24,04%) (p<0,05). Namun tidak terdapat perbedaan rerata perubahan kadar kolesterol total antara kelompok kontrol dan perlakuan  dengan p=0,105 (p>0,05)Simpulan : Tidak terdapat perbedaan pengaruh pemberian pare, jus jeruk nipis dan kombinasi jus pare+jeruk nipis terhadap penurunan kolesterol total tikus hiperkolesterolemia.


2013 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 539-546
Author(s):  
Okka Roza Linda Irawati ◽  
Muhammad Sulchan

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol darah diatas batas normal. Apel dan susu tinggi kalsium rendah lemak bermanfaat untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus apel dan susu tinggi kalsium rendah lemak terhadap kadar kolesterol HDL dan LDL dalam darah  pada tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemiaMetode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design yang menggunakan 30 ekor tikus Sprague Dawley . Pengelompokan dilakukan secara acak menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan tinggi kolesterol. Dua kelompok diberikan pakan standar, pakan tinggi kolesterol dan jus apel fuji dengan kulit dan jus apel fuji tanpa kulit. Dua kelompok lainnya mendapat pakan standar, pakan tinggi kolesterol, susu tinggi kalsium rendah lemak dan jus apel fuji dengan kulit dan tanpa kulit selama 14 hari. Data dianalisis dengan uji Paired t-test/ Wilcoxon dan Anova/ Kruskall Wallis. *)Penulis Penanggungjawab Hasil: Kadar kolesterol LDL darah pada kelompok K- naik dari 24 mg/dl menjadi 27,8mg/dl, kelompok K+ naik dari 19,5mg/dl menjadi 22mg/dl.Kadar kolesterol LDL darah pada kelompok P1 turun dari 27mg/dl menjadi 25,8mg/dl, kelompok P3 turun dari 24,4mg/dl menjadi 20,8mg/dl , kelompok P2 naik dari 25mg/dl menjadi 30,8mg/dl dan kelompok P4 naik dari 22,8mg/dl menjadi 24,8mg/dl. Kadar kolesterol HDL darah pada kelompok K- naik dari 19,2mg/dl menjadi 20mg/dl dan kelompok K+ turun dari 17,7mg/dl menjadi 15,5mg/dl.Kadar kolesterol HDL darah pada kelompok P1 turun dari 19mg/dl menjadi 18 mg/dl, kelompok P2 turun dari 21,7mg/dl menjadi 17,5mg/dl , kelompok P3 turun dari 18,6mg/dl menjadi 16,8mg/dl dan kelompok P4 tetap 18 mg/dl. Tidak ada perbedaan perubahan kadar kolesterol LDL dan HDL antar kelompok secara berurutan yaitu  (p=0,224) dan (p=0,279)Simpulan: Pemberian jus apel dengan kulit, jus apel, jus apel dengan kulit dengan  susu tinggi kalsium rendah lemak serta jus apel dengan susu tinggi kalsium rendah lemak selama 14 hari tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol LDL dan kolesterol HDL darah pada tikus hiperkolesterolemia .


2015 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 499-507
Author(s):  
Siti Nur Hidayati ◽  
Ahmad Syauqy

Latar Belakang : Sindroma metabolic merupakan kumpulan factor risiko penyakit kardiovaskular. Salah satu factor risiko penyakit kardiovaskular adalah dislipidemia yang ditandai dengan abnormalitas profil lipid dalam darah. Pengendalian kadar kolesterol dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan serat yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol salah satunya adalah buah pisang kapok kuning. Buah pisang kapok kuning (Musa paradisiacal forma typical) mengandung serat, inulin, dan patiresisten yang berpotensi dalam menurunkan kadar kolesterol darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah pisang kapok kuning terhadap kadar kolesterol total pada tikus pra sindroma metabolik.Metode : Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test randomized control group design terhadap 28 ekortikus Sprague Dawley pra sindroma metabolik yang kemudian dibagi secara acak dalam 4 kelompok control negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan induksi STZ(Streptozotocin), serta dua kelompok perlakuan yang diberikan pakan standar, induksi STZ dan buah pisang kapok kuning (Musa paradisiacal forma typical) dengan dosis 4,5g/200gBB dan 9g/200gBB selama 21 hari. Kadar kolesterol diperiksa dengan metode CHOD-PAP (glycerol phosphate oxydase–phenol amino phenazone). Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan Anova.Hasil : Pemberian buah kapok kuning dengan dosis 4,5g/200gBB dan 9g/200gBB dapat menurunkan kadar kolesterol total dari 179,12±7,90 menjadi 143,18±4,39 dan 177,81±7,11 menjadi 123,02±4,94 pada tikus Sprague Dawley pra sindroma metabolic secara statistic bermakan (p=0,000). Secara deskriptif penurunan kadar kolesterol total sebesar 20,06% dan 30,81%. Terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok (p=0,000).Simpulan : Pemberian buah pisang kapok kuning selama 21 hari pada dosis 4,5g/200g/hari dan 9g/200gBB/hari dapat menurunkan kadar kolesterol total pada tikus pra sindroma metabolic secara statistic bermakna.


2015 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 547-556
Author(s):  
Paramitasari Tri Wahyuni ◽  
Ahmad Syauqy

Latar Belakang: Seiring dengan bertambahnya usia maka prevalensi sindrom metabolik juga akan meningkat. Sindrom metabolik utamanya diakibatkan karena resistensi insulin. Resistan insulin mengakibatkan hiperglikemia (kadar glukosa darah diatas normal). Pisang kepok kuning (Musa paradisiaca forma typical) merupakan buah yang mengandung serat, antioksidan, dan magnesium yang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah.Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical) terhadap kadar glukosa darah puasa pada tikus Sprague Dawley pra sindrom metabolik Metode: Penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design. Subjek penelitian 28 ekor tikus Sprague Dawley jantan usia 8-12 minggu, dibagi secara acak dalam 4 kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standard dan induksi STZ(Streptozotocin). Dua kelompok perlakuan diberikan pakan standar, induksi STZ dan buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca forma typical) dengan dosis 4,5g/200gBB dan 9g/200gBB selama 21 hari. Kadar glukosa darah diperiksa dengan metode GOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan AnovaHasil: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok K(-) dan K (+). Namun terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok P1 dan P2. Rerata kadar glukosa darah puasa sebelum intervensi pada kelompok P1 dan P2 adalah 224,13±3,19 dan 222,41±5,01. Sedangkan rerata glukosa darah puasa setelah intervensi pada kelompok P1 (p=0,000) dan P2 (p=0,000)  adalah 118,67±4,81 dan 92,38±1,59.Kesimpulan: Pemberian pisang kepok kuning (Musa paradisiaca forma typical) selama 21 hari pada dosis 4,5 g/200 g BB/hari dan 9 g/200 g BB/hari dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa masing-masing sebesar 47,05% dan 58,46% pada tikus sprague dawley pra sindrom metabolik.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 90-97
Author(s):  
Astri Praba Shinta ◽  
Martha Irene Kartasurya

LatarBelakang : Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lipid berupa peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserida, dan penurunan kolesterol High Density Lipoprotein (HDL). Quercetin yang terkandung dalam flavonoid daun salam dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan pre-post test randomized control group design. Subjek penelitian adalah 24 tikus Sprague Dawley jantan berumur 8 minggu yang dibagi menjadi 4 kelompok, yang terdiri dari 6 ekor tikus. Keempat kelompok diberi pakan standar dan diet tinggi lemak. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol positif dan kelompok kedua diberi 0,18 g/kg BB simvastatin. Kelompok ketiga diberi 0,034 g/kg BB ekstrak daun salam dan kelompok keempat diberi 0,72 g/kg BB rebusan daun salam. Kadar kolesterol LDL ditentukan dengan metode CHOD-PAP. Normalitas distribusi data diuji dengan Shapiro-Wilks. Data dianalisis dengan uji paired t-test, Kruskall Wallis, dan One Way Anova.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar kolesterol LDL yaitu 79,7 mg/dL pada kelompok kontrol positif; 38,3 mg/dL pada kelompok rebusan; 26,2 mg/dL pada kelompok ekstrak; serta 2,9 mg/dL pada kelompok simvastatin. Kelompok kontrol positif mengalami peningkatan kadar kolesterol LDL paling tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Peningkatan kadar kolesterol LDL pada kelompok ekstrak (26,2 mg/dL) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok rebusan (38,3 mg/dL). Hasil uji Post Hoc menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perubahan kadar kolesterol LDL antara kelompok simvastatin dan kontrol positif; simvastatin dan ekstrak; simvastatin dan rebusan; ekstrak dan kontrol positif; ekstrak dan rebusan; serta rebusan dan kontrol positif. Simpulan : Pemberian rebusan daun salam tidak dapat menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus Sprague Dawley yang diberi pakan tinggi lemak namun peningkatan kadar kolesterol LDL pada kelompok rebusan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol positif serta lebih tinggi peningkatannya dibandingkan dengan kelompok ekstrak dan simvastatin.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 184-191
Author(s):  
Setya Fitriarini ◽  
Hesti Murwani Rahayuningsih

Pendahuluan : Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK) dikarenakan adanya kolesterol tinggi yang memicu terjadinya ateroskerosis. High Density Lipoprotein (HDL) menjadi salah satu faktor protektif terjadinya arterosklerosis. Daun salam mempunyai kandungan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan dan dapat menghambat penurunan kadar HDL. Tujuan penelitian adalah menganalisis perbedaan pengaruh antara pemberian ekstrak dan rebusan daun salam dalam  pencegahan penurunan kadar kolesterol HDL pada tikus yang diberi pakan tinggi lemak.Metode Penelitian : Sebuah penelitian eksperimental, dengan desain pre-post test randomized control group design. Subjek penelitian adalah 24 tikus putih Sprague dawley  yang terbagi menjadi : kelompok kontrol positif, kontrol negatif, kelompok ekstrak dan rebusan yang terbuat dari 0,72 gram daun salam. Intervensi diberikan selama 14 hari. Pengukuran kadar kolesterol HDL dilakukan dengan menggunakan metode Precipitation Of LDL,VLDL and Chylomicrons. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilks, uji perbedaan kadar HDL awal dan akhir perlakuan dengan menggunakan paired t-test. Perbedaan pengaruh dari setiap kelompok perlakuan dianalisis dengan menggunakan uji Oneway ANOVA dilnjutkan dengan uji post-hock LSD.Hasil Penelitian : Tiga kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar kolesterol HDL yang bermakna (p<0,05) dan untuk kelompok kontrol positif kadar kolesterol HDL pada awal-akhir penelitian tidak mengalami perubahan yang signifikan (p>0,05). Kelompok kontrol negatif mengalami penurunan kadar kolesterol HDL sebanyak 69,21%, kontrol positif 6,08%, kelompok ekstrak 34,64% dan kelompok rebusan 60,87%.Kesimpulan : Kelompok perlakuan yang memberikan efek menghambatan laju penurunan kadar kolesterol HDL terbaik yaitu : simvastatin dengan dosis 0,018 gram, 0,034 gram ekstrak daun salam dan rebusan daun salam yang terbuat dari 0,72 gram daun salam segar.


2013 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 330-338
Author(s):  
Neny Meirindasari ◽  
Hesti Murwani R ◽  
Kusmiyati Tjahjono

Latar Belakang : Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular adalah dislipidemia yaitu abnormalitas profil lipid dalam darah. Pengendalian kadar kolesterol yang tepat dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Pengendalian kadar kolesterol dapat dilakukan dengan mengonsumsi pangan fungsional yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol salah satunya adalah biji pepaya. Biji pepaya mengandung flavonoid, saponin, dan tanin yang berpotensi dalam menurunkan kadar kolesterol darah. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh jus biji pepaya terhadap kadar kolesterol total pada tikus dislipidemia.Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test randomized control group design terhadap 28 ekor tikus Sprague Dawly dislipidemia yang kemudian dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standar dan tinggi kolesterol, serta dua kelompok perlakuan yang diberikan pakan standar, tinggi kolesterol dan jus biji pepaya dengan dosis 400 mg dan 800 mg selama 30 hari. Kadar kolesterol total diperiksa dengan metode spektrofotometri. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan Anova serta uji Post-Hoc dengan LSD pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Perubahan kadar kolesterol total kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan 400 mg dan 800 mg secara berturut-turut adalah 12,15% (p=0,178), 16,33% (p=0,192), -10,64% (p=0,221), and -6,53% (p=0,536). Perbedaan perubahan kadar kolesterol total antar kelompok dengan uji Anova menunjukkan signifikansi sebesar 0,241.Simpulan: Pemberian jus biji pepaya selama 30 hari pada dosis 400 mg/ekor/hari paling efektif menurunkan kadar kolesterol total pada tikus dislipidemia.


2012 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 192-198
Author(s):  
Marlina Rully Wahyuningrum ◽  
Enny Probosari

Latar Belakang  : Hiperkolesterolemia dapat mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK). Hiperkolesterolemia juga disertai dengan hipertrigliseridemia. Konsumsi buah-buahan dianjurkan guna menurunkan kadar trigliserida. Pepaya merupakan buah yang mengandung betakaroten, niasin, vitamin C, quercetin, dan serat yang diduga dapat menurunkan kadar trilgliserida. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian buah pepaya terhadap kadar trigliserida pada tikus Sprague Dawley dengan hiperkolesterolemia. Metode : Jenis penelitian ini adalah true-experimental laboratorik dengan pre and post test with randomized control group design. Subjek penelitian yaitu 28 ekor tikus Sprague Dawley jantan berusia 7-8 minggu dengan berat 100-200 g yang dibuat hiperkolesterolemia, kemudian dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberi pakan tinggi lemak dan kolesterol, kelompok perlakuan 1, 2, dan 3 yang diberi pakan tinggi lemak dan kolesterol serta buah pepaya dengan dosis 5,4 g, 7,2 g, dan 9,0 g per hari selama 4 minggu. Kadar trigliserida serum diperiksa secara enzymatic colorimetric dengan metode GPO-PAP. Normalitas data diuji dengan Shapiro Wilks. Data kelompok kontrol, perlakuan 1 dan 2 dianalisis dengan uji paired t-test sedangkan kelompok perlakuan 3 dengan uji Wilcoxon. Perbedaan perubahan keempat kelompok dianalisis dengan uji One Way Anova pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil : Kelompok perlakuan yang diberi buah pepaya 5,4 g, 7,2 g, dan 9,0 g per hari selama 4 minggu mengalami penurunan kadar trigliserida berturut-turut sebesar 25,13%, 17,40%, dan 33,21%, tetapi penurunan tersebut tidak bermakna (p>0,05). Penurunan paling besar dan bermakna (p<0,05) terdapat pada kelompok kontrol yaitu sebesar 42,53%. Namun, tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) antar keempat kelompok. Simpulan : Pemberian buah pepaya dengan dosis 5,4 g, 7,2 g, dan 9,0 g per hari selama 4 minggu tidak dapat menurunkan kadar trigliserida secara bermakna pada tikus Sprague Dawley dengan hiperkolesterolemia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document