scholarly journals HUBUNGAN ANTARA SELF REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA DI MASA PANDEMI COVID-19

EDUSAINS ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 252-258
Author(s):  
Arivia Monique Rizkyani ◽  
Tonih Feronika ◽  
Nanda Saridewi

RELATIONSHIP BETWEEN SELF REGULATED LEARNING AND ACADEMIC PROCRASTINATION IN CHEMISTRY EDUCATION STUDENTS IN THE COVID-19 PANDEMIC  AbstractThe world, including Indonesia, is being hit by the covid-19 outbreak, making students adapt to a new learning process, namely online. Students need self-regulated learning to direct the learning process to achieve optimal learning goals and suppress the level of academic procrastination experienced by students during the covid-19 pandemic. This study aims to determine the relationship between self-regulated learning and academic procrastination in Chemistry Education students during the covid-19 pandemic. This study uses a correlational method with a quantitative research approach. This study's population was 210 students of Chemistry Education class 2017, 2018, and 2019 with a sample size of 68 students who were determined using the proportional stratified random sampling technique. The instruments used were self-regulated learning questionnaires, academic procrastination questionnaires, and interviews. The product-moment correlation technique is used to test the hypothesis. The results obtained a correlation coefficient value of -0.409 with a significance of 0.001, so it can be said that there is a negative and significant relationship between self-regulated learning and academic procrastination in  Chemistry Education students during the covid-19 pandemic.  Abstrak Saat ini dunia termasuk Indonesia sedang dilanda wabah covid-19 yang membuat mahasiswa harus beradaptasi dengan proses pembelajaran baru yakni melalui daring. Mahasiswa membutuhkan kemampuan self regulated learning untuk mengarahkan proses belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang optimal serta untuk menekan tingkat prokrastinasi akademik yang dialami mahasiswa pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini. bertujuan untuk. mengetahui. hubungan antara. self regulated.learning dengan. Prokrastinasi. akademik pada mahasiswa. Pendidikan Kimia di.masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Kimia angkatan 2017, 2018, dan 2019 berjumlah 210 mahasiswa dengan jumlah sampel sebanyak 68 mahasiswa yang ditentukan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket self regulated learning, angket prokrastinasi akademik, dan wawancara. Teknik korelasi product moment digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian diperoleh nilai .koefisien korelasi sebesar. – 0,409 dengan. signifikansi 0,001 sehingga.dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan.negatif dan signifikan.antara self. regulated. learning dengan prokrastinasi akademik pada. mahasiswa Pendidikan Kimia di.masa pandemi covid-19. 

2018 ◽  
Author(s):  
Firman - Firman

Dewasa ini ditemukan siswa tidak fokus dalam belajar dan mengerjakan tugas karena kurangnyapengaturan diri dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan (1) self regulated learning siswa, (2) flow akademik siswa dalam belajar, (3) menguji hubungan self regulated learning dengan flow akademik siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Populasi penelitian sebanyak 853 siswa SMA. Jumlah sampel 272 siswa, yang diperoleh dengan teknik Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu angket tentang self regulated learning dan flow akademik dengan model skala Likert. Teknik analisis data yaitu teknik deskriptif dengan rumus persentase dan teknik korelasional dengan rumus Pearson Product Moment Correlations. Hasil penelitian mengungkapkan (1) self regulated learning siswa berada pada kategori tinggi (2) flow akademik siswa berada pada kategori sedang (3) dan terdapat hubungan yang signifikan antara self regulated learning dengan flow akademik siswa.


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Kiki Andi Karos ◽  
Waode Suarni ◽  
Ida Sriwaty Sunarjo

Stres akademik merupakan salah satu jenis stres yang biasa dialami oleh banyak mahasiswa, termasuk mahasiswa psikologi. Stres ini biasanya bersumber dari berbagai tuntutan dan stressor akademik yang tidak dapat diatasi mahasiswa. Salah satu faktor yang diduga berkaitan dengan stres akademik adalah self-regulated learning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan negatif antara self-regulated learning dan stres akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Halu Oleo. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 70 mahasiswa yang diambil dengan menggunakan teknik propotionate stratified random sampling. Instrumen pengumpulan datanya menggunakan dua skala, yaitu Skala Self-Regulated Learning dan Skala Stres Akademik. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa tingkat self-regulated learning dan stres akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Halu Oleo sebagian besar berada pada kategori sedang. Data dianalisis dengan menggunakan teknik Pearson's Product Moment correlation. Hasilnya menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh sebesar -0,426 dengan taraf signifikansi 0,000 (ρ<0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-regulated learning dan stres akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Halu Oleo.


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Irvan Budhi Handaka ◽  
Wahyu N.E. Saputra ◽  
Said Alhadi

<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan  komparasi tingkat <em>self-regulated learning </em>siswa yang tinggal bersama kedua orang tuanya dengan siswa yang tinggal jauh dari kedua orang tuanya. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 402 siswa SMP di Yogyakarta yang diambil secara  <em>stratified random sampling. </em>Komposisi sampel penelitian terdiri dari 150 siswa tinggal jauh dari orang tuanya dan 252 siswa tinggal bersama kedua orang tuanya. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat <em>self-regulated learning </em>adalah skala <em>self-regulated learning. </em>Penelitian ini menggunakan <em>Independent Sample T-Test </em>sebagai teknik analisis datanya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa siswa yang tinggal dengan kedua orang tuanya memiliki tingkat <em>self-regulated learning </em>cenderung sama dengan siswa yang tinggal jauh dari kedua orang tuanya. Hasil penelitian ini merekomendasikan dilakukan identifikasi penyebab tidak adanya perbedaan <em>self-regulated learning </em>pada siswa yang tinggal bersama orang tuanya dengan siswa yang tinggal jauh dari orang tuanya.</p><p><strong><br /></strong><em>The purpose of this study is to describe the comparability of the level of self-regulated learning of students who live with their parents with students who live far from their parents. The sample in this study were 402 junior high school students in Yogyakarta taken by stratified random sampling. The composition of the study sample consisted of 150 students living far from their parents and 252 students living with their parents. The measuring instrument used to measure the level of self-regulated learning is the scale of self-regulated learning. This study uses the Independent Sample T-Test as a data analysis technique. The results of the study concluded that students who live with both parents have a level of self-regulated learning tend to be the same as students who live far from their parents. The results of this study recommend identification of the causes of the absence of differences in self-regulated learning in students who live with their parents with students who live far from their parents.</em></p>


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Wahyu Nanda Eka Saputra ◽  
Irvan Budhi Handaka ◽  
Dita Kurnia Sari

Hasil belajar yang maksimal merupakan salah satu pencapaian yang diharapkan oleh siswa, termasuk orang tuanya. Namun, berbagai masalah tentang belajar siswa di sekolah menjadi masalah yang masih dialami oleh siswa. Sebagai contohnya siswa yang enggan melakukan proses belajar yang mandiri dan bahkan siswa cenderung belajar jika dikendalikan oleh guru di sekolah. Permasalahan tersebut tergolong siswa yang kurang mampu mengoptimalkan keterampilan self-regulated learning. Salah satu yang mengindikasi dan mempreduksi tingkat self-regulated learning adalah keberadaan kedua orang tua di rumah siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat self-regulated learning berdasarkan siswa yang tinggal bersama kedua orang tuanya dengan siswa yang tinggal tidak bersama kedua orang tuanya. Penelitian ini melibatkan jumlah sampel sebanyak 415 siswa SMK Muhammadiyah di Kota Yogyakarta yang diambil menggunakan teknik stratified random sampling. Sampel terdiri dari 143 siswa tidak tinggal bersama orang tuanya dan 272 siswa tinggal bersama kedua orang tuanya. Tingkat self-regulated learning diukur menggunakan skala self-regulated learning. Teknik analisis data yang digunakan adalah Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata skor self-regulated learning siswa SMK yang tinggal dengan kedua orang tuanya dengan siswa siswa yang tidak tinggal dengan kedua orang tuanya. Hasil penelitian ini seyogyanya menjadi dasar bagi konselor untuk meningkatkan self-regulated learning siswa dengan melibatkan unsur internal pada diri siswa buka unsur eksternal pada diri siswa seperti peran orang tua.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 133-140
Author(s):  
Ayu Merisa ◽  
Purwanti Endah Rahayu ◽  
Krisnova Nastasia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan self regulated learning pada siswa SMK Negri 4 Padang.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan variabel terikat adalah self regulated learning. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dukungan sosial dan skala self regulated learning.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 290 orang siswa SMK Negri 4 Padang. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Hasil koefisien validitas pada skala dukungan sosial bergerak dari rix= 0,301 sampai dengan rix= 0,762 dengan koefisien reliabilitas sebesar α=0,925 sedangkan pada skala self regulated learning bergerak dari rix=0,303 sampai dengan rix=0,843 dengan koefisien reliabilitas sebesar α=0,927. Berdasarkan analisis data, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,542 dengan taraf signifikansi 0,000 yang berarti hipotesis diterima.  Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan self regulated learning pada siswa SMK Negri 4 Padang.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 470
Author(s):  
Gusti Putu Ngurah Darmawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan besarnya pengaruh self-regulated learning terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi. Penelitian ini  termasuk dalam jenis penelitian kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi dari angkatan tahun 2013 sampai 2016 yang berjumlah 337 orang, sedangkan sampel dalam penelitian   ini   berjumlah 183 orang dengan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan  dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan program  statistical package for  social sciences (SPSS) for windows versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: self-regulated learning tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi akademik ditunjukkan dari nilai thitung   < ttabel (-2.430 < 1.653), dengan besarnya pengaruh self-regulated learning terhadap prokrastinasi akademik yaitu sebesar 2,6%.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 102-120
Author(s):  
Putri Saraswati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan kontribusi antara self regulated learning, dan kecerdasan emosi terhadap konsentrasi belajar. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan konsentrasi belajar adalah perhatian seseorang dalam proses belajar. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi konsentrasi seseorang dalam belajar. Hal yang mempengaruhi konsentrasi belajar dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang. Dari dalam diri dapat berupa self regulated learning yakni kemampuan seseorang dalam mengevaluasi diri, mengatur, melakukan dan memonitoring hal-hal yang berhubungan dengan proses belajarnya. Selain itu, faktor internal lain yang berhubungan dalam konsentrasi belajar adalah emosi. Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengelola emosinya dan memahami emosi orang lain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional dengan subjek penelitian berjumlah 222 orang yang terdiri dari 66 mahasiswa dan 156 mahasiswi. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Data penelitian diambil dengan menggunakan skala likert untuk semua variabelnya. Kemudian diuji dengan teknik statistik korelasi product moment. Hasil penelitian ini adalah 1) tidak ada hubungan antara self regulated learning dan konsentrasi belajar r = -0.079 (p lebih besar dari0,05), 2) tidak ada hubungan anatara kecerdasan emosi dan konsentrasi belajar r = 0,677 (p lebih besar dari 0,05), 3) terdapat hubungan positif antara self regulated learning dan kecerdasan emosi r = 0,496 (p lebih kecil dari 0,05). Dengan demikian, berarti semakin tinggi self regulated learning maupun kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang tidak berhubungan secara signifikan dengan konsentrasi belajar yang dimilikinya. Oleh karena itu, self regulated learning dan kecerdasan emosi tidak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap konsentrasi belajar pada penelitian ini.


Author(s):  
Peng Sheng Chen ◽  
Jing Li ◽  
Seung-Yong Kim

Background: We aimed to investigate the relationship among mobile phone dependence, self-efficacy for self-regulated learning, time management disposition, and academic procrastination in Chinese students majoring in physical education. In addition, we explored the mediating roles of self-efficacy for self-regulated learning and time management disposition in the relationship between mobile phone dependence and academic procrastination. Methods: We adopted a random sampling method to identify 324 physical education majors at five universities in Shaanxi Province, China in 2020. Data were analyzed via exploratory factor analysis, confirmatory factor analysis, correlation analysis, structural equation model analysis, and path analysis. Results: Mobile phone dependence had significant positive effects on academic procrastination (P<0.001) and self-efficacy for self-regulated learning (P<0.05) but a significant negative effect on time management disposition (P<0.001). Self-efficacy for self-regulated learning had a significant positive effect on academic procrastination (P<0.001), while time management disposition had a significant negative effect on academic procrastination (P<0.01). Notably, self-efficacy for self-regulated learning and time management disposition mediated the relationship between mobile phone dependence and academic procrastination (P<0.05). Conclusion: In addition to its direct effect on academic procrastination, mobile phone dependence exerts an indirect effect via time management disposition and self-regulated learning efficacy. Reducing students’ dependence on mobile phones is necessary for attenuating academic procrastination on university campuses. Thus, universities should aim to restrict the use of mobile phones in the classroom, actively cultivate students’ confidence in their self-regulated learning ability, and educate them regarding appropriate time values.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document