Counsellia Jurnal Bimbingan dan Konseling
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

146
(FIVE YEARS 45)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Pgri Madiun

2477-5886, 2088-3072

2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 193
Author(s):  
Susanna Kathryn ◽  
Albert Andreas ◽  
Donny Charles Chandra ◽  
Wiryohadi Wiryohadi ◽  
Apin Militia Christi

<p>Postmodern menyebabkan semua menjadi relatif. Termasuk dalam melakukan kebenaran Firman Tuhan dan teladan dalam membangun karakter pemuda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat implementasi bimbingan dan konseling yang digunakan Universitas Pelita Harapan dalam menunjang perkembangan karakter mahasiswa dan mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang terjadi dalam pelaksanaannya. Hasil penelitian ini adalah implementasi yang digunakan memprioritaskan nilai-nilai firman Tuhan. Target yang ingin dicapai adalah membentuk mahasiswa untuk memiliki karakter ilahi. Proses bimbingan dan konseling diberikan melalui: (1) Penasihat akademik; (2) Organisasi rohani <em>spiritual growth for student</em>; (3) Asrama; (4) Lembaga konseling HOPE. Proses bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bentuk: (1) Pendekatan peraturan lembaga; (2) Pemberian nasihat; (3) Pemuridan; (4) Sistem <em>learning by doing</em>; (5) Bimbingan kolaboratif lembaga; dan (6) <em>Support academic</em>. Faktor-faktor yang menjadi penghambat adalah: (1) Kompetensi SDM yang belum memadai; (2) Mahasiswa yang kurang berminat kepada program bimbingan dan konseling; dan (3) Mahasiswa yang belum dapat bersifat dewasa.<br /><br /><strong>Abstrac :</strong>  Postmodern  causes  everything  to  be  relative.  Including  in  carrying  out  the truth  of  God's  Word  and  example  in  building  the  character  of  youth.  This  study  aims  to look at the implementation of guidance and counseling used by Pelita Harapan University  in  supporting  the development  of student  character  and  identify  the  obstacles that occur in its implementation. The result of this research is the implementation that is used to prioritize the values  of God's word. The target to be achieved is to form students to  have  divine  character.  The  process  of  guidance  and  counseling  is  provided  through: (1)  academic  advisors;  (2)  spiritual  organization  spiritual  growth  for  students;  (3) Dormitory;  (4)  HOPE  counseling  agency.  The  guidance  and  counseling  process  is carried  out  in  the  form  of:  (1) Institutional  regulatory  approach;  (2)  Giving  advice;  (3) Discipleship; (4) learning by doing system; (5) Institutional  collaborative guidance; and <br />(6)  academic  support.  The  inhibiting  factors  are:  (1)  inadequate  HR  competencies;  (2) Students  who  are  less  interested  in  the  guidance  and  counseling  program;  and  (3) Students who have not been able to become adults</p>


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 168
Author(s):  
Insan Suwanto ◽  
Dian Mayasari ◽  
Nurul Wulan Dhari

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan peran yang ditunjukkan oleh kelompok teman sebaya dalam mempengaruhi keputusan karier; 2) mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi pengambilan keputusan karier. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui secara mendalam terkait peran teman sebaya dalam pengambilan keputusan karier siswa. Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan wawancara terstruktur kepada keenam orang siswa kelas XII. Wawancara yang dilakukan dengan pedoman wawancara peran teman sebaya dan faktor pengambilan keputusan karier yang telah diuji melalui uji validitas konstruksi (judgement experts). Kemudian, data hasil penelitian dianalisis menggunakan model Miles and Huberman yang terdiri dari data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan: 1) peran kelompok teman sebaya terlihat pada aspek dukungan sosial, moral dan emosional; kebebasan berpendapat, bertindak atau menemukan identitas diri. Sedangkan aspek sebagai agen sosialisasi dan mengembangkan keterampilan tidak terlalu ditemukan pada teman sebaya. 2) Faktor kondisi lingkungan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan karier. Sedangkan untuk faktor belajar tidak terlalu berpengaruh dalam pengambilan keputusan karier. Berdasarkan hasil penelitian, hendaknya teman sebaya bisa memilih teman yang dapat dijadikan sebagai role model dan Guru BK dapat memfasilitasi pembentukan kelompok teman sebaya yang membahas terkait permasalahan karier agar siswa bisa secara mandiri mengambil keputusan karier.<br /><br /><br /><strong>Abstract:</strong> This study aims to: 1) describe the role shown by peer groups in influencing career decisions; 2) identify the causal factors that influence career decision making. This study uses a qualitative approach to know in-depth the role of peers in students' career decision-making. In collecting data, the researcher conducted structured interviews with the six students of class XII. Interviews were conducted using peer role interview guidelines and career decision-making factors that have been tested through construction validity tests (expert judgment). Then, the research data were analyzed using themodel Miles and Huberman consisting of data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results showed: 1) the role of peer groups was seen in aspects of social, moral and emotional support; freedom of opinion, action or self-identity. While the aspects as agents of socialization and developing skills are not found in peers. 2) Environmental conditions are very influential in making career decisions. Meanwhile, the learning factor is not very influential in making career decisions. Based on the results of the study, peers should be able to choose friends who can be used as role models and guidance and counseling teachers can facilitate the formation of peer groups that discuss career issues so that students can independently make career decisions.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 180
Author(s):  
Najmy Hanifah ◽  
Eni Fariyatul Fahyuni

Penelitian dilakukan untuk mengetahui tentang eksistensi layanan bimbingan dan konseling selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini berfokus pada bagaimana guru BK  dalam  menangani  peserta  didik  dalam  penyesuaian  diri,  penanaman  pendidikan karakter  islami,  dan  bimbingan  apa  saja  yang  disediakan  selama  masa  pademi  COVID-19. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey.  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa penting  guru BK dalam memberikan layanan  bimbingan  dan  konseling  terhadap  peserta  didik  pada  masa  pandemi.  Peneliti menggunakan sampel empat sekolah di Sidoarjo yang terdiri dari dua SMA dan dua SMP, dengan banyaknya responden 36 peserta didik dan di antarannya ada 6 peserta didik yang melakukan  survey  secara  langsung  dengan  peneliti.    Kesimpulan  pada  penelitian  ini adalah, peserta didik membutuhkan layanan konseling online, apalagi dalam bidang minat dan  bakat,  dan  peran  guru  bimbingan  dan  konseling  pada  masa  sekarang  sangatlah penting.<br /><br /><strong>Abstrac:</strong> The study was conducted to find out about the existence of guidance and counseling services during the COVID-19 pandemic. This study focuses on how BK teachers deal with students in adjusting, planting Islamic character education, and what guidance is provided during the COVID-19 pandemic. This research uses quantitative research with survey method. This study was conducted to find out how important BK teachers are in providing guidance and counseling services to students during the pandemic. The researcher used a sample of four schools in Sidoarjo which consisted of two high schools and two junior high schools, with 36 respondents as a number of students and of them there were 6 students who conducted a direct survey with the researcher. The conclusion of this study is that students need online counseling services, especially in the field of interests and talents, and the role of guidance and counseling teachers at this time is very important.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Mahmuddah Dewi Edmawati

<div><p><strong>Abstrak.</strong> <span lang="EN-US">Resiliensi merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki remaja, dikarenakan tanpa adanya resiliensi maka remaja akan kesulitan dalam menjalani hidup yang berakibat tidak bisa mengaktualisasikan diri, prestasi diri tidak optimal dan cenderung menjadi pribadi yang pesimistis bahkan dapat menderita depresi Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan resiliensi generasi Z melalui konseling kelompok berbasis Kearifan Lokal Tembang Macapat Sinom. Tembang macapat sinom berasal dari Jawa Tengah yang kaya akan falsafah kehidupan yaitu menjalani masa muda dengan penuh semangat, tegar, sabar dan pantang menyerah dalam menuntut ilmu, berkarya dan menjalani kehidupan. Pelaksanaan kegiatan konseling kelompok mendukung adanya perubahan resiliensi siswa yang rendah menjadi lebih tinggi yang ditandai dengan penerimaan dan adaptasi diri saat dihadapkan dengan tekanan dari dalam diri individu maupun dari luar diri individu. Adanya dinamika kelompok mendukung adanya perubahan anggota kelompok karena adanya kesempatan saling bertukar pikiran, berdiskusi, saling memotivasi dan saling membantu dalam menyelesaikan masalah. Penelitian ini merupakan jenis pendekatan metode <em>pre-experimental design</em> dengan menggunakan <em>one group pretest-posttest</em> <em>design</em>. Subyek penelitian adalah remaja Jawa berusia 15-20 tahun yang sesuai dengan kriteria tahap perkembangan remaja (gen Z) yang ditetapkan sesuai fokus penelitian. Berdasarkan hasil pengujian wilcoxon diperoleh hasil Z hitung sebesar sebesar -2,807 dengan signifikansi sebesar 0,022 yang artinya konseling kelompok berbasis kearifan lokal tembang macapat sinom efektif untuk meningkatkan resiliensi generasi Z.</span></p></div><p><strong>Abstract</strong>. <em><span lang="EN-US">Academic dishonestyis behavior deviating from academic rules carried out by students at various levels of education to get good test results or recognition of their academic assignments by cheating, plagiarism, cooperating in exam fraud, or falsifying data. This article aims to explore and determine the level of student academic dishonestyduring the Covid-19 pandemic seen from differences in gender, grade level and age. The research method used is a survey with a type of cross sectional survey design involving 493 vocational high school students who were selected using cluster sampling technique.. The research data collection instrument uses an academic dishonestyscale. The data analysis technique used is descriptive analysis, t-test and Anova test. The results of the study prove that vocational high school students have a level of academic dishonestyin the medium category. Furthermore, this study found that seen from the gender differences, male students had a higher level of academic dishonestythan female students. The same thing also happens when viewed from each indicator of academic dishonesty. In terms of class differences and age differences, it shows that there is no significant difference between grade 10 and grade 12 students and students aged 15, 16, 17, 18 in the level of academic dishonesty. Further discussion is discussed in this article.</span></em></p>


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 127
Author(s):  
Diana Dewi Wahyuningsih ◽  
Eny Kusumawati ◽  
Imam Setyo Nugroho

<p><em><span lang="EN-US">Academic dishonesty</span></em><span lang="EN-US"> yaitu perilaku menyimpang dari aturan akademik yang dilakukan oleh siswa di berbagai jenjang pendidikan untuk mendapatkan hasil ujian atau pengakuan yang baik atas tugas akademiknya dengan jalan mencontek, plagiarisme, bekerja sama dalam kecurangan ujian, maupun memalsukan data. Artikel ini bertujuan untuk mengekplorasi tingkat <em>adacemic dishonesty</em> siswa pada masa pandemi covid-19 dilihat dari perbedaan jenis kelamin, tingkatan kelas serta usia. Metode penelitian yang digunakan yaitu <em>survey</em> dengan jenis <em>cross sectional survey design</em> yang melibatkan 493 siswa sekolah menengah kejuruan yang dipilih menggunakan teknik <em>cluster sampling</em>. Instrumen pengumpulan data penelitian menggunakan <em>academic dishonesty</em></span><em><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">scale</span></em><span lang="EN-US">. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, uji t-test dan Uji Anova. Hasil penelitian membuktikan bahwa siswa sekolah memengah kejuruan memiliki tingkat <em>academic dishonesty</em> pada kategori sedang. Lebih lanjut penelitian ini menemukan bahwa dilihat dari perbedaan jenis kelamin siswa laki-laki memiliki tingkat <em>academic dishonesty</em> lebih tinggi dari siswa perempuan. Hal yang sama juga terjadi ketika dilihat dari setiap indikator <em>academic dishonesty</em>. Pada perbedaan kelas dan perbedaan usia menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas 10 dan siswa kelas 12 serta siswa berusia 15, 16, 17, 18 dalam tingkat <em>academic dishonesty</em>. Diskusi lebih lanjut dibahas dalam artikel ini.<br /><br /><br /><strong><span lang="EN-US">Abstrac: </span></strong><em><span lang="EN-US">Academic dishonestyis behavior deviating from academic rules carried out by students at various levels of education to get good test results or recognition of their academic assignments by cheating, plagiarism, cooperating in exam fraud, or falsifying data. This article aims to explore and determine the level of student academic dishonestyduring the Covid-19 pandemic seen from differences in gender, grade level and age. The research method used is a survey with a type of cross sectional survey design involving 493 vocational high school students who were selected using cluster sampling technique.. The research data collection instrument uses an academic dishonestyscale. The data analysis technique used is descriptive analysis, t-test and Anova test. The results of the study prove that vocational high school students have a level of academic dishonestyin the medium category. Furthermore, this study found that seen from the gender differences, male students had a higher level of academic dishonestythan female students. The same thing also happens when viewed from each indicator of academic dishonesty. In terms of class differences and age differences, it shows that there is no significant difference between grade 10 and grade 12 students and students aged 15, 16, 17, 18 in the level of academic dishonesty. Further discussion is discussed in this article</span></em></span></p>


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Dewi Lianasari ◽  
Purwati Purwati

<p>Kuantitas kelulusan tepat waktu mahasiswa menjadi hal yang penting bagi penilaian akreditasi program studi dan mahasiswa. Salah satu penyebab keterlambatan dalam kelulusan tepat waktu mahasiswa adalah kecemasan akademik terhadap skripsi atau sering disebut dengan <em>anxiety academic</em>. Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah membantu mahasiswa untuk mengurangi <em>anxiety academic</em> terhadap skripsi melalui konseling kelompok pendekatan <em>cognitive behaviour therapy</em> teknik <em>thought stopping</em>. Metode dalam penelitian ini adalah pre eksperimen <em>one group pre test post test design</em> dengan teknik pengambilan sampel <em>purposive sampling</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling kelompok pendekatan <em>Cognitive Behavior Therapy</em> teknik <em>Thought Stopping </em>mampu mengurangi <em>anxiety acedemic</em> mahasiswa terhadap skripsi dibuktikan dengan hasil uji statistik perhitungan <em>Paired Samples test</em> menunjukkan t-<sub>hitung </sub>= 13.132 &gt; t-<sub>tabel</sub>= 2.015.</p>


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 106
Author(s):  
Mujidin Mujidin ◽  
Nahdhoh Millati ◽  
Husnul Khotimah Rustam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel bersyukur kepada Tuhan, perilaku bersedekah dan kebahagiaan secara bersamaan pada mahasiswa. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Sampel yang digunakan sebanyak 80 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah <em>Cluster Random Sampling</em> yaitu menentukan sampel yang dilakukan dengan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam. Teknik analisis yang digunakan ialah korelasi ganda dengan koefisien signifikansi Sig&lt; 0,05 dinyatakan ada hubungan signifikan. Temuan penelitian ini pada salah satu hipotesisnya diterima yakni ada hubungan yang signifikan antar bersyukur dengan kebahagiaan dari korelasi senilai 0,000. Sedangkan secara simultan terdapat hubungan yang signifikan antara bersyukur kepada Tuhan dan perilaku bersedekah dengan kebahagiaan. Penelitian berikutnya diharapkan mampu menjangkau lebih banyak aspek dan bidang lainnya seperti memasukkan bimbingan dan konseling yang lebih terarah untuk hasil penelitian yang lebih maksimal.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Anna Ayu Herawati ◽  
Vira Afriyati ◽  
Arsyadani Mishbahuddin ◽  
Ahmad Syaf Ya Habibi

<p class="IEEEAbtract">Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih ditemukan mahasiswa yang mengalami burnout belajar seperti gejala yang nampak menunda-nunda belajar, tidak memiliki semangat dalam belajar, terlihat jenuh dengan aktivitas belajar, merasa frustasi dengan tuntutan perkuliahan dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas layanan penguasaan konten berbasis digital game based learning untuk mengurangi burnout belajar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan One Group Pretest- Posttest Design. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa BK UNIB sebanyak 37 mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala burnout belajar dengan model Likert. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki implikasi terhadap kegiatan belajar selanjutnya dan kemajuan program studi bimbingan dan konseling UNIB. Implikasi dari hasil penelitian ini yaitu dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling yang lebih menarik sesuai kebutuhan, terutama dalam layanan penguasaan konten berbasis digital game based learning dengan aplikasi kahoot untuk mengurangi burnout belajar.<br /><br /><strong>Abstrack:</strong> This research is motivated by the fact that students still experience learning burnout such as symptoms that seem to procrastinate in learning, do not have enthusiasm in learning, look bored with learning activities, feel frustrated with the demands of lectures, and so on. This study aims to describe the effectiveness of digital game-based learning content mastery services to reduce learning burnout. This study uses quantitative methods. This type of research is a Quasi Experiment with One Group Pretest-Posttest Design. The subjects of this study were BK UNIB students as many as 37 students. The research instrument used was a learning burnout scale with a Likert model. The results of this study are expected to have implications for further learning activities and the progress of the UNIB guidance and counseling study program. The results of this study imply that it can be used as input in developing more attractive guidance and counseling services as needed, especially in content mastery services based on digital game-based learning with kahoot applications to reduce learning burnout</p>


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Devi Putri Wulandari ◽  
Cindy Asli Pravesti

<p>The purpose of this research is to develop a game media of Snakes and Ladder of Faith which is effective for increasing the self-efficacy of students at SMP Negeri 2 Krian. This research and development method uses a research and development procedure with the following steps: 1) preliminary study, 2) media development, and 3) media testing. Based on the material expert's assessment, an average score of 0.46 was obtained which was categorized as quite feasible. Based on the media expert's assessment, an average score of 0.69 was obtained with the feasible category.  The results of the user test assessment obtained results of 92.3% with the very valid category or can be used without revision. Based on the results of the limited field test, it was obtained that tcount 4.058&gt; ttable 3.182 and Sig (2tailed) 0.027 &lt;0.05, so that H<sub>0</sub> was rejected and H<sub>a</sub> was accepted.  So it can be concluded that the game media, Snake and Ladder of Faith, is effective for increasing student self-efficacy.</p><p><strong></strong><strong><br /></strong></p>


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Muhammad Adnan Alkatiri ◽  
Casmini Casmini

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya mahasiswa kurang mampu dalam mengembangkan potensi intelektual dan emosional yang secara bertahap dapat mencapai prestasi akademik dan sekaligus kecerdasan emosional yang memuaskan. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan metode penggalian data melalui observasi wawancara mendalam pada subjek tunggal pada fokus upaya mahasiswa kurang mampu dalam mengembangkan potensi intelektual dan emosional. Upaya pengembangan intelektual dan emosional dicapai dengan upaya pembiasaan diri, mengenali diri dan memotivasi diri. Pembisaan diri pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan rasionalitas kehidupan dari kondisi keterbatasan ekonomi keluarga menstimulasi untuk mengenali diri secara mendalam sehingga memotivasi diri untuk terus berubah dari keterpurukan ekonomi. Secara berimbang antara proses intelektual berkembang, kemampuan emosional berjalan secara linier pada mahasiswa kurang mampu. Baginya potensi intelektual berjalan selaras dengan potensi emosional.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document