scholarly journals ORGANIZATION OF HIGH-SPEED MOVEMENT IN THE DIRECTION

Author(s):  
Anton Kovalov ◽  
Svіtlana Prodashchuk ◽  
Vitalii Slobodianiuk ◽  
Ivan Shulzhenko ◽  
Olga Horbatenko

The article considers the effectiveness of the introduction of speed and high-speed traffic. The experience of foreign countries shows that the development of high-speed rail traffic has increased competitiveness between different modes of transport, population mobility, reduced the loss of passenger traffic by attracting additional passenger traffic and increased profits. The state of speed and high-speed passenger traffic in Ukraine is analyzed, the main factors influencing the possibility of introduction of such traffic are revealed. The main ones are: lack of state financial support and private investment for the modernization of the railway or the construction of specialized tracks, the purchase of special rolling stock. In conclusion, attention should be paid to improving the state of the railway infrastructure to increase the profits of the railway and the ability to further invest in the implementation of such projects.The method of determining the required investments from the sources necessary for the implementation of large-scale projects of public importance, which depend on the internal rate of return on the project, the internal rate of return in the industry and capital investment in the project. Economic justification of the expediency of the organization of high-speed and high-speed traffic in Ukraine is an investment project, which provides for a phased investment in construction, which will further receive annual profits from passenger transportation. To solve this type of problem, it is proposed to use the net discounted income that can be obtained during the project and after its completion. It takes into account the income achieved in a given year of calculation, the costs incurred in the same year, the discount rate set by the investor and the payback period of the project.If the demand factor for transportation fluctuates, it is possible to calculate the company's income for the following years and determine the payback period of the investment project.

2020 ◽  
Vol 7 (160) ◽  
pp. 48-52
Author(s):  
M. Shemet ◽  
O. Kolontaievskyi

The purpose of the article is to determine the system of indicators for assessing the effectiveness of hotel enterprises. It is determined that the main criterion of the value of the investment project is the criterion of net discounted income. It is noted that the modified internal rate of return (MIRR) eliminates the lack of internal rate of return of the project, which occurs in the case of repeated outflows. It is noted that today there is no single approach to assessing the effectiveness of investment in hotel enterprises in accordance with the forms of ownership and their size, which is due to the need to ensure compliance with performance evaluation criteria and a system of indicators. Statistical and dynamic indicators of investment evaluation are considered Indicators are analyzed: simple (accounting) rate of return on the project (ARR), payback period (PP) Performance indicators taking into account the time factor are considered: discounted payback period (DPP), net discounted income (NPV), discounted profitability index (DPI), internal rate of return (IRR) and some others. The disadvantage of the discounted payback period has been identified - it does not take into account subsequent cash inflows, and therefore may serve as an incorrect criterion for the attractiveness of the project. The main advantages of static and dynamic indicators of investment project efficiency assessment are determined. It is noted that one of the main criteria of investment advantage of a project is profit maximization. Break-even analysis allows you to calculate the volume of sales at which the company's income equals costs. It is proposed to use the indicator modified internal rate of return (MIRR) It is determined that the most popular methods of assessing the effectiveness of the investment project today are the definition of such static indicators as simple rate of return, simple payback period and dynamic indicators, namely: discounted payback period, net present value, profitability index, internal rate of return and modified internal rate profitability. The most accurate results are given by dynamic indicators, as they take into account the value of money over time. Although dynamic methods are more accurate, all the considered methods of evaluating the effectiveness of the investment project have their pros and cons.


2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 160
Author(s):  
Halkadri Fitra ◽  
Salma Taqwa ◽  
Charoline Cheisviyanny ◽  
Abel Tasman ◽  
Nurzi Sebrina

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan aspek keuangan usaha grosir sembako Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera di Kenagarian Kamang Hilia Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat yang dilakukan pada tahun 2018. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode cash flow analysis, payback period, net present value, profitability index, internal rate of return, dan average rate of return. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai net cash flow Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera adalah positif yaitu Rp.21.774.000, nilai payback period adalah 1,15 tahun, nilai net present value positif sebesar Rp.10.680.034,47, nilai profitability index adalah positif 1,37, sedangkan nilai internal rate of return adalah 46,7% dan nilai average rate of return adalah 57,23%. Berdasarkan standar penilaian maka semua metode yang digunakan memberikan kesimpulan bahwa usaha grosir sembako milik Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera dalam kategori layak untuk dilaksanakan.


1970 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Fikri Fathurahman Aziz

This study aims to analyze financially (net present value, revenue cost ratio, internal rate of return, break event point, return on investment and payback period) feasibility of kampung super chicken farming Mr. Suparlan in Jojog village, district Pekalongan, East Lampung regency. The data used in the form of quantitative and qualitative data sourced from the primary data and secondary data which is then analyzed descriptively. Based on the analysis, it is known that kampung super farm is financially feasible to cultivate. This is indicated by the positive value of net present value (NPV) of Rp 186,568,517, revenue ratio (RCR) 1.59, internal rate of return (IRR) of 135.82%, return on investment (ROI) of 43%, and the value of payback period (PP) of 0.50. Keywords: financial feasibility, kampung chicken, chicken farm


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 82-92
Author(s):  
Fatahurrazak Fatahurrazak

Penelitian ini bertujuan untuk melihak kelayakan bisnis pada Pembangunan Kompleks Industri Maritim (Sentra Industri) Pengolahan Rumput Laut di Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan industri daerah dengan keterlibatan para pihak berkepentingan termasuk pengusaha industri kecil dan menengah sehingga memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Penyusunan pola pengembangan sentra menggunakan konsepsi sebagaimana diatur dalam perundang-undangan diharapkan menghadirkan sentra dengan prinsip lingkungan bersih, industri hijau dengan memperhatikan sanitasi dan higienitas, keseimbangan dengan ruang terbuka dan efektivitas pemanfaatan ruang dan biaya. Metodologi dalam menghasilkan keluaran tersebut di atas dilakukan dengan mempelajari data primer dan data skunder yang didapat langsung dari lokasi dan pemerintah daerah Kabupaten Karimun. dokumen sekunder berupa RPJPD – RPJMD – RTRW Kabupaten Karimun, rencana strategi terkait pengembangan industri, infrastruktur, peran institusi maupun stakeholder terkait dalam pengembangan Sentra Industri pengolahan rumput laut, dan kebijakan ekonomi daerah yang relevan. Pengumpulan data dan informasi pula dilakukan dengan observasi langsung pada lokasi, wawancara, dan kuisioner. Alat analisis yang digunakan adalah Net Present Value dengan discount factor 15%, Net B/C, Internal Rate of Return, dan Payback Period. Dan hasilnya adalah NPV > 0, layak dilaksanakan, Net B/C > 1, layak dilaksanakan, IRR > discount factor 15%, layak dilaksanakan, dan Payback Period 4,18 tahun.


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Dessy Putri Andini

Kondisi perekonomian yang sangat sulit saat ini menuntut sebuah unit bisnis untuk bisa menciptakan sebuah unit bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk yang diproduksi harus dapat diterima oleh pasar sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan studi kelayakan sebuah unit bisnis agar mampu bersaing di dunia bisnis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba “PANGESTU” dengan menggunakan metode Payback Period, metode Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net Present Value (NPV) yaitu metode yang menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu untuk mencari tingkat bunga. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PP diperoleh hasil, yaitu 2 tahun 2 bulan, lebih cepat dari umur ekonomis usaha selama 5 tahun. BCR memiliki nilai lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. NPV bernilai positif, yaitu Rp. 1.099.768.059. IRR bernilai 85,95% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan yaitu 15%. Sehingga jika usaha ini diwaralabakan pasti banyak yang akan membeli usaha ini.


2016 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 183
Author(s):  
Cecilia Farrona Al Hadri ◽  
Ari Natalia Probandari ◽  
Rizaldi Taslim Pinzon

Latar Belakan: kematian akibat PTM (Penyakit Tidak Menular) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara berkembang. Mempertahankan konsumen dan berusaha mendapatkan konsumen baru merupakan strategi wajib yang harus di jalankan oleh rumah sakit. Keberadaan konsumen sangat penting bagi bisnis rumah sakit karena konsumen merupakan roda bisnis rumah sakit. Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, berencana untuk melakukan investasi laboratorium Angiografi untuk menunjang fasilitas kesehatan yang sudah ada. Sebelum melakukan investasi penting untuk mengetahui berapa besar unit cost dan tarif yang akan ditetapkan selain itu juga perlu diketahui kemauan membayar (Willingness to Pay) dan kemampuan membayar (Ability to Pay) pasien terhadap penggunaan layanan. Metode Penelitian: penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus yang dilakukan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Sebanyak 265 orang dipilih sebagai responden, yang diambil dari poliklinik saraf dan penyakit dalam. Data primer terdiri dari data kemauan dan kemampuan pasien untuk melakukan pelayanan laboratorium angiografi. Data sekunder di dapatkan dari rumah sakit, penelitian terdahulu dan lainnya. Analisis investasi dihitung menggunakan Net Present Value, Internal Ratr of Return, payback Period dan Return On Investment. Hasil: Perhitungan dengan menggunakan analisis Net Present Value menghasilkan nilai sebesar Rp.23.569.363.711,-. Jika dibandingkan dengan nilai modal, NPV bernilai positif sehingga investasi ini layak dilaksanakan. Analisis Internal Rate of Return menghasilkan nilai 29% yang berarti lebih besar dari faktor diskonto artinya dengan menggunakan analisis ini investasi juga layak dilakukan. Perhitungan menggunakan Payback Period diketahui masa balik modal investasi laboratorium angiografi adalah selama tiga tahun tujuh bulan dan Return On Invesment menunjukkan pelayanan laboratrium angiografi berkemampuan untuk menghasilkan laba sebesar 120%. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan investasi laboratorium angiografi dari aspek keuangan layak dilakukan. Kemauan masyarakat untuk menggunakan layanan cukup tinggi namun dari segi kemampuan rata-rata masih rendah.


PELAGICUS ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Suharyanto Suharyanto ◽  
Rahmat Surya Hadi Saputra ◽  
Muhammad Amin Mufid ◽  
Dian Sutono

Usaha perikanan purse seine diperairan Kendari Sulawesi Tenggara banyak diminati oleh nelayan dengan besar kapal ≤ 30 GT.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kelayakan usaha perikanan purse seine di perairan Kendari. Secara keekonomian kegiatan perikanan tangkap KM. Tunas Harapan 99-02 dengan alat tangkap purse seine layak diusahakan, dengan beberapa parameter ekonomi masing-masing keuntungan sebesar Rp211.554.950,--; Net Present Value sebesar Rp816.808.430,--; Internal Rate of Return sebesar 23,35%; Net B/C Ratio 1,80 dan Payback Period  4 tahun 9 bulan 22 hari. Sehingga untuk meningkatkan kinerja usaha agar lebih besar disarankan dengan menambah jumlah hari setiap trip penangkapannya yang dapat menghemat waktu dan biaya operasional.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 148-158
Author(s):  
Lika Pasaribu ◽  
Liharman Saragih

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak atau tidak. Cafe Khalizta Coffee & Resto Kota Pematangsiantar merupakan salah satu café yang baru berjalan selama 11 bulan, sehingga akan diuji apakah usaha tersebut telah layak berdasarkan aspek keuangan. Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa aspek keuangan  dikatakan layak, dengan nilai Payback Period (PP) 1 tahun 6 bulan 23 hari. Nilai Net Present Value (NPV) 1.186.386.674, nilai Profitability Index (PI) 2,68, nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 101%,  nilai Average Rate of Return (ARR) 108 %  aspek keuangan dinyatakan layak dan dapat dilanjutkan


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Pande Ketut Raka Ariesta Putra ◽  
Sri Mulyani ◽  
I Wayan Gede Sedana Yoga

Turmeric extract powder was processed product of turmeric which were produced in powder form. This study aimed to determine the value added obtained in the process of producing extract powder, knowing the financial feasibility obtained from the productin process of turmeric into extract powder products. The financial feasibility study uses the calculation of profit and loss analysis, Net Present Value, Internal Rate of Return, Net B / C Ratio, Payback Period, and Break Event Point and Hayami method to determine the added value..The business of extract powder was feasible to obtain, and the Net Present Value was Rp. 290.897.909. The Internal Rate of Return of 13% showed that the rate of return was greater the specified Bank interest rate. Payback Period for 1 year 2 months and B/C Ratio of 1,68. The value added of extract powder obtained a value of Rp. 20.000 per kg, the income value added ratio was 57,14%. The sensitivity analysis scenario showed that both an increased in operational costs of 3%-6% and income decreased by 3%-6% resulting in positive NVP. Therefore, the turmeric extract powder business was feasible. Keywords : Turmeric, extract powder, value added analysis, and financial feasibility


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document