scholarly journals Aplikasi Soft System Methodology (SSM) Untuk Pengembangan Strategi Pemberantasan dalam Pandemi Covid-19 di Selandia Baru

2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Adi Nuryanto

Pemerintah Selandia Baru telah mengakhiri lockdown saat berhasil menekan angka kasus positif Covid-19 hingga nol selama 17 hari berturut-turut. Tingkat sistem peringatan telah diturunkan dari tingkat 4 menjadi tingkat 1 dalam waktu tujuh pekan. Pembatasan aktivitas sosial telah dilonggarkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, tidak menyentuh wajah, menutup batuk dengan lengan dalam dan menjalankan test kesehatan dan penelusuran kontak. Kebijakan dan strategi penangangan Covid-19 di Selandia Baru terdiri dari pengawasan (mitigation), penekanan (suppression) dan pemberantasan (elimination). Strategi pengawasan berupaya mengendalikan angka kasus positif sehingga kurva jumlah kasus positif melandai. Strategi penanggulangan dimaksudkan untuk menekan jumlah kasus seminimal mungkin. Sedangkan strategi pemberantasan ditujukan untuk membasmi virus Covid-19. Pengembangan strategi pemberantasan dalam pandemi Covid-19 memerlukan penentuan definisi yang kuat secara ilmiah mengenai pemberantasan Covid-19. Tujuan dari makalah ini adalah untuk dapat memberikan gambaran permasalahan dalam pengembangan strategi pemberantasan dalam pandemi Covid-19 di Selandia Baru menggunakan metode soft system methodology.

Author(s):  
Siti Chairiyah Batubara ◽  
M. Syamsul Maarif ◽  
. Marimin ◽  
Hari Eko Irianto

<p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>Designing and managing Industrial capture fisheries Supply Chain is complex and its faces socially bound uncertainties such as poor collaboration, communication and information sharing. Such complexity cannot be reduced through quantitative supply chain design and management techniques.  The aim of this study was design an industrial capture fisheries supply chain in Maluku Province using Soft System Methodology. </em><em>Multi Dimensional Scaling (MDS)and SCOR was applied in analyzing situational conditions related to the sustainability and performance of industrial capture fisheries. Analysis on capture fisheries shows in less sustainable category (43.91)and </em><em> </em><em>the performance of both fishermen and company indicate an excellent and good grade. </em><em>S</em><em>SM analysis generated root definitions:</em><em> </em><em>Ministry of Marine Fisheries, Department of Marine, regional institution and stakeholder of the supply chain (O) realize the sustainable fishing industry and implementation of reliable activities in the fisheries sector and competitive globally (W) which integrates all the units along supply chain and coordinate the flow of materials, information and finance ranging from such aspects : production, downstream industries (handling and processing), up to marketing (T) of the Fishermen, industries processing (C) on the entire supply chain through  effective and efficient mechanism (E) as well as coordination both center and regional institution (A) related to quality and standardization of fishery products, distribution, infrastructure, data and information on fisheries (T)". The supply chain management of sustainable fishing industry model was developed by 20 activties. </em><em>Improvement of Industrial capture fisheries supply chain in Maluku Province can be reached by doing activities within relevant system.</em><em></em></p><p class="TubuhTulisanAll"><strong><em>Keywords:</em></strong><strong><em> </em></strong><em>i</em><em>ndustrial capture fisheries, Multi Dimensional Scalling,</em><em> </em><em>SCOR</em><em>, </em><em>supply chain,</em><em> </em><em>SSM</em><em> </em><em></em></p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p>Merancang manajemen rantai pasok industri perikanan tangkap merupakan hal yang kompleks. Penelitian ini bertujuan mendisain model manajemen rantai pasok industri perikanan tangkap yang ideal di Propinsi Maluku. <em>Soft System Methodology</em> (SSM) digunakan sebagai pendekatan kajian yang didukung oleh <em>Multi Dimensional Scalling</em> (MDS) untuk mengukur keberlanjutan industri perikanan tangkap dan <em>Supply Chain Operation Reference</em>(SCOR) untuk menganalisis kinerja industri perikanan tangkap.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberlanjutan industri perikanan tangkap berada pada kategori kurang berkelanjutan dan kinerja<p class="Abstrakisi">nelayan dan perusahaan berada pada kategori sangat baik dan baik. Analisis SSM menghasilkan <em>root definition</em> “Kementerian Kelautan Perikanan, Dinas Kelautan, PEMDA dan pelaku rantai pasok (O) mewujudkan industri perikanan tangkap yang berkelanjutan dan terselenggaranya aktivitas  di sektor perikanan yang andal dan mempunyai daya saing secara global (W) yang mengintegrasikan  semua unit dalam rantai pasok dan mengkoordinasikan  aliran material, informasi dan keuangan mulai dari aspek produksi, industri hilir (<em>handling dan processing</em>), hingga ke pemasaran (T) dari para Nelayan, industri-industri pengolah (C) pada seluruh rantai pasok  melalui mekanisme yang efektif dan efisien (E) serta koordinasi kelembagaan pusat dan daerah (A) terkait mutu dan standardisasi produk perikanan, distribusi, sarana prasarana, infrasrtuktur serta data dan informasi perikanan (T)”. Model manajemen rantai pasok industri perikanan tangkap di Propinsi Maluku dibangun atas 20 aktivitas. Perbaikan rantai pasok industri perikanan tangkap dapat dicapai dengan melakukan aktivitas-aktivitas dalam model konseptual yang dibangun.</p><strong>Kata kunci:</strong>  industri perikanan tangkap, <em>Multi Dimensional Scalling,</em><em> SCOR</em>,<em> </em>rantai pasok,<em>SSM </em>


SINERGI ◽  
2019 ◽  
Vol 23 (3) ◽  
pp. 223
Author(s):  
Akhyar Zuniawan ◽  
Iphov Kumala Sriwana

Currently, many coal-fired powers plants are built to supply electrical energy needs in Indonesia due to relatively inexpensive raw materials and abundant in Indonesia. Handling of coal is mostly done at the power plant using coal handling facilities consisting of ship unloaders, conveyor belts, stock piles, silos or bunkers. The problem that arises in the coal handling facility is dust from coal that fells or hovers in the air so that it can interfere with the environment and health both for workers in the Coal Power and residents around the Coal Power. The purpose of writing this paper is to eliminate the spread of coal dust that arises due to coal handling equipment that is not precise and imperfect. The method used is the Soft System Methodology (SSM), which is a systematic approach used to analyze and solve problems in complex and messy situations. This paper examines the benefits of applying SSM to knowledge management issues in handling coal dust at a power plant. Improvement is done by upgrading coal handling equipment (ship unloader, conveyor belt, stock pile) with the addition of dust suppression, proper sealing system, dust bag, and training to operators on the impact and handling of coal dust and coal handling equipment maintenance, so resulting in a significant decrease in the spread of coal dust, creating a working environment and the environment becomes clean, healthy and safe.


2021 ◽  
Vol 10 (Supplement) ◽  
pp. MR05_p17-MR05_p22
Author(s):  
Tanh NGUYEN ◽  
Lan NGUYEN ◽  
Chau TRAN ◽  
Nhu HUYNH

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document