scholarly journals Analisis Kelayakan Usaha Pembesaran Ikan Gabus Haruan (Channa striata Bloch) Dalam Karamba Jaring Tancap Di Desa Bangkau Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan

2019 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Khalid Darda ◽  
Idiannor Mahyudin ◽  
Emmy Sri Mahreda ◽  
Indira Fitriliyani

The purpose of this study was to identify the business problems of cultivating striped snakeheads (Channa striata Bloch) in embedded net cages, analyze the feasibility of the business of cultivating striped snakeheads in net cages and identify the assumptions/perspectives of the impacts of striped snakehead farming in embedded net cages on environmental aspects. This study was survey research. Location determination in Bangkau Village, Kandangan Subdistrict was done purposively because this area was a center for cultivating striped snakeheads in Hulu Sungai Selatan Regency. The collection of respondent data in this village was carried out in a census of 20 people from the whole population of cultivated striped snakeheads in embedded net cages. The identification of problems that occurred in the business of cultivating striped snakeheads in embedded net cages was done by descriptive analysis in the field. The analysis used was the calculation analyze business feasibility used the analysis of Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net BCR) and Internal Rate Return (IRR), while to know the effect on environmental aspects, it was done by identifying and analyzing the description of population rescue. The results showed that the farmers’ problems were the lack of availability of seeds, the fluctuations in the selling price of fish and domestic fish, which could be attacked by scabies. The business of cultivating striped snakeheads in embedded net cages in Bangkau Village, Kandangan Subdistrict, Hulu Sungai Selatan Regency was feasible to be carried out in accordance with the results of analysis namely Net Present Value 4,943,337, Net Benefit Cost Ratio (Net BCR) 2.29 and Internal Rate Return (IRR ) amounting to 51.53%. This effort influences the assumption of rescuing striped snakehead fish populations from this cultivation is 48.75%.

JAS ◽  
2016 ◽  
Vol 1 (04) ◽  
pp. 46-49
Author(s):  
E. Edi Sunarto ◽  
Obed H. Nono ◽  
Ulrikus R. Lole ◽  
Hilarius Yosef Sikone

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pendapatan usaha penggemukan sapi di perusahaan peternakan dan peternakan rakyat, kelayakan usaha penggemukan sapi potong di perusahaan peternakan dibandingkan dengan usaha penggemukan sapi potong di peternakan rakyat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran pendapatan dari usaha penggemukan sapi potong di perusahaan dan peternak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengambilan wilayah sampel ditentukan secara Sampel Acak Klaster (Cluster Random Sampling) dan responden secara purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 responden. Analisis kelayakan finansial dikaji secara kuantitatif melalui analisis biaya dan manfaat, analisis laba rugi, analisis kriteria investasi, yaitu meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Pariod (PP), dan Analisis Switching Value. Hasil analisis menunjukan bahwa usaha penggemukan di perusahaan peternakan untuk sapi jantan memiliki nilai NPV sebesar Rp. 7.472.015.043; B/C sebesar 3.09; IRR sebesar 30.15%; Usaha penggemukan sapi betina afkir memiliki nilai NPV sebesar Rp. 3.720.704.516,- B/C sebesar 4.87; IRR sebesar 34%; sementara usaha penggemukan sapi jantan di peternakan rakyat memiliki nilai NPV sebesar Rp. 61.825.470; B/C adalah 4.92; IRR sebesar 95%. Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran pendapatan untu usaha penggemukan sapi adalah jumlah ternak, harga bakalan, tenaga kerja dan harga jual, biaya pakan, dan bobot akhir ternak. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah usaha penggemukan sapi potong di Kabupaten Kupang baik yang dilakukan oleh peternak maupun perusahaan peternakan layak dijalankan. ©2016 dipublikasikan oleh JAS.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 42
Author(s):  
I N Tidi Wahyunitya S ◽  
A A Gede Maharta Pemayun ◽  
Antonius Ibi Weking

Pemadaman yang dilakukan untuk pekerjaan pemeliharaan, menyebabkan kerugian bagi konsumen dan PLN. Kerugian yang dialami adalah diskontinuitas pelayanan penyaluran energi listrik dan kWH yang diproduksi oleh PLN tidak dapat tersalurkan, maka dari itu perlu dilakukan pemeliharaan dalam keadaan bertegangan (PDKB). Sebelum melakukan pekerjaan bertegangan, perlu dilakukan studi kelayakan investasi peralatan bertegangan dari aspek ekonomis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR) dan Net Benefit Cost Ratio (NET B/C), sehingga dapat diketahui besar nilai tingkat keuntungan melalui pemeliharaan bertegangan. Pemeliharaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) di PT PLN (Persero) Rayon Kuta dapat menyelamatkan rupiah kWh sebesar Rp.8.941.763.694/ tahun. Sistem Average Interruption Duration Index (SAIDI) yang ditekan adalah 991,812243 menit/ pelanggan, untuk System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) adalah 14.60000046 kali/ pelanggan, Net Present Value bernilai positif sebesar Rp.27.347.312.169, Internal Rate Of Return diperoleh sebesar 18,111%, sedangkan Net Benefit Cost Ratio diperoleh 6,462 lebih besar dari 1. Dengan demikian pekerjaan pe-meliharaan bertegangan secara teknis dan ekonomis sangat layak untuk dilaksanakan.


2021 ◽  
Author(s):  
Sapmaya Wulan ◽  
Tya Mei Astuti

Dunia bisnis saat ini berkembang pesat pada kota-kota berkembang maka tidak dapat dipungkiri pula akan berkembangnya bisnis-bisnis yang ada saat ini. Berkembangnya bisnis tersebut dikarenakan banyakanya permintaan konsumen akan kebutuhan yang harus mereka penuhi. Kebutuhan yang semakin meningkat ini tentunya juga memerlukan sarana dan prasarana dalam pendistribusiannya karena tidak semua orang dapat membuat sendiri kebutuhan sandang yang mereka butuhkan oleh sebab itu mulai bermunculan industri- industri dibidang fashion. Butik merupakan toko pakaian ekslusif yang menjual berbagai macam pakaian yang berbeda. Untuk mendirikan Butik Lady Center perlu ada rancangan perkiraan biaya yang diperlukan, modal yang dibutuhkan dan benefit yang akan diperoleh. Sebelum rencana Butik Lady Center dilaksan akan terlebih dahulu perlu dilakukan Analisis Kelayakan Bisnis untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut. Untuk itu yang menjadi permasalahan penelitian iniadalah: Apakah rencana mendirikan Butik Lady Center di Pringsewu layak untuk dilaksanakan ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan rencana usaha Butik Lady Center di Pringsewu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, dimana untuk metode kuantitatif digunakan tiga Kriteria Investasi yaitu: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR); Analisis Pay Back Period (PBP), dan Analisis Break Even Point (BEP)dan untuk metode kualitatif digunakan pendekatan non-finansial yakni aspek teknis, aspek pasar dan pemasaran, aspek yuridis (hukum), aspek birokrasi, aspek manajemen dan sdm, aspek ekonomis, dan aspek lingkungan. Berdasarkan hasil analisis finansial diperoleh NPV =Rp 467.412.569; Net B/C = 1,19 ; IRR = 35,83%, analisis Pay Back Period selama 3 tahun 9 bulan 9 hari, dan analisis Break Even Point selama 3 Tahun 1 Bulan 26 Hari. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dan kualitatif dapat disimpulkan bahwa rencana mendirikan Butik Lady Center layak untuk dilaksanakan (go).


2021 ◽  
Vol 28 (1) ◽  
pp. 64-71
Author(s):  
Halimah Tussadia ◽  
Made Antara ◽  
Christoporus Christoporus

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan finansial usahatani kakao di Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan metode sampel acak sederhana  (Simple Random Sampling), dan metode sensus. Alat analisis data yang digunakan  dalam  penelitian ini yakni kelayakan finansial. Hasil Analisis kelayakan finansial Menunjukkan bahwa petani kakao di Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong tergolong dalam kategori layak untuk diusahakan usahatani kakao dengan hasil perhitungan Net Present Value (NPV) yang diperoleh sebesar Rp. Rp. Rp 7.474.442.506 lebih besar dari 0, Net Benefit  Cost Ration ( Net B/C ) Sebesar, 1,96 lebih besar dari 1, Internal Rate Of Return ( IRR ) sebesar 10 persen dan Payback Pariode memiliki masa pengembalian selama 1,2 tahun. Dengan tingkat sensitivitas usahatani kakao di Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong dengan asumsi bahwa Analisis Sensivitas. Berdasarkan hasil  perhitungan  tersebut, diperoleh dalam nilai (NPV) sebesar Rp. 6.014.270.920 lebih besar dari 0 Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) sebesar 1,77 lebih besar dari 1. Internal Rate of Return (IRR) sebesar 39,35 persen lebih besar dari tingkat suku bunga awal yaitu 15 persen dan Payback Period memiliki masa pengambalian selama 1,3 tahun terjadi penurunan produksi sebesar 10% persen.


2019 ◽  
Vol 2 (04) ◽  
pp. 98-103
Author(s):  
M. Yusuf ◽  
Dyah Wahyuning Aspriati ◽  
Ratna Kumala Dewi

Penelitian dilaksanakan di peternakan milik Bapak H. Sholeh di Desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Waktu penelitian dilaksanakan selama empat bulan yaitu bulan Januari 2015 hingga April 2015. Penelitian ini menggunakan kriteria kelayakan usaha dari aspek nonfinansial dan kelayakan aspek finansial dari kriteria investasi yaitu  Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio  (NetB/C), Internal Rate of Return (IRR),Payback Period (PP). Dari hasil penelitian evaluasi kelayakan usaha domba dan kambing milik H. Sholeh berdasarkan aspek non finansial yang layak untuk dijalankan adalah aspek pasar, aspek hukum, aspek sosial dan ekonomi, dan aspek lingkungan, sedangkan  aspek manajemen belum layak untuk dijalankan. Evaluasi kelayakan usaha berdasarkan aspek finansial layak dijalankan karena NPV  lebih besar dari nol yaitu sebesar 1.157.000 rupiah dengan umur usaha delapan tahun. Nilai  Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) lebih besar dari satu yaitu 1,08. Nilai Internal Rate of Return (IRR) adalah 9,18 persen, lebih tinggi dari tingkat  Discount Rate (DR) yang ditentukan yaitu 7 persen. Payback Period (PP) yang dihasilkan dari analisis tersebut adalah delapan tahun atau sama dengan umur ekonomis usaha yaitu delapan tahun.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 94-101
Author(s):  
Elita Rostianti ◽  
Kurniawan Kurniawan ◽  
Teguh Ferdinand

Usaha bagan tancap dikategorikan alat tangkap ikan pelagis. Usaha penangkapan dengan alat tangkap Bagan Tancap merupakan usaha yang potensial dengan hasil tangkapan yang terus menerus serta memiliki harga jual yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usaha dari penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap bagan tancap di Pangkalan Pendaratan Ikan Desa Kurau Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019, di (PPI) Kurau Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung. Penelitan menggunakan metode survei. Metode analisis kuantitatif yang digunakan yaitu dengan mengkaji aspek kelayakan usaha melalui pendekatan aspek finansial dengan menggunakan kriteria kelayakan investasi yang meliputi, Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). NPV dari 11 nelayan semuanaya positif, B/C ratio > 1, PP (Payback Periode) semuanya dibawah 3 tahun, ROI 125,87 %, dan nilai IRR rata-rata70 % lebih besar dari nilai bunga, yang berarti semua kegiatan penangkapan usaha bagan tancap dapat dikatakan layak (feasible) dilanjutkan.


Author(s):  
Putu Sri Adnyasari ◽  
I GAA Ambarawati ◽  
I Wayan Budiasa

Bali Agro Investama unit perkebunan Penyaringan, Jembrana salah satu yang memiliki potensi tinggi dalam pengembangan kelor dan kelapa pandan wangi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis kelayakan usahatani kelor dan kelapa pada PT. Bali Agro Investama; (2) Untuk menganalisis kelayakan usahatani kelor dan kelapa pada PT. Bali Agro Investama. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Dirancang dengan analisis deskriptif dan analisis kelayakan usaha menggunakan kriteria investasi yaitu NPV (Net Present Value (NPV)), IRR (Internal Rate of Return (IRR)), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), payback period, serta analisis sensitivitas. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel manfaat dan biaya. Hasil penelitian pada aspek non finansial dimana perusahaan ini memenuhi kelima aspek yaitu aspek hukum, aspek pemasaran, aspek manajemen, dan aspek teknis. Analisis kelayakan usaha menggunakan kriteria investasi didapat hasil yaitu sebagai berikut (1) NPV > 0 (2) IRR > 1%. (3) Net B/C > 1. (4) Payback period tanpa pembiayaan bank selama 6,85tahun dan dengan pembiayaan bank selama 7,52 tahun. Berdasarkan hasil analisis sesitivitas, proyek ini sensitif terhadap perubahan biaya operasional dan perubahan penerimaan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usahatani kelor dan kelapa pandan wangi  di PT. BAI layak untuk dijalankan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak yang membutuhkan.  


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 47-55
Author(s):  
Martua Siadari ◽  
Sherly Sartika J Samosir

Industri kecil tempe di Kelurahan Tomuan menghadapi permasalahan seperti permodalan, teknologi dan akses informasi pasar. Dengan berbagai permasalahan dan kelemahan itu industri kecil tempe di Kelurahan Tomuan dapat mengalami resiko kegagalan. Penelitian ini untuk mengetahui kelayakan industri kecil tempe dan untuk mengetahui strategi pengembangan sektor industri kecil tempe di Kelurahan Tomuan Kota Pematangsiantar. Analisis kelayakan menggunakan analisis Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Net Benefit Cost Ratio, untuk mengetahui suatu usaha layak atau tidaknya. Matriks SWOT untuk menciptakan strategi pengembangan industri kecil tempe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kecil tempe di Kelurahan Tomuan berjumlah 18 unit usaha. Analisis Kelayakan dari industri kecil tempe di Kelurahan Tomuan Kota Pematangsiantar dengan nilai NPV adalah sebesar Rp 1.053.326.238  layak dilakukan. Nilai BCR adalah sebesar 1,49 layak dilakukan. Nilai IRR adalah sebesar 25,22%, layak dilakukan. Berdasarkan hasil analisis SWOT industri tempe di Kelurahan Tomuan mempunyai keunggulan membuat tempe menjadi tradisi, dan kelemahan dalam hal kurang memahami manajemen. Industri tempe memiliki peluang permintaan produk tinggi dan ancaman dalam banyak pesaing  industri tempe lain dan tempe yang mudah busuk.


2020 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 878
Author(s):  
Imam Nurhamgiansyah ◽  
Dini Rochdiani ◽  
Agus Yuniawan Isyanto

Pepaya california mampu tumbuh di berbagai tempat, baik di lahan kering maupun di lahan basah dengan iklim tropis dan subtropis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan finansial dan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan semua modal yang diinvestasikan dalam usahatani pepaya california di Desa Cimaragas Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakana dalah studi kasus dan analisis data yang digunakan adalah Internal Rate Of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Periode (PP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani pepaya california di Desa Cimaragas Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis layak diusahakan dengan nilai NPV Rp 3.953.377 dan Net B/Cyaitu 1,24. Sedangkan nilai IRR, yaitu 4,38 %, artinya bahwa usahatani pepaya california di Desa Cimaragas Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis dapat menghasilkan keuntungan 4,38 % dari biaya modal, sehingga usahatani memiliki kemampuan dalam mengembalikan modal yang telah digunakan. Selain itu, dengan nilai IRR 4,38 % menandakan bahwa petani mampu mengambil kesempatan pinjaman dengan tingkat suku bunga dibawah nilai tersebut. Berdasarkan perhitungan Pay back Period, bahwa usahatani pepaya california di Desa Cimaragas Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis mampu mengembalikan biaya investasi pada jangka waktu 11 bulan. 


2018 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Khafsah Khafsah ◽  
Sunaryo Hadi Warsito ◽  
Ragil Angga Prastiya ◽  
Trilas Sardjito ◽  
Amung Logam Saputro ◽  
...  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang analisis kelayakan usaha secara finansial dan efisiensi produksi peternakan sapi perah di PT. Fructi Agri Sejati Kabupaten Jombang yang mempunyai 100 ekor sapi Peranakan Fries Holland (PFH). Jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan di Dusun Komboh Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Penelitian menggunakan metode survey yang kemudian diperoleh data primer dan sekunder dari PT. Fructi Agri Sejati melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisis kelayakan usaha berdasarkan kriteria kelayakan investasi meliputi Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate Return (IRR), Payback Periode (PP) dan R/C Ratio untuk analisis efisiensi produksi. Hasil penelitian menunjukkan besar pendapatan rata-rata per tahun sebesar Rp.141.669.425, dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp.898.382.687 yang bersumber dari hasil penjualan susu, pedet jantan, sapi afkir, pejantan, sapi laktasi dan pupuk kandang. Berdasarkan hasil penelitian usaha layak untuk dijalankan karena semua kriteria investasi mampu dicapai, memiliki NPV>0 yaitu Rp.181.016.633, Net B/C>0 yaitu 1,15, IRR sebesar 12,3% lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan dan PP selama 7,2 tahun. Efisiensi produksi dinyatakan sudah efisien karena nilai R/C>0 yaitu 1,18.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document