Investment Analysis of New Port Development Project As a Solution to Overload Problems in Long Ports

2019 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 61-70
Author(s):  
Pandi Aditiya ◽  
Ahmad Herison ◽  
Ika Kustiani ◽  
Amril Ma’ruf Siregar

The increasing demand for port services at the Panjang port causes high levels of ship queues. The solution to overcome this problem is to build a new port. However, this new port construction project has not yet conducted a feasibility study. The purpose of this study is to assess the feasibility of port development in the Panjang district of Bandar Lampung in terms of investment or financial aspects. The methods are Benefit-Cost Ratio, Net Present Value, Payback Period, and Internal Rate of Return. The results of the feasibility study of the most profitable investment are in the seventh scenario, the Net Present Value (NPV) of Rp. 463,292,122,605.34, the BCR result of 1.2959, the IRR yield of 12.11% and the Payback Period (PP) occur in the year to thirty-seventh with an economic age of 60 years. The conclusion is that the construction of a new port can be a solution to overcome the overload of Panjang port.

2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Dessy Putri Andini

Kondisi perekonomian yang sangat sulit saat ini menuntut sebuah unit bisnis untuk bisa menciptakan sebuah unit bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk yang diproduksi harus dapat diterima oleh pasar sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan studi kelayakan sebuah unit bisnis agar mampu bersaing di dunia bisnis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba “PANGESTU” dengan menggunakan metode Payback Period, metode Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net Present Value (NPV) yaitu metode yang menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu untuk mencari tingkat bunga. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PP diperoleh hasil, yaitu 2 tahun 2 bulan, lebih cepat dari umur ekonomis usaha selama 5 tahun. BCR memiliki nilai lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. NPV bernilai positif, yaitu Rp. 1.099.768.059. IRR bernilai 85,95% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan yaitu 15%. Sehingga jika usaha ini diwaralabakan pasti banyak yang akan membeli usaha ini.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 61-66
Author(s):  
Sitti Safiatus Riskijah ◽  
Susapto ◽  
Suselo Utoyo

Proyek Pembangunan Perumahan X yang dibangun diatas lahan seluas 267.303,9 m2 memerlukan perencanaan site plan yang baik dan memenuhi peraturan yang berlaku untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Investasi terhadap perumahan memerlukan biaya yang banyak dan waktu yang lama, oleh karena itu diperlukan analisis kelayakan finansial guna mengetahui apakah investasi pembangunan Perumahan X ini layak atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi site plan eksisting, merencanakan 2 alternatif site plan, mengetahui kelayakan finansial dari 3 site plan yang ditinjau, dan memilih site plan yang terbaik secara finansial.Data yang diperlukan adalah site plan kondisi existing. basic design rumah, Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Harga Satuan Dasar Kota Batu tahun 2017, biaya lahan, dan biaya perijinan. Analisis site plan eksisting berdasarkan PERMENPERA No. 11 tahun 2008, PERDA Kota Batu No. 7 tahun 2011, dan PERWALI Kota Batu No. 43 tahun 2017. Analisis kelayakan finansial menggunakan parameter Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR).Hasil penelitian menunjukkan bahwa site plan A, B, dan C sudah cukup memenuhi persyaratan yang berlaku. Kelayakan finansial dengan konsep site plan A, B, dan C sudah memenuhi kriteria kelayakan dengan parameter PP < periode investasi dengan nilai masing-masing sebesar 5,37 tahun, 5,22 tahun, dan 5,42 tahun, NPV > 0 dengan nilai masing-masing sebesar Rp 58.614.912.810, Rp 77.882.006.896, dan Rp 52.343.746.589, dan BCR > 1 dengan nilai masing-masing sebesar 1,058, 1,075, dan 1,052, sedangankan dengan parameter IRR hanya site plan B yang layak yaitu dengan nilai masing-masing sebesar 27,004%, 32,801% > MARR (30%), dan 24,322%. Ratio). Dengan demikian Site Plan B merupkan site plan yang terbaik secara finansial.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Murni Djabar ◽  
Nurnaningsih Utiarahman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha berdasarkan aspek finansial dan tingkat sensivitas usaha budidaya ulat sutera. Data berupa arus kas tunai dianalisis menggunakan kriteria kelayakan investasi, yaitu  Net  Present  Value  (NPV), Internal  Rate  or  Return  (IRR),  Gross  Benefit-Cost  Ratio  (gross  B/C),  dan Payback Period. Hasil dari penelitian ini NPV  pada  skala  usaha  I menghasilkan  nilai  sebesar  Rp  78,342,373  dan  nilai NPV pada skala usaha II menghasilkan  nilai  sebesar  Rp  432,249,449. Sedangkan nilai NPV pada skala usaha II sebesar Rp984,209,943. Berdasarkan kriteria kelayakan NPV, budidaya ulat sutera skala usaha I, II dan II layak dilaksanakan karena nilai NPV > 0. Nilai IRR pada skala usaha I, II dan III masing-masing 19.73%, 23.74%dan 26.95% lebih tinggi dari tingkat diskonto 12.50%. Dengan demikian, usaha ini dianggap layak berdasarkan kriteria IRR. Skala usaha I, II dan III memiliki nilai gross B/C1.11, 1.14 dan 1.16. Hal ini menunjukkan bahwa usaha budidaya ulat sutera layak dilakukan karena nilai Gross B/C> 1. Nilai Pay back Period (PBP) skala usaha I adalah 4.8 tahun, skala usaha II adalah 4.0 tahun dan skala usaha III adalah 3.54 tahun. Ketiga skala usaha dikatakan layak karena waktu pengembalian modal kurang dari umur proyek 25 tahun.Penurunan harga jual  kokon sebesar 10% lebih  berpengaruh  pada kondisi usaha daripada peningkatan biaya operasional sebesar 10%. Usaha yang dijalankan hanya skala usaha III layak dijalankan pada penurunan harga jual kokon sebesar 10%. Dan pada peningkatan biaya operasional 10%, skala usaha  II dan III layak dijalankan.


Author(s):  
Clara Hetty Primasari ◽  
Retantyo Wardoyo ◽  
Anny Kartika Sari

Goat farm businessman should considered environmental and financial criteria in breeding their commodities. The environmental factors are temperature, humidity, rain intensity, and altitude. For financial criteria, used several sub criteria i.e NPV (Net Present Value), ROI (Return On Investment), BCR (Benefit Cost Ratio), PBP (Payback Period), and BEP (Break Event Point) to determine financial feasibility. This research aims to develop a decision support system for selecting type of goat to breed by combining AHP, Profile Matching, and TOPSIS. AHP method was used for calculating the weight, Profile Matching for environment suitability evaluation, and TOPSIS for producing a valid decision that represents the goat expert's decision. The result showed that three methods can be integrated, and an experimental results which was validated by expert show that Bligon goat had the highest preference value (0.8835847). This can be concluded that DSS decision was valid and it successfully represented expert’s consideration.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 313
Author(s):  
Geraldy Marcell ◽  
Hendrik Sulistio

The Ibis Raden Saleh Hotel's construction project by PT Andal requires the use of heavy equipment as a supporting factor for development. Heavy equipment reviewed in this study are excavators, dump trucks, and tower cranes. The research carried out wants to consider investment or heavy equipment rental whether it is feasible or not feasible as a decision making. This study's data collection method is the interview method as primary data and documentation as secondary data. Methods of data analysis using financial analysis, namely NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), BCR (Benefit Cost Ratio), and PBP (Payback Period). From the calculation results, the NPV value of investment is - IDR 12,216,701,317.38 and the NPV value for rent is IDR 16,083,224,759.60. The IRR value for investment is 0% and the IRR value for rent is 22.28%. The BCR value for investment is 0.62 and the BCR value for lease is 4.81. The PBP value for investment cannot yet be assessed and the PBP value for the lease is 5.0596 months. From this research, it can be concluded that a feasible activity is heavy equipment rental. ABSTRAKProyek konstruksi Hotel Ibis Raden Saleh oleh PT Andal membutuhkan pemakaian alat berat sebagai salah satu faktor penunjang pembangunan. Alat berat yang ditinjau pada penelitian ini adalah excavator, dump truck, dan tower crane. Penelitian dilakukan untuk mempertimbangkan pemilihan antara investasi atau sewa alat berat menguntungkan atau tidak menguntungkan untuk dilakukan sebagai pengambilan keputusan. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode wawancara sebagai data primer dan dokumentasi sebagai data sekunder. Metode analisis data menggunakan studi analisis finansial yaitu NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), BCR (Benefit Cost Ratio), dan PBP (Payback Period). Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai NPV untuk investasi sebesar – Rp 12,216,701,317.38 (NPV < 0) dan nilai NPV untuk sewa sebesar Rp 16,083,224,759.60 (NPV > 0). Besaran nilai IRR untuk investasi sebesar 0% (IRR < MARR) dan nilai IRR untuk sewa sebesar 22.28%. (IRR > MARR). Besaran nilai BCR untuk investasi sebesar 0.62 (BCR< 1) dan besaran nilai BCR untuk sewa sebesar 4.81 (BCR > 1). Besaran nilai PBP untuk investasi belum dapat dinilai (PBP > umur proyek) dan besaran nilai PBP untuk sewa adalah 5.0596 bulan (PBP < umur proyek). Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan kegiatan yang menguntungkan dilakukan adalah sewa alat berat.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 64-72
Author(s):  
Wan Alga Affanta ◽  
Riena F Telussa

Teknik penangkapan ikan menggunakan bagan apung dilandaskan pada pemanfaatan tingkah laku (behavior) ikan target terutama sifat fototaksis ikan. Hasil tangkap ini merupakan variabel yang fluktuatif, baik terhadap waktu maupun terhadap tempat. Faktor-faktor yang mempengaruhi fishing ground diantaranya parameter oseanografi, dan sifat ikan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut menyebabkan sebaran ikan dan zona potensi tangkap ikan akan berbeda-beda. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dilakukan dengan cara observasi, wawancara secara langsung kepada nelayan dan juga pencatatan secara sistematis dengan menggunakan kuesioner terlampir terhadap objek yang akan diteliti. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling metode ini adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Metode analisis data yang digunakan yaitu perhitungan Kelayakan Finansial seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PP. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek-aspek yang diketahui dari perhitungan kelayakan usaha perikanan bagan apung di Palabuhanratu adalah aspek ekonomis meliputi : Investasi Rp.48.000.000, biaya Tetap pertahun bernilai Rp.17.572.000, biaya Variabel pertahun Rp.51.840.000, penerimaan pertahun Rp.300,753,000. Hasil analisis usaha kritria investasi dengan cara menghitung nilai NVP, Net B/C, IRR, dan PP diperoleh nilai NVP Sebesar Rp. 54.264.000 pada tingkat suku bunga 12%. Nilai tersebut menunjukan bahwa usaha perikanan bagan apung di Palabuhanratu dapat memberikan manfaat bersih selama umur proyek 5 tahun kedepan dan usaha perikanan bagan apung ini dikatakan layak. Nilai Net B/C bernilai 1,05 hal ini menunjukan kontribusi manfaat bersih terhadap biaya selama umur proyek 5 tahun dengan tingkat suku bunga 12%. Berdasarkan perhitungan nilai IRR sebesar 51,76% dan Payback Period (PP) bernilai 1,7.


Author(s):  
Indo Yama Nasarudin

This research analyze the economic and financial feasibility of Papua’s Batik Port Numbay. The economic performance for business was good at marketing aspect and good enough for management and human resource, production, and environment analysis aspect. While finance aspect assessment indicates that Benefit Cost Ratio (BCR) is 1,30, Value of Payback Period is 2,16 years which is below time specified 10 years. The Net Present Value is Rp 1.146.518.993, profitability index is 4,54, Internal Rate of Return (IRR) is 52,42%. Based on the overall financial measurement, it shows that the business is viable to be continued.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Rahmat Djamaluddin ◽  
Edi Mawardi

Off Street Parking building  in Pasar Aceh Baru is one of the parking facilities available in the area. Withthe increase of visitors to Pasar Aceh Baru, the need for parking space is also increasing. In this case the authors want to analyze the feasibility in terms of finance based on parking rates using Qanun Banda Aceh City No. 4 year 2012. The objective of the study is to calculate the number of parking vehicles, vehicles accumulation and to see the financial feasibility level of the parking facilities based on Laws Banda Aceh city regulated by Qanun No. 4 year 2012, so the results obtained when the parking facility has a period of turnover point of payback (Payback Period). This study uses 3 methods, namely NPV, BCR and IRR and discount rate of 10%, 12%, 15% and 18%. From the data processing using 3 methods, resulted in Net Present Value (NPV) largest value is Rp. -3,853,539,000, - at 10% discount rate while the Benefit Cost Ratio (BCR) is 0,809 at discount rate 10% and IRR value equal to -1,149%. This proves that with parking rates using Qanun Banda Aceh City No. 4 year 2012 the parking facilities are not feasible to be built financially. Keywords: Financial Feasibility, Parking Rates, NPV, BCR, and IRR


2019 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 347
Author(s):  
Jenisa Devy ◽  
Ali Ibrahim Hasyim ◽  
Suriaty Situmorang

This research aims to analyze the financial feasibility and the risk of oyster mushroom cultivation which is conducted in Lampung Province, especially in Metro and Bandar Lampung City.  The locations of the research are chosen purposively by considerating that both places were the largest harvesting areas and the highest oyster mushroom production.  The data is collected in month of May 2017, in which respondents are taken by census method with the amount of seven cultivators. They are divided into three categories based on their techniques they use, i.e., the cultivators producing the  planting media to be cultivated and partly to be sold, the cultivators producing the planting media to be cultivated only, and the cultivators purchasing the planting media to be cultivated.  Furthermore, the financial and risk analyses are analyzed by the quantitative analysis.  The result showed that the oyster mushroom cultivation on the three categories were profitable and feasible to be developed based on the value of investment criterias (Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C Ratio) and Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)).  The risk analysis showed that CV (Coefficient of Variation) value was ≤ 0,5 and value of lower limit (L)was  ≥ 0; hence the cultivators were able to avoid the risk.Key words : cultivator, feasibility, financial, oyster mushroom, risk


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document