scholarly journals The Influence of Perceived Risk and Trust in Adoption of FinTech Services in Indonesia

Author(s):  
Meyliana Meyliana ◽  
Erick Fernando ◽  
Surjandy Surjandy

The service level in community must be considered if it wants to continue to be used by the users. This research studies the adoption of Financial Technology (FinTech) services in the terms of trust and risk. The work employs the Technology Acceptance Model (TAM) theory as the theoretical basis combined with trust and perceived risk. The research method is quantitative. The data are analyzed by the Structural Equation Model (SEM) using Smart PLS V2.0. The researchers use a questionnaire in Google Form to collect the data. It is distributed online with the snowball data collection technique. As a result, 548 respondents are successfully gathered. The results indicate that the factor of users trusts influences perceived usefulness in the adoption to use FinTech services. However, the risk factor does not affect the use of FinTech services, which further does not influence the users’ attitude. The work contributes to the study of the adoption of FinTech services, which provides a view determining the users’ intention to use FinTech services in Indonesia.

2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 10-17
Author(s):  
Femmy Effendy ◽  
Vanessa Gaffar ◽  
Ratih Hurriyati ◽  
Heny Hendrayati

Penelitian ini mengkaji perkembangan penelitian dengan topik penggunaan pembayaran seluler mobile payment, e-wallet. Kajian bertujuan untuk mengetahui: (1) perkembangan jumlah publikasi internasional bidang penggunaan pembayaran seluler mobile payment, w-wallet pada database Scopus dari tahun 2016 -2020; (2) jurnal inti dalam publikasi internasional penggunaan pembayaran seluler mobile payment, e-wallet (3) peta perkembangan publikasi internasional penelitian bidang penggunaan pembayaran seluler mobile payment, e-wallet berdasarkan kata kunci (co-word). Pengumpulan data dengan cara melakukan penelusuran melalui scopus dengan kata kunci mobile payment, mobile, payment, e-wallet, electronic walet, dengan katagori article title, abstract, keywords dalam kurun waktu 2016 –2020. Data berupa jumlah publikasi pertahun, jurnal yang memuat artikel mobile payment, mobile, payment, e-wallet, electronic walet, dan subjek dianalisis menggunakan Microsoft Excel. Sedangkan untuk tren pemetaan topik dianalisis dengan menggunakan sofware VosViewer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan pertumbuhan tahun 2016 - 2020 yang terindek di Scopus tertinggi terjadi pada tahun 2020 yang mencapai 82 publikasi (30.5 %). Publikasi internasional terbanyak dipublikasikan pada jurnal IEE sebanyak 12 artikel. Hasil penelitian menunjukan bahwa topik penelitian tentang pembayaran seluler atau mobile payment atau e-wallet masih didominasi oleh penggunaan model teori Technology acceptance Model (TAM), Trust dan perceived usefulness masih menjadi variable penelitian terbanyak, pilihan penggunaan metode survey,dengan tools analisis Structural Equation Model (SEM) khususnya PLS (partial least square), didominasi secara geografis pada penelitian pada negara berkembang (developing Country). Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan perlu adanya penambahan kata kunci agar lebih banyak hasil penelitian yang lebih akurat dan komprehensif.


2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 10-17
Author(s):  
Femmy Effendy ◽  
Vanessa Gaffar ◽  
Ratih Hurriyati ◽  
Heny Hendrayati

Penelitian ini mengkaji perkembangan penelitian dengan topik penggunaan pembayaran seluler mobile payment, e-wallet. Kajian bertujuan untuk mengetahui: (1) perkembangan jumlah publikasi internasional bidang penggunaan pembayaran seluler mobile payment, w-wallet pada database Scopus dari tahun 2016 -2020; (2) jurnal inti dalam publikasi internasional penggunaan pembayaran seluler mobile payment, e-wallet (3) peta perkembangan publikasi internasional penelitian bidang penggunaan pembayaran seluler mobile payment, e-wallet berdasarkan kata kunci (co-word). Pengumpulan data dengan cara melakukan penelusuran melalui scopus dengan kata kunci mobile payment, mobile, payment, e-wallet, electronic walet, dengan katagori article title, abstract, keywords dalam kurun waktu 2016 –2020. Data berupa jumlah publikasi pertahun, jurnal yang memuat artikel mobile payment, mobile, payment, e-wallet, electronic walet, dan subjek dianalisis menggunakan Microsoft Excel. Sedangkan untuk tren pemetaan topik dianalisis dengan menggunakan sofware VosViewer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan pertumbuhan tahun 2016 - 2020 yang terindek di Scopus tertinggi terjadi pada tahun 2020 yang mencapai 82 publikasi (30.5 %). Publikasi internasional terbanyak dipublikasikan pada jurnal IEE sebanyak 12 artikel. Hasil penelitian menunjukan bahwa topik penelitian tentang pembayaran seluler atau mobile payment atau e-wallet masih didominasi oleh penggunaan model teori Technology acceptance Model (TAM), Trust dan perceived usefulness masih menjadi variable penelitian terbanyak, pilihan penggunaan metode survey,dengan tools analisis Structural Equation Model (SEM) khususnya PLS (partial least square), didominasi secara geografis pada penelitian pada negara berkembang (developing Country). Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan perlu adanya penambahan kata kunci agar lebih banyak hasil penelitian yang lebih akurat dan komprehensif.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
A. F. M. Jalal Ahamed ◽  
Yam Limbu ◽  
Long Pham ◽  
Ha Van Nguyen

This study examines the applicability of an extended technology acceptance model (TAM) that incorporates trust, perceived risk, and self-enhancement as antecedents to the TAM constructs. Data collected from 299 Vietnamese online consumers, through a self-administered survey, were entered into a structural equation model using AMOS 23 to establish causality. The results partially confirm the applicability of TAM to the online shopping intentions of Vietnamese consumer, though contrary to expectations, perceived ease of use does not predict behavioral intentions. Trust and self-enchantment fit well with the TAM; the inclusion of perceived risk as an antecedent is questionable. The findings offer new opportunities for explaining TAM theory in light of Schwartz's value dimensions. This article thus concludes with a discussion of the research contributions and implications.


2020 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 164
Author(s):  
Anggit Esti Irawati ◽  
Ehrmann Suhartono

<p>Potensi penggunaan e-money sangat besar dan menarik perhatian sebagai cara pembayaran alternatif di seluruh dunia. Pemerintah melalui Bank Indonesia menggerakkan masyarakat untuk melakukan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Namun, hanya lapisan masyarakat tertentu yang sudah terbiasa menggunakan transaksi dengan <em>e-money</em>. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa transaksi pembayaran menggunakan <em>e-money</em> masih terdapat banyak kekurangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji <em>Technology Acceptance Model</em> (TAM) yaitu <em>perceived ease of use</em> dan <em>perceived usefulness</em>, selain itu juga menambahkan <em>perceived risk</em> untuk mengetahui pengaruh terhadap <em>attitude toward using</em> dan <em>actual use</em> terhadap penggunaan aplikasi LinkAja. Metode analisis menggunakan <em>Structural Equation Modeling</em> (SEM) dengan alat analisis SmartPLS. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan sampel diambil menggunakan teknik <em>purposive sampling</em> terhadap responden yang menggunakan aplikasi LinkAja di seluruh Indonesia. Responden yang diperoleh sebanyak 200 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>perceived ease of use</em> dan <em>perceived usefulness</em> berpengaruh positif signifikan terhadap <em>attitude toward using</em> dan <em>actual use</em>. <em>Perceived risk</em> tidak berpengaruh signifikan terhadap <em>actual use</em> aplikasi LinkAja.</p>


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 24-55
Author(s):  
Tedi Gunawan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku pengguna (user) dalam hal ini Mahasiswa Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai Bandar Lampung dan operator masing-masing Fakultas dengan menggunakan pendekatan metode Technology Acceptance Model (TAM). Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan beberapa variable, diantaranya persepsi kemanfaatan penggunaan / Perceived Usefulness (PU), persepsi kemudahan penggunaan / Perceived Ease of Use (PEoU), sikap penggunaan / Attitude Toward Using (ATU), kecenderungan pengguna untuk tetap menggunakan teknologi / Behavioral Intention to Use (BITU) dan kondisi nyata penggunaan sistem informasi layanan akademik/Actual System Usage (ASU). Pengujian kesesuaian model dan hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan software LISREL (LInear Structural RELationship) Versi 8.72. Hasil penelitian menunjukan bahwa varibel kemudahan penggunaan / perceived ease of use (PEoU) berpengaruh pada persepsi kemanfaatan penggunaan / perceived usefulness (PU) dengan nilai Critical Ratio (CR) sebesar 2,15 (nilai CR yang disyaratkan yaitu lebih dari + 2,0), tetapi tidak berpengaruh langsung kepada sikap pengguna / Attitude Toward Using (ATU) dengan nilai CR 0,92. Dari hasil penelitian tersebut direkomendasikan adanya perbaikan pada pengembangan Sistem Informasi Akademik ini yaitu pada menu satuan acara perkuliahan, dan Tampilan.


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 246
Author(s):  
Samuel Martono

ABSTRACTThis study aims to examine the determinants of the developed Technology Acceptance Model (TAM) framework. The author used stratified random sampling, and data collection used a survey method. The analysis technique used is multiple regression analysis and path analysis using the IBM SPSS 25 software. The results show that perceived ease of use and perceived risk do not influence attitude towards fintech lending. In contrast, perceived usefulness, relative advantage, and perceived cost influence it, and attitude influences intention to use fintech lending behavior. Moreover, the attitude has a partial mediation role only in the relationship between perceived usefulness and relative advantage to fintech lending using intention. These results support the original model of TAM that states perceived ease of use has a nonsignificant effect on attitude towards using behavior. It suggested that financial technology services foster users to use fintech lending through various ways to tell it is easy enough to use and able to protect users' secure data and information. This study also contributes to giving more empirical evidence for other variables to modify and develop the Technology Acceptance Model.JEL : G23, G41, G51. Keywords : Technology Acceptance Model, financial technology, lending. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor pada kerangka kerja yang merupakan pengembangan dari Technology Acceptance Model (TAM). Peneliti menggunakan metode stratified random sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survey. Teknik analisis yang digunakan adalah uji regresi berganda dan uji jalur dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use dan perceived risk tidak memberikan pengaruh pada sikap terhadap fintech lending. Sebaliknya, perceived usefulness, relative advantage dan perceived cost justru memberikan pengaruh, serta sikap memberikan pengaruh terhadap minat untuk menggunakan fintech lending. Lebih lanjut, sikap memilki mediasi parsial hanya pada hubungan antara perceived usefulness dan relative advantage terhadap minat untuk menggunakan fintech lending. Hasil penelitian ini mendukung model awal TAM yang menyatakan bahwa perceived ease of use memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap sikap untuk menggunakan. Disarankan bagi penyedia jasa keuangan berbasis teknologi untuk mendorong pengguna fintech lending melalui berbagai langkah untuk menyampaikan kemudahan penggunaan dan fintech mampu melindungi data dan informasi pengguna yang bersifat rahasia. Penelitian ini juga berkontribusi untuk memberikan bukti empiris pada berbagai variabel yang digunakan untuk memodifikasi dan mengembangkan Technology Acceptance Model.


Author(s):  
Fairtown Zhou Ayoungman ◽  
Nazmul Hasan Chowdhury ◽  
Nida Hussain ◽  
Papel Tanchangya

FinTech is considered as a need for modern financial methods to compete with traditional financial methods. The combination of innovation, technology and finance develop a unique method that could be a source of economic development in developing countries. Modern technologies are essential to recognize the user attitude, behaviour and intentions towards FinTech. Hence, the key objective of the study is to investigate the user attitude and intentions towards the adoption of FinTech in Bangladesh. Under the light of the Technology Acceptance Model and Theory of Planned Behaviour, the following study used Perceived Trust, Perceived Usefulness, Perceived Compatibility, Perceived Cost Efficiency and Perceived Risk as an independent variable towards attitude and intentions of the users towards FinTech products. The study collected data from 450 FinTech users from Bangladesh and the proposed relationship among variables were measured by Structural Equation Model by using SMART-PLS. The research findings will benefit FinTech operators to create more customized services for local consumers.


FinTech is considered as a need for modern financial methods to compete with traditional financial methods. The combination of innovation, technology and finance develop a unique method that could be a source of economic development in developing countries. Modern technologies are essential to recognize the user attitude, behaviour and intentions towards FinTech. Hence, the key objective of the study is to investigate the user attitude and intentions towards the adoption of FinTech in Bangladesh. Under the light of the Technology Acceptance Model and Theory of Planned Behaviour, the following study used Perceived Trust, Perceived Usefulness, Perceived Compatibility, Perceived Cost Efficiency and Perceived Risk as an independent variable towards attitude and intentions of the users towards FinTech products. The study collected data from 450 FinTech users from Bangladesh and the proposed relationship among variables were measured by Structural Equation Model by using SMART-PLS. The research findings will benefit FinTech operators to create more customized services for local consumers.


2021 ◽  
Vol 12 (4) ◽  
pp. 259
Author(s):  
Zatin Niqotaini ◽  
Budiman Budiman

ABSTRAKPandemi virus corona (COVID-19) memberikan dampak besar terhadap berbagai aktivitas manusia di seluruh dunia khususnya negara Indonesia, salah satunya aktivitas pendidikan dan kegiatan pembelajaran di kampus. Kebijakan dari pemerintah tentang WFH (work from home) menjadikan proses kegiatan pembelajaran secara tatap muka di kampus dihentikan sementara sejak bulan Maret 2020 hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia sebagai salah satu institusi pendidikan swasta di Jawa Barat, dituntut untuk mengikuti perubahan metode pembelajaran yaitu pembelajaran jarak jauh (online) yang sebelumnya menggunakan tatap muka secara langsung. Salah satu platform yang banyak digunakan adalah google classroom. Google classroom merupakan aplikasi yang memungkinkan terbentuknya kelas di dunia maya, sebagai salah satu platform yang banyak digunakan tentunya perlu diperlukan evaluasi kepuasaan pengguna terutama mahasiswa agar terdapat perbaikan kedepannya. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM) dengan mempertimbangkan faktor Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness), Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) dan Sikap Terhadap Perilaku (Attitude Toward Using). End-User Computing Satisfaction (EUCS) dengan mempertimbangkan Isi (Content), Akurasi (Accuracy), Tampilan (Format), Kemudahan (Ease) dan Ketepatan Waktu (Timeliness). Subyek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa di lingkungan Unibi. Hipotesis yang menghasilkan hubungan antar konstruk di dalam TAM dan EUCS diukur dengan Structural Equation Model (SEM) dan software AMOS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model TAM dan EUCS dapat menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan google classroom pada Unibi dimana Perceived Usefullness (PU) dipengaruhi oleh Perceived Ease of Use (PEOU) 52,2%. Attitude Toward Using (AT) dipengaruhi oleh Perceived Usefullness (PU) 34,4%, Content (CT) 25,4%, Accuracy (AC) 11,9%, dan Format (FT) 18,4%.Kata kunci : E-learning, Google Classroom, Technology Acceptance Model (TAM), End User Computing Satisfaction (EUCS).


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 44-59
Author(s):  
Gunawan Wiradharma ◽  
Poppy Ruliana ◽  
Guntur Freddy Prisanto

Pandemi Covid-19 telah berdampak ke semua aspek kehidupan, seperti bidang pendidikan. Penyelenggaraan perkuliahan pada tahun 2020 dilakukan secara daring sehingga memerlukan media pembelajaran daring, baik bersifat sinkronus maupun asinkronus sesuai kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis persepsi pemanfaatan media pembelajaran daring yang digunakan dalam proses belajar mengajar selama pandemi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Technology Acceptance Model dari Davis. Penelitian ini dilakukan dengan survei kepada 225 mahasiswa semester 3 tahun ajaran 2020/2021. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei online dengan menggunakan pengisian kuesioner melalui google form terhadap responden yang merupakan mahasiswa program studi ilmu komunikasi Universitas Pakuan, Bogor. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan structural equation model (SEM) partial least square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata variabel persepsi kegunaan menggunakan teknologi (perceived usefulness) terhadap variabel persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi (perceived ease of use); terdapat pengaruh nyata persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi (perceived ease of use) terhadap variabel sikap (attitude); dan terdapat pengaruh nyata variabel sikap (attitude) terhadap penerimaan media (intention to use).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document