SENI DAN KEWARGAAN
Pengadaan Pasa Harau Art and Culture Festival di Nagari Harau, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat bertujuan untuk memberikan kontribusi pada tata kelola seni dan peluangnya mengambil bagian dalam proses demokratisasi di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dimana para peneliti ikut terlibat langsung dalam upaya menumbuhkan kembali dan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di Nagari Harau. Pasa Harau Art and Culture Festival merupakan suatu tindakan yang dipilih untuk diimplementasikan dalam penelitian ini, dimana pelaksanaan kegiatannya sudah disesuaikan dengan sistem/struktur organisasi yang baru. Struktur organisasi ini menyatu dengan Pemerintah Nagari Harau, institusi adat, dan bersifat fleksibel terdiri dari unsur-unsur Rapat Nagari, Dewan Festival, Direktur, Kurator, dan keuangan. Refleksi yang merupakan salah satu rangkaian dalam siklus penelitian tindakan mencatat dua hal penting yaitu 1) diperlukan suatu upaya yang lebih gigih untuk mendapatkan kepercayaan dan juga akses dari masyarakat setempat dalam upaya pelestarian nilai budaya di Nagari Harau dan 2) perlu adanya antisipasi terkait munculnya pelaku bisnis pariwisata yang hanya peduli pada keuntungan atau ajakan kolaborasi penuh resiko oleh birokrasi dalam pelaksanaan kegiatan Pasa Harau Art and Culture Festival.ART AND CITIZENSHIPThe Pasa Harau Art and Culture Festival in Nagari Harau, Limapuluhkota Regency, West Sumatra was conducted with the purpose to preserve the art values upheld in the community. It was also considered as an opportunity to take parts in the democratization process in Indonesia. This research implemented an action research approach where the researchers directly involved in the efforts to nurture and preserve the cultural values existed in Nagari Harau. Pasa Harau Art and Culture Festival was chosen to be implemented in this study in which the implementation of its activities has been adjusted to the new organizational system/structure. This organizational structure was integrated with the Nagari Harau Government, local culture institutions, and was executed flexibly, consisting of the elements of the Nagari Meeting, Festival Council, Director, Curator, and finance. In the Reflection cycle, which was a part of this action research cycles, two important points were noted: 1) a more persistent effort was needed to gain trust and access from the local community in the effort to preserve cultural values in Nagari Harau and 2) anticipation was needed regarding the emergence of business people who only cared for profits and risky collaboration with political parties/ bureaucracy in the implementation of the Pasa Harau Art and Culture Festival