Individu memiliki cara yang berbeda dalam merespon kesalahan yang diperbuat. Ada yang cepat memaakan kesalahan diri sendiri, namun ada yang butuh waktu lama atau bahkan membenci diri sendiri karena kesalahan yang diperbuat. Konsep penting terkait hal tersebut yaitu pemaafan diri yang ternyata berimbas positif pada kesejahteraan psikologis dan kesehatan mental. Pengukuran pemaafan diri kemudian menjadi penting untuk mendukung semakin banyaknya penelitian pemaafan diri. Namun begitu, meski di luar sudah dikembangkanbeberapa skala pemaafan diri, di Indonesia belum banyak ditemukan penelitian yang khusus mengembangkan atau mengadaptasi skala ini. Dalam tulisan ini, peneliti bertujuan mengembangkan skala pemaafan diri yang diharapkan menjadi alat ukur yang valid dan reliabel. Peneliti melakukan tujuh tahapan pengembangan skala yaitu: (1) penentuan konstrak ukur, (2) penyusunan indikator-aitem, (3) pengujian validitas isi, (4) uji coba, (5) uji lapangan, (6) seleksi aitem, dan (7) penyusunan skala final. Hasil akhir penelitian ini dihasilkan 13 aitem skala pemaafan diriyang memiliki daya beda berkisar .337 hingga .676 dan reliabilitas Cronbach’s alpha ditemukan .798 (dimensi mengakui tanggung jawab) dan .779 (dimensi memperbarui diri). Skala pemaafan diri juga memiliki struktur internal yang cukup baik. Hasil analisis faktor dengan principal component analysis pada 13 aitem didapat nilai KMO=.833, Barlett’s Test of sphrecity X2(78)=447.594, p<.01. Dua dimensi pemaafan diri mampu menjelaskan sebesar 49.891% varian.