Laju Pertumbuhan Dimensi Panjang Tubuh Kerbau Lumpur di Kabupaten Lombok Tengah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dimensi panjang tubuh kerbau lumpur (Bubalus bubalis) jantan dan betina di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini mengukur 54 ekor kerbau lumpur (jantan 27 ekor dan betina 27 ekor) asal Lombok Tengah. Umur kerbau yang diukur mulai dari umur sembilan bulan sampai dengan 20 bulan, dan masing-masing kerbau lumpur jantan dan betina diukur pada umur yang sama terdiri dari tiga ekor. Pengukuran dimensi panjang tubuh dilakukan tiap bulan sebanyak 18 ekor terdiri dari sembilan ekor jantan dan sembilan ekor betina. Sehingga pengukuran dilakukan selama tiga bulan. Data yang diperoleh dianalisis dengan multivariant dan regresi power. Hasil analisis multivariant menunjukan bahwa laju pertumbuhan dimensi panjang tubuh kerbau lumpur jantan berbeda nyata dengan betina (P<0,05) di Kabupaten Lombok Tengah. Hasil analisis regresi power menunjukan koefisien korelasi masing-masing dimensi panjang kepala, tanduk, telinga, leher, tubuh dan ekor kerbau lumpur jantan dan betina berbeda nyata (P<0,05). Dimensi panjang tubuh kerbau lumpur jantan yang paling dini tumbuh yaitu dimensi panjang kepala kemudian disusul oleh panjang tubuh, panjang ekor, panjang leher, panjang telinga, dan yang terakhir tumbuh adalah panjang tanduk. Sedangkan dimensi panjang tubuh kerbau lumpur betina yang paling dini tumbuh yaitu dimensi panjang kepala, panjang tubuh dan panjang telinga, kemudian disusul oleh panjang ekor, panjang leher dan terakhir panjang tanduk yang memiliki laju pertumbuhan belakangan.